fenomena perkembangan manusi yang alamiah dimana secara berangsur-angsur terjadi kemunduran dari kapasitas mental,berekurangnya minat social dan menurunnya aktifitas fisik serupa dengan masa kanak-kanak,remaja,dewasa,menjadi tua adalah hal yang normal yang disertai pula dengan problema yang khusus pula. Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan pada lansia yang menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lansia. Psikogeriatri adalah cabang ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari masalah kesehatan jiwa pada lansia yang menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lansia. Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan makin meningkatnya usia Adanya akumulasi dari penyakit- penyakit degeneratif Lanjut usia secara psikososial yang dinyatakan krisis bila : Ketergantungan pada orang lain (sangat memerlukan pelayanan orang lain). Mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan karena berbagai sebab, diantaranya setelah menajalani masa pensiun, setelah sakit cukup berat dan lama, setelah kematian pasangan hidup dan lain-lain Hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan (homeostasis) sehingga membawa lansia kearah kerusakan / kemerosotan (deteriorisasi) yang progresif terutama aspek psikologis yang mendadak, misalnya bingung, panik, depresif, apatis dan sebagainya A. Penurunan Kondisi Fisik Setelah orang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology), misalnya tenaga berkurang, enerji menurun, kulit makin keriput, gigi makin rontok, tulang makin rapuh, dan sebagainya. B. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti : Gangguan jantung, gangguan metabolisme, misal diabetes millitus, vaginitis, baru selesai operasi : misalnya prostatektomi, kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang, penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid, tranquilizer. C. Perubahan Aspek Psikososial Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat D. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri A. Gangguan demensia Faktor resiko demensia yang sudah diketahui adalah usia, riwayat keluarga, dan jenis kelamin wanita. Perubahan khas pada demensia terjadi pada kognisi, memori, bahasa, dan kemampuan visuospasial, tapi gangguan perilaku juga sering ditemui, termasuk agitasi, DLL B. Gangguan depresi Gejala yang sering muncul pada gangguan depresif adalah menurunnya konsentrasi dan fisik, gangguan tidur (khususnya bangun pagi terlalu cepat dan sering terbangun [multiple awakenings]), nafsu makan menurun, penurunan berat badan, dan masalah- masalah pada tubuh C. Gangguan kecemasan Termasuk gangguan panik, ketakutan (fobia), gangguan kecemasan yang menyeluruh, gangguan stres akut, dan gangguan stres pasca trauma. Depresi pada lansia adalah hal yang cukup sering ditemukan, namun bukan berarti hal ini termasuk normal. Diperlukan jasa perawat lansia untuk perawatan pemulihan depresi. Menurut data WHO, terdapat sekitar 7% dari populasi lansia di dunia yang mengalami gangguan depresi. Depresi pada lansia menunjukkan gejala yang berbeda-beda, sehingga sering disalahpahami sebagai efek dari penyakit atau pengobatan tertentu. Tidak hanya itu, depresi yang dialami oleh orang dewasa dan lansia juga relatif berbeda. Depresi yang dialami oleh lansia kerap muncul dengan penyakit lain atau cacat, dan biasanya berlangsung lebih lama. Depresi pada kaum lansia juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung dan kematian akibat penyakit. Selain itu, depresi juga mengurangi kemampuan rehabilitasi lansia. Kehilangan orang tercinta Kurangnya pergaulan atau kehidupan sosial Mengalami peristiwa hidup yang penuh stres/trauma Pengaruh obat-obatan atau kombinasi obat- obatan tertentu Cacat tubuh, misalnya amputasi, kanker, bekas operasi atau penyakit jantung Riwayat keluarga yang memiliki catatan depresi Takut akan kematian Tinggal sendiri, terisolasi secara sosial Memiliki penyakit tertentu, seperti diabetes, demensia, hipertensi, serta stroke Pernah ingin mencoba bunuh diri Faktor seperti makanan sehat, olahraga, sosialisasi, berhenti merokok dari sekarang dan tidak minum alkohol adalah hal-hal yang sebenarnya mudah dilakukan segera sejak muda. Makanan sehat sendiri terkait dengan minyak ikan omega 3 yang mempunyai faktor proteksi terhadap terjadinya depresi dan gangguan perasaan lain pada individu. Sosialisasi yang baik di antara individu kualitas hubungan sosialisasi itu menjadi faktor utama sebagai pencegah stres . Pola hidup sehat selama ini kadang tidak menjadi perhatian utama karena dianggap hanya dilakukan jika perlu saja. Bahkan ada beberapa yang berpendapat bahwa pola hidup sehat membuat orang seperti tidak menikmati hidup.