Anda di halaman 1dari 15

Keperawatan Gerontik

"Lansia Dapat Mengalami


Gangguan Mental"

Nama: Nova Trianingsih


NIM: 2201105
LANSI
A

Menurut perhitungan dari Organisasi


Kesehatan Dunia (WHO), dari periode 2015
sampai 2050 populasi lansia (60 tahun ke
atas) diperkirakan akan meningkat hampir
dua kali lipat. Dari 9 0 0 juta orang menjadi
dua miliar orang.

Lansia adalah salah satu kelompok yang


harus siap berhadapan dengan tantangan
kesehatan fisik dan kesehatan mental.

Halaman 1
GANGGUAN
KESEHATAN
MENTAL
Gangguankesehatanmental adala
penyakit yang h
perilaku, dan pola pikir pengidapnya.emosi
memengaruhi Hati-
hati, gangguan kesehatan mental ,yang
tak ditangani bisa menimbulkan berbagai
masalah psikis dan fisik bagi pengidapnya

Ha la ma n
Berikutnya

Halaman 2
Pemicu Gangguan Kesehatan Mental pada
Lansia

1.Hilangnya kapasitas secara signifikan dan penurunan kemampuan fungsional.


Misalnya, lansia mungkin mengalami penurunan mobilitas, nyeri kronis,
kelemahan, atau masalah kesehatan lainnya yang memerlukan perawatan
jangka panjang.
2.lansia lebih mungkin mengalami peristiwa seperti berkabung, atau
penurunan status sosial ekonomi akibat masa pensiun.

Semua penyeba b stres ini menyeba bka n isola si diri, kesepia n, a ta u


teka na n psikologis pada lansia, yang dapat memerlukan perawatan jangka
panjang

Halaman 3
Kesehatan mental berdampak pada
keseha ta n fisik, da n begitu pula
seba liknya . Contohnya, lansia yang
mengidap penyakit tertentu (seperti
penyakit jantung) memiliki tingkat depresi
yang lebih tinggi daripada lansia yang
sehat.

Halaman 4
Menurut WHO, lansia juga rentan terhadap pelecehan lansia. Contohnya
pelecehan fisik, verbal, psikologis, finansial, seksual, ditinggalkan, diabaikan, dan
kehilangan martabat dan rasa hormat.

Bukti terkini menunjukkan bahwa 1 dari 6 lansia mengalami pelecehan lansia.


Hati- hati, pelecehan lansia tidak hanya menyebabkan masalah fisik saja, tetapi
juga konsekuensi psikologis yang serius dan terkadang bertahan lama, termasuk
depresi dan kecemasan.

Halaman 5
Halaman 6
Berbagai Potensi yang
Menyebabkan Munculnya
Depresi
Faktanya, risiko seseorang mengalami depresi ternyata lebih tinggi apabila
1. Riwayat memiliki riwayat keluarga dengan masalah serupa atau masalah pada
Keluarga suasana hati lainnya. Memiliki sifat yang sangat kompleks, depresi bisa terjadi
karena pengaruh banyak gen berbeda yang memberikan dampak kecil
daripada gen tunggal yang menyebabkan satu penyakit. Seperti masalah
kejiwaan lainnya, genetika yang terkait dengan depresi tidak sesederhana
penyakit genetik murni kebanyakan.

2. Ada peristiwa yang dapat memengaruhi bagaimana cara tubuh merespons


berbagai situasi, ketakutan, dan kecemasan yang memicu munculnya stres.
Mengalam i Ini biasanya terjadi karena kekerasan secara fisik, seksual, maupun emosional
Trauma yang meningkatkan kerentanan terhadap muncul kondisi depresi klinis.

Halaman 7
3. Struktur Seseorang dengan kondisi lobus frontal pada otak yang kurang aktif lebih
pada
otak berisiko mengalami depresi. Meski begitu, para ahli masih belum mengetahui
apakah kondisi tersebut muncul sebelum atau setelah gejala depresi terjadi.

Risiko depresi juga lebih tinggi pada orang-orang dengan kondisi medis
4. Kondisi
tertentu. Misalnya, depresi lebih rentan terjadi sebagai efek samping dari
m edis tertentu masalah kesehatan kronis, termasuk nyeri, ADHD, dan insomnia.

5. Konsum si Adanya riwayat penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang juga


meningkatkan risiko terjadinya depresi. Meski begitu, jenis obat resep dari
obat tertentu dokter pun bisa memicu hal serupa. Beberapa jenis obat yang dimaksud
adalah obat untuk mengatasi jerawat, kortikosteroid, dan obat antivirus jenis
interferon-alfa.

Halaman 8
KENALI
GEJ ALA
GANGGUAN
KESEHATAN
MENTAL
Halaman 9
Peruba ha n tidur
a ta u na fs u m a ka n

Peruba ha n s ua s a na
ha ti, peruba ha n em os i,
a ta u pera s a a n terteka n
ya ng cepa t a ta u
dra m a tis .

Halaman 10
Isola si diri, pena rika n Apatis, kehilangan Pemikiran yang tidak
sosial, atau inisiatif atau keinginan logis, pemikira n
hilangnya minat untuk berpartisipasi tida k logis atau
pada aktivitas yang dalam aktivitas apa "magis" yang khas
sebelumnya pun. dari masa kanak-
dinikmati. kanak di masa
dewasa.

Masalah berpikir, Merasa terputus Perilaku tidak biasa,


contohnya sulit denga n ganjil, atau
berkonsentrasi, lingkunga n sekitar. perilaku aneh.
kesulitan mengingat,
atau pemikiran logis
dan ucapan yang
sulit dijelaskan.

Halaman 11
Menurut American Psychiatric
Association, seseorang yang
menunjukkan satu atau dua gejala di atas
tidak dapat dipastikan mengidap
gangguan mental, tetapi menunjukkan
kebutuhan untuk dievaluasi lebih lanjut.

Namun, jika seseorang mengalaminya


banyak gejala di atas hingga menyebabkan
masalah
serius dalam kemampuan untuk belajar,
bekerja atau berhubungan dengan orang
lain, dirinya harus diperiksa oleh dokter,
psikolog, atau psikiater.

Halaman 1
2
Bila terdapat lansia atau anggota
keluarga lainnya yang menunjukkan
gejala di atas kamu bisa memeriksakan
diri mereka ke
rumah sakit pilihan.

Halaman 1
3
Terima
Kasih!
"Kenikmatan hidup paling nikmat di dunia ini adalah sehat karena apa
pun yang kamu miliki di dunia ini tak akan kamu nikmati, jika kamu
sakit."
- Da ni Ka izen

Anda mungkin juga menyukai