PENDAHULUAN
Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat beresiko terhadap adanya kuman penyebab infeksi,
dimana semua orang yang berada di area sekitar rumah sakit sangat beresiko untuk terkena. Dalam
upaya pencegahan dan pengendalian infeksi, RSKGM Sumsel melaksanakan ICRA HAIs sebagai dasar
memprioritaskan masalah resiko yang ada sehingga dampak dari resiko tersebut dapat diminimalkan.
Infection Control Risk Assesment (ICRA) adalah proses multidisiplin yang berfokus pada
pengurangan infeksi dengan pendokumentasian bahwa dengan mempertimbangakan populasi
pasien, fasilitas dan program fokus pada pengurangan risiko dari infeksi, pengetahuan
tentang infeksi, agen infeksi, dan lingkungan perawatan , yang memungkinkan organisasi untuk
mengantisipasi dampak potensial. ICRA HAIs dilakukan minimal setahun sekali oleh KPPI
guna memfokus ulang program untuk tahun berikutnya
II. PELAKSANAAN
Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
melakukan rapat koordinasi dengan semua anggota komite PPI, komite mutu, dan pihak managemen
(Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan serta Wakil Direktur RS), untuk mendapatkan
usulan, pendapat, masukan dan membahas tentang masalah-masalah Rumah Sakit yang terkait dengan
resiko terjadinya infeksi.
Rapat diadakan Rabu tanggal 27 desember 2018 di ruang pertemuan . Rapat dilakukan dengan
melihat evaluasi hasil kegiatan program PPI dan melalui masukan dari unit terkait kemudian dari
resiko-resiko yang diterima dikelompokan dibuat risk grading matrik dan dibuat rencana
tindak lanjutnya, sebagaimana terlampir.
1
III. HASIL
TABEL ICRA (INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN) KOMITE PPI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
CSSD/ LAUNDRY
16 Alur kerja di CSSD untuk mencegah risiko kontaminasi instrument √ √ √ 36 7
bersih dan steril tidak selalu dilakukan
17 Ruang penyimpanan instrument steril masih bercampur dengan √ √ √ 20 25
ruang petugas
18 Ketidak patuhan penggunaan APD yang lengkap dalam melakukan √ √ √ 12 42
pencucian instrumen
2
19 Belum memiliki ruang ganti/APD sendiri sesuai alur √ √ √ 40 8
20 Ditemukan peralatan/perbekalan yang kadaluwarsa √ √ √ 6 59
21 Peralatan single use yang di re-use tidak sesuai kebijakan √ √ √ 8 53
22 Pengiriman dan pengambilan instrument tidak menggunakan √ √ √ 20 26
container yang sesuai
22 Kehilangan linen tinggi √ √ √ 10 48
23 Masih ada yang melakukan penghitungan ulang linen kotor ( tidak me- √ √ √ 10 49
lidi)
24 Linen belum terpilah sesuai jenisnya √ √ √ 30 15
25 Penyimpanan linen belum semuanya termonitor suhu dan √ √ √ 8 54
kelembabannya
26 Ketidak patuhan pencucian linen sesuai SPO √ √ √ 20 27
27 Troli linen setelah digunakan untuk mengantar dan mengambil tidak √ √ √ 30 16
di bersihkan dan tidak langsung di kembalikan pada
tempatnya
GIZI
28 Alur kerja di dapur tidak dilakukan sesuai prosedur √ √ √ 10 50
29 Pembersihan dan sanitasi peralatan maupun lingkungan gizi belum √ √ √ 8 55
dilakukan dengan baik
30 Ketidak patuhan penggunaan APD dalam pengelolaan makanan √ √ √ 16 38
31 Ketidak patuhan pelabelan dalam penyimpanan bahan makanan √ √ √ 24 19
32 Penanganan pembersihan peralatan makan tidak sesuai prosedur √ √ √ 24 20
33 Ketidakpatuhan dalam pembersihan troli makanan √ √ √ 24 21
LINGKUNGAN
34 Ketidak patuhan penggunaan, penyimpanan, pelabelan disinfektan untuk √ √ √ 10 51
lingkungan oleh cleaning servis
35 Ketidak patuhan pengunjung dalam area bebas rokok RS √ √ √ 10 52
36 Ketidak patuhan dalam penggunaan APD oleh petugas kebersihan √ √ √ 24 22
/ clening servis
37 Kurang aktifnya petugas keamanan untuk melakukan edukasi √ √ √ 24 23
kepada pengunjung atau keluarga dalam menekan barang bawaan pasien
yg terlalu banyak sehingga terlihat kotor di bawah tempat tidur pasien
3
38 Kurang pahamnya petugas dalam menggunakan SPILKIT untuk √ √ √ 18 33
pembersihan tumpahan
39 PES Control belum terlaksana rutin √ √ √ 18 34
DAMPAK RENOVASI
43 Kurang patuhnya pekerja proyek pada saat pelaksanaan renovasi √ √ √ 16 39
terhadap rekomendasi KPPI RS dalam prosedur pencegahan
resiko infeksi
PPRA
44 Belum semua unit patuh dalam melaksanakan surveilan PPRA √ √ √ 45 2
45 Kurang pahamnya tentang surveilan PPRA √ √ √ 36 8
46 SDM yang terlatih masih kurang √ √ √ 8 56
47 Penggunaan antibiotika belum seluruhnya mengacu pada √ √ √ 36 9
antibiogram RS
KESEHATAN KARYAWAN
48 Kejadian tertusuk jarum dan pajanan darah/cairan tubuh infeksius masih √ √ √ 40 3
banyak
49 Belum menyeluruhnya medical cek up dan imunisasi bagi √ √ √ 18 35
karyawan
50 Famely gatering dan extra fooding belum seluruh karyawan √ √ √ 36 10
mendapatkan
KAMAR JENAZAH
51 Ketidak patuhan pemakaian APD sesuai indikasi dalam √ √ √ 16 40
pemulasaraan jenazah
4
52 Kepatuhan cuci tangan pada petugas kamar jenazah masih kurang √ √ √ 12 43
53 Kerusakan refrigerator untuk penyimpanan jenazah √ √ √ 4 61
54 Kurang patuhnya petugas kamar jenazah dalam mengganti √ √ √ 12 44
pembungkus jenazah(masih menggunakan linen RS sehingga
linen terbawa jenazah pulang)
LABORATORIUM
55 Penanganan sampel darah laborat kuang aman, sampel terbuka tidak √ √ √ 1 66
dalam wadah tertutup
56 Petugas kurang patuh dalam penggunaan BSC sesuai SPO √ √ √ 1 67
57 Ketidak patuhan penggunaan APD oleh petugas laboratorium √ √ √ 12 45
dalam penanganan sample
58 Kurang patuhnya petugas unit dalam transport sample sesuai standar √ √ √ 16 41
(sample ditaruh campur dengan form pengiriman, resiko
kontaminasi)
59 Sirkulasi udara ruang laboratorium mikrobiologi/patologi kurang √ √ √ 24 24
memenuhi standar
60 Tempat pembuangan limbah sample masih belum sesuai di tempat √ √ √ 8 57
terbuka
61 Kejadian pajanan di instalasi laboratorium √ √ √ 8 58
HEMODIALISA
62 Tehnik aseptic pemasangan Dobelumen √ √ √ 18 36
63 Kejadian terpajan bahan infeksius √ √ √ 1 68
64 Ketidak patuhan penggunaan APD sesuai indikasi oleh petugas √ √ √ 4 62
HD
65 Kurang maksimalnya pembersihan lingkungan pasien post HD √ √ √ 18 37
ISOLASI
66 Ketidak patuhan penggunaan APD sesuai indikasi diruang √ √ √ 1 62
isolasi/pada saat menangani pasien menular
67 Kurangnya edukasi terhadap pengunjung isolasi √ √ √ 12 46
68 Kurangnya koordinasi ssat akan transfer pasien menular √ √ √ 12 47
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
NO JENIS KEL FAKTO SKO PRIORITAS PLAN DO CEK AcTION
RESIKO R R
RESIKO
1 KEJADIAN IDO 18 29 Hasilmonitorin Mendapatkan Review tentang □KPPI melakukan monitoring dalam
HAIs g pelaksanaan datasurveilans pelaksanaan surveilans pemenuhan sarana dan prasaranaterkait bundle
surveilans IDOyang dan bundle IDO IDOmeliputi: Clipper, SabunCHG
akuratdan
IDO □Melakukan koordinasi dengan KPPRA dalam
periodetahun Adanya program penggunaan antibioticprofilaksis
pemahaman Melakukan
2017 □ KPPI melakukan resosialisasi tentang
yang sama
0atautidak pelatihan surveilans pelaksanaan bundle IDO
terhadap
adakejadian dan bundle IDO
surveilans dan
dikarenakan □ Melakukanpendidikan dan pelatihan (inhose
kurangnya bundle IDO
□Monitoring training) surveilans danbundleIDO
pemahaman pemenuhan sarana
terkaitsurveilan dan prasana terkait □ Koordinasi dengan IPCLN dalam pelaksanaan
s dan bundle IDO surveilans
bundleIDO
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
□ TimPPImelakukanaudit
□ Meningkatkankoordinasi
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
surveilansdanbundle
IADP
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
KEJADIA plebitis 30 12 KejadianPlebiti Menurun □Review tentang pelaksanaan ● Melakukan koordinasi dengan bidang
N HAIS s pada periode kan bundle Plebitis dan pemberian pelayananmedis dan keperawatan, KPMKP,
tahun 2018 angka obat melaluiIV Komite Keselamatan pasien terkait kejadian
tertinggi6,4‰ kejadian □ Revie tentangtehnik phlebitis
Plebitis penyuntikan yang aman dan
menjadi≤ tindakan aseptik □ Melakukan evaluasiterhadap kejadian plebitis
5‰ di yangada
□ Monitoringpemenuhan
tahun
kebutuhan sarana dan prasarana □ Melakukanmonitoringdalampemenuhan sarana dan
2019 prasarana terkait bundle Plebitismeliputi: set pasang
□ Meningkatkanpemahaman infus, infusetdengan pengatur udara, transparan
petugas tentang pemahaman dressing, needle konektor/surflo pot, alcoholswab
surveilans dan bundlePlebitis berbasis CHG.
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
KEJADIAN DEKUBITU 4 60 Kejadian Menurunkan Review tentang pelaksanaan Tim PPI melakukan monitoring
HAIS S Dekubitus angka kejadian dalam pemenuhan saranadan
pada Dekubitus bundleDekubitus prasarana terkait pencegahan
periodetahun menjadi≤1,5‰ decubitus yaitu pengunaankasur
di tahun 2019 □Monitoring pemenuhan angina,mika-miki.
kebutuhan sarana dan
2018tertinggi‰ prasarana □ Tim PPI melakukan
□ Meningkatkankoordinasi
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
Kepatuahan Kepatuhan 18 31 Kepatuhan Meningkatkan •Evaluasi audit kepatuhan •Tim ppi audit dan monitoring
petugas menggunakan menggunakan APD kepatuhan penggunaan APD di seluruh implementasi pelaksanaan
APD menggunakan APD unit penggunaan APD sesuai
belum mencapai
sesuai target ...% indikasi
standart yang di •Review petugas dan
mahasiswa praktek dalam •Tim ppi melakukan
inginkan ...%
pelaksanaan penggunaan APD Edukasi /pembinaan kepada
petugas dan mahasiswa
•Evaluasi dan monitoring tentang penggunaan APD
penyediaan sarana APD sesuai indikasi
•Evaluasi pemenuhan •Tim ppi melkukan
kebutuhan APD monitoring dalam pemenuhan
sarana dan prasarana terkait
APD
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PEMBERIA Pencampur 60 1 Pencampuran obat Pencampuran a.Evaluasi kebijakan a.Melakukan koordinasi dengan
N OBAT IV an obat belum di lakukan obat di lakukan pencampuran/pengoplosan managemen terkait revisi kebijakan
CAIRAN suntik di oleh petugas yang oleh petugas obatsesuai kewenangannya pencampuran obat sesuai dengan
lakukan terlatih serta sesuai yang terlatih kewenangannya
oleh dengan kaidah dan dan sesuai b.tersedianya sarana dan
perawat perundang – dengan kaidah sarana terkait pengoplosan b.menyiapkan SDM untuk
undangannya dan perundang obat pencampuran obat oleh farmasi
undangannya
c.Reviw tehnik c.melakukan tehnik aseptik
pencampuran oat yang benar
dalam pencampuran obat oleh farmasi
d.Koordinasi dengan
managemen dalam d. berkoordinasidengan pihak terkait
pelaksanaan pencampuran dalam pemenuhan sarana dan sarana
obat sesuai kewenangannya untuk pencampuran obat
Area 36 5 Kekurangan □Terpenuhinya a.Evaluasi prosedur a.Melakukan koordinasi dengan
persiapan areapersiapan pencampuran obat farmasidan bidang pelayanan
obatkurang sarana dan prasarana obat dan keperawatan dalam pelaksanaan
memenuhi untuk pencampuran prasara sesuai b. Monitoring lokasi pesiapan obat
standar obat yangideal standar pencampuran obat bila
perlu dilakukan b.Berkoordinasi kepada pihak
□Terlaksananya redesainulang manajemen untuk pemenuhan
proses tenaga farmasi dalam
pencampuran c. Koordinasidalam persiapandanpengoplosanobat
obat yang pemenuhan sarana
aman dan prasaranatempat c. Berkoordinasi dengan pihak
pencampura terkaitdalam pemenuhan srana dan
prasarana
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PEMBERIAN Ketidak 30 13 Petugas dalam □Meningkatkan a. Evaluas iterhadap tehnik .aBerkoordinasi dengan
OBAT IV patuhandalam tehnik menyuntik kepatuhan dalam penyuntikan oleh petugas bidang pelayanan dalam
CAIRAN melakukan tidak sesuai menyuntik yang aman melakukan evaluasi terhadap
tehnik denganSPO b. Evalusi kejadian plebitis pelaksanaan tehnik
menyuntik □Menurunkan akiba ttehni kpenyuntikan menyuntik yang aman oleh
yang aman kejadian yangtidak aman petugas
plebitisakibat tehnik
penyuntikan c. Resosialisaitentang
yangtidak tehnikmenyuntikyang aman
amansampai pada petugas b.Melakukan monitoring
dengan1,5‰ dan evaluasikejadian plebitis
d. Koordinasidalam pemenuhan akibat tehnik penyuntikan
□Menurunkankejadian sarana dan prasarana tehnik yang tidak anam
pajananNidle Stik menyuntik yang aman
Injuri sampaidengan
0% c. Melakukan resosialisasi
tehnik penyuntikan yang
amanpada petugas
d. Berkoordinasi dengan
bidang terkait dalam
pemenuhan sarana dan
prasarana
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
CSSD Ketidak patuhan 12 42 Petugas tidak Meningkatkan a.Reviewpetugas tentangAPD a. Melakukanreviewpada petugas
penggunaan APD patuh dalam kepatuhanpetugas tentangAPD
yang lengkap menggunakan menggunakanAPD b.Monitoring kepatuhan
b.Bekerjasama dengan
dalam melakukan APDlengkap lengkap dalam petugas menggunakan penanggunjawabPPidi
pencucian dalammelakukan melakukan
instrumen pencucian pencucian instrumen APDdalam unituntuk melakukan
instrumen melakukan monitoringkepatuhanpetugas
pencucianinstrumen menggunakan APD
dalammelakukan
pencucianinstrumen
Kertidaksesuaian 20 25 petugas dalam Meningkatkan a.Menekanpotensi infeksi a.Resosialisasi penggunaan APD saat
petugas dalam penggunaan APD kepatuhan staf silangdari instrument kotor pencucianinstrument
penggunaan APD sesuai dengan CSSD dalam kestaf
sesuai dengan SOP penggunaan APD
SOP yangsesua SOP dani
b.Berkoordinasi dengan pihak
indikasi
b.Meningkatkan terkait dalam pemenuhan
kebutuhan saran dan prasarana
kepatuhanstaf dalam
penggunaan
APDdalam pencucian
instrument
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
CSSD Ditemukan 6 59 Ketidakpatuhan Menurunkan potensi a. Menekanpotensi cidera a.Resosialisasi bahaya penggunaan
peralatan/perbe petugas ruangan dan cideradan infeksi karena karena alatyangkotor alat yang kadaluwarsa
kalanyang CSSD dalam alat yang telahkadaluarsa
kadaluwarsa memonitor kadaluarsa b. Menurunkan b.Berkoordinasi dalam
alat potensi infeksi karena alat melakukan monitoring padasaat
kadaluwarsa penggunaan alat
Indikator Mengajukan kepada Menbuat nota dinas untuk a.mencegahresikoinfeksiosteo a.Koordinasi dengan bag farmasi
biologi blm ada pihak managemen agar pengajuan mielitis pada operasi untuk pengadaan indikator
pada tahun 2019 untuk pemasangan inplan biologi
pengadaan indikator indikator biologi
biologi b. tersedianya indikator
biologi
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
b.Terpenuhinya
kebutuhan linen
di semua unit b. Berkoordinasi
sesuai dalam
pemenuhansarana dan
kebutuhan prasarana
Masih ada yang 10 49 Ketidakpatuhan petugas dalam Meningkatkan a. Reedukasi ada a.Reedukasi
melakukan pengelolaan linen kotor unit kepatuhan unit perugas tentang kepada seluruh staf
penghitungan dalammelidi resiko diruangan dalam
ulanglinen penularan melakukan
kotor(me-lidi darilinen kestaf pengelolaan linen
dan lingkungan kotor yang benar
perawatan saat
pengelolaan b.Melakukan
monitoring pelaksanaan
linen pengelolaan linen
secara melidi di unit
b.Menekan melidi
terjadinya
manipulasi linen
kotor
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
b.Monitoring
b.Menekan pelaksanaan
terjadinya resiko pembersihan secara
kontaminasi berkala
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
barangbawaan
pasienyg
terlalu banyak
sehingga
terlihatkotordi
bawah tempat
tidur pasien
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
b.Melakukan
b. Monitoring monitoring
pelaksanaanPES
pelaksanaan Control
PESControl
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
pihak terkait
dalam pemenuhan
kebutuhan
saranadan
prasarana
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
N JENIS KEL FAKTOR SKO PRIORITA PLAN DO CEK AKTION
O RESIKO RESIKO R S
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PPRA Belumsemua 45 2 Belum semuanya Meningkatkan a.Terimplemintasinyapenangan a.Berkoordinasi dengan pihak terkait
unitpatuh dalam karyawan yang pemahaman kasus MDRO, MRSA, ESBL sesuai dalam peningkatan pemahaman
melaksanakan mengikuti kepada seluruh petugas standar penanganan kasus
dalam penangan kasus MDRO,MRSA,ESBLdllb.Berkoordinasi
surveilanPPRA pelatihanMDRO MDRO,ESBL, dengan pihak terkait dalam pemenuhan
MRSAdll kebutuhan
b.Terpenuhinya sarana dan
prasarana
Kurang 36 8 Karyawan yang Terpenuhinya a. Terpenuhisarana dan prasarana a. Berkoordinasi dengan bidang
pahamnya mengikuti SDM terlatih pencanaan dan PSDMdalam pelaksanaan
tentang tentang PPRA b. Terimplementasi nyaPPRA inhouse training, seminar dan workshop
surveilanPPRA surveilan PPRA
b. Berkoordinasi dengan pihak terkait
masihsedikit dalam peningkatan
pemahamanPPRA
pendidikan
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
KESEHATAN Kejadian tertusuk 40 3 Ketidakpatuhan petugas Menurunkan angka a.Tidak ada a.Reedukasi
KARYAWAN jarum dan pajanan dalam melakukan kejadian pajanan tertusuk kejadian tertusuk kepada petugas
darah/cairan tindakan jarumatau terkena cairan jarum atau pajanan dalam
tubuhinfeksius tubuhinfeksius infeksius pada penatalaksanaan
perawatan sesuai SPO.
petugas, pasien penanganan
Kejadian tertusuk jarum
maupun pengunjung benda
dalam tahun2018
tajamdanjarum
sebanyak19 orang
b.Tersedianya sarana
dan prasarana
b.Berkoordinasi
dengan pihak terkait
dalam
pemenuhansaran dan
prasarana
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
KAMAR Ketidak patuhan 16 40 Penggunaan APD Meningkatkan kepatuhan a.Review tentang a.Resosialisasi
JENAZAH pemakaian APD tidak sesuai penggunaan APD dalam penggunaanAPD penggunaanAPDyang
sesuai indikasi indikasi dalampemulasaraan benar untuk
dalam pemulasaraan jenazah. pemulasaraanjenazah
pemulasaraan
jenazah b.Evaluasi terpenuhinya b.Berkoordinasi
jenazah
sarana dan denganbidangterkait
prasarana dalam pemenuhansaran
dan prasarana
Kepatuhancuci 12 43 Belum patuhnya Meningkatkan kepatuhan a. Review tentang a. Melakukan review
tanganpada petugas kamar cuci tangan petugas cucitangan pada petugas tentang cucitangan pada
petugas kamar jenazah dalam kamarjenazah kamar jenazah petugas kamar jenazah
jenazahmasih melakukan cuci
kurang tangan b. Evaluasi dan b. Melakukan
monitoringdan evaluasi
monitoring pelaksanaan pelaksanaan cuci tangan
cuci tangan pada petugasdi kamarjenazah
petugas kamar
jenazah
PDCA INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN (ICRA) PPI RUMSH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2018
V. PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan ICRA HAIs komite PPI Rumah Sakit
Bhayangkara Kediri sebagai dasar untuk memfokus ulang penyusunan program tahun 2018 .
KETUA