Anda di halaman 1dari 19

Disusun oleh :

1. Coryanti Dewi Monica 0761050019


2. Hastomo Prabowo 0761050037
 gangguan sistem sirkulasi yang
menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan
oksigenasi jaringan. Bahaya syok adalah
tidak adekuatnya perfusi ke jaringan atau
tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan.
Jaringan akan kekurangan oksigen dan bisa
terjadi hipoksia.
 Syok kardiogenik (kegagalan kerja
jantungnya sendiri):
 Syok hipovolemik (berkurangnya volume
sirkulasi darah):
 Syok obstruktif (gangguan kontraksi jantung
akibat di luar jantung)
 Syok distributif (berkurangnya tahanan
pembuluh darah perifer
 Sistem Kardiovaskuler
- Gangguan sirkulasi perifer (pucat, ekstremitas dingin)
- Nadi cepat dan halus.
- Tekanan darah rendah
- Vena perifer kolaps.
- CVP rendah.
 Sistem Respirasi
- Pernapasan cepat dan dangkal.
 Sistem saraf pusat
- Perubahan mental pasien syok
 Sistem Saluran Cerna
- Bisa terjadi mual dan muntah.
 Sistem Saluran Kencing
- Produksi urin berkurang.
 Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh
karena adanya respon tubuh yang berlebihan
terhadap rangsangan produk mikroorganisme.
 Sepsis sindroma klinik yang ditandai dengan:
 Hyperthermia/hypothermia (>38°C; <35,6°C)
 Tachypneu (respiratory rate >20/menit)
 Tachycardia (pulse >100/menit)
 10% >cell imature
 Suspected infection
 Biomarker sepsis adalah prokalsitonin (PcT); C-
reactive Protein (CrP).
1. Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), ditandai dengan 2 gejala
sebagai berikut:
a. Hyperthermia/hypothermia (>38,3°C; <35,6°C)
b. Tachypneu (resp >20/menit)
c. Tachycardia (pulse >100/menit)
d. Leukocytosis >12.000/mm atau Leukopenia <4.000/mm
e. 10% >cell imature
2. Sepsis : Infeksi disertai SIRS
3. Sepsis Berat : Sepsis yang disertai MODS/MOF, hipotensi, oligouri bahkan
anuria.
4. Sepsis dengan hipotensi : Sepsis dengan hipotensi (tekanan sistolik <90
mmHg atau penurunan tekanan sistolik >40 mmHg).
5. Syok septik
Syok septik adalah subset dari sepsis berat, yang didefinisikan sebagai
hipotensi yang diinduksi sepsis dan menetap kendati telah mendapat
resusitasi cairan, dan disertai hipoperfusi jaringan.
Sindroma Sepsis Syok Sepsis
 Takipneu, respirasi 20x/m Sindroma sepsis ditambah
dengan gejala:
 Takikardi 90x/m
 Hipotensi 90 mmHg
 Hipertermi 38 C
 Tensi menurun sampai 40
 Hipotermi 35,6 C mmHg dari baseline dalam
waktu 1 jam
 Hipoksemia
 Membaik dengan pemberian
 Peningkatan laktat plasma cairan dan penyakit shock
 Oliguria, Urine 0,5 cc/kgBB hipovolemik, infark miokard
dan emboli pulmonal sudah
dalam 1 jam
disingkirkan
 Diabetes melitus
 Sirosis hati
 Alkoholisme
 Leukemia
 Limfoma
 Keganasan
 Obat sitotoksis dan imunosupresan
 Nutrisi parenteral dan sonde
 Infeksi traktus urinarius dan gastrointestinal.
 Infeksi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, fungi
atau riketsia.
 Umumnya disebabkan kuman gram negatif.
 Insidensnya meningkat, antara lain karena
pemberian antibiotik yang berlebihan, meningkatnya
penggunaan obat sitotoksik dan imunosupresif,
meningkatnya frekuensi penggunaan alat-alat
invasive seperti kateter intravaskuler, meningkatnya
jumlah penyakit rentan infeksi yang dapat hidup
lama, serta meningkatnya infeksi yang disebabkan
organisme yang resisten terhadap antibiotik.
 Pada bakteri gram negatif yang berperan adalah
lipopolisakarida (LPS). Suatu protein di dalam plasma,
dikenal dengan LBP (Lipopolysacharide binding
protein) yang disintesis oleh hepatosit, diketahui
berperan penting dalam metabolisme LPS.
Sebagian LPS berikatan dengan
LPS masuk ke dalam sirkulasi LBP sehingga mempercepat
ikatan dengan CD14.

transduksi sinyal intraseluler melalui


sebagian akan diikat oleh faktor
nuklear factor kappaB (NFkB), tyrosin
inhibitor dalam serum
kinase(TK), protein kinase C (PKC)

aktivasi intrasel melalui toll like


dimetabolisme
receptor-2 (TLR2)
 Pada bakteri gram positif, komponen dinding sel
bakteri berupa Lipoteichoic acid (LTA) dan
peptidoglikan (PG) merupakan induktor sitokin.
 Bakteri gram positif menyebabkan sepsis melalui 2
mekanisme: eksotoksin sebagai superantigen dan
komponen dinding sel yang menstimulasi imun.
Superantigen berikatan dengan molekul MHC kelas II
dari antigen presenting cells dan Vβ-chains dari
reseptor sel T, kemudian akan mengaktivasi sel T
dalam jumlah besar untuk memproduksi sitokin
proinflamasi yang berlebih.
 Fase dini: terjadi deplesi volume, selaput lendir
kering, kulit lembab dan kering.
 Post resusitasi cairan: gambaran klinis syok
hiperdinamik: takikardia, nadi keras dengan
tekanan nadi melebar, precordium
hiperdinamik pada palpasi, dan ekstremitas
hangat.
 Disertai tanda-tanda sepsis.
 Tanda hipoperfusi: takipnea, oliguria, sianosis,
mottling, iskemia jari, perubahan status mental.
 DIC FDP≥ 1:40 atau D-dimers ≥2,0 dengan
rendahnya platelet
Memanjangnya waktu:
- protrombin
- partial thromboplastin
- Perdarahan

 Respirotary Distr.Syndrome Hipoksemia

 Acute Renal Failure Kreatinin > 2,0 ug/dl


Na. Urin 40 mmol/L
Kelainan prerenal sudah disingkirkan

 Hepatobilier disfunction Bil.>34 umol/L (2,0 mg/dL)


Harga alk. Fosfatase, SGOT, SGPT dua kali
harga normal

 Central Nervous System Disf.. GCS < 15


 Untuk pengobatan shock sepsis perlu
diperhatikan obat yang esensial
(hemodinamik, antibiotik, vasopressor),
kontroversial (kortikosteroid, heparin dan
opiat antagonis), masa mendatang (antibodi
monoklonal).
 Untuk mencapai cairan yang adekuat
pemberian pertama 1 L-1,5 L dalam waktu 1-2
jam. Jika tekanan darah tidak membaik dengan
pemberian cairan maka perlu dipertimbangkan
pemberian vasopressor seperti dopamin
dengan dosis 5-10 ug/kgBB/menit
 Dopamin diberikan bila sudah tercapai target
terapi cairan, yaitu MAP 60mmHg atau tekanan
sistolik 90-110 mmHg.
 Setelah diagnose sepsis ditegakkan,
antibiotik harus segera diberikan, dimana
sebelumnya harus dilakukan kultur darah,
cairan tubuh, dan eksudat. Pemberian
antibiotik tak perlu menunggu hasil kultur.
Untuk pemilihan antibiotik diperhatikan dari
mana kuman masuk dan dimana lokasi
infeksi, dan diberikan terapi kombinasi
untuk gram positif dan gram negatif.
 Indikasi :
1. Sebagai terapi pertama sebelum hasil
kultur diketahui
2. Pasien yang dapat imunosupresan,
khususnya dengan netropeni
3. Dibutuhkan efek sinergi obat untuk kuman
yang sangat pathogen (pseudomonas
aureginosa, enterokokus)
 Pemberian HA-1A Human monoclonal antibody
sebaiknya dipertimbangkan pada pasien sepsis
yang penyebabnya dicurigai bakteri Gram
negative, terutama pada sumber infeksi saluran
cerna dan saluran kemih yang sering
disebabkan kuman Gram negatif.
 Memperbaiki asidosis metabolik dengan
natrium bikarbonat sampai pH normal dan
memperbaiki gangguan elektrolit dengan
pemberian elektrolit.
 Keseluruhan angka kematian pada pasien
dengan syok septik menurun dan sekarang
rata-rata 40% (kisaran 10 to 90%,
tergantung pada karakteristik pasien). Hasil
yang buruk sering mengikuti kegagalan
dalam terapi agresif awal.

Anda mungkin juga menyukai