STATUS PASIEN
2.2 Anamnesa
1. Keluhan Utama :
Benjolan pada leher
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Klinik Bedah RSUD Kanjuruhan Kepanjen
pada tanggal 1 februari 2021 dan MRS di Ruang Diponegoro pukul
12.00 WIB dengan keluhan benjolan pada leher yang dirasakan
semakin membesar. Benjolan muncul sejak 1 tahun yang lalu.
Benjolan tidak terasa nyeri. Pasien masih bisa berbicara dengan suara
normal (tidak parau), bisa makan dan minum dengan baik. Gejala
seperti pusing, jantung berdebar-debar, dan sering berkeringat tidak
dirasakan oleh pasien. Pasien belum pernah melakukan pengobatan
untuk penyakit saat ini.
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Diabetes Melitus (-), Penyakit Jantung (-),
Hipertensi (-).
4. Riwayat Pengobatan :-
5. Penyakit Keluarga :-
6. Riwayat Alergi : Obat (-), makanan (-), suhu (-)
7. Riwayat Kebiasaan : Makan (nasi, sayur, lauk cukup, minum
cukup, jarang konsumsi susu), Alkohol (-), Olahraga (-), Merokok(-)
6. Riwayat Sosial Ekonomi : Menengah kebawah
7. Riwayat psikologi : Tenang
2.3 Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Cukup
2. Kesadaran : Compos mentis, GCS 456
3. Tanda Vital :
BB : 59 Kg
TB : Tidak di periksa
TD : 126/63 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,6 0C
SpO2 : 99%
4. Leher : terdapat benjolan berukuran 2x3 cm, ikut bergerak saat
menelan (+), nyeri (-).
5. Thoraks :
Pulmo : sonor (+/+), stem fremitus (+/+), suara vesikuler (+/+).
Cor : bunyi jantung I-II, regular, cardiomegali (+).
6. Abdomen : dalam batas normal
7. Sistem Collumna Vertebralis : dalam batas normal
8. Ekstremitas : dalam batas normal
2.6 Diagnosa
SUNNT (Struma Uninodusum Non Toksik) Dd SMNNT (Struma
Multinodusum Non Toksik)
2.7 Rencana Terapi
Operatif : Pro Operasi Isthmolobectomy dengan General Anastesi Face Mask
2.8 Status Anestesi
PRA OPERASI
Assesment Pra Induksi / Pra Sedasi (11.20 WIB)
B1 : batuk/pilek/sesak/rhonci-wheezing (-), RR : 20x/menit, SpO2: 99%
B2 : Tensi : 130/80 mmHg, Nadi : 80x/menit, Perfusi : kering, hangat,
kemerahan
B3 : GCS : 456, Status Mental : CM (tenang)
B4 : Tanpa Kateter
B5 : Puasa : (+) 01.00 WIB
B6 : dalam batas normal
Layak induksi anestesi
Keterangan Umum
Nama penderita : Ny.S
Umur : 54 tahun
Ahli bedah : dr. D, Sp.B
Ahli anastesi : dr. W, Sp.An
Diagnose Pra bedah : SUNNT
Jenis pembedahan : Debridement
Diagnose pasca bedah : SUNNT
Jenis anastesi : General Anastesi
KEADAAN PRA INDUKSI (11.30 WIB)
Keadaan umum : gizi cukup
TD : 130/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 20 x/mnt, Tax : 36,5°C, BB : 59 kg
Hb : 13,6 gr%, Leukosit : 11.600/cmm
Penyakit-penyakit lain: -
Status fisik: ASA 1, operasi elektif
Premedikasi : (-)
Efek: (-)
Posisi : Supine
Teknik anastesi : General anastesi
Prosedur anastesi :
- Pasien berbaring dalam posisi supine, terpasang infus dengan iv cateter di
tangan kanan dengan cairan maintenance RL. Terpasang monitor standar.
- Premedikasi : -
- Prosedur GA dengan Endotrakeal tube : diberikan muscle relaxant
atracurium 40 mg, Induksi dengan Propofol 100 mg, Fentanyl 100 mcg,
Ondansetron 4 mg, Ketorolac 30 mg, Dexamethasone 5mg.
- Maintenance: Isoflurane 1-2%
- Awasi pola napas pasien, bila tampak tanda-tanda hipoventilasi berikan
napas bantuan intermiten secara sinkron sesuai dengan irama napas pasien,
Pantau denyut nadi dan tekanan darah
- Apabila operasi sudah selesai, hentikan gas/obat anastesi inhalasi dan
berikan oksigen 100% (4-8 liter/menit).
PERNAPASAN : SPONTAN
OBAT ANASTESI
1. Atracurium 40 mg
2. Propofol 100 mg
3. Fentanyl 100 mcg
4. Ondansetron 4 mg
5. Ketorolac 30 mg
6. Dexamethasone 5 mg
Infus Cairan RL
Pasien Ny. S usia 54 tahun dengan diagnosa SUNNT (Struma Uni Nodular
Non Toksik) akan dilakukan rencana operasi istmolobektomy dengan teknik
general anastesi. SUNNT merupakan penyakit ...............................................