Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

TN.S DGN CA PARU

By. Eka Latuconsina Fitria Oktarina


Resmina Sitompul Risa mustika
Maria Antonia da Gomez
Apa si CA PARU
?????
DEFINISI………..

 Pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali


dalam jaringan paru – paru dapat disebabkan
oleh sejumlah karsinogen, lingkungan terutama
asap rokok ( Suryo, 2010 )
 kanker paru adalah tumor ganas paru primer yg
berasal dr saluran napas atau epitel bronkus
(robin & kumar ,2007)
 Kanker paru merupakan abnomalitas dari sel-sel
yang mengalami proliferasai dalam paru
(Underwood, Patologi, 2000)
ETIOLOGI

Merokok (baik perokok


pasif maupun aktif) Polusi Udara

Genetik Penyakit Paru


FAKTOR RESIKO

1. Laki-laki
2. Usia lebih dari 40 tahun
3. Pengguna tembakau
(perokok putih, kretek atau
cerutu)
4. Hidup atau kontak erat
dengan lingkungan asap
tembakau (perokok pasif)
5. Lingkungan industri
tertentu
6. Radiasi dari pekerjaan
PATOFLODIAGRAM……….
GEJALA-GEJALA KANKER PARU

1. Gejala awal. Stridor lokal dan


dispnea ringan yang mungkin
disebabkan oleh obstruksi
pada bronkus
2. Gejala umum (batuk)
3. Hemoptisis
4. Anoreksia, lelah,
berkurangnya berat badan.
KOMPLIKASI………...

1. Hematotorak ( darah pada rongga


pleura )
2. Empiema ( nanah pada rongga pleura )
3. Pneumotorak ( udara pada rongga
pleura )
4. Abses paru
5. Atelektasis
PENATALAKSANAAN………

 Kuratif  Lobektomi
 Paliatif  Resesi segmental.

 Rawat rumah  Resesi baji.


(Hospice care) pada  Dekortikasi.
kasus terminal.  Radiasi
 Supotif.
 Kemoterafi.
 Pembedahan.

 Toraktomi eksplorasi.

 Pneumonektomi
(pengangkatan paru).
PENGAMATAN KASUS….
Identifikasi
 Ruangan : Atakala  Nama Pasien : Tn S
 Kamar : 768  No. RM : 322470
 Tgl Pengkajian : 18, 19, dan 20
Juli 2016  Jenis Kelamin : laki laki
 Waktu Pengkajian : 10.00 WIB  Status Perkawinan: kawin
 Auto Anamnese :  Jumlah Anak : 6 0rang (2
Pasien itu sendiri perempuan dan 4 laki laki)
 Allo Anamnese : keluarga  Agama/Suku : Islam
 Warga Negara : Indonesia
Penanggung Jawab  Bahasa yg digunakan :
Indonesia
Nama : PERUSAHAAN  Pendidikan : S1
 Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Meditran II, PD. Ranji no Pertamina
2, ciputat, Tanggerang , Banten  Alamat Rumah : Meditran II, PD.
Hubungan dengan pasien : Pasien Ranji no 2, ciputat, Tanggerang ,
Sendiri Banten
Data medik

Dikirim oleh : IGD


Diagnosa Medik Saat masuk : Ca paru
Saat pengkajian : Ca Paru

Keadaan umum

Keadaan sakit : klien tampak sakit sedang


Alasan : pasien terpasang infus Nacl 0,9℅
500 cc/24 jam pada tangan kanan, tidak
ada bengkak disekitar vasofik dan tidak ada
kemerahan. Infus lancar.
Tanda-tanda Vital
Pengukuran
Keadaan
 Kualitatif
 Berat Badan : 55 kg
kesadaran : Compos Mentis
 Tinggi Badan : 165 cm
 Kuantitatif
 I.M.T : 19.8
Sakala Coma Glasgow
Respon Motorik :5  Kesimpulan : dalam batas
Normal
Respon Bicara :6
Respon Membuka mata : 4
Total : 15
 Kesimpulan : Pasien Sadar Penuh
 Tekanan darah : 126/70 mmHg
 Suhu : 36,2◦
 Nadi : 60 x/mnt (Axilla)
 Pernapasan
Frekuensi : 24 x/mnt
Irama :Teratur
Jenis :Spontan
Genogram….

DM 60
58
74 65

82 78 73 69
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN…

 Kajian Persepsi Kesehatan - Pemeliharaan Kesehatan


Riwayat penyakit yang perna dialami : Pasien sebelumnya megidap penyakit
DM (pasien mengkonsumsi obat metformin dan glimepiride), jantung post
PTCA pada tahun 2014.

DS : pengkajian tanggal 18 juli 2016 pasien mengeluh sesak nafas


masih ada, dahak (+) dan belum bias dikeluarkan, batuk (+).
Pasiennya mengatakan pencetusnya adalah rokok, upaya yang
dilakukan pasien saat sakit minum obat dan berobat ke
rumah sakit. Pasien rencana Radioterapi 13x dan kemoterapi.

DO : Kebersihan rambut : kotor, warnah putih, tampak


berminyak
Kulit kepala : kotor
Hygiene rongga mulut : bersih (2 kali sehari pada pagi dan
sore)
Kajian Nutrisi Metabolik….

Ds : Pasien mengatakan makan 3x Pemeriksaan fisik


sehari, nafsu makan baik. Pasien  Keadaan rambut : kotor,
warnah putih, tampak berminyak
mampu menghabiskan 1 porsi
makanan. Pasien mempunyai  Hidrasi Kulit : hidrasi
pantangan yang mengandung gula.  Palpebrae : tidak tampak edema
Selama dirumah sakit pasien  Conjungtiva: tidak tampak anemis
makan 3 kali sehari, nafsu makan  Sclera : an ikterik
pasien berkurang dan pasien hanya  Hidung : tidak ada sekret
mampu menghabiskan 1/3 porsi  Rongga mulut : bersih
makan. Selama beradada di rumah  Gusi : tidak ada perdarahan
sakit pasien diit lunak DM 1700kal.  Gigi geligi : tidak ada caries, tidak
ada stomatitis
Do : Pada saat pengkajian pasien  Gigi Palsu : tidak ada
tidak tampak menghabiskan  Lidah : tidak kotor, pengeluran
makanannya, pasien mengatakan saliva normal
tidak punya riwayat alergi. Pasien  Kelenjar Tyroid: tidak ada
pembesaran
mengatakan mengalami penurunan
BB dari 59kg menjadi 55kg.
Lanjutan Kajian Nutrisi Metabolik….

 Abdomen
Inspeksi : Bentuk: Membuncit
Auskultasi : Peristaltik Usus : 10 x/mnt
Palpasi : Tanda Nyeri Umum : Tidak ada nyeri
Masa : Tidak ada
Hepar : Tidak teraba
Tidak tampak Luka ganggren.
 Laboratorium : Hasil Balance tgl 18-19 Juli 2016
Hb : 11,0 g/dl Intake : 900ml
Leukosit : 7.77ribu /µL Output :1200ml
Trombosit: 361ribu /µL
Hemotokrit : 34 %

 Terapi : Infus infus Nacl 0,9℅ 500 cc/24 jam, Diit lunak 1700kal, OBH: 5ml 3x1
hari, Acetylcg steine 200mg 3x1 hari, ceftriaxonen 1gr/25cc 2x1 hari,
omeprazole 20mg/10cc 2x1 hari, ondansentron 8mg/10cc 3x1 hari, pethidin
40mg 3x1 hari(bila perlu), hydonac 200mg/ml 1x1 hari, prednisolone 60mg 1x1
hari, , inhalasi (Ventolin: bisolvon: Nacl 1:1:1 1 x 1 hari, Ventolin: Pulmicort:
nacl 1:1:1 1 x 1 hari.
KAJIAN POLA ELIMINASI

 Ds: Pasien mengatakan BAK selama di rumah 6-7


kali per hari warna kuning jernih, tidak ada
keluhan dan tanpa alat bantu. BABnya 1 kali per
hari dengan konsistensi lembek warna kuning
coklat, tidak menggunakan obat pencahar. Saat di
rumah sakit BAK pasien 5-6 kali warna kuning
jernih, tidak ada keluhan dan tanpa alat bantu.
Pasien mengatakan selama dirumah sakit
BABnya 1 kali perminggu dengan konsistensi
keras warna kecoklatan, dan nyeri saat BAB.
Pasien tidak ada diare.
 Do: Selama dirumah sakit saat BAB pasien
menggunakan laxative 1 kali. Peristaltik usus 18
x/mnt. Terapi : laxative sup 10mg 1xpemakian
KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
Pemeriksaan Fisik :
 Ds : Pasien mengatakan selama  Pengisapan capiler : 2 detik
dirumah bekerja. waktu pagi  Thorax dan Pernapasan
hari olaraga jalan santai 1-2 kali Inpeksi : Bentuk Thorax:
perminggu dan tidak ada Simestris
keluhan saat olaraga. Saat di
rumah sakit paien tidak Perkusi : Resonance
melakukan pekerjaan dan tidak Aukultasi : Suara Napas : Ronchi
melakukan olaraga. Ada  Jantung :
keluhan nyeri saat bernapas.
Bila beraktivitas sakit di bagian Sisrkulasi perifer N: 90 x/mnt, Irama
dada. Karakteristik seperti teratur,denyut kuat, TD:120/70mmHg, tidak
ada distensi vena jugularis kanan dan kiri,
tertimpah beban berat. tidak ada kelainan bunyi jantung murmur
atau gallop.
 Do: Sebagian aktivitas pasien di  Lengan dan Tungkai
bantu oleh perawat dan Atrofi otot: Negatif
keluarga, anggota gerak yang
cacat tidak ada, fiksasi tidak  Rentang gerak : Dapat
ada. bergerak kesegalah arah. Tidak ada
fraktur, tidak ada kelainan struktur pada
tulang belakang, kekuatan otot baik.
 N. III-IV-VI : Pasien
mampu menggerakan kesegala arah.
KAJIAN POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT

 Ds : Pasien mengatakan
selama dirumah pola  Do : Pasien tampak
tidur siang kurang lebih batuk, dan
1-2 jam perhari dan menggunakan nasal
pada malam hari 5-6 canul.
jam perhari tidak ada  Terapi : (Ventolin:
kebiasaan sebelum bisolvon: Nacl 1:1:1 1
tidur. Saat di rumah x 1 hari, Ventolin:
sakit pola tidur siang Pulmicort: nacl 1:1:1
pasien 2-4 jam perhari, 1 x 1 hari.
saat malam hari 1-2 jam
perhari, keluhan batuk
dan sesak nafas dan
tidak ada kebiasaan
saat tidur.
KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF

 Ds: Pasien tidak


Pemeriksaan Fisik
menggunakan alat bantu  Penglihatan :
apapun, tidak Cornea : Transparan
menggunakan kacamata Pupil : Isokor
dan pemakian lensa. Konjungtiva : anemis
Saat di rumah sakit Sclera : Anikterik
pasien menggunakan  Pendengaran
alat bantu pernapsan
Pina : Simetris
nasal canul
Canalis : kotor
 Do : pasien tidak tampak
menggunakan alat bantu
apa pun seperti
Tes Pendengaran : fungsi
pendengaran kurang, pasien
kacamata. Pasien hanya tidak menggunakan alat
menggunakan alat bantu bantu dengar.
pernapsan nasal canul.
KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
 Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan ia adalah seorang pensiunan
pertamina, istri adala orang terdekatnya. Pola
komunikasi baik dan terbuka. Segala sesuatu selalu
dibicarakan dan membuat keputusan secara
bermusyawarah. Pasien tidak mempunyai kegiatan
diluar kota karena klien kerja diluar kota.

 Keadaan sejak sakit:


Pasien memikirkan penyakitnya semoga kesehatannya
dapat membaik dan tidak menyusakan keluarga.
KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN
SESAMA

 Keadaan sebelum sakit :


Pasien mengatakan segala sesuatu selalu
dibicarakan dan membuat keputusan secara
bermusyawarah. Pasien tidak mempunyai kegiatan
dilingkungan rumah karena klien kerja diluar kota.

 Keadaan sejak sakit :


Pasien memikirkan penyakitnya. Merasa badan
terasa lemas, mudah sesak, batuk-batuk dan berat
badan menurun.
KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI
TERHADAP STRESS

 Keadaan sebelum sakit :


Pasien mengatakan istri adala orang terdekatnya.
Pola komunikasi baik dan terbuka. Segala sesuatu
selalu dibicarakan dan membuat keputusan secara
bermusyawarah. Pasien mengatakan biasanya
pasien merokok. Pasien merokok dari waktu SMP.

 Keadaan sejak sakit :


Pasien memikirkan penyakitnya semoga
kesehatannya dapat membaik dan tidak
menyusakan keluarga.
KAJIAN POLA SYSTEM NILAI KEPERCAYAAN

 Keadaan sebelum sakit :


Pasien mengatakan ia beragama islam,selalu
menjalani sholat 5 waktu .

 Keadaan sejak sakit :


Pasien mengatakan tidak ada nilai-nilai
yang bertentangan dengan kesehatan
DATA PENUNJANG

 CT Leher 7 Juni 2016  Laboratorium 18 juni 2016 Hematologi


 X-Ray Thoraks Pa 21 juni 2016 Bahan : Darah
 Laboratorium 15 juni 2016 Leukosit : 7.777 ribu/µL
BTA I Hb : 11.0 g/dL
Bahan : Sputum (Normal : 13.0-16.0)
Prosedur : KOH 10% Hematokrit: 34% (Normal : 40-48)
Tidak ditemukan Trombosit : 361 ribu/µL

 Laboratorium 16 juni 2016  Laboratorium 19 juni 2016, BTA III


BTA II Bahan : Sputum
Bahan : Sputum Prosedur : Pewarnaan Zeihl-Neelsen
Prosedur : Pewarnaan Tidak ditemukan BTA pada 300
Zeihl-Neelsen lapang pandang
Tidak ditemukan BTA pada Epitel :1-2/1pk
300 lapang pandang Leukosit : 15-20/1pk
Epitel :1-2/1pk
Leukosit : 30-40/1pk
ANALISA DATA…
No Data Etiologi Masalah

1 DS : pasien mengatakan punya kebiasaan merokok sejak SMP, pasien hipoventilasi Kerusakan
mengatakan badan lemes nyeri, mudah sesak, batuk-batuk terus . pertukaran
gas
Do : Pasien tampak batuk, dan menggunakan nasal canul.
Pernapasan :Frekuensi : 24 x/mnt, Irama :Teratur, Jenis :Spontan
Terapi : (Ventolin: bisolvon: Nacl 1:1:1 1 x 1 hari, Ventolin: Pulmicort: nacl
1:1:1 1 x 1 hari. Pasien rencana Radioterapi 13x dan kemoterapi.
Laboratorium 15 juni 2016 BTA I
Bahan : Sputum. Prosedur : KOH 10% Tidak ditemukan
Laboratorium 16 juni 2016BTA II
Bahan : Sputum. Prosedur : Pewarnaan Zeihl-Neelsen
Tidak ditemukan BTA pada 300 lapang pandang
Epitel : 1-2/1pk, Leukosit : 30-40/1pk
Laboratorium 18 juni 2016
Hematologi
Bahan : Darah
Leukosit : 7.777 ribu/µL
Hb : 11.0 g/dL (Normal : 13.0-16.0)
Hematokrit: 34% (Normal : 40-48)
Trombosit : 361 ribu/µL
Laboratorium 19 juni 2016, BTA III
Bahan : Sputum
Prosedur : Pewarnaan Zeihl-Neelsen
Tidak ditemukan BTA pada 300 lapang pandang
Epitel :1-2/1pk, Leukosit : 15-20/1pk
No Data Etiologi Masalah

2 DS : pengkajian tanggal 18 juli 2016 pasien mengeluh sesak nafas masih peningkatan Bersihan
ada, dahak (+) dan belum bias dikeluarkan, batuk (+). Pasiennya jumlah jalan napas
mengatakan pencetusnya adalah rokok, upaya yang dilakukan pasien saat secret paru tidak
sakit minum obat dan berobat ke rumah sakit. efektif

Do : Pasien tampak batuk, dan menggunakan nasal canul.


Terapi : (Ventolin: bisolvon: Nacl 1:1:1 1 x 1 hari, Ventolin: Pulmicort: nacl
1:1:1 1 x 1 hari. Pasien rencana Radioterapi 13x dan kemoterapi.
Laboratorium 15 juni 2016 BTA I
Bahan : Sputum. Prosedur : KOH 10% Tidak ditemukan
Laboratorium 16 juni 2016BTA II
Bahan : Sputum. Prosedur : Pewarnaan Zeihl-Neelsen
Tidak ditemukan BTA pada 300 lapang pandang
Epitel : 1-2/1pk, Leukosit : 30-40/1pk
Laboratorium 18 juni 2016
Hematologi
Bahan : Darah
Leukosit : 7.777 ribu/µL
Hb : 11.0 g/dL (Normal : 13.0-16.0)
Hematokrit: 34% (Normal : 40-48)
Trombosit : 361 ribu/µL
Laboratorium 19 juni 2016, BTA III
Bahan : Sputum
Prosedur : Pewarnaan Zeihl-Neelsen
Tidak ditemukan BTA pada 300 lapang pandang
Epitel :1-2/1pk, Leukosit : 15-20/1pk
N Data Etiologi Masalah
o
3 DS : Pasien mengatakan makan 3x sehari, nafsu makan baik. Pasien mampu kurangnya Perubahan
menghabiskan 1 porsi makanan. Pasien mempunyai pantangan yang mengandung asupan nutrisi
gula. Selama dirumah sakit pasien makan 3 kali sehari, nafsu makan pasien nutrisi kurang dari
berkurang dan pasien hanya mampu menghabiskan 1/3 porsi makan. Selama kebutuhan
beradada di rumah sakit pasien diit lunak DM 1700kal tubuh

Do : Pada saat pengkajian pasien tidak tampak menghabiskan makanannya,


pasien mengatakan tidak punya riwayat alergi. Pasien mengatakan mengalami
penurunan BB dari 59kg menjadi 55kg.
Pemeriksaan fisik
Keadaan rambut : kotor, warnah putih, tampak berminyak, Hidrasi Kulit : hidrasi,
Palpebrae : tidak tampak edema , Conjungtiva: tidak tampak anemis, Sclera : an
ikterik , Hidung : tdk ada sekret, Rongga mulut : bersih, Gusi : tidak ada
perdarahan, Gigi geligi : tidak ada caries, tdk ada stomatitis Gigi Palsu : tdk
ada, Lidah : tdk kotor, pengeluran saliva normal Kelenjar Tyroid : tdk ada
pembesaran.
Abdomen
Inspeksi : Bentuk: Membuncit
Auskultasi : Peristaltik Usus : 10 x/mnt
Palpasi : Tanda Nyeri Umum : Tidak ada nyeri
Masa : Tidak ada, Hepar : Tidak teraba,Tidak tampak Luka ganggren.
Laboratorium : Hasil Balance tgl 18-19 Juli 2016
Hb : 11,0 g/dl Intake : 900ml
Leukosit : 7.77ribu /µL Output :1200ml
Trombosit : 361ribu /µL
Hemotokrit : 34 %

Terapi : Infus infus Nacl 0,9℅ 500 cc/24 jam, Diit lunak 1700kal, OBH:
5ml 3x1 hari, Acetylcg steine 200mg 3x1 hari, ceftriaxonen 1gr/25cc 2x1
hari, omeprazole 20mg/10cc 2x1 hari, ondansentron 8mg/10cc 3x1 hari,
pethidin 40mg 3x1 hari(bila perlu), hydonac 200mg/ml 1x1 hari,
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan pertukaran gas b/d


hipoventilasi
2. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d
peningkatan jumlah secret paru,
meningkatnya tahanan jalan napas
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d kurangnya asupan nutrisi
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Noc Nic


Keperawatan

Kerusakan Kriteria hasil :  Kaji status pernapasan, catat


peningkatan frekwensi.
pertukaran Menunjukkan Rasionalnya dispneu merupakan
gas b/d perbaikan kompensasi adanya tahan jalan napas
ventilasi dan  Catat ada tidaknya bunyi tambahan.
hipoventilasi oksigenasi Rasionalnya bunyi napas dapat menurun.
adekuat dengan Krekles adalah bukti peningkatan cairan
GDA dalam dalam area jaringan sebagai akibat
rentang peningkatan permeabilitas
normaldan bebas membrane alveolar-kapiler. Mengi adalah
gejala distress bukti adanya tahanan atau penyempitan
pernapasan. jalan napas sehubungan dengan mucus
Klien atau edema serta tumor.
berpartisipasi  Kaji adanya sianosis.
dalam program Rasionalnya penurunan oksigenasi
pengobatan bermakna terjadi sebelum sianosis.
 Kolaborasi pemberian oksigen.
Rasionalnya memaksimalkan sediaan
oksigen sesuai kebutuhan tubuh.
Diagnosa Noc Nic
Keperawatan
Bersihan jalan Hilangnya -Catat perubahan dan upaya pola napas.
dispneu Rasionalnya penggunaan otot interkostal/abdominal
napas tidak
Mempertahankan dan pelebaran nasal menunjukkan peningkatan upaya
efektif b/d bernapas.
jalan napas paten
peningkatan -Obserfasi penurunan ekspansi dinding dada.
dengan bunyi Rasionalnya ekspansiadada sehubungan dengan
jumlah secret napas akumulasi cairan, edema dan secret pada lobus.
paru, bersih. Mengeluar -Catat karakteristik batuk juga produksi dan
meningkatnya kan secret tanpa karakteristik sputum.
tahanan jalan kesulitan Rasionalnyakarakteristik batuk dapat berubah
Menunjukkan tergantung pada penyebebnya, sputum bila ada
napas
prilaku untuk mungkin banyak, merah atau purulen.
-ertahankan posisi tubuh atau kepala dan gunakan alat
memperbaiki atau
bantu napas sesuai kebutuhan.
mempertahankan Rasionalnya menudahkan memelihara jalan napas atas
jalan napas paten.
-kolaborasi pemberian bronkodilator (aminofilin,
albuterol dll). Awasi untuk efek samping merugikan
dari obat (takikardi, hipertensi, insommnia dan
tremor).
Rasionalnya obat diberkan untuk menghialngkan
spasme bronkus, menurunkan viskositas secret,
memperbaiki venrilasi dan memudahkan pengeluaran
secret.
Diagnosa Noc Nic
Keperawatan

Perubahan Setelah di Catat ststus nutrisi pasien pada


nutrisi lakukan penerimaan, catat turgor kulit, berat
kurang dari tindakan badan dan derajat kekurangan berat
keperawatan di badan
kebutuhan
harapkan 2. Berikan penjelasan tentang
tubuh status nutrisi pentingnya makanan yang adekuat
pasien dan bergizi
terpenuhi.
Dengan 3. Pastikan pola diet pasien yang
Kriteria Hasil: disukai/tidak disukai
- Berat
badan 4. Awasi pemasukan/pengeluaran
bertambah dan. dan berat badan secara periodic
- 5. Dorong klien untuk makan sesuai
Menunjukan diet (DM 1700kal)
perubahan pola
makan

Anda mungkin juga menyukai