Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR PENGUKURAN LUAS

“Disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Matematika

dengan dosen pembimbing M.Pd.I “

Disusun oleh:

Sofiatul Hanani_211201260460

Hanifa Nur Laili_211201260443

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ILMU KEISLAMAN ZAINUL HASAN

GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Konsep dasar pengukuran luas” dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan
informasi bagi para pembaca, khususnya mahasiswa program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Sholawat dan salam tetap tercurahkah dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Penyusunan makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah akidah akhlak, kami
menyadari tanpa bantuan dari dosen pengampun dan teman – teman kelompok , penulisan
makalah ini mungkin tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada Bapak / ibu dosen dan teman – teman kelompok.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah
ini, karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu, penyusun mohon
kritik dan sarannya yang membangun dari semua pihak agar penyusunan makalah selanjutnya
dapat lebih baik. Akhirnya Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membacanya amin

Probolinggo,6 mei 2023

Team Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1


B. Rumusan Masalah.................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN...

A. Definisi pengukuran luas ....................................................... 5

B. Keliling bangun datar .............................................................. 5

C. Luas daerah bangun datar ....................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 3
B. Saran....................................................................................... 3

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Luas bangun datar sendiri merupakan daerah atau area pada bangun datar yang
dibatasi oleh garis atau sisi-sisi bangun datar. Jika bangun ruang memiliki luas,
keliling, dan juga volume, maka bangun datar hanya memiliki luas dan keliling saja.
Keliling adalah banyak satuan panjang yang digunakan untuk mengukur panjang
tepian bangun datar. Sedangkan, luas bangun datar adalah daerah yang ditempati oleh
permukaan bangun datar tersebut. Keliling dan luas bangun datar dapat diukur dengan
alat ukur baku seperti penggaris dan lainnya. Pengukuran adalah suatu kegiatan yang
ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya obyek atau gejala (Hadi, 1995).
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara; 1) menggunakan alat-alat yang standar,
2) menggunakan alat-alat yang tidak standar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud pengukuran luas ?


2. Apa yang dimaksud Keliling bangun datar ?
3. Apa yang dimaksud Luas daerah bangun datar ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengukuran Luas


Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran Lain yang
digunakan sebagai patokan Mengukur panjang adalah membandingkan panjang suatu
benda. Dengan panjang benda lain yang digunakan sebagai patokan (yang Disebut
panjang satuan) Panjang satuan ada yang baku dan ada yang tidak baku. Panjang
satuan yang baku adalah panjang benda yang panjang-Nya satu satuan panjang dan
satuan panjang yang digunakan telah Ditetapkan secara internasional, seperti cm, dm,
m, km dsb.
B. Keliling bangun datar
Keliling adalah jarak perpindahan titik dari lintasan awal sampai ke lintasan akhir
(titik awal dan titik akhir adalah titik yang sama). Untuk mengilustrasikan konsep
keliling, kita bisa mengajak siswa untuk membayangkan atau menceritakan saat
sedang berlari mengelilingi lapangan. Keliling lapangan akan sama dengan jarak
tempuh siswa mengelilingi lapangan dari titik awal sampai kembali lagi ke titik
tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa keliling jumlah keseluruhan panjang sisi yang membatasi
suatu bangun. Hal ini otomatis berlaku juga untuk semua jenis bangun datar, sehingga
pada bahasan ini penulis tidak secara khusus membahas rumus keliling setiap jenis
segitiga dan segiempat. Menghitung keliling pada segitiga dan segiempat dapat
dilakukan dengan Cara menjumlahkan semua panjang sisi terluarnya.
Berikut rumus keliling bangun datar
Rumus keliling bangun datar
• keliling Persegi
Rumus : 4 x Sisi
Contoh :
K=4×s
K = 4 × 10
K = 40 cm
Jadi, keliling persegi tersebut adalah 40 cm

• keliling Persegi panjang


Rumus : 2(p+1)
Contoh :
K=p+l+p+l
= 2p + 2l
= 2 (p + l)
Jadi, Keliling = 2 x (p+l) atau 2 x p + 2 x l atau Jumlah semua sis

• keliling Lingkarn
Untuk dapat menghitung keliling lingkaran, ada tiga nilai yang perlu diketahui
terlebih dahulu yaitu nilai Pi (π) dan jari-jari atau jari-jari lingkaran (r) atau diameter
lingkaran (d).
Adapun rumus keliling lingkaran adalah K = 2πr atau K = πd. “K” sendiri merupakan
lambang keliling lingkaran. Sedangkan nilai π yaitu 22/7 atau 3,14.
Rumus : 2 x phir x r
Contoh : Sebuah lingkaran dengan panjang jari jari 10 cm. Maka keliling piring
snack tersebut adalah …. cm.
Pembahasan:
Keliling lingkaran = Л x r
= 2 x 3,14 x 10
= 6,28 x 1o
= 62,8 cm.

• keliling Jajargenjang
Rumus : 2 × (a + b)
Contoh: Sebuah jajar genjang memiliki ukuran sisi sejajar masing-masing 10 cm dan
15 cm, maka keliling jajar genjang tersebut adalah :
Pembahasan:
Keliling = 2 × (sisi sejajar 1 + sisi sejajar 2)
K = 2 × (10 + 15)
K = 2 × 25
K = 50 cm

• keliling Trapesium
Rumus : AB + BC + CD + DA
Contoh : Pada trapesium ABCD, diketahui panjang AB adalah 10 cm, AD adalah 14
cm, BC adalah 15 cm, dan CD adalah 10 cm. Hitunglah keliling trapesium tersebut.
Jawaban:
Keliling trapesium ABCD = 14 + 15 + 10 + 10 = 49 cm.

• keliling Belah ketupat


Rumus : A+b+c+d
Contoh: Suatu belah ketupat memiliki sisi dengan panjang 5 cm. Tentukan keliling
dari belah ketupat tersebut!
Pembahasan:
Diketahui: s = 4
Ditanya: K
Jawaban:
K=s+s+s+s
=5+5+5+5
= 20 c
Atau
K=4×s
=4×5
= 20 cm

• keliling Segitiga
Runus : A+b+c
Contoh : Sebuah segitiga sembarang memiliki ukuran sisi 10 cm, 8 cm, dan 7 cm.
Hitunglah berapa keliling segitiga sembarang tersebut!
Penyelesaian :
K=s+s+s
K = 10 + 8 + 7
K = 25 cm.
Jadi, keliling segitiga sembarang adalah 25 cm.
C. Pengukuran Luas bangun datar
Konsep luas sering kita dengar dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari,
misalkan jika seseorang akan menjual tanah maka ukuran yang digunakan adalah luas.
Luas adalah sesuatu yang menyatakan besarnya daerah sebuah kurva tertutup
sederhana.
Luas adalah sebuah ukuran yang menyatakan besarnya daerah kurva atau bangun
datar. Mempelajari konsep luas, siswa juga diharapkan dapat memahami hukum
kekekalan luas. Siswa yang sudah memahami hukum kekekalan luas dapat
menyimpulkan bahwa Luas daerah yang ditutupi suatu benda akan tetap sama
meskipun letaknya diubah.

1. Rumus Luas Bangun Datar Persegi


Untuk mencari rumus luas bangun datar Persegi, maka digunakan rumus L = s x s.
Keterangan :
L = luas persegi
S = sisi persegi
Contoh Soal :
Sebuah persegi memiliki sisi 9 cm. Berapakah luas dari persegi tersebut?
Jawab :
L= 9x9
L = 81
Jadi, luas dari persegi itu adalah 81 cm².

2. Rumus Luas Bangun Datar Persegi Panjang


Untuk mengetahui luas persegi panjang, maka Digunakan rumus L = p x l.
Keterangan:
L = luas
P = panjang persegi panjang
l = lebar persegi panjang

Contoh Soal:
Tono membeli kertas berbentuk persegi panjang dengan panjang 12 cm dan lebar 5
cm. Berapakah luas kertas yang dibeli Tono tersebut?
Jawab:
L = pxl
L = 12 cm x 5 cm = 60
Jadi, luas kertas yang dimiliki oleh Tono adalah 60 cm².
3. Rumus luas bangun datar segitiga

Untuk mengetahui luas bangun datar segitiga,


Maka digunakan rumus L = ½ x a x t
Keterangan
L = luas
A = alas segitiga
T = tinggi segitiga
Contoh Soal
Sebuah segitiga memiliki ukuran alas 9 cm dan tinggi 4 cm. Berapakah luas dari
segitiga tersebut.
Jawab:
L= 1½ x a x t
L= 1½ x 9 x 4
L= 1½ x 36
L = 18
Jadi, luas segitiga tersebut adalah 18 cm².
4. Rumus Luas Bangun Datar Jajar Genjang

Untuk mengetahui luas bangun datar jajar genjang, maka digunakan rumus L = a x t
Keterangan
L = luas
A = alas jajar genjang
T = tinggi jajar genjang

Contoh Soal :
Berapakah luas dari jajar genjang jika diketahui memiliki alas 14 cm dan tinggi 5 cm?
Jawab :
L= a x t
L = 14 x 5
L = 70
Jadi luas dari jajar genjang tersebut adalah 70 cm².

5. Rumus Luas Bangun Datar Trapesium

Untuk mengetahui rumus luas bangun datar trapesium, maka digunakan rumus L =
1/2 x (a + b) x t.
Keterangan :
L = luas
a dan b = sisi-sisi sejajar trapesium
t = tinggi trapesium

Contoh Soal:
Sebuah Trapesium diketahui memiliki tinggi 7 cm, berapakah luas trapesium jika
diketahui memiliki sisi sejajar 12 cm dan 8 cm?

Jawab:
L = 1/2 x (a + b) x t
L = 1/2 x (12 + 8) x 7
L = 1/2 x 20 x 7
L = 10 x 7
L = 70
5. Rumus Luas Bangun Datar Layang-Layang

Untuk mengetahui luas bangun datar layang- layang, maka berlaku rumus L = ½ x d1
x d2
Keterangan :
L = luas
D1dan d2 = diagonal layang-layang
Contoh Soal :
Sebuah layang-layang diketahui memiliki ukuran diagonal 8 cm dan 10 cm,
berapakah luasnya?
Jawab:
L = ½ x d1 x d2
L = ½ x 8 x 10
L = 4 x 10
L = 40
Jadi, luas layang-layang tersebut adalah 40 cm².

6. Rumus Luas Bangun Datar Belah Ketupat


Untuk mengetahui luas bangun datar ketupat maka digunakan rumus L = ½ x d1 x d2
Keterangan:
L = luas
D1 dan d2 = diagonal belah ketupat
Contoh Soal :
Hitunglah luas belah ketupat yang memiliki ukuran diagonal 18 cm dan 10 cm.
Jawab :
L= 1½ x d1 x d2
L= ½ x 18 cm x 10 cm
L = 9 cm x 10 cm
L = 90
Jadi, luas belah ketupat tersebut adalah 90 cm².

7. Rumus Luas Bangun Datar Lingkaran


Untuk mencari luas bangun datar lingkaran digunakan rumus L = x r atau bisa juga
menggunakan rumus L = π x r².
Keterangan :
R = jari-jari lingkaran
π = konstanta (22/7 atau 3,14)
Contoh Soal :
Diketahui sebuah lingkaran memiliki jari-jari 21 cm, berapakah luas lingkaran
tersebut?
Jawab :
L=πxгxr
L = (22/7) x 21 cm x 21 cm
L = 66 x 21
L = 1.386
Jadi, luas lingkaran tersebut adalah 1.386 cm²

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran Lain yang
digunakan sebagai patokan Mengukur panjang adalah membandingkan panjang suatu
benda.
Keliling adalah jarak perpindahan titik dari lintasan awal sampai ke lintasan akhir
(titik awal dan titik akhir adalah titik yang sama).
Luas adalah sebuah ukuran yang menyatakan besarnya daerah kurva atau bangun
datar.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai