Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEBERSIHAN TANGAN

JANUARI -MARET 2022


RUMAH SAKIT UMUM ANANDA SRENGAT BLITAR
TRIWULAN I

Jl. Mastrip No.14 Srengat, Blitar


Oleh : Telp. 0342-553472/ fax.0342-553472
Kritik & Saran : 085755160037
EMAIL : rsuananda@yahoo.com
Tim PPI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Rumah sakit merupakan health care system yang di dalamnya terdapat system
surveilans sebagai upaya pengendalian dan pencegahan yang di dalamnya Rumah sakit
mempunyai peran strategis dalam upaya mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat
di Indonesia, karena rumah sakit merupakan fasilitas yang padat karya dan padat
teknologi. Peran strategis rumah sakit sangat diperlukan untuk menghadapi transisi
epidemiologi yang terjadi saat ini.
HAIs (Health-care associated infection) merupakan kejadian infeksi yang didapatkan
penderita setelah mendapatkan perawatan >48 jam dan pasien tidak dalam masa inkubasi.
Macam kejadian HAIs banyak di hubungkan karena pemasangan alat, seperti VAP
(Ventilator Associated Pneumonia), IDO (Infeksi Daerah Operasi) karena tindakan
operasi. Karena HAIs, di identifikasi melalui kegiatan surveilans.
Media penularan utama dari sebagian besar bakteri atau virus penyebab infeksi
nosokomial adalah tangan-tangan personil medik yang terkontaminasi. Hand hygiene
adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan antiseptic pencuci
tangan. Pada tahun 2009, WHO mencetuskan global patient safety challenge dengan clean
care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene untuk
petugas kesehatan dengan my five moments for hand hygiene yaitu melakukan cuci
tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan prosedur bersih dan
steril, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien,
setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengetahuan tentang infeksi nosokomial dan pencegahannya merupakan stimulus sosial
yang dapat menimbulkan respon emosional terhadap upaya universal precaution sehingga
akan meningkatkan peran sertanya dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial.
Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap sebagai
penyebab utama infeksi nosocomial atau HAIs dan penyebaran mikroorganisme multi
resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai contributor yang penting
terhadap timbulnya wabah (boycedanpittet, 2002).Sehingga perlu adanya audit kepatuhan
pelaksanaan hand hygiene untuk evaluasi kegiatan hand hygiene yang telah dilakukan
oleh tim PPI Rumah Sakit Umum Ananda Srengat BLitar
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Meningkatkan pemahaman tentang kebersihan tangan (hand hygiene).

1.2.2 Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan (hand hygiene) dengan handrub
maupun handwash.
2. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam kebersihan tangan (hand hygiene).
3. Meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan cuci tangan (hand hygiene) dengan
6 langkah dalam 5 moment.
BAB II
HASIL KEGIATAN

2.1 Kepatuhan Hand Hygiene Petugas Rumah Sakit Umum Ananda Srengat BLitar

Audit hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur
kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene yang merupakan perilaku
mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi silang. Dari pelaksanaan audit hand
hygiene yang dilaksanakan rutin setiap bulan di Rumah Sakit Umum Ananda Srengat BLitar
.Berikut ini laporan kepatuhan hand hygiene pada setiap unit pelayanan kesehatanRumah
Sakit Umum Ananda Srengat BLitar bulan Januari - Maret 2022.
Gambar
1. KEPATUHAN 5 MOMEN CUCI TANGAN
PERAWAT
PERAWAT PERAWAT PERA PERA PERA DOK DOKT
MELATI DAN PERAW PERAW PERAW BIDA BIDA BIDA DOKTE
MELATI DAN MELATI DAN WAT WAT WAT POLI POLI POLI TER ER
ISOLASI, AT IGD AT LILY AT LILY N N N R IGD
ISOLASI, HCU ISOLASI, HCU IGD IGD LILY IGD IGD
HCU

MARE
JANUA FEBRU MARE JANUA FEBRUA JANU FEBR MAR JANU FEBR MAR JANU FEBRU
JANUARI FEBRUARI MARET MARET T
RI ARI T RI RI ARI UARI ET ARI UARI ET ARI ARI

Sebelum kontak 80% 80% 85% 75% 75% 80% 80% 80% 85% 70 75% 75 70% 70% 75 70% 75% 75%
dengan pasien % % %
Sebelum tindakan 75% 80% 80% 75% 75% 75% 80% 80% 75% 70 70% 75 60% 65% 70 70% 75% 75%
aseptik % % %
Sesudah terkena 80% 80% 85% 80% 80% 85% 80% 80% 85% 80 80% 80 80% 80% 75 80% 75% 80%
cairan tubuh pasien % % %
Sesudah kontak 80% 80% 85% 80% 80% 80% 80% 80% 85% 75 80% 80 75% 75% 75 75% 75% 75%
dengan pasien % % %
Sesudah kontak 80% 80% 85% 75% 80% 80% 80% 80% 85% 75 80% 80 75% 75% 75 75% 75% 75%
dengan lingkungan % % %
sekitar pasien

Analisa :
Dari data diatas didapatkan banyaknya kepatuhan terhadap 5 MOMEN cuci tangan dengan benar, akan tetapi kadang ada juga dengan mencuci tangan tapi
tidak dilakukan sesuai dengan 5 momen cuci tangan dikarenakan disebabkan karena kurangnya edukasi dan kesadaran akan pentingnya6 langkah kebersihan
tangan dan 5 moment cuci tangan dan kemungkinan karena kurangnya kesadaran petugas akan manfaat kebersihan tangan dan karena fasilitas kadang masih kurang
lengkap. sehingga semua wajib cuci tangan. Tempat Handrubs yang harus diisi adalah di setiap unit petugas dan ruang pasien, KIE bila keluar dan masuk RS wajib
cuci tangan bagi semua orang.
KEPATUHAN CUCI TANGAN
MENURUT 5 MOMENT
BULAN JANUARI- MARET 2022
RSU ANANDA SRENGAT
90%
80%
PERSENTASE % 70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
JANUA FEBRU JANUA FEBRU JANUA FEBRU JANUA FEBRU JANUA FEBRU JANUA FEBRU
MARET MARET MARET MARET MARET MARET
RI ARI RI ARI RI ARI RI ARI RI ARI RI ARI
PERAW PERAW PERAW
AT AT AT
MELATI MELATI MELATI PERAW PERAW PERAW PERAW PERAW PERAW DOKTE DOKTE DOKTE
BIDAN BIDAN BIDAN POLI POLI POLI
DAN DAN DAN AT IGD AT IGD AT IGD AT LILY AT LILY AT LILY R IGD R IGD R IGD
ISOLASI ISOLASI ISOLASI
, HCU , HCU , HCU
Sebelum kontak dengan pasien 85% 85% 85% 80% 80% 80% 85% 85% 85% 75% 75% 75% 70% 70% 70% 75% 75% 75%
Sebelum tindakan aseptik 80% 80% 80% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 70% 70% 70% 65% 65% 65% 70% 70% 70%
Sesudah terkena cairan tubuh pasien 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 75% 75% 75%
Sesudah kontak dengan pasien 85% 85% 85% 80% 80% 80% 85% 85% 85% 80% 80% 80% 75% 75% 75% 75% 75% 75%
Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien 85% 85% 85% 80% 80% 80% 85% 85% 85% 80% 80% 80% 75% 75% 75% 75% 75% 75%
2. KEPATUHAN CUCI TANGAN DISESUAIKAN DENGAN INDIKATOR MUTU RS :

BULAN numerator Denumerator CAPAIAN ANALISA RTL

berdasarkan indikator kepatuhan kebersihan


tangan didapatkan bahwa 87,5 % petugas dilakukan monitoring dan evaluasi berkelanjutan,
melaksanakan 5 momen kepersihan tangan. penambahan fasilitas cuci tangan,
JANUARI 175 200 87.5
pengamatan dilaksanakan di 5 area prioritas
tindakan yaitu IGD, kaber, R. rawat inap , poli Sosialisasi Cuci tangan dengan mengadakan IHT
kandungan dan poli bedah dan IKO

berdasarkan indikator kepatuhan kebersihan


tangan didapatkan bahwa 90 % petugas
dilakukan monitoring dan evaluasi berkelanjutan,
melaksanakan 5 momen kepersihan tangan.
FEBRUARI 180 200 90 penambahan fasilitas cuci tangan, Sosialisasi Cuci
pengamatan dilaksanakan oleh Tim PPI kepada
tangan
petugas pemberi pelayanan kesehatan langsun Di
RSU Ananda

berdasarkan indikator kepatuhan kebersihan


tanagan didapatkan bahwa 77 % petugas teguran, dilakukan monitoring dan evaluasi
MARET 154 200 77 melaksanakan 5 momen kepersihan tangan. berkelanjutan, penambahan fasilitas cuci tangan,
pengamatan dilaksanakan di 23 area pelayanan Sosialisasi Cuci tangan
RSU Ananda belum optimal
3. KEPATUHAN CUCI TANGAN TIAP UNIT KERJA

Unit JANUARI FEBRUARI MARET


IGD 85% 85% 85%
RM 75% 75% 75%
APOTIK
75% 75% 75%
ADMIN/KASIR 75% 75% 75%
PENGURUS BPJS 70% 70% 70%
MANAGEMEN 75% 75% 75%
SERVICE EXCELLEN 75% 75% 78%
LABORAT
80% 80% 80%
DOKTER JAGA 80% 80% 80%
POLI 80% 80% 80%
MELATI 85% 85% 85%
KABER/IKB & NEONATUS 80% 80% 80%
OK 88% 88% 88%
LILY 85% 85% 85%
GIZI 85% 85% 85%
CS dan OB 75% 75% 75%
DRIVER 75% 75% 75%
LAUNDRY 70% 70% 70%
IPS & IT 70% 70% 70%
RADIOLOGI 70% 70% 70%
HCU
85% 85% 85%
SATPAM 70% 70% 70%
DOKTER SPESIALIS 80% 80% 80%

Analisa Data :
Dari data diatas didapatkan kepatuhan terhadap 6 Langkah cuci tangan periode
JANUARI-MARET 2022 dengan benar ada yang sudah meningkat dan ada pula yang
mulai ada penurunan, mencuci tangan tapi tidak dilakukan sesuai dengan prosedur
cuci tangan maka ini dianggap tidak patuh, untuk itu kami selaku dari Tim ppi akan
terus memberikan sosialisasi tentang pentingnya cuci tangan 6 langkah yang benar,
hal tersebut disebabkan karena kurangnya edukasi dan langkah kebersihan tangan

RENCANA TINDAK LANJUT :


1. Reedukasi 6 langkah kebersihan tangan
2. Lakukan monitoring evaluasi kepatuhan
3. Berikan feed back hasil monitoring
KEPATUHAN CUCI TANGAN TIAP UNIT
BULAN JANUARI-MARET 2022
RSU ANANDA SRENGAT

88%
88%
88%
85%

85%

85%
85%
85%
85%

85%
85%
85%

85%
85%
85%
85%

85%
85%
80%
80%

80%
80%
80%

80%
80%
80%
80%
80%

80%
80%

80%
80%
80%
78%
75%

75%

75%
75%
75%
75%
75%
75%
75%
75%

75%
75%
75%
75%
75%

75%
75%
75%
75%
75%
70%

70%
70%
70%

70%
70%
70%
70%
70%
70%
70%
70%

70%
70%
70%
PERSENTASE %

KAB
SER ER/I DOK
AD PEN MA DOK
VICE LAB KB CS LAU RAD SAT TER
APO MIN GUR NAG TER MEL DRI IPS
IGD RM EXC ORA POLI & OK LILY GIZI dan NDR IOL HCU PA SPE
TIK /KA US EME JAG ATI VER & IT
ELLE T NEO OB Y OGI M SIAL
SIR BPJS N A
N NAT IS
US
JANUARI 85% 75% 75% 75% 70% 75% 75% 80% 80% 80% 85% 80% 88% 85% 85% 75% 75% 70% 70% 70% 85% 70% 80%
FEBRUARI 85% 75% 75% 75% 70% 75% 75% 80% 80% 80% 85% 80% 88% 85% 85% 75% 75% 70% 70% 70% 85% 70% 80%
MARET 85% 75% 75% 75% 70% 75% 78% 80% 80% 80% 85% 80% 88% 85% 85% 75% 75% 70% 70% 70% 85% 70% 80%
BAB III
KESIMPULAN

Kepatuhan petugas Rumah Sakit Umum Ananda Srengat Blitar pada Trimester 1 tahun
2022 mengalami peningkatatan di setiap unit pada periode tersebut. Pada Rata - rata
kepatuhan Cuci tangan menurut 5 moment ini Hasilnya sudah lebih dari 70 % dan
kepatuhan cuci tangan lebih tinggi dari pada yang tidak patuh terhadap cuci tangan.

Mengetahui
Ketua Komite PPI IPCN

dr. Yeni Ayu Prihastuti, Sp.PK Heni Lailatul Ni’mah,S.Kep Ns

Anda mungkin juga menyukai