Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN MATEMATIKA II PEMBELAJARAN JAJARGENJANG & BELAH KETUPAT

Oleh : Rias Anjani Timbul Setyawan Wahyu Karyati K7110138 K7110165 K7110175

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2012

BAB I JAJAR GENJANG

1. PEMBELAJARAN JAJARGENJANG Cara mengajarkan konsep jajargenjang kepada peserta didik : a. Mengingat Kembali Mengingatkan siswa mengenai bangun datar, siswa disuruh untuk menunjukan dari berbagai gambar bangun datar , mana yang dimaksud dengan jajar genjang. Misalnya : Masih ingatkah kalian dengan macam-macam bangun datar? Coba tunjukkanmana yang dimaksud dengan bangun jajargenjang dan segitiga padagambar di bawah ini!

Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat membedakan dari masing-masing gambar bangun datar yang ditunjukan oleh guru. b. Memulai dengan memberikan contoh nyata atau berbentuk jajargenjang, misalnya benda konkret yang

dengan menunjukan lantai / ubin yang

berbentuk jajar genjang kepada peserta didik. c. Setelah siswa memahami tentang contoh-contoh benda konkret yang berbentuk jajar genjang, bawalah contoh nyata tersebut ke pengertian jajar genjang.

d. Bersama dengan peserta didik merumuskan atau menarik kesimpulan tentang pengertian jajaran genjang. Dari kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1) Jajar Genjang atau sering juga disebut Jajaran Genjang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masingmasing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki dua pasang sudut bukan siku-siku yang masing-masing sama besar dengan sudut di hadapannya. Jajar genjang dengan empat rusuk yang sama panjang disebut belah ketupat.

2) Jajar genjang atau Jajaran genjang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki dua pasang sudut bukan siku-siku yang masing-masing sama besar dengan sudut di hadapannya. 3) Jajar genjang adalah suatu bangun datar yang terbentuk oleh segitiga dengan bayangannya jika diputar setengah putaran pada salah satu sisi yang dimilikinya. Pada gambar, ABC diputar setengah putaran pada titik tengah BC, maka ABC dan bayangannya membentuk bangun

jajargenjang ABCD.

2. SIFAT-SIFAT JAJAR GENJANG Setelah siswa memahami apa yang dimaksud dengan jajar genjang, selanjutnya dijelaskan pula tentang sifat-sifat jajar genjang supaya siswa mampu membedakan antara sifat yang dimiliki oleh bangun datar yang bentuknya hampir mirip dengan jajar genjang. Sifat-sifat jajar genjang : a. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang

Dari gambar diatas, ditunjukan bahwa : Panjang AB = CD Panjang BC = AD Sisi AB // CD Sisi BC // AD

b. Kedua diagonalnya berpotongan di tengah-tengah dan saling membagi dua sama panjang. Pada gambar jajarangenjang ABCD, AC dan BD merupakan diagonal. kedua diagonal berpotongan di titik T.

Panjang AT = TC Panjang DT = TB

Berdasarkan sifat-sifatnya, maka jajarangenjang adalah sigi empat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

c. Sudut yang berhadapan sama besar.

Besar Besar

A= B=

C D

d. Sudut yang berdekatan jumlahnya 180 derajat. Karena AB // CD, dan pasangan A dengan D, maupun B dengan C

merupakan sudut dalam sepihak, maka


A+ B+

D = 180o C = 180o A dengan B, maupun C dengan D

Karena AD // BC, dan pasangan

merupakan sudut dalam sepihak, maka


A+ C+

B = 180o D = 180o

e.

Menempati bingkainya dengan 2 cara.

f. Mempunyai 2 sudut lancip dan 2 sudut tumpul.

A= B=

C ( Sudut lancip ) D ( Sudut tumpul )

Anda mungkin juga menyukai