Anda di halaman 1dari 23

TERMODINAMIKA

Bagus Fathurachman
Fitri Indah Haryati
Nadia Oktarina Adriamul
Utia Mardalena
PENGERTIAN TERMODINAMIKA
• Bahasa Yunani
• Thermos artinya Panas
• Dynamic artinya Berubah/Perubahan

Kalor atau Panas


yang Berpindah
Usaha Luar
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor
ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi
(didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor
diterapkan kepada gas yang menyebabkan
perubahan volume gas, usaha luar akan
dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang
dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari
volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada
tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali
tekanan dengan perubahan volumenya.
𝑊 = 𝑝∆𝑉 = 𝑝(𝑉2 − 𝑉1 )
Secara umum, usaha dapat dinyatakan
sebagai integral tekanan terhadap perubahan
volume yang ditulis sebagai
𝑉1

𝑊 = න 𝑝 𝑑𝑉
𝑉1
Energi Dalam (U)
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu
dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam
gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan
merupakan sifat mikroskopik gas tersebut.
Meskipun gas tidak melakukan atau menerima
usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang
tidak tampak tetapi terkandung dalam gas
tersebut yang hanya dapat ditinjau secara
mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas
partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak
yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi
kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang
bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu
mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau
sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan
potensial yang terkandung dan dimiliki oleh
partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala
mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding
dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu,
perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan
energi dalam gas.
Secara matematis, perubahan energi dalam
gas dinyatakan sebagai untuk gas monoatomik
3
∆𝑈 = 𝑛𝑅∆𝑇
2

untuk gas diatomik


5
∆𝑈 = 𝑛𝑅∆𝑇
2
Usaha (W)
Usaha alias kerja merupakan proses
perpindahan energi melalui cara-cara mekanis.
Usaha dalam gerak translasi :
𝑊 = 𝐹. 𝑠

Usaha dalam gerak rotasi:


𝑊 = 𝜏. 𝜃

Usaha pada termodinamika :


𝑊 = 𝑝∆𝑉 = 𝑝(𝑉2 − 𝑉1 )
Kalor (Q)
Kalor mengalir dari benda bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah, dan akan berhenti
hingga suhu kedua benda sama. Kalor bukanlah
suatu jenis energi, melainkan energi yang
berpindah. Jadi dapat disimpulkan bahwa kalor
adalah energi yang berpindah akibat adanya
perbedaan suhu.
Proses-proses Termodinamika gas
a. Proses isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan gas
pada tekanan tetap. Persamaan keadaan untuk proses
isobarik adalah

V V2 V1
 Catau 
T T2 T1

Ini adalah hukum Gay Lussac. Sedangkan


rumus usahanya adalah
W  pV  p (V2  V1 )
b. Proses isokhorik

Proses isokhorik adalah proses perubahan gas pada


volum tetap. Persamaan keadaan untuk proses
isokhorik adalah
pV
C
T
karena V tetap maka :

p p2 p1
C atau 
T T2 T1
c. Proses isotermal

Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu


konstan, proses ini dinamakan proses isotermik.
Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak
terjadi perubahan energi dalam dan berdasarkan
hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama
dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W ).
Persamaan keadaan untuk proses isokhorik adalah
pV
C
T , karena T tetap maka :

pV  C atau p2V2  p1V1


d. Proses adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan
keadaan sistem tanpa adanya kalor yang
masuk ke atau keluar dari sistem (gas), yaitu
Q = 0.
 

PV  tetap atau P V
1 1  P V
2 2

(  1) (  1)
TV (  1)
 tetap atau T1V1  T2V2
Dengan > 1, merupakan hasil perbandingan kapasitas kalor gas
padatekanan tetap CP dan kapasitas kalor pada volume tetap CV. Yang
disebut konstanta Laplace.

CP
 
CV

Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) hanya mengubah energi dalam,
sebab sistem tidak menerima ataupun melepas kalor. Besarnya usaha
yang dilakukan oleh sistem dapat ditentukan dengan menerapkan
rumus umum usaha, maka diperoleh persamaan

1
W ( P1V1  P2V2 )
 1
Hukum I Termodinamika
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume
dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan
terlihat mengembang dan bertambah panas).
Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem,
volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem
tampak mengerut dan terasa lebih dingin).
Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting
dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan
energi.
Sistem yang mengalami perubahan volume
akan melakukan usaha dan sistem yang
mengalami perubahan suhu akan mengalami
perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang
diberikan kepada sistem akan menyebabkan
sistem melakukan usaha dan mengalami
perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal
sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika atau disebut hukum I
termodinamika.
Secara matematis, hukum I termodinamika
dituliskan sebagai
𝑄 = 𝑊 + ∆𝑈
Secara sederhana, hukum I termodinamika
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan
(atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q,
benda (krupuk) akan mengembang atau
bertambah volumenya yang berarti melakukan
usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah
panas yang berarti mengalami perubahan
energi dalam ∆𝑈
Hukum II Termodinamika
Formulasi Kelvin-Planck menyatakan
bahwa tidak mungkin untuk membuat sebuah
mesin kalor yang bekerja pada suatu siklus yang
semata-mata mengubah energi panas yang
diperoleh dari suatu sumber pada suhu tertentu
seluruhnya menjadi usaha mekanik.
Hukum kedua termodinamika juga
menjelaskan bahwa kalor mengalir secara
spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah dan tidak pernah secara
spontan mengalir ke arah yang sebaliknya.
Sesuai dengan Formulasi Clausius yang
menyatakan bahwa “Tidak mungkin untuk
membuat sebuah mesin kalor yang bekerja
semata-mata memindahkan energi panas dari
suatu benda dingin ke benda panas.”
Mesin Carnot
Mesin Carnot adalah mesin kalor hipotesis
yang beroperasi dalam siklus yang disebut siklus
Carnot. Sebuah siklus termodinamika terjadi
ketika suatu sistem mengalami rangkaian
keadaan yang berbeda dan akhirnya kembali
keadaan semula. Dalam siklus ini, sistem dapat
melakukan usaha terhadap lingkungannya,
sehingga disebut mesin kalor.
Perumusan Carnot menyatakan bahwa
sebuah mesin nyata (real) yang beroperasi
dalam suatu siklus pada temperatur TH dan TC
tidak mungkin melebihi efisiensi mesin Carnot.
Δ𝑊 𝑇𝑐
𝜂= =1−
Δ𝑄𝐻 𝑇𝐻
Kapasitas Kalor Gas

Kapasitas kalor (C) adalah jumlah kalor yg


diperlukan untuk menaikkan temperatur dari
suatu sampel bahan sebesar 1K.
THANK YOU :))

Anda mungkin juga menyukai