Anda di halaman 1dari 5

Seorang wanita, 25 tahun datang dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu, kadang disertai

dahak

1. Pada PF semua normal, kecuali bunyi rongki basah di kedua lapangan paru
Kemungkinan
a. Asma
b. TB
c. Bronkitis
d. Pneumonia
e. BSSD
2. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan:
a. Spirometri
b. Foto thoraks
c. BTA
d. Sputum MO
e. BSSD
3. Jika hasil pemeriksaan yang dilakukan tersebut (pilihan n0.2) adalah negative/normal/tidak ada
kelainan, maka pengobatan yang sebaiknya diberikan
a. Bronkodilator
b. OAT
c. Kortikosteroid
d. Antibiotik
e. BSSD
4. Langkah tersebut di atas sesuai dengan rekomendasi
a. GINA 2006-2007
b. PORT Skort
c. GOLD 2006
d. ISTC
e. BSSD
5. ..
6. ..
7. Terapi pada pasien ini
a. Lupa
b. Kortikosteroid inhalasi
c. Kortikosteroid injeksi
d. Antibiotik injeksi
e. Bronkodilator inhalasi
8. Foto thoraks didapatkan corakan bronkovaskular kasar/meningka di kedu paru
Diagnosis yang paling mungkin
a. PPOK eksaserbasi akut
b. Eksaserbasi akut pada bronchitis kronik
c. Asma eksaserbasi akut
d. TB
e. BE
9. Hasil spirometri
KV: 2400 cc (75%)
KVP: 2300 CC (71,5%)
VEP 1650 CC
Diagnosis:
a. Restriksi
b. Obstruksi
c. Tidak dapat dinilai
d. Restriksi dan Obstruksi
e. BSSD
10. Pengobatan yang sebaiknya diberikan (kasus eksaserbasi PPOK)
a. Antibiotik, bronkodilator, kortikosterod
b. OAT, bronkodilator, kortikosteroid
c. Bronkodilator, kortikosteroid
d. Antibiotik
e. Bronkodilator, kortikosteroid, mukolitik
11. sf
12. Jika dari pemeriksaan didapatkan informasi bahwa karyawan tersebut mempunyai riwayat batuk
lama ± 6 bulan terakhir, disertai dahak , demam (-), mempunyai anak usia 5tahun dan 1,5
tahun. PF suhu 37,50C dan lainnya DBN kecuali paru terdapat rtonki basah di lapangan bawah
paru belakang kanan.
1. Sputum MO dan uji resistensi
2. Antibiotik spectrum luas
3. pemeriksaan pada kedua anak
4. DPLlengkap
13. Kalau hasil BTA s- p+ s-, maka
1. Diagnosis TB Paru BTA (+) kasus baru
2. Pemeriksaan kultur paru
3. Memberikan Antibiotik spectrum luas
4. Periksa sputum BTA 3x ulangan
14. ..
15. Dari data di atas sebaiknya dilakukan
1. Pemeriksaan gula darah sewaktu
2. Jika klinis HIV lakukan VCT
3. Pemeriksaan HIV
4. Pemeriksaan status imun
16. ..
17. ..
18. Pada karyawan ini sebaiknya dilakukan
1. Kultur resistensi M.TBC
2. Pmeberian Cotrimoxosazole
3. ..
4. ..

19. Selain pengobatan


1. Menyarankan istri melakukan pemeriksaan TB dan HIV
2. Menyuruh istri pisah tidur
3. member edukasi kepada keluarga dan pasien tetntang pencegahan penularan TB
4. Menyarankan agar pasien diberi alat-alat makan pisah
Seorang laki-laki, 40 tahun, keluhan sesak napas yang bertambah berat sejak 7 hari yang lalu.
keluhanlain batuk berdahak kekuningan. Pada PF,a da otot bantu napas, suhu 37,8 0C, RR:
30x/menit, FN: 110x/menit, auskultasi vesikuler dengan ekspirasi memanjang dan mengi
20. kemungkinan pasien ini
1. Asma
2. Pneumonia
3. PPOK
4. Pneumothoraks
21. ..
22. Tatalaksana pasien ini
1. Antibiotik
2. O2
3. Bronkodilator
4. Fisioterapi dada
23. ..
24. ..
25. Jika pada PF didapatkan napas vesikuler dan mengi. Kemungkinan terjadi
1. Bronkospasme
2. Inflamasi saluran napas
3. Vibrasi dinding dada dengan saluran napas yang menyempit
4. Sumbatan mucus pada saluran napas

26. Pada pemeriksaan, didapatkan hasil


1. IgE
2. Uji provokasi bronkus (+)
3. Bronkodilator peningkatan > 20%
4. Uji kulit laergi (+)
27. Laki-laki, 18 tahun, batuk, dada terasa berat, napas berbunyi sejak 3 hari yang lalu. Bersin-bersin
pada pagi hari . Gejala yang sama saat bersih-bersih kamar dan mereda setelah minum obat
dokter. Tatalaksana:
1. Kortikosteroid
2. Bronkodilator inhalasi
3. Mukolitik
4. Kortikosteroid inhalasi
28. Pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan
1. tes fungsi hati
2. tes fungsi ginjal
3. sputum BTA 3 x
4. Sputum sitologi
29. ..
30. Jika dari pemeriksaan fisik, faring: hiperemis dan edema, napas cuping hidung, suhu 38,5 0C, RR=
29x/menit, N: 120x/menit, otot bantu napas (-), retraksi otot interkostal (+), fremitus kanan
menignkat, perkusi redup/sonor,
Auskultasi: Bronkovesikuler/vesikuler, Rh +/-
Maka kemungkinan pasien menderita
1. Sinusitis
2. Brokitis akut
3. Pneumonia
4. Asma
31. Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan
1. DPL
2. Sputum MO & uji resistensi
3. Foto thoraks
4. CT Scan sinus paranasal
32. ..
33. Mekanisme sesak pada kasus di atas
1. Kemoreseptor
2. Mekanoreseptor
3. Sense of effort
4. Difusi terganggu
34. ..
35. ..
36. Jika anda mendapatkan pasien TB Pariu BTA (+) yang harus dilakukan sesuai standar ISTC
1. Diberi obat sesuai standar internasional
2. Jika terbukti gagal terapi diberi obat lini 2
3. Memberi dukunagn pasien dengan berorienatsi kepada pasien tersebut
4. Melakukan monitoring pengobatan dengan foto thoraks

Tn. Amran, 55 tahun didiagnosis TB paru oleh dokter puskesmas PuloGadung, setelah minum
OAT 2 minggu, Tn. Amran mengeluh mual dan muntah
37. Tanda kanker paru/mediastinum yang dapat ditemukan pada saat anamnesis
1. Edema muka dan leher
2. Suara serak
3. Distensi vena jugularis
4. Suara bronkial
38. Sebaiknya dilakukan:
1. Uji faal hati
2. Menganjrkan pasien meminum obat tidak dalam 1 waktu
3. Memberikan antasida
4. Menghentikan pemberian OAT
39. ..
40. Rokok merupakan penyebab utama PPOK
SEBAB
Rokok menimbulkan ketidakseimbangan system oksidasi dan antioksidan
41. ..
42. CAP sering disebabkan oleh kuman gram (+) dan (-)
SEBAB
Komplikasi pneumonia yang paling sering adalah empiema

43. Pneumonia virus dapat fatal


SEBAB
Komplikasi influenza yang plaing berat adalah pneumonia
44. ..
45. Indikasi pungsi pleura adalah sesak napas
SEBAB
Sesak napas disebabkan oleh efusi pleura yang masif
46. Spirometri merupkan pemeriksaan fungis paru untuk menilai volume paru dan obstruksi jalan
napas
SEBAB
VEP merupakan volume yang dikeluarkan dalam 1 detik pertama espirasi maksimal.
47. …
48. OAT lini kedua adalah OAT injeksi
SEBAB
Obat injeksi bukan pilihan pertama pada pengobatan TB
49. Salah satu tanda cardinal TB adalah bauk . 3 minggu
SEBAB
Jika batuk , 3 minggu maka yang terjadi adalah infeksi pernapasan akut

Anda mungkin juga menyukai