KERATOKONJUNGTIVITIS
EPIDEMI
Oleh:
Syarifatul Qomariyah
Pembimbing:
dr. Sigit Wibisono, Sp.M
Identitas Pasien 👦
Nama : An. I
Umur : 11 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Kepanjen
No RM. :-
Tanggal Periksa : 1 Oktober 2019 pukul 10.30 WIB
Anamnesa
11
Pemeriksaan Penunjang
• Tidak dilakukan
Resume
Anamnesis :
• Pasien datang ke poli dengan keluhan utama mata merah pada kedua mata sejak 5
hari yang lalu
• Mata merah pada kedua mata disertai nyeri yang cekot-cekot, merasa ada yang
berpasir di kedua mata, merasa silau jika terkena cahaya, kedua mata terasa panas,
pada saat bangun tidur banyak kotoran yang lengket pada kedua mata, pasien juga
mengeluhkan gatal yang terus-menerus, dan kedua mata berair.
• Awalnya mata kiri yang terkena lebih dulu dibanding mata kanan, dua hari kemudian
mata kanan juga mengeluhkan hal yang sama.
• Rasa sakit bertambah jika An. I bersepeda, berlari dan terkena angin.
• Pasien sebelum sakit pada kedua mata mengeluh flu dan batuk berdahak warna hijau
kurang lebih 1 minggu yang lalu.
• Pasien mengatakan sebelumnya teman sekelasnya ada yang sakit serupa dengan
pasien.
Resume
Pemeriksaan fisik :
• Tajam penglihatan normal
• Pada konjungtiva bulbar nampak hiperemi, injeksi konjungtiva, injeksi
perikorneal
• Pada konjungtiva palpebral superior terlihat folikular
Diagnosa Kerja
✢ Keratokonjungtivitis Epidemi Oculi Dextra
Sinistra
15
Penatalaksanaan
yang dirasakan pasien, namun umumnya baik terutama pada kasus yang tidak sampai terjadi defek
Nyeri ++ ++ - - -
Sekret + + +++ ++ +
Gatal - - - - ++
Demam - - - -/++ -
Kedalaman COA N N N N N
Kelenjar preaurikular - - - + -
Tinjauan Pustaka
• Definisi :Keratokonjungtivitis epidemi merupakan peradangan pada
kornea dan konjungtiva yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit
ini dapat timbul sebagai epidemi, seperti di dalam keluarga, sekolah,
perkantoran, rumah sakit dan tempat lain yang terdapat perkumpulan
banyak orang (Ilyas dan Yulianti, 2017).
• Etiologi : Keratokonjungtivitis epidemi disebabkan oleh adenovirus
tipe 8, 19, atau 37 (subgrup D adenovirus manusia) dan ditularkan
melalui kontak tangan-mata. Penyakit ini mudah menular dengan
masa inkubasi 8-9 hari dan masa infeksius 14 hari. Transmisi
nosokomial selama pemeriksaan mata sering terjadi melalui jari-jari
tangan dokter atau alat pemeriksaan mata yang kurang steril (Ilyas
dan Yulianti, 2017)
Manifestasi
• Keratokonjungtivitis epidemi umumnya bilateral dan diawali pada
satu mata saja, biasanya mata pertama yang terkena lebih parah.
Keluhan utama diawal yang dirasakan adalah merah pada
konjungtiva, mata berair dan terdapat nyeri sedang. Edema palpebra,
kemosis, dan hiperemia konjungtiva menandai fase akut dengan
folikel dan perdarahan konjungtiva yang sering muncul dalam 48 jam
(Eva and Whitcher, 2015). Pada hari ke-7 terdapat radang pada epitel
kornea dan terlihat difus, 11-15 hari selanjutnya terjadi kekeruhan
pada subepitel dibawah lesi epitel kornea tersebut. Kekeruhan
subepitel akan hilang setelah 2 bulan sampai 3 tahun atau lebih (Ilyas
dan Yulianti, 2017).
• Pemeriksaan Penunjang :
Virus ini dapat diisolasi dalam biakan sel dan diidentifikasi dengan uji
netralisasi. Hapusan pada konjungtiva akan menunjukkan adanya reaksi
radang sel mononuklear (Eva and Whitcher, 2015).
Terapi
• Sampai saat ini belum ada terapi yang spesifik untuk kerotokonjungtivitis epidemi. Pada
keadaan akut sebaiknya diberikan kompres dingin untuk mengurangi beberapa gejala, air
mata buatan dan pengobatan penunjang lainnya juga dapat diberikan. Penggunaan
kortikosteroid dapat menekan epitelisasi dari kornea yang radang sehinggan harus
dihindari. Antibiotik diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder akibat bakteri
(Eva and Whitcher, 2015).
• Edukasi yang bisa disampaikan kepada pasien adalah :
• Menggunakan pelindung mata seperti kacamata untuk menghindari mata dari pajanan
luar
• Tidak menggaruk atau menggosok mata yang sakit
• Tidak mengusap mata yang sakit kemudian menyentuh mata yang sehat
• Mencuci tangan menggunakan sabun setiap kali selesai memegang mata yang sakit dan
menggunakan tisu
• Menggunakan handuk atau sapu tangan baru untuk membersihkan mata yang sakit