Anda di halaman 1dari 4

Log-book Kegiatan Praktik Keperawatan Intensif II

Hari/Tanggal : Senin, 22-03-2021

Ruangan : ICU

Tindakan Keperawatan : Suction

A. Deskripsi Tindakan
Suction Merupakan tindakan pengeluaran sekret ataupun darah dari jalan napas, dimana
sekret akan disedot melalui karet atau polyethylene yang terhubung dengan mesin
suction. Sekret akan tertampung dalam mesin suction, sehingga sekret tersebut dapat
digunakan untuk pemeriksaan labolatorium.
B. Identitas Pasien
1. Nama pasien : Tn. B
2. Diagnosis medis : Craniotomy + Gagal napas + ICH
3. Data fokus :
DS :-
DO : Pasien terlihat terdengar mengeluarkan suara gurgling
Pasien terlihat seperti kejang akibat saluran napasnya tersumbat sekret
4. Rencana keperawatan : Lakukan tindakan suction
5. Tindakan keperawatan : Melakukan tindakan suction
6. Diagnosa keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan cairan
( secret)
7. Algoritma tindakan :

Bersihan jalan napas

Sumbatan cairan/sekret

Suction

Untuk orang dewasa, takanan suction biasanya berkisar antara 100 mmhg sampai 120 mmhg.
Sedangkan untuk anak-anak dan bayi, tekanan suction berkisar antara 50 sampai 75 mmhg.
C. Tujuan Tindakan : Untuk mengeluarkan cairan atau secret yang menghambat jalan napas
D. Pelaksanaan
1. Tahap pra tindakan
a. Persiapan alat
1) Hancound
2) Kasa
3) Alat atau mesin suction
4) Kateter Suction (polyethylene)
5) Tabung cairan
6) Air steril atau NaCl
7) Bak instrumen
8) Perlak serta pengalasnya
9) Tempat Sputum, (alat ini diperlukan jika hasil ingin digunakanan untuk uji
labolatorium)
b. Persiapan pasien
1) Posisikan kepala pasien senyaman mungkin agar perawat mudah untuk
melakukan suction
2) Buka mulut pasien dengan chinlift atau jika suah terpasang mayo tingal
memposisikan dibagian mana yang akan dilakukan suction
c. Persiapan lingkungan
1) Usahakan lingkungan tenang dan menghindarkan dari kerumunan agar dalam
melakukan suction bisa lebih tepat dan konsentrasi
2. Tahap tindakan
a. Mengatur Posisi Untuk pasien yang sadar atau masih berfungsi refleks
muntahnya, anda dapat memposisikan pasien dengan posisi semifowler atau
posisi setengah duduk. untuk suction yang dilakukan melalui mulut, Posisi kepala
diputar ke arah kiri atau kanan. Sedangkan suction yang dilakukan melalui
hidung, posisi lehernya ekstensi.
b. Untuk pasien yang tidak sadarkan diri, posisi tubuhnya yaitu lateral, hal ini
bertujuan agar pangkal lidah tidak jatuh ke belakang sehingga tidak mengganggu
masuknya kateter suction. Selain itu, posisi lateral akan membuat sekret mengalir
dari faring dan mencegah terjadinya aspirasi.
c. Selanjutnya, tempatkan handuk diatas bantal atau dibawah dagu pasien.
d. Atur tekanan penghisap dari mesin suction. Dalam mesin suction, tekanan terdiri
dari 3 bagian yaitu tekanan tinggi (120 sampai 150 mmhg), tekananan sedang (80
sampai 120 mmhg). Tekanan rendah berkisar antara 0 sampai 80 mmhg.
e. Untuk orang dewasa, takanan suction biasanya berkisar antara 100 mmhg sampai
120 mmhg. Sedangkan untuk anak-anak dan bayi, tekanan suction berkisar antara
50 sampai 75 mmhg.
f. Buka Bak instrumen dan masukan cairan steril seperti Nacl pada tempat yang
disediakan.
g. Pakai sarung tangan steril dangan prinsip steril.
h. Ambil selang kateter, lalu hubungkan dengan mesin suction.
i. Ukur kedalaman suction. Untuk mengukur kedalaman suction, anda dapat
mengukkurnya dari hidung ke mulut. Atau kurang lebih 13 cm untuk dewasa.
j. Basahi ujung kateter dengan cairan steril, hal ini dilakukan untuk mempermudah
masuknya kateter suction.
k. Sebelum memasukan kateter, lakukan pengecekan suction terlebih dahulu, yaitu
dengan meletakan jari tangan ke tempat ibu jari. Lalu buka cabang Y connector
(control suction) untuk menimbulkan terjadinya penghisapan.
l. Masukan selang kateter suction secara perlahan (nasopharing kedalamannya
kurang lebih 5 cm, dan orofaring kedalamannya kurang lebih 10 cm). Masukan
selang tanpa menutup kateter suction.
m. Lakukan penghisapan dengan menutup lubang kateter suction, dan tarik selang
keluar secara memutar. Penghisapan dilakukan selama 10 detik untuk orang
dewasa, dan 5 detik untuk anak-anak. Ingat, penghisapan hanya dilakukan dalam
kurun waktu 15 detik saja.
n. Lakukan pembilasan selang kateter dengan air steril atau cairan NaCl, dan
anjurkan pasien untuk bernapas
o. Lakukan kembali suction atau penghisapan, (lakukan sebanyak 3 sampai 5 kali).
p. Anjurkan pasien untuk tarik napas dalam dan batuk diantara suction. Hal ini
bertujuan untuk mengeluarkan dahak sampai tempat yang dijangkau oleh alat
( jika pasien sadar)
q. Lakukan Observasi terhadap keadaan pasien secara umum, serta pernapasannya.
r. Observasi juga keadaan sekretnya, seperti (warna, bau, konsistensi, dan
jumlahnya.
s. Jika sekret hasil penghisapan duperlukan untuk pengujian lab, tampung sekret
pada tempat sputum.
t. Setelah selesai, bersihkan hidung dan mulut pasien.
u. Bereskan peralatan
3. Tahap pasca tindakan
a. Evaluasi pasien
Pasien terlihat tenang dan pola napas pasien kembali normal
b. Evaluasi tindakan
Sekret yang menghambat jalan napas teratasi

Mengetahui Banjarmasin, 22 Maret 2021


Pembimbing Klinik Mahasiswa

.................................. M.Rezkiansyah Al Fitri

Anda mungkin juga menyukai