Anda di halaman 1dari 10

Kliping

kelainan dan gangguan pada


sistem gerak

Nama:Galang Fahmi Ahmad Fachreza


Kelas: XI IPA 3
- pengertian
Kelainan pada sistem gerak adalah sekelompok penyakit saraf
yang menyebabkan gerakan tubuh menjadi bermasalah,
misalnya kesulitan untuk bergerak, gerakan melambat, atau
gerakan tidak terkontrol.
-jenis jenis kelainan
Kelainan pada sistem gerak bisa disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti:
-Faktor genetik.
-Infeksi.
-Kerusakan pada otak, seperti stroke.
-Gangguan atau kerusakan saraf, termasuk saraf tulang
belakang dan saraf tepi.
-Gangguan metabolisme.
-Efek samping obat-obatan tertentu.
-Keracunan.

Jenis-Jenis Kelainan pada Sistem Gerak

1. Myasthenia gravis

Myasthenia gravis menyebabkan melemahnya otot-otot rangka pada tubuh.


Penyebabnya adalah adanya gangguan komunikasi antara sel saraf dengan jaringan
otot, sehingga menyebabkan gerakan tubuh melemah.
Gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap penderita, antara lain kesulitan
bicara atau cadel, suara serak, napas pendek, dan kelopak mata turun. Penderita juga
bisa mengalami kesulitan bergerak, seperti bangun dari posisi duduk ke berdiri,
mengangkat benda, atau naik-turun tangga.
Gejala lain yang mungkin muncul ialah kesulitan dalam menunjukkan ekspresi wajah.
Penderita myasthenia gravis biasanya juga mengalami gangguan penglihatan,
seperti pandangan kabur atau ganda, serta kesulitan mengunyah dan menelan.
Umumnya, gejala myasthenia gravis timbul ketika penderitanya beraktivitas dan akan
membaik setelah beristirahat. Gejala penyakit ini dapat muncul secara perlahan dan
cenderung memburuk bila tidak diobati.

Cara mencegah Pengobatan terdiri dari steroid


Obat, terapi, dan operasi dapat membantu.

Obat
Transfusi darah, Penguat otot, dan Steroid

Bedah
Timektomi
2. Tremor

Tremor adalah gerakan gemetar yang terjadi secara berulang tanpa disengaja.
Tremor umumnya terjadi di tangan dan kepala, tapi bisa juga terjadi di bagian
tubuh lain, seperti kaki, perut, dan pita suara.

Meski umumnya tidak mengancam nyawa, tremor dapat menganggu aktivitas


sehari-hari. Orang yang mengalami tremor akan kesulitan untuk melakukan
aktivitas atau pekerjaan, seperti menulis, berjalan, menyuap makanan, atau
menggenggam benda.

Tremor disebabkan oleh gangguan pada area otak yang berfungsi mengatur
pergerakan otot. Tremor bisa terjadi tanpa penyebab yang jelas, namun sering
kali kondisi ini merupakan gejala dari suatu penyakit.

Beberapa jenis pengobatan untuk mengatasi tremor, meliputi:

1. Fisioterapi. Terapi ini bertujuan untuk memperkuat otot dan


mengurangi tremor.

2. Operasi otak. Prosedur ini hanya dilakukan pada tremor yang parah dan
tidak dapat dikendalikan dengan obat.

3. Obat-obatan tertentu.

4. Penyuntikan botox.
3. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson terjadi karena tubuh kekurangan zat dopamine yang berperan dalam
mengatur gerakan tubuh. Pada kondisi ini, terdapat kerusakan sel saraf di otak yang
mengakibatkan gerakan tubuh menjadi lambat dan tidak normal.

Ada tiga gejala utama penyakit Parkinson, yakni tremor, gerak tubuh melambat, dan kaku
otot. Gejala lainnya yang mungkin muncul adalah:

 Gangguan keseimbangan yang membuat penderita rentan terjatuh dan cedera.

 Kesulitan dalam berjalan.

 Bicara melambat dan tidak jelas.

 Kesulitan dalam menulis.

 Susah menelan.

 Sulit menahan buang air kecil atau besar.

 Produksi air liur berlebih.

Penderita penyakit Parkinson juga lebih rentan mengalami depresi, cemas,


serta demensia

Pengobatan terdiri dari obat-obatan untuk meningkatkan dopamin

Obat dapat membantu mengontrol gejala Parkinson.

Obat

Pendahulu dopamin, Antidepresan, Pengobatan yang meningkatkan kognisi, dan Anti-


tremor

Perawatan diri

Latihan fisik
4. Distonia

Distonia adalah gangguan yang menyebabkan otot bergerak sendiri tanpa sadar.
Gerakan otot ini dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh saja atau seluruhnya.
Akibatnya, penderita distonia memiliki postur tubuh yang aneh dan mengalami tremor.

Penyebab distonia adalah adanya gangguan pada bagian otak yang berfungsi
mengendalikan kecepatan dan koordinasi gerakan tubuh.

Kelainan sistem gerak tubuh ini dapat menimbulkan gejala berupa kedutan, tremor, kram
otot, mata berkedip tanpa kendali, gangguan bicara dan menelan, serta posisi salah satu
bagian tubuh yang tidak normal, misalnya leher miring.

Berikut cara mengatasi distonia

1. Suntikan yang bekerja dengan menghambat senyawa penyebab kekakuan/spasme


otot agar tidak mencapai target otot sasaran.

2. Obat-obatan yang bekerja untuk menghambat sinyal-sinyal di otak yang memicu


kekakuan otot.

3. Fisioterapi.
5. Ataksia

Ataksia disebabkan oleh kelainan pada otak kecil dan saraf tulang belakang yang
memengaruhi koordinasi gerakan tubuh. Ataksia menyebabkan seseorang sulit
menggerakkan tubuh dengan mulus dan lancar.

Gejala ataksia meliputi koordinasi gerak tubuh yang buruk, gemetar atau tremor, langkah
kaki yang tidak stabil atau seperti mau jatuh, perubahan cara bicara, sulit bicara dan
menelan, serta gerakan bola mata yang tidak normal. Penderita ataksia juga bisa
mengalami gangguan dalam berpikir atau emosi, serta kesulitan dalam menulis.

Penanganan ataksia bergantung dari penyebabnya dan bertujuan agar penderita dapat
melakukan kegiatannya secara mandiri. Bentuk penanganan yang bisa dilakukan, antara
lain pemberian obat, fisioterapi, dan terapi bicara.
6. Chorea

Chorea adalah kelainan saraf otot yang menyebabkan munculnya gerakan tubuh yang
tidak disadari. Penyakit ini ditandai dengan gerakan berulang yang singkat, cepat, dan
tidak terkontrol.

Chorea umumnya terjadi pada wajah, mulut, lengan, tangan, dan kaki. Akibatnya,
penderita mengalami gangguan bicara, kesulitan menelan, lidah sering menjulur, tangan
sulit dikepalkan, hingga gaya berjalan yang aneh

Cara Mengobati Penyakit chorea

Pengobatan chorea tergantung dari tipe penyakitnya.


Pengobatan

1. Penyakit Huntington diobati dengan antipsikotik –seperti haloperidol, risperidon,


dan lain-lain.

2. Syndenham diobati dengan antibiotik.

3. Chorea akibat parkinson tidak ada obatnya. Namun gejala yang muncul dapat
dikendalikan dengan obat seperti dopamin.
7. Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)

ALS merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu fungsi otak dan saraf tulang
belakang. Penderita kondisi ini bisa mengalami kesulitan dalam melakukan beberapa
aktivitas, seperti berbicara, menelan, berdiri, berjalan, dan menaiki tangga. Hingga saat
ini, belum ditemukan pengobatan untuk ALS.

Gejala ALS pada setiap orang bisa berbeda, tergantung pada area sistem saraf yang
mengalami kelainan. Gejala yang mungkin muncul meliputi suara serak, sulit menelan,
bicara tidak jelas, emosi tidak stabil, dan produksi air liur berlebih. Gejala lainnya bisa
berupa lemas, kedutan, sesak napas, hingga penyusutan jaringan otot.

Pengobatan tergantung pada stadium

Pengobatan dan terapi dapat memperlambat ALS dan mengurangi ketidaknyamanan,


tetapi tidak ada obatnya.

Terapi

Terapi fisik

Perawatan pendukung

Pernapasan buatan mulut ke mulut dan Perawatan pereda

Obat

Penghambat glutamat dan Relaksan otot

Bedah

Gastrostomi

Prosedur medis

Trakeotomi

Anda mungkin juga menyukai