Anda di halaman 1dari 13

ANESTESIA UMUM

PADA BEDAH TORAKS


dr. Ikhsan Amran, SpAn – Kep Anestesi UNBRAH
Ventilasi Satu Paru
 Kasus bedah toraks bervariasi mulai dari
keganasan, trauma, kelainan jantung sampai
prosedur diagnostik.
 Beberapa kasus bedah toraks memerlukan ventilasi
satu paru, sehingga paru lain harus di kempeskan.
Ventilasi satu paru
 Teknik yang membuat satu paru pasien terisolasi
sedang teranestesi.

 Indikasi Absolut:
 Isolasi paru unilateral. Ketika terjadi perdarahan masif
atau infeksi pada satu paru
 Kontrol ventilasi yang lebih baik.
 Lavase bronkopulmoner unilateral
 Indikasi relatif : untuk akses prosedur pembedahan
Ventilasi satu paru
 Kontraindikasi : pasien yang tidak bisa
mentoleransi perubahan fisiologis satu paru, pasien
hipoksemia berat, hipotensi hingga syok, cardiac
reverse yang terbatas, anemia berat, dan gangguan
paru.
Persiapan pra bedah
 Anamnesis : Mayoritas kasus, pasien berusia lanjut,
riwayat merokok lama, dan komorbid lain.
 Fungsi kardiorespirasi.
 Pemeriksaan Foto toraks : melihat konsolidasi,
kolaps dan efusi pleura.
 Pemeriksaan Spirometri : harus dilakukan pada
semua pasien prosedur toraks (FVC/FEV1)
 Pemeriksaan Fungsi split lung.
Persiapaan pernafasan pra bedah
1. Penghentian merokok minimal 4 minggu sebelum
pembedahan
2. Pengobatan yang tepat untuk bronkospasme dan
infeksi saluran pernafasan
3. Edukasi fisioterapi mengenai latihan pernafasan
pascabedah.
Manajemen intrabedah
 Pemantauan standar seperti EKG, tekanan darah,
saturasi O2, end-tidal CO2.
 Pemantauan tekanaan darah invasif berguna jika
AGD berulang.
 Kateter vena sentral untuk manajemen cairan
pascabedah.
 Kanula intravena besar sangat penting untuk
penggantian cairan.
Manajemen Ventilasi Satu Paru
 Penggunaan double lumen tube (DLT)
 Jenis ETT dengan dua lumen, dua cufft. Satu untuk
trakea dan lainnya untuk bronkus utama.
 2 bentuk : DLT kanan, DLT kiri.
 4 Jenis : Robbertshaw, Carlens, Rusch dan White.
 Ukuran : dari 28 F, 35, 37, 39. 41F.
Cara Pemasangan DLT
1. DLT diinsersikan dengan menggunakan introducer
dan laringoskopi standar.
2. Ketika ujung tip DLT telah melewati pita suara maka
introducer dilepas.
3. DLT dimasukkan ke lumen bronkus denganlengkung
menghadap anterior.
4. Lalu dirotasikan 70-90 ke arah bronkus yang akan
diintubasi.
5. Lalu sambungkan ke ventilator, sambungan ventilator
ke lumen DLT sesuai dengan arah bronkus yang ingin
diventilasi.
Manajemen Ventilasi Satu Paru
 Endobronkial blocker
 ETT dengan lumen tunggal dengan kateter dan balon
sebagai broncial blocker.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai