Anda di halaman 1dari 6

BAB I

LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien

Nama : Nn. AR

Umur : 23 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Duduk Sampeyan, Gresik

Pekerjaan : Mahasiswi

No.RM : 766465

Tanggal Periksa : 3 Desember 2020

II. Anamnesis
A. Keluhan Utama

Mata kanan dan kiri merah

B. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh kedua mata merah sejak 3 hari yang lalu, gatal (+), mata
berair (+), keluar secret (+), nyeri (+), mata bengkak (+), dan tidak ada
riwayat trauma.

C. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah sakit seperti ini. Namun 3 minggu yang lalu pasien
kontak dengan keluarga yang sakit mata.

D. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit saluran
pernafasan.

1
E. Riwayat Pengobatan

Sudah diobati dengan Polidex ed dan Rohto selama kurang lebih 2 hari.
Riwayat alergi obat (-).

III. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital : Tekanan darah 110/70 mmHg

Nadi 88 kali / menit

RR 17 kali / menit

Suhu 37˚ C

Status Oftalmologis :

Visus

Pemeriksaan OD OS
Visus 6/8,5 f 6/10 f
Posisi Bola Mata Ortoforia Ortoforia

Gerak bola mata

Segmen Anterior

2
Pemeriksaan OD OS
Palpebra Superior Edema (+) Edema (+)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Pseudoptosis (-) Pseudoptosis (-)
Entropion (-) Entropion (-)
Ektropion (-) Ektropion (-)
Palpebra Inferior Edema (+) Edema (+)
Hiperemis (-) Hiperemi (-)
Pseudoptosis (-) Pseudoptosis (-)
Entropion (-) Entropion (-)
Ektropion (-) Ektropion (-)
Konjungtiva Palpebra Hiperemi (+) Hiperemi (+)
Superior Sikatrik (-) Sikatrik (-)
Konjungtiva Palpebra Hiperemi (+) Hiperemi (+)
Inferior Hipertrofi papil dan Hipertrofi papil dan
folikel (-) folikel (-)
Sikatrik (-) Sikatrik (-)
Konjungiva Bulbi Hiperemi (+) Hiperemi (+)
Injeksi konjungtiva (+) Injeksi konjungtiva (+)
Kornea Edema (-) Edema (-)
Erosi (-) Erosi (-)
Infiltrat (-) Infiltrat (-)
Ulkus (-) Ulkus (-)
Bilik Mata Depan Dalam Dalam
Iris Coklat tua Coklat tua
Pupil Isokor Isokor
Refleks pupil (+) Refleks pupil (+)
Sinekia posterior (-) Sinekia posterior (-)
Lensa Jernih Jernih
Resume

Nn. AR usia 23 tahun datang ke poli Mata dengan keluhan kedua mata
merah sejak 3 hari yang lalu, gatal (+), mata berair (+), keluar secret (+),
nyeri (+), mata bengkak (+), dan tidak ada riwayat trauma. Sakit sudah

3
diobati dengan Polidex ed dan Rohto yang dibeli sendiri selama kurang lebih
2 hari. Sebelumnya Nn. AR kontak dengan keluarga yang sakit mata.

Status oftalmologis : Pemeriksaan visus OD : 6/8,5 f OS : 6/10 f, Palpebra


superior dan inferior ODS Edema (+), Konjungiva Bulbi
ODS Hiperemi (+) dan Injeksi konjungtiva (+),
Konjungtiva Palpebra ODS Hiperemi (+).

IV. Diagnosis

ODS Konjungtivitis akut

DD : Blefaritis, skleritis, Perdarahan subkonjungtiva

V. Rencana Terapi
a. Tarivid eye drop 6 dd gtt I ODS
b. Amoxiclav 3dd Tab I
c. Cataflam 2dd Tab I
VI. Prognosis
O Bonam. Dengan kondisi hygiene yang baik, meminum obat secara teratur
penyakit ini sembuh atau bertambah ringan.
VII. Edukasi
O Pasien di beri edukasi jika membasuh wajah diharapkan menggunakan air
yang mengalir sehingga tidak menularkan ke orang lain dan tidak tertular
dari orang lain, menghindari penggunaan barang yang dipakai bersamaan
misalnya handuk dan bantal kepala, karena orang lain atau keluarga pasien
dapat tertular melalui secret pasien.

BAB II

DISKUSI

Konjungtivitis merupakan suatu keadaan dimana terjadi inflamasi atau


peradangan pada konjungtiva. Hal ini disebabkan karena lokasi anatomis

4
konjungtiva sebagai struktur terluar mata sehingga konjungtiva sangat mudah
terpapar oleh agen infeksi, baik endogen (reaksi hipersensitivitas dan autoimun)
maupun eksogen (bakteri, virus, jamur). Konjungtivitis akut merupakan
konjungtivitis dengan awitan terpisah yang diawali dengan inflamasi
unilateral,kemudian diikuti dengan inflamasi mata kedua seminggu kemudian
lama sakit adalah kurang dari empat minggu.

Gejala konjungtivitis sangat beragam, tergantung dengan penyebab


konjungtivitis itu terjadi. Pada konjungtivitis virus onset terjadi secara cepat dan
biasanya mengenai satu mata. Pada konjungtivitis ini, mata sangat berair. Kotoran
mata ada, namun biasanya sedikit. Konjungtivitis bakteri biasanya mengenai
kedua mata. Ciri khasnya adalah keluar kotoran mata dalam jumlah banyak,
berwarna kuning kehijauan. Konjungtivitis alergi juga mengenai kedua mata.
Tandanya, selain mata berwarna merah, mata juga akan terasa gatal. Gatal ini juga
seringkali dirasakan dihidung. Produksi air mata juga berlebihan sehingga mata
sangat berair. Sedangkan Konjungtivitis Kimia atau Iritatif akan timbul gejala
berupa nyeri, pelebaran pembuluh darah, fotofobia dan blefarospasme.

Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta


pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan diberikan sesuai dengan etiologi dari
konjungtivitis. Dan pasien harus dirujuk ke spesialis mata jika gejala tidak
berkurang setelah 7-10 hari dikarenakan risiko komplikasinya.

Komplikasi yang dapat timbul pada konjungtivitis bakteri akut diantaranya


adalah keratitis, ulkus kornea dan uveitis yang dapat menyebabkan kebutaan.
Ulserasi kornea dapat terjadi pada infeksi N. kochii, N. meningitides, H.
aegyptius, S. aureus, dan M. catarrhalis. Bahkan pada kasus konjungtivitis
meninges dapat berakhir menjadi sepsis dan meningitis yang mengancam jiwa
karena konjungtiva merupakan gerbang masuk meningokokus ke dalam darah dan
meninges. Sedangkan komplikasi pada konjungtivitis virus yang mungkin terjadi
adalah pembentukan pseudomembran, infiltrat subepitelial multifokal, dan

5
superinfeksi. Komplikasi lain dapat berupa iritasi kornea ringan, keratitis, jaringan
parut kornea, hingga penurunan visus yang berat.

Gambar 2.1 Gambaran Klinis Gambar 2.2 Injeksi Konjungtiva


Konjungtivitis viral

Gambar 2.3 Hiperemi pada Gambar 2.4 Sekret mata pada


Konjungtivitis Alergi Konjungtivitis Bakteri

Anda mungkin juga menyukai