Anda di halaman 1dari 22

OLEH : NUR HIDAYAT, S.Kep.Ns.,M.Kes.

 Proses atau keadaan menjadi tua,merupakan


fenomena perkembangan manusi yang
alamiah dimana secara berangsur-angsur
terjadi kemunduran dari kapasitas
mental,berekurangnya minat social dan
menurunnya aktifitas fisik serupa dengan
masa kanak-kanak,remaja,dewasa,menjadi
tua adalah hal yang normal yang disertai pula
dengan problema yang khusus pula.
 Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari masalah kesehatan pada lansia
yang menyangkut aspek promotof, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang
menyertai kehidupan lansia.
 Psikogeriatri adalah cabang ilmu kedokteran
jiwa yang mempelajari masalah kesehatan
jiwa pada lansia yang menyangkut aspek
promotof, preventif, kuratif dan rehabilitatif
serta psikososial yang menyertai kehidupan
lansia.
 Keterbatasan fungsi tubuh yang
berhubungan dengan makin
meningkatnya usia
 Adanya akumulasi dari penyakit-
penyakit degeneratif
 Lanjut usia secara psikososial yang
dinyatakan krisis bila :
Ketergantungan pada orang lain (sangat
memerlukan pelayanan orang lain).
Mengisolasi diri atau menarik diri dari
kegiatan kemasyarakatan karena berbagai
sebab, diantaranya setelah menajalani masa
pensiun, setelah sakit cukup berat dan lama,
setelah kematian pasangan hidup dan lain-lain
 Hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan
keseimbangan (homeostasis) sehingga
membawa lansia kearah kerusakan /
kemerosotan (deteriorisasi) yang progresif
terutama aspek psikologis yang mendadak,
misalnya bingung, panik, depresif, apatis dan
sebagainya
A. Penurunan Kondisi Fisik
Setelah orang memasuki masa lansia
umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik
yang bersifat patologis berganda (multiple
pathology), misalnya tenaga berkurang, enerji
menurun, kulit makin keriput, gigi makin
rontok, tulang makin rapuh, dan sebagainya.
B. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut
usia sering kali berhubungan dengan berbagai
gangguan fisik seperti : Gangguan jantung,
gangguan metabolisme, misal diabetes millitus,
vaginitis, baru selesai operasi : misalnya
prostatektomi, kekurangan gizi, karena
pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan
sangat kurang, penggunaan obat-obat tertentu,
seperti antihipertensi, golongan steroid,
tranquilizer.
C. Perubahan Aspek Psikososial
 Pada umumnya setelah orang memasuki
lansia maka ia mengalami penurunan fungsi
kognitif dan psikomotor.
 Fungsi kognitif meliputi proses belajar,
persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian
dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi
dan perilaku lansia menjadi makin lambat
D. Perubahan yang Berkaitan Dengan
Pekerjaan
 Pada umumnya perubahan ini diawali ketika
masa pensiun.
 Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para
lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan
hari tua, namun dalam kenyataannya sering
diartikan sebaliknya, karena pensiun sering
diartikan sebagai kehilangan penghasilan,
kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan
harga diri
A. Gangguan demensia
 Faktor resiko demensia yang sudah diketahui
adalah usia, riwayat keluarga, dan jenis
kelamin wanita. Perubahan khas pada
demensia terjadi pada kognisi, memori,
bahasa, dan kemampuan visuospasial, tapi
gangguan perilaku juga sering ditemui,
termasuk agitasi, DLL
B. Gangguan depresi
 Gejala yang sering muncul pada gangguan
depresif adalah menurunnya konsentrasi dan
fisik, gangguan tidur (khususnya bangun pagi
terlalu cepat dan sering terbangun [multiple
awakenings]), nafsu makan menurun,
penurunan berat badan, dan masalah-
masalah pada tubuh
C. Gangguan kecemasan
 Termasuk gangguan panik, ketakutan (fobia),
gangguan kecemasan yang menyeluruh,
gangguan stres akut, dan gangguan stres
pasca trauma.
 Depresi pada lansia adalah hal yang cukup
sering ditemukan, namun bukan berarti hal
ini termasuk normal. Diperlukan jasa perawat
lansia untuk perawatan pemulihan depresi.
Menurut data WHO, terdapat sekitar 7% dari
populasi lansia di dunia yang mengalami
gangguan depresi.
 Depresi pada lansia menunjukkan gejala yang
berbeda-beda, sehingga sering
disalahpahami sebagai efek dari penyakit
atau pengobatan tertentu.
 Tidak hanya itu, depresi yang dialami oleh
orang dewasa dan lansia juga relatif berbeda.
 Depresi yang dialami oleh lansia kerap
muncul dengan penyakit lain atau cacat, dan
biasanya berlangsung lebih lama.
 Depresi pada kaum lansia juga dikaitkan
dengan meningkatnya risiko penyakit
jantung dan kematian akibat penyakit. Selain
itu, depresi juga mengurangi kemampuan
rehabilitasi lansia.
 Kehilangan orang tercinta
 Kurangnya pergaulan atau kehidupan sosial
 Mengalami peristiwa hidup yang penuh
stres/trauma
 Pengaruh obat-obatan atau kombinasi obat-
obatan tertentu
 Cacat tubuh, misalnya amputasi, kanker,
bekas operasi atau penyakit jantung
 Riwayat keluarga yang memiliki catatan
depresi
 Takut akan kematian
 Tinggal sendiri, terisolasi secara sosial
 Memiliki penyakit tertentu, seperti diabetes,
demensia, hipertensi, serta stroke
 Pernah ingin mencoba bunuh diri
 Faktor seperti makanan sehat, olahraga,
sosialisasi, berhenti merokok dari sekarang
dan tidak minum alkohol adalah hal-hal yang
sebenarnya mudah dilakukan segera sejak
muda.
 Makanan sehat sendiri terkait dengan minyak
ikan omega 3 yang mempunyai faktor
proteksi terhadap terjadinya depresi dan
gangguan perasaan lain pada individu.
Sosialisasi yang baik di antara individu
kualitas hubungan sosialisasi itu menjadi
faktor utama sebagai pencegah stres .
 Pola hidup sehat selama ini kadang tidak
menjadi perhatian utama karena dianggap
hanya dilakukan jika perlu saja. Bahkan ada
beberapa yang berpendapat bahwa pola
hidup sehat membuat orang seperti tidak
menikmati hidup.

Anda mungkin juga menyukai