1. Myasthenia gravis
Obat
Transfusi darah, Penguat otot, dan Steroid
Bedah
Timektomi
2. Tremor
Tremor adalah gerakan gemetar yang terjadi secara berulang tanpa disengaja.
Tremor umumnya terjadi di tangan dan kepala, tapi bisa juga terjadi di bagian
tubuh lain, seperti kaki, perut, dan pita suara.
Tremor disebabkan oleh gangguan pada area otak yang berfungsi mengatur
pergerakan otot. Tremor bisa terjadi tanpa penyebab yang jelas, namun sering
kali kondisi ini merupakan gejala dari suatu penyakit.
2. Operasi otak. Prosedur ini hanya dilakukan pada tremor yang parah dan
tidak dapat dikendalikan dengan obat.
3. Obat-obatan tertentu.
4. Penyuntikan botox.
3. Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson terjadi karena tubuh kekurangan zat dopamine yang berperan dalam
mengatur gerakan tubuh. Pada kondisi ini, terdapat kerusakan sel saraf di otak yang
mengakibatkan gerakan tubuh menjadi lambat dan tidak normal.
Ada tiga gejala utama penyakit Parkinson, yakni tremor, gerak tubuh melambat, dan kaku
otot. Gejala lainnya yang mungkin muncul adalah:
Susah menelan.
Obat
Perawatan diri
Latihan fisik
4. Distonia
Distonia adalah gangguan yang menyebabkan otot bergerak sendiri tanpa sadar.
Gerakan otot ini dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh saja atau seluruhnya.
Akibatnya, penderita distonia memiliki postur tubuh yang aneh dan mengalami tremor.
Penyebab distonia adalah adanya gangguan pada bagian otak yang berfungsi
mengendalikan kecepatan dan koordinasi gerakan tubuh.
Kelainan sistem gerak tubuh ini dapat menimbulkan gejala berupa kedutan, tremor, kram
otot, mata berkedip tanpa kendali, gangguan bicara dan menelan, serta posisi salah satu
bagian tubuh yang tidak normal, misalnya leher miring.
3. Fisioterapi.
5. Ataksia
Ataksia disebabkan oleh kelainan pada otak kecil dan saraf tulang belakang yang
memengaruhi koordinasi gerakan tubuh. Ataksia menyebabkan seseorang sulit
menggerakkan tubuh dengan mulus dan lancar.
Gejala ataksia meliputi koordinasi gerak tubuh yang buruk, gemetar atau tremor, langkah
kaki yang tidak stabil atau seperti mau jatuh, perubahan cara bicara, sulit bicara dan
menelan, serta gerakan bola mata yang tidak normal. Penderita ataksia juga bisa
mengalami gangguan dalam berpikir atau emosi, serta kesulitan dalam menulis.
Penanganan ataksia bergantung dari penyebabnya dan bertujuan agar penderita dapat
melakukan kegiatannya secara mandiri. Bentuk penanganan yang bisa dilakukan, antara
lain pemberian obat, fisioterapi, dan terapi bicara.
6. Chorea
Chorea adalah kelainan saraf otot yang menyebabkan munculnya gerakan tubuh yang
tidak disadari. Penyakit ini ditandai dengan gerakan berulang yang singkat, cepat, dan
tidak terkontrol.
Chorea umumnya terjadi pada wajah, mulut, lengan, tangan, dan kaki. Akibatnya,
penderita mengalami gangguan bicara, kesulitan menelan, lidah sering menjulur, tangan
sulit dikepalkan, hingga gaya berjalan yang aneh
3. Chorea akibat parkinson tidak ada obatnya. Namun gejala yang muncul dapat
dikendalikan dengan obat seperti dopamin.
7. Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)
ALS merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu fungsi otak dan saraf tulang
belakang. Penderita kondisi ini bisa mengalami kesulitan dalam melakukan beberapa
aktivitas, seperti berbicara, menelan, berdiri, berjalan, dan menaiki tangga. Hingga saat
ini, belum ditemukan pengobatan untuk ALS.
Gejala ALS pada setiap orang bisa berbeda, tergantung pada area sistem saraf yang
mengalami kelainan. Gejala yang mungkin muncul meliputi suara serak, sulit menelan,
bicara tidak jelas, emosi tidak stabil, dan produksi air liur berlebih. Gejala lainnya bisa
berupa lemas, kedutan, sesak napas, hingga penyusutan jaringan otot.
Terapi
Terapi fisik
Perawatan pendukung
Obat
Bedah
Gastrostomi
Prosedur medis
Trakeotomi