OLEH
kelompok 8
Surya Rahman
Mayasari
Muhammad Abdul Wahid
Helminth adalah cacing parasit yang hidup
sebagai parasite pada organisme lain. Mereka
adalah organisme yang hidup dan makan pada
tubuh yang ditumpangi serta menerima
makanan dan perlindungan sementara
menyerap nutrisi tubuhyang ditumpangi.
(Wikipedia)
Helminth usus adalah cacing parasit yang
berkembang biak dan hidup di usus ( baik usus
halus,usus besar, sekum)
Helminth usus adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing yang
paling banyak terjadi di daerah tropis (tempat yang baik untuk
cacing hidup dan berkembang biak). Cacing ini dapat menginfeksi
manuasia dewasa maupun anak-anak, namun kebanyakan
menyerang anak-anak ditinjau dari cara penularan telur cacing
melalui kontak dengan tanah, air rumah tangga, feses manusia
yang dibuang ke tanah, juga melalui perantara serangga.
Menurut World Health Organization (WHO) diantara cacing usus yang menjadi masalah
kesehatan adalah kelompok Soil Transmitted Helminths (STH) atau cacing yang ditularkan
melalui tanah. Ascaris lumbricoides menginfeksi lebih dari 1 miliar orang, Trichuris trichiura
menginfeksi 795 juta orang, Ancylostoma duodenale dan Necator americanus menginfeksi 740
juta orang di dunia. Jumlah kasus infeksi cacingan terbanyak dilaporkan dikawasan Afrika,
Amerika Latin, Cina, dan Asia Timur. Jawa Timur merupakan salah satu Provinsi di Indonesia
yang mempunyai kepadatan penduduk terbesar kedua setelah Jakarta. Wilayahnya terdiri dari
daerah pantai Utara Jawa, pantai Selatan Jawa, daerah pegunungan, pertambangan, perkebunan,
dan pariwisata. Berbagai masalah kesehatan masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat,
salah satunya adalah masalah penyakit cacingan (Depkes RI, 2006).
JENIS HELMINTH USUS
Ascaris lumbricoides
Taenia solium
Tricuris tricura
Taenia saginata Schistosoma
Strongyloide
Diphyllobothrium Mansoni,
stercoralis
latum S. Japonicum,
Ancylostoma
Hymenolepis spp. S. Haemotobium,
duodenal
(H. nana) dan S. Intercalam, dan
Necator americanus
Drepanidotaenia S. Mekongi
Enterobius
spp
vermicularis
• Hygene individu
• Hygene lingkungan
• Kontak dengan cacing
• Tanah
• Iklim
• Sosial ekonomi
• Status gizi
SUMBER PENULARAN
1.Defisit nutrisi
2.Kerusakan integritas kulit
3.Gangguan pola tidur
4.Gangguan rasa nyaman
Intervensi
Defisit nutrisi
luaran intervensi
Manajemen nutrisi
Observasi
Setelah dilakukan Tindakan Identifikasi status nutrisi
Identifikasi makanan yang disukai
Edukasi
habiskan meningkat Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Berat badan cukup membaik Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukanjumlah kalori dan jenis
Edukasi
Keluhan tidak puas tidur menurun
Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
Observasi
Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan
Setelah dilakukan Tindakan selama Identifikasi pemahaman terhadap kondisi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian anti histamin jika perlu