X MIPA 5
SMA Negeri 1 Dramaga
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT. Kami memujinya, memohon pertolongan dan
ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan keburukan
amal perbuatan kami. Puji syukur penyusun ucapkan atas terselesaikannya portofolio
ini. Tanpa berkah dan kemurahanNya saya tidak mungkin dapat menyelesaikan
portofolio ini. Kedua kalinya salawat beserta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Portofolio ini disusun sebagai tugas K.D 9 dan K.D 10 untuk pelajaran
Matematika wajib. Penyusun menyadari masih terdapat kekurangan dalam
portofolio ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan portofolio ini . Semoga portofolio ini membawa
manfaat dan memberikan nilai tambah kepada para pembacanya.
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………….I
Daftar isi…………………………………………………………………...II
Daftar Tabel………………………………………………………………...III
Daftar Gambar……………………………………………………………….IV
BAB I : Pendahuluan
A. Latar belakang masalah……………………………………………………VI
B. Rumusan masalah…………………………………………………………..VI
C. Tujuan pembuatan…………………………………………………………..VI
D. Manfaat pembuatan…………………………………………………………VI
BAB II : Isi
A. Aturan sinus dan cosinus…………………………………………………..VII
B. Fungsi trigonometri………………………………………………………...VII
BAB III : Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………………..VIII
B. Saran………………………………………………………………………….VIII
Daftar Pustaka…………………………………………………………………….IX
Lampiran………………………………………………………………………….IX
Daftar Tabel
Pada awalnya, trigonometri disebut juga ilmu ukur segitiga atau ilmu ukur sudut
yang mencoba menyelidiki gerak benda-benda angkasa seperti matarahi, bulan, dan
bintang, serta memperkirakan posisinya. Trigononetri berasal dari bahasa Greek, yaitu
trigon yang artinya segitiga, dan metran yang artinya ukuran. Trigonometri merupakan
sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi
trigonometrik seperti sinus, cosins, tangen.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBUATAN
Gambar 1.1
Keterangan:
a = panjang sisi a
A = besar sudut di hadapan sisi a
b = panjang sisi b
B = besar sudut di hadapan sisi b
c = panjang sisi c
C = besar sudut di hadapan sisi c
Dengan cara yang serupa akan diperoleh persamaan aturan sinus seperti yang
diberikan pada persamaan di bawah.
Gambar 1.2
Contoh soal 1 :
Sebuah segitiga diketahui memiliki sudut A = 30º, sisi a = 3 dan sisi b = 4. Hitung
besar sudut B, besar sudut C dan panjang sisi c!
Diketahui:
A = 30º
a=3
b=4
Ditanya: B, C dan c?
Jawab:
Menentukan besar sudut B
Karena sinus harus bernilai positif baik di kuadran I maupun kuadran II, maka sudut
lain yang memenuhi adalah B = (180º - 41,8º) = 138,2º
A + B + C = 180º → C = 180º - (A + B)
Untuk B = 41,8º → C = 180º - (30º + 41,8º) = 108,2º
Untuk B = 138,2º → C = 180º - (30º + 138,2º) = 11,8º
Gambar 1.3
Keterangan:
a = panjang sisi a
A = besar sudut di hadapan sisi a
b = panjang sisi b
B = besar sudut di hadapan sisi b
c = panjang sisi
C = besar sudut di hadapan sisi c
Sehingga aturan cosinus berlaku untuk setiap segitiga ABC sebagai berikut:
a2 = b2 + c2 - 2 bc cos A
b2 = c2 + a2 - 2 ac cos B
c2 = a2 + b2 - 2 ab cos C
Berdasarkan rumus aturan cosinus di atas, maka di dapatkan rumus untuk menghitung
besar sudutnya :
Contoh soal :
o Segitiga ABC diketahui panjang sisi a = 5 cm, panjang sisi c = 6 cm dan besar sudut B
= 60º. Tentukan panjang sisi b!
Diketahui:
a = 5 cm
c = 6 cm
B = 60º
Ditanya: b?
Jawab:
b2 = a2 + c2 - 2ac cos B
b2 = 52 + 62 - 2(5)(6) cos 60º
b2 = 25 + 36 - 60 (0,5)
b2 = 61 - 30
b2 = 31
b = 5,56 cm
Jadi, panjang sisi b adalah 5,56 cm
Soal 1 :
Sebuah kapal berlayar ke arah timur sejauh 30 mil. Kemudian kapal
melanjutkan perjalanan dengan arah 030° sejauh 60 mil. Jarak kapal
terhadap posisi saat kapal berangkat adalah...
Jawab :
Kapal berlayar ke arah timur artinya kapal berlayar dengan arah 090°.
Soal 2:
Sebuah kapal berlayar dari pelabuhan A dengan arah 044° sejauh 50 km. Kemudian
berlayar lagi dengan arah 104° sejauh 40 km ke pelabuhan C. Jarak pelabuhan A ke
C adalah ...
Jawab :
Gambar 1.6
5√2km
Gambar 1.7
Soal 4:
seorang siswi bernama Ani melihat puncak atap barak melati dari jarak 9 cm. bila sudut
elevasinya adalah 30° maka tentukanlah tinggi barak melati tersebut!
Pembahasan :
dik: jarak rosa dengan barak melati 9cm
sudut elevasi 30°
dit: tinggi barak melati?
jawab:
𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛
tan 30°= 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑥
=9
Soal 5 :
Ada sebuah mobil yang melintas di sebuah
jembatan, dan orang yang ada didalam mobil itu
dapat melihat puncak sebuah tiang penyangga
setinggi 20 m dari jarak 5 m dengan sudut elevasi
sebesar α. Jika orang tersebut melihat puncak
tiang yang kedua dengan tinggi 60 m dengan
sudut elevasi yang sama, maka jarak orang itu
Gambar 1.8 dengan tiang penyangga yang kedua adalah ?
Jawab :
AE = AC. sin C
AE = b. sin C ........................(ii)
diperoleh
𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 − 2𝑎𝑏 . cos 𝐶
4. Luas Segitiga
A. Menentukan luas segitiga jika diketahui dua sisi dan satu sudut
Gambar 1.9
Segitiga yang diketahui panjang dua sisi dan satu sudut yang diapitnya
Rumus diatas didasarkan pada rumus luas segitiga yang diketahui alas dan
tingginya . coba perhatikan segitiga dibawah ini !
Gambar 1.10
Segitiga yang diketahui panjang dua sisi dan sudut yang diapitnya .
Segitiga di atas memiliki alas = c dan tinggi = t , sehingga luasnya adalah
sebagai berikut :
Rumus yang lainnya bias didapatkan dengan cara yang sama untuk sisi – sudut –
sisi yang berbeda.
Contoh soal :
Tentukanlah luas segitiga ABC jika diketahui sisi BC = 4 cm, AC = 7√3 cm dan < C =
600
Jawab
Diketahui : BC = a = 4 cm
AC = b = 7√3 cm
< C = 600
Maka : L = ½ .a.b.sin C
L = ½ (4)(7√3).sin 600
L = ½ (14 √3 )(½ √3)
L = 21
B. Menentukan luas segitiga jika diketahui satu sisi dan dua sudut
Gambar
Gambar 1.11
1.11
Rumus diatas dapat dari luas rumus segitiga yang diketahui dua sisi dan sudut sudut
yang diapitnya salah satu sisinya diubah menjadi rumus aturan sinus
Contoh soal :
Tentukan luas ABC jika diketahui <B = 600 , <C = 300 , dan a = 8 cm.
Jawab :
Luas ABC =
=8 cm2
Gambar 1.12
Rumus :
Lsegitiga = √s(s-a)(s-b)(s-c)
Keterangan :
L = Luas
s = 1/2 Keliling Segitiga
a = Sisi a
b = Sisi b
c = Sisi c
Contoh Soal :
Tentukan luas gambar di bawah ini :
Gambar 1.13
Jawab :
Diketahui :
a = 6cm
b = 5cm
c = 5cm
s = 1/2 (a + b + c )
s = 1/2 (6cm + 5cm + 5cm )
s = 1/2 (16cm )
s = 8cm
Ditanyakan :
Lsegitiga = ..??
Maka kita gunakan rumus luas segitiga yang diketahui panjang sisinya :
Lsegitiga = √8cm(8cm - 6cm)(8cm - 5cm)(8cm - 5cm)
Lsegitiga = √8cm(2cm)(3cm)(3cm)
Lsegitiga = √144cm4
Lsegitiga = 12cm2
Untuk mencari luas suatu bangun datar (poligon), yang kita lakukan biasanya adalah mencari
luas segitiga-segitiga kecil yang menyusun poligon tersebut. Tentunya kita tahu bagaimana
rumus suatu segitiga. Banyak sekali rumus-rumus untuk mencari luas segitiga. Semua inti dari
rumusnya adalah .
Lalu bagaimana mencari luasnya dengan mencari luas segitiga yang membentuknya?
Luas masing-masing segitiga tersebut adalah sama. Karena bangun datar ini adalah segiempat
beraturan (persegi). Luas AOB sama dengan
Sama halnya dengan segiempat beraturan. Untuk mencari luas segitiga beraturan juga bias
didapatkan dari mencari luas segitiga yang membentuknya. Luas AOB sama dengan
Gambar 1.15
Sehingga luas segi tiga beraturan adalah .
Dari konsep tersebut, kita bisa menentukan rumus untuk segi lima beraturan, segi enam
beraturan, segi tujuh beraturan, segi delapan beraturan, dan luas segi n beraturan. Yaitu sebagai
berikut.
Itu adalah rumus untuk segi-n beraturan. Jadi, untuk segitiga, ganti n dengan 3. Untuk segi
empat, ganti n dengan empat. Untuk segilima, ganti n dengan 5, untuk segi enam, ganti n
dengan 6, dan seterusnya. Ingat! ini hanya berlaku untuk segi n yang beraturan. Artinya setiap
sisinya mempunyai panjang yang sama. r di sini adalah jarak pusat segi n dengan titik pada
perpotongan sisi-sisinya.
1 360 1
L 6 12 2 sin , L = 432 × sin 60 = 432 3 = 216 3
Gambar 1.16
2 6 2
Pembuktian luas segitiga
Apabila sebuah segitiga diketahui alas dan tingginya, maka kita akan mempergunakan rumus:
Bukti:
Misalkan diketahui sebuah segiempat yang kita namai segiempat PQRS (lihat gambar dibawah
ini)
Luas bangun tersebut adalah Panjang x Lebar. Jika kita bagi persegi panjang ini dengan sebuah
(Terbukti)
Contoh Soal:
Hitunglah luas segitiga pada gambar dibawah ini:
Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pada gambar tersebut nampak bahwa alas segitiga
adalah 3 cm, tinggi segitiga 4 cm.
Jadi Luas segitiga tersebut adalah
Gambar tersebut menujukkan segitiga sembarang dari ABC. Jika pada segitiga tersebut
diketahui sisi a, sisi c dan sudut C maka didapat:
Contoh Soal:
Jika diketahui bahwa panjang sisi AB = 30 cm, AC = 12 cm, dan sudut A = . Hitunglah luas
Penyelesian
3. Diketahui Dua Sudut Satu Sisi
Gambar tersebut menunjukkan segitiga sembarang pada ABC, jika diketahui panjang sisi AC =
b, sudut A, dan sudut C. Untuk mencari luas segitiga tersebut kita dapat menggunakan rumus
Aturan Sinus:
Kita sudah gunakan perumusan luas segitiga yang telah kita buktikan sebelumnya:
berikut:
Contoh Soal:
Diketahui sebuah segitiga sembarang ABC dengan panjang sisi AB = 6 cm,
besar dan , luas daerah dari segitiga ABC adalah ….
Penyelesian:
Ingat Kembali !
Untuk membuktikan rumus segitiga jika diketahui ketiga sisi segitiga yaitu dengan menguraikan
bentuk sebagai berikut:
Ingat bahwa:
1. (a+b+c) = 2S
2. (b+c+a) = (a+b+c) -2a = 2S-2a = 2(s-a)
3. (a+b-c) = (a+b+c)-2c = 2S – 2c = 2(S-c)
4. (a+c-b) = (a+c+b) -2b = 2S – 2b = 2 (S-b)
Sehingga diperoleh :
(Terbukti)
Contoh Soal:
Perhatikan gambar dibawah ini!
Diketahui panjang sisi-sisi segitiga sama sisi pada ABC yaitu 12 cm. Hitunglah luas segitiga
tersebut!
Penyelesaian
Langkah pertama, kita mencari setengah dari keliling segitiga (S) terlebih dahulu
Trigonometri (dari bahasa yunani, trigono = tiga sudut, dan metro = mengukur) adalah sebuah
cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometri seperti
sinus, cosinus, dan tangen. Sejarah awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno
dan Babilonia dan peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu.
Istilah Sinus, Cosinus dan Tangen meski bagian dari trigonometri, namun ketiganya jauh lebih
tua ketimbang istilah Trigonometri itu sendiri dalam sejarah penemuannya. Istilah Trigonometri
pertama kali digunakan tahun 1595. Sedang istilah Sinus, Cosinus, dan Tangen sudah muncul
pada tahun 600-an.
Aturan Sinus
Aturan Sinus digunakan jika salah satu pasang (sudut dan sisi yang dihadapinya) sudah
diketahui.
Gambar 1.17
Masa tuanya di habiskan di Ghazna oleh Abu Nasr. Pada akhirnya dia wafat pada tahun 1036 M
di daerah sekarang yang dikenal dengan Afghanistan. Walaupun usia yang terbatas, hasil
pemikirannya sangat terkenal dan tetap dikenang sepanjang masa.
Abu Nasr Mansur banyak memberikan peran yang penting dalam ilmu pengetahuan. Sebagian
karya Abu Nasr bertemakan matematika. Selain itu karya karya lainnya juga mencakup bidang
astronomi. Karya karya Abu Nasr lebih merepresentasikan hal trigonometri. Penemuan hukum
sinus ini oleh Abu Nasr tentu tak terlepas dari peran seorang guru yaitu Abul Wefa. Pada
literatur lain terdapat nama Al Khajdi dalam penemuan hukum sinus, namun para ahli sejarah
matematika meragukannya karena tidak terdapat beberapa bukti.
Aturan Cosinus
Aturan cosinus digunakan jika telah diketahui panjang dua buah sisi dan sudat yang diapit oleh
kedua sisi tersebut.
Gambar 1.18
Hukum Cosinus dikenal sebagai Theoreme d'Al-Kashi (Teorema Al-Kashi). Sebab Al-Kashi
merupakan orang yang pertama yang menemukan hukum tersebut. Dia juga memberikan
sejumlah alasan mengapa Hukum Cosinus bisa digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
yang berhubungan dengan segitiga.
Tak hanya berguna untuk membantu mengerjakan contoh soal dalam matematika, materi aturan
sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
digunakan dalam sistem navigasi satelit dan dalam melakukan pergerakan kapal selam selama di
bawah air.
Aturan cosinus digunakan untuk menghitung panjang sisi sebuah segitiga apabila diketahui
panjang dua sisi lainnya dan besar sudut yang diapitnya. Penggunaan lain rumus cosinus adalah
untuk menghitung besar sudut pada sebuah segitiga apabila diketahui panjang ketiga sisinya.
Salah satu penerapan rumus cosinus pada kehidupan nyata adalah menghitung panjang lintasan
yang dilalui sebuah pesawat udara dari suatu kota ke kota lain dan arah penerbangannya.
B. FUNGSI TRIGONOMETRI
A. Nilai fungsi :
Fungsi trigonometri merupakan suatu fungsi yang grafiknya berulang terus menerus dalam
periode tertentu. Fungsi dari periode itu sendiri merupakan jarak antara dua puncak / lembah
atau jarak antara awal dan akhir lembah. Selain itu, terdapat amplitudo yang merupakan
setengah dari selisih nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi. Rumus amplitudo sebagai
berikut:
Gambar 2.1
Periode = 3600
Periode fungsi sin (x+k.3600)=sin x,k € bilangan bulat
Gambar 2.2
Periode = 3600
Periode fungsi Cos (x+k.3600)=sin x,k € bilangan bulat
C. Fungsi Tan,Cotan dan cara menggambar grafik :
Gambar 2.3
Tabel 2.2
Grafik fungsi y = f(x) = sec x
Gambar 2.5
Tabel 2.3
Grafik fungsi y = f(x) = cosec x
Tabel 2.4
Gambar 2.6
Secara umum, rumus grafik fungsi cosinus trigonometri dapat diumumkan melalui rumus
seperti berikut.
Keterangan:
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Grafik y = cos x dan y = cos 2x: Banyaknya gelombang dalam rentang satu periode dari satu
gelombang menjadi dua gelombang.
Gambar 2.9
Grafik y = cos x dan y = cos (x - 30): Geser grafik y = cos x ke Arah kanan memperluas .
Gambar 2.10
Grafik y = cos x dan y = cos x + 1: Geser grafik y = cos x ke arah atas sebanyak satu unit.
Gambar 2.11
Persamaan grafik fungsi sinus trigonometri dapat dinyatakan dalam rumus seperti berikut.
Keterangan:
A = simpangan terjauh/amplitudo
b = banyaknya gelombang dalam rentang satu periode (0 – 2 pi)
= grafik geser ke kiri (+) atau ke kanan (–)
c = grafik geser ke atas (+) atau ke bawah (–)
Grafik dasar dari fungsi sinus dan persamaan umum fungsi trigonometri di atas dapat digunakan
untuk mempermudah pembuatan grafik sinus lain seperti y =2 sin x, y = sin 2x, y = sin (x + 30),
y = sin x + 1, dan lain sebagainya. Selanjutnya, perhatikan beberapa grafik yang diperoleh dari
pengembangan grafik fungsi umum sinus y = sin x dan grafik dasarnya.
Gambar 2.12
Gambar 2.13
Grafik y = sin x dan y = sin 2x: Banyaknya gelombang dalam rentang dari satu gelombang
menjadi dua gelombang.
Gambar 2.14
Grafik y = sin x dan y = sin (x + 30): Geser grafik y = cos x ke arah kiri sejauh 30.
Gambar 2.15
Grafik y = sin x dan y = sin x + 1: Geser grafik y = cos x ke arah atas sebanyak satu satuan.
Gambar 2.16
Gambar 2.17
Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = √2 𝐶𝑜𝑠3𝑥 + 1. Jika nilai maksimum f (x) adalah dan nilai minimum f
(x) adalah b maka nilai a 2 + b 2 =….
Diketahui fungsi f (x):
𝑓(𝑥) = √2 𝐶𝑜𝑠3𝑥 + 1
Ingat fungsi nilai cosinus maksimum 1 dan nilai fungsi cosinus minimum adalah - 1.
𝑎 = √2 . 1 + 1
𝑎 = √2 + 1
𝑏 = √2 . −1 + 1
𝑏 = −√2 + 1
Jadi, nilai a 2 + b 2 adalah
2 2
𝑎2 + 𝑏 2 = (√2 + 1) + (√2 − 1)
= (2 + 2√2 + 1) + (2 − 2√2 + 1)
= 3 + 2√2 + 3 − 2√2
=6
𝑦 = 𝐴𝑠𝑖𝑛 𝑘 (𝑥± ∝) ± 𝑐
Berdasarkan informasi grafik fungsi trigonometri yang diberikan pada soal, diketahui pada
𝑝𝑖 5𝜋
periode − 6 sampai dengan 6 periode.
𝜋 5𝜋 𝜋
= ( − (− ))
𝑘 6 6
𝜋 6𝜋
= ( )
𝑘 6
6𝜋
𝑘= 6
= 1
Mencari nilai Amplitudo (A): nilai tertinggi yang dapat dicapai grafik fungsi trigonometri
adalah 2 atau - 2, sehingga nilai amplitudonya sama dengan 2 (A = 2).
𝜋
Grafik fungsi trigonometri yang diberikan pada soal bergeser ke arah Kiri, sehingga
6
persamaan akan mendapat tambahan + 𝜋6.
Jadi, grafik grafik trigonometri yang sesuai dengan soal adalah:
𝜋
𝑦 = 2 . sin 1 (𝑥 + )
6
𝜋
𝑦 = 2 . sin 1 (𝑥 + )
6
Sebuah bola dilontarkan dari atap sebuah gedung yang tingginya adalah h = 10 m dengan
kelajuan awal V0 = 10 m/s
Gambar 2.18
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 ms2 , sudut yang terbentuk antara arah lemparan bola
dengan arah horizontal adalah 30o dan gesekan bola dengan udara diabaikan,,
Tentukan :
a) Waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah
b) Jarak mendatar yang dicapai bola
Pembahasan
a) Waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah ketinggian gedung h atau sama
dengan Y disini :
Catatan : Jangan lupa tanda minus pada nilai Y, karena kalau plus berarti 10 meter diatas
tempat pelemparan, sementara posisi yang dicari adalah 10 meter dibawah tempat pelemparan.
Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah sebuah
cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometrik seperti
sinus, cosinus, dan tangen.
Menurut Edward J. Byng bahwa trigonometri adalah ciptaan orang arab. Oleh karena itu,
banyak kata-kata dalam trigonometri yang menggunakan istilah dari Arab.
Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada ketidaksetujuan tentang apa
hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri.
Walaupun pada mulanya trigonometru dikaji sebagai cabang astronomi tetapi akhirnya
trigonometri berdiri sendiri sebagai sebuah disiplin ilmu. Perkembangan awal trogonometri
terbukti digerakkan disebabkan keperluan penyelesaian masalah astronomi. Kemunculan
trigonometri merupakan proses yang perlahan. Jika dibandingkan dengan cabang matematika
lain, trigonometri berkembambang disebabkan hubungan antara pendidikan matematika terapan
dengan keperluan sains dalam bidang astronomi. Hubungan ini dianggap saling berkait, tetapu
tersembunyi sehingga zaman Renaissans trigonometri dijadikan sebagai topik tambahan dalam
astronomi.
Sejarah Trigonometri
Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia dan peradaban
Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis
penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga
trigonometri. Lagadha adalah matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang
menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya
Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.
Istilah Sinus, Cosinus dan Tangen meski bagian dari trigonometri, namun ketiganya jauh lebih
tua ketimbang istilah Trigonometri itu sendiri dalam sejarah penemuannya. Istilah Trigonometri
pertama kali digunakan tahun 1595. Sedang istilah Sinus, Cosinus, dan Tangen sudah muncul
pada tahun 600-an. Tapi, tulisan ini bukan untuk membahas sejarah istilah trigonometri.
Secara etimologi, arti kata sinus jauh dari isi konsepnya. “Sinus” adalah kata latin yang artinya
justru “buah dada”. Konsep perbandingan sisi depan thdp hipotenusa dlm segi3, dalam bahasa
sansekerta populer disebut “jiva” kemudian dalam peradaban islam berkembang jadi “Jiba”.
Karena perkembangan ucapan dalam arab menjadi “Jaib” yang secara harfiah artinya ”buah
dada”. Nah, buah dada dalam istilah latinnya adalah “sinus” dan berkembang jadi “sine” di
Inggris. Jadi jangan heran kalau dalam kamus bahasa latin sinus = “buah dada”
Baru berkembang cosinus; “complementary sinus”.
Sedang tangen berkembang beberapa dekade kemudian, berasal dari kata latin “tangere” artinya
menyentuh. Yang berangkat dari konsep segmen garis AB yang menyentuh lingkaran di A.
Tangen adlh perb AB dan AO dlm sudut BOA
Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk
menyelesaikan segi tiga. Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemy sekitar tahun 100
mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.
Pada tahun 499, Aryabhata, seorang ahli matematik India mencipta jadual-jadual separuh
perentas yang kini dikenali sebagai jadual sinus, bersama-sama dengan jadual kosinus. Beliau
menggunakan zya untuk sinus, kotizya untuk kosinus, dan otkram zya untuk sinus songsang,
dan juga memperkenalkan versinus.
Pada tahun 628, lagi seorang ahli matematik India, Brahmagupta, menggunakan formula
interpolasi untuk menghitung nilai sinus sehingga peringkat kedua untuk formula interpolasi
Newton-Stirling.
Ahli matematik Parsi, Omar Khayyam (1048-1131), menggabungkan trigonometri dan teori
penghampiran untuk memberkan kaedah-kaedah untuk menyelesaikan persamaan algebra
melalui min geometri. Khayyam menyelesaikan persamaan kuasa tiga, x3 + 200x = 20×2 +
2000, dan mendapat punca positif untuk kuasa tiga ini melalui persilangan hiperbola segi empat
tepat dan bulatan. Penyelesaian angka hampiran kemudian didapat melalui interpolasi dalam
jadual-jadual trigonometri.
Kaedah-kaedah perinci untuk membina jadual sinus untuk mana-mana satu sudut diberikan oleh
ahli matematik India, Bhaskara pada tahun 1150, bersama-sama dengan sesetengah formula
sinus dan kosinus. Bhaskara juga memperkembangkan trigonometri sfera.
Nasir al-Din Tusi, ahli matematik Parsi, bersama-sama dengan Bhaskara, mungkin merupakan
orang-orang pertama untuk mengolahkan trigonometri sebagai satu disiplin matematik yang
berlainan. Dalam karyanya, Karangan mengenai sisi empat merupakan orang pertama untuk
menyenaraikan enam kes yang berbeza untuk segi tiga bersudut tegak dalam trigonometri sfera.
Pada abad ke-14, al-Kashi, seorang ahli matematik Parsi, dan Ulugh Beg (cucu lelaki Timur),
seorang ahli matematik Timurid, menghasilkan jadual-jadual fungsi trigonometri sebagai
sebahagian kajian astronomi mereka.
Bartholemaeus Pitiscus, ahli matematik Silesia menerbitkan karya trigonometri yang
terpengaruh pada tahun 1595 dan memperkenalkan perkataan “trigonometri” kepada bahasa
Inggeris dan bahasa Perancis.
Pada pertemuan kali ini, trigonometri yang akan dibahas adalah trogonometri yang berhubungan
dengan rumus-rumus jumlah/selisih dan hasil kali baik untuk sinus, cosinus, maupun tangen.
Trigonometri sebagai alat utama astronomi telah menjadi bidang kajian yang sangat
diminati oleh ahli-ahli matematika islam sehingga trigonometri dapat berdiri sendiri sebagai
sebuah disiplin ilmu. Orang islam adalah orang yang pertama kali menekankan pengkajian
prinsip-prinsip cahaya. Ia adalah al-Haitham, yang telah menulis risalah-risalah penting tentang
topik. Al-Haitham membina bentuk awal prinsip-prinsip cahaya yang akhirnya menjadi hukum
snell tentang pembiasan cahaya. Prinsip oprik al-Haitham memberu sesuatu insipirasi supaya
perhatian terhadap astronomi dan trigonometri lebih diutamakan. Berikut ini beberapa nama
tokoh dalam trigonometri :
a. Al-Khawarizmi
Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh matematika besar yang [ernah dilahirkan islam dan
disumbangkan pada peradaban dunia. Mungkin tak seratus tahun sekali akan lahir kedunia
orang-orang seperti beliau. Al-Khawarizmi selain terkenal dengan teori algoritmanya, beliau
juga membangun teori-teori matematika lain. dalam bidang trigonometri beliau menemukan
pemakaian sin, cos, tangent dan secan.
b. Al-Battani
Nama lengkap al-Battani adalah Mohammad Ibn Jabir Ibn Sinan Abu Abdullah Al-Battani,
dilahirkan di Battan Mesopotamia pada tahun 850 M dan meninggal meninggal dunia di
Damsyik pada tahun 929 M. Beliau adalah putera raja Arab, juga gubernur Syria yang dianggap
sebagai ahli astronomi dan ahli matematika islam yang tekemuka. Al-Battani yang bertanggung
jawab memperkenalkan konsep-konsep modern, perkembangan fungsi-fungsi dan identity
trigonometri. Beliau biasanya menggunakan formula sinus dengan lebih jelas dibandingkan
penjelasan dari orang Yunani.
c. Abu al-Wafa
Nama lengkapnya adalah Abu al-Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yaya Ibn Ismail al-
Buzjani lahir di Buzjan, Nishapur, Iraq tahun 940 M. sejak kecil, kecerdasannya sudah mulai
nampak dan hal tersebut ditunjang dengan minatnya yang besar di bidang ilmu alam.
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya, Abu al-Wafa
memutuskan untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi di Baghdad pada tahun 959 M.
Berkat bimbingan sejumlah ilmuwan terkemuka masa itu, tak berapa lama ia menjelma menjadi
seorang pemuda yang berotak cemerlang. Dia pun lantas banyak membantu para ilmuwan serta
secara pribadi mengembangkan teori terutama dalam bidang trigonometri. Konstruksi bangunan
trigonometri versi abu al-Wafa diakui sengat besar manfaatnya. Beliau mengembangkan metode
baru tentang konstruksi segi empat serta perbaikan nilai sinus 30 dengan memakai delapan
decimal. Abu al-Wafa pun mengembangkan hubungan sinus.
Banyak buku dan karya ilmiah telah dihasilkannya dan mencakup banyak bidang ilmu.
Namun, tak banyak karyanya yang tertinggal hingga saat ini. Sejumlah karyanya hilang, sedang
yang masih ada sudah dimodifikasi. Abu al-Wafa juga banyak menuangkan karya tulisnya di
jurnal ilmiah Euclid, Diophantus dan al-Khawarizmi, tetapi sayangnya banyak yang telah
hilang. Karena konstribusinya yang besar terhadap bidang trigonometri, beliau dijuluki sebagai
peletak dasar ilmu trigonometri.
d. Ibn al-Shatir
Nama lengkapnya adalah ‘Ala al-Din Ali Ibn Ibrahim Ibn al-Muwaqit, lahir pada tahun
1306 M dan meninggal tahun 1375. karyanya tertuang dalam rasad ibn shatir (pemerhati ibn
shatir).
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Trigonometri (dari bahasa Yunani Trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah
sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi
Trigonometri seperti Sinu , Cosinus, dan Tangen
Ada banyak aplikasi Trigonometri salah satu nya adalah teknik triangulasi yang di
gunakan astronomi untuk menghitung jarak bintang ke bintang terdekat dalam geografi
digunakan untuk menghitung titik tertentu dan dalam sistem navigasi satelit , bidang
lainnnya yang termasuk astronomi ( Dan termasuk navigasi di laut , udara, dan angkasa)
teori musik optik , analisis pasar finansial , seismologi , meteorologi dan lain lain.
2. Saran
Diharapkan agar siswa lebih memahami apa itu trigonometri beserta rumus-rumus dan
pemanfaatan nya dalam kehidupan sehari-hari dengan portofolio ini
Diharapkan siswa dapat memahami dan belajar konsep trigonometri tersebut secara
mandiri atau tanpa bimbingan Guru.
DAFTAR PUSTAKA :
https://youtu.be/PoggrOMe2ME
11:39 WIB, 19/3/2019
http://golddayona.blogspot.com/2017/11/sejarah-aturan-sinus-dan-aturan-cosinus.html?m=1
11:39 WIB, 19/3/2019
https://smatika.blogspot.com/2017/01/aturan-sinus-dan-aturan-cosinus.html?m=1
11:39 WIB, 19/3/2019
http://www.edutafsi.com/2016/09/aturan-sinus-dan-aturan-cosinus.html?m=1
11:39 WIB, 19/3/2019
https://blog-ruangguru-com.cdn.ampproject.org/v/s/blog.ruangguru.com/apa-itu-aturan-sinus-
dan
cosinus?amp_js_v=a2&_gsa=1&hs_amp=true&usqp=mq331AQCCAE%3D#referrer=https
%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2F
blog.ruangguru.com%2Fapa-itu-aturan-sinus-dan-cosinus
11:39 WIB, 19/3/2019
https://idschool.net/sma/cara-menggambar-grafik-fungsi-trigonometri-y-cos-x-y-2-cos-x-dan-y-
cos-2x/
17:06 WIB, 19/3/2019
https://idschool.net/sma/cara-menggambar-grafik-fungsi-trigonometri-y-cos-x-y-2-cos-x-dan-y-
cos-2x/
17:06 WIB, 19/3/2019
https://blog.ruangguru.com/memahami-fungsi-trigonometri-sederhana
17:06 WIB, 19/3/2019
http://materimatematikalengkap.blogspot.com/2017/10/grafik-fungsi-trigonometri.html
17:07 WIB, 19/3/2019
http://fisikastudycenter.com/fisika-xi-sma/25-gerak-parabola
22:22 WIB, 20/3/2019