TGL. PEMBUATAN :
REVISI KE :
TGL. REVISI :
TGL. EFEKTIF :
DISAHKAN OLEH : Direktur Utama,
KEMENTERIAN KESEHATAN
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
DIREKTORAT PELAYANAN MEDIK, KEPERAWATAN & PENUNJANG dr. Bambang Eko Sunaryanto, Sp.KJ, MARS
NIP 196204301987111001
DIVISI REKONSTRUKSI KSM MATA NAMA SOP : DAKRIORINOSTOMI
DASAR HUKUM : KUALIFIKASI PELAKSANA :
Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. DI
Mohammad Hoesin Palembang 1. Dokter DPJP Rekonstruksi
1. Nomor : tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional 2. Dokter DPJP Radiologi
(SPO) Tindakan Medis di Departemen Mata RSUP Dr.Mohammad 3. Dokter DPJP Laboratorium Klinis
Hoesin Palembang 4. Dokter DPJP Penyakit Dalam
5. Dokter DPJP Anestesi
6. Perawat
7. Tata Usaha
8. Farmasi
PERSIAPAN PASIEN :
a. Pemeriksaan
Oftalmologi
2. Pemeriksaan saluran lakrimal
3. Pemeriksaan Segmen anterior dengan slit lamp
a. Pemeriksaan
Laboratorium
Klinis
4. Pemeriksaan darah rutin waktu perdarahan dan pembekuan,
fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah sewaktu
5. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah
a. Pemeriksaan Radiologis
6. Pemeriksaan Thorax poto
a. Konsul ke KSM PDL / Anak (layak/tidak tindakan bedah)
b. Konsul ke KSM Anestesi (ada/tidak kontraindikasi anestesi
umum)
Tindakan Bedah
a. Pasien di baringkan dalam posisi supinasi
b. Dilakukan tindakan general anastesia oleh spesialis anastesi
c. Dilakukan sepsis antisepsis daerah lokasi operasi dan di lakukan pemasangan
doek steril
d. Melakukan insisi pada 2 mm dari kantus medial ke arah inferior sepanjang 15 -
20 mm
e. Dilakukan diseksi tumpul hingga ke periosteum
f. Setelah sampai pada fossa lakrimalis, dilakukan bone punching menggunakan
Kerrison bone rangier.
g. Selanjutnya saat ostium sudah terbuka, dilakukan pembuatan flap pada sakus
lakrimalis dan mukosa nasal.
h. Dilakukan pemasangan tube silicon. Anastomosis dibuat pada kedua flap
tersebut.
i. Dilakukan penjahitan pada luka insisi pertama
j. Dilakukan penutupan luka operasi dengan salep klorampenicol dan kassa steril
PERINGATAN : PENCATATAN DAN PENDATAAN :
1. Pemeriksaan pasien dengan obstruksi duktus nasolakrimal
Jika pemeriksaan tidak di lakukan maka diagnosis dan rencana sesuai dengan standar keselamatan pasien.
pengobatan pasien akan terhambat
No Kegiatan Dokter Tata Perawat Dokter Dokter Dokter Dokter Dokter Farmasi
DPJP Usaha DPJP DPJP DPJP DPJP DPJP
Pengirim Rekon Radiologi Laborat Anestesi PDL Kelengkapan Waktu Output
struksi orium
Klinis
5 Perawatan pasien dan persiapan Status pasien 2 hari Status pasien SOP Tindakan
tindakan bedah dakriorinostomi rawat inap rawat inap dakriorinostomi
a. Pasien yang sudah masuk yang sudah di
rawat inap akan dilengkapi lengkapi
pemberkasannya berupa dengan
pemasangan gelang pasien, persyaratan
pengisian status rawat inap tindakan di
dan melengkapi persyaratan ruang operasi
administrasi operasi berupa
Informed Concent dan
penandaan bagian yang di
operasi (Site Marking)
b. Pasien dilakukan evaluasi
berupa anamnesis,
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan oftalmologi
kembali diruang rawat dan
didokumentasikan pada
lembar pemeriksaan pra-
bedah
c. Pasien dievaluasi pra bedah
oleh DPJP dokter anestesi dan
didokumentasikan pada
lembar pemeriksaan pra
bedah
d. Prosedur tindakan pre-operasi
berupa pemasangan infus-set
dan puasa 6 jam sebelum
operasi
e. Pemanggilan pasien ke ruang
operasi yang dibantu tim
instalasi bedah sentral dan tim
ruang rawat inap
f. Pemeriksaan pemberkasan
persyaratan operasi dan
konfirmasi lokasi operasi yang
di bantu oleh tim instalasi
bedah sentral, tim ruang rawat
inap, dokter spesialis anastesi
dan DPJP