Anda di halaman 1dari 75

LANDASAN

PENDIDIKAN

Disusun Oleh
DR Ir Yos Uly MBA MM
Welcome!
We are very glad to meet you. SLIDE 2

Tujuan Matakuliah Landasan


PENDAHULUAN
Pendidikan
Menambah atau meningkatkan wawasan dan pengetahuan mahasiswa mengenai
konsep, fungsi dan jenis jenis landasan pendidikan dan dapat menerapkan apa
yang didapat di lingkungan kerja (sekolah) tempat mengajar

DR Ir Yos Uly MBA,.MM


LANDASAN PENDIDIKAN
SLIDE 3

Manajemen Pendidikan – Prof.DR. Made Pidarta


Landasan Pendidikan Prof Dr. H. Afifudin, MM
Landasan Pendidikan Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo
Landasan Pendidikan (konsep dan aplikasi) DR. M. Sukardjo dan Ukim
DAFTAR PUSTAKA Komarudin, M.Pd.
Landasan Kependidikan (stimulus ilmu pendidikan bercorak Indonesia) Prof. Dr.
Made Pidarta
Landasan Pendidikan (dasar pengenalan diri sendiri menuju perubahan hidup)
Prof. Dr. Amos Neolaka. M.Pd dan Grace Amialia S.Pd., ,.Pd

DR. Ir Yos Uly MBA,. MM


DEFINISI
SLIDE 4

LANDASAN
Adalah dasar tempat berpijak atau menjadi dasar LANDA
dimulainya suatu perbuatan
SAN
Dalam gambar disamping kegiatan pendidikan
apapun jika dilandasi dengan nilai nilai agama dan
nilai nilai luhur budaya akan menghasilkan kualitas
yang sesuai dengan yang diharapkan dengan tujuan
nasional
FONDASI : DASAR :
NILAILUHUR NILAI AGAMA
BUDAYA

Neoloka 2015: 1
DEFINISI
SLIDE 5

Kegiatan membudayakan manusia atau membuat seseorang menjadi


hidup berbudaya sesuai dengan standar yang diterima oleh masyarakat

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003


PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya serta masyarakat.

DR Ir Yos Uly MBA,.MM


SLIDE 6
Pendidikan Kemanusiaan
Secara Ontologi landasan pendidikan adalah bagian bagian dasar dalam
upaya, proses atau kegiatan untuk membentuk kecakapan intelektual
maupun emosional seseorang agar selaras dengan alam dan sesama
manusia.
Ontologi adalah bagian dari bidang filsafat yang mencoba mencari hakikat
dari sesuatu

Secara aspek EPISTEMOLOGI landasan pendidikan adalah bagian dasar


Landasan dalam upaya, proses, atau kegiatan untuk mengembangkan ilmu secara
produktif dan bertanggung jawab serta memberikan sesuatu gambaran
umum mengenai kebenaran yang diajarkan dalam proses pendidikan

EPISTOMOLOGI berasal dari kata yunani EPISTEME berarti


PENGETAHUAN, dan LOGOS berarti ILMU, EPISTOMOLOGI adalah
cabang filsafat ilmu yang memepelajari asal mula atau sumber, struktur,
metode, dan sahnya (validitas) pengetahuan

Pendidikan
Gambar diatas menjukan pentingnya landasan pendidikan
Sumber Neolaka 2015:3
Landasan akseologis sistem pendidikan
SLIDE 7
Nilai kegunaan praktis landasan pendidikan dari
aspek aksiologi
AKSIOLOGIS adalah cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan untuk apa manusia menggunakan
ilmunya, dimana OXIOS berarti NILAI dan LOGOS
berarti ILMU/ TEORI jadi dapat diartikan juga
sebagai TEORI NILAI dimana aksiologi berusaha
mempelajari/ menyelidiki/ mengkaji tentang hakikat
nilai nilai (kebaikan, keindahan, dan kebenaran)
terhadap suatu objek ilmu)

Kegunaan bagi proktek


Kegunaan bagi seni/ teori pendidikan
pendidikan

Bagi seorang pendidik landasan pendidikan berfungsi sebagai titik tolak dan acuan dalam rangka melaksanakan tugas profesional nya, yaitu :
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pendidikan
SLIDE 8

DAPAT JUGA DIARTIKAN Sebagai paparan analisis kritis akan kaidah kaidah
dan kenyataan dasar (basic fact) pendidikan
DEFINISI Kaidah kaidah dan kenyataan dasar merupakan dasar bagi upaya penemuan
LANDASAN kebijakan dan praktik yang tepat guna dan bernilai, dengan kata lain kaidah kaidah
PENDIDIKAN itu merupakan dasar bagi pengembangan upaya pendidikan dalam makna luas.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI
SECARA GARIS BESAR PENDIDIKAN DAPAT DIBAGI 3 BAGIAN SLIDE 9

1 PENGERTIAN UMUM
PENDIDIKAN

membudayakan manusia/ membuat


orang berbudaya dimana budaya adalah
2 ILMU PENDIDIKAN

Pendidikan dibicarakan sebagai sebuah


ilmu, dimana suatu pengetahuan bisa
3 TEORI UMUM
PENDIDIKAN

The general theory of education dibagian


lain dikatakan philosophy is the general
segala hasil pikiran, kemauan, perasaan, dikategorikan sebagi ilmu apabila theory of education (menyamakan filsafat
dan karya manusia secara individu memiliki OBJEK, mempunyai pendidikan dengan teori pendidikan)
maupun kelompok untuk meningkatkan METODE PENYELIDIKAN, pendidikan adalah teori umum pendidikan
kehidupan manusia (budaya bisa SISTEMATIS, mempunyai TUJUAN “Jhon Dewey abad ke 19” intinya adalah
berbentuk benda nyata atau abstrak) SENDIRI, syarat ilmu harus jelas apa yang berguna untuk manusia adalah
komponen budaya : gagasan, ideologi, ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, yang benar , apa yang berguna bukan
norma, teknologi, dan benda AKSIOLOGIS nya berarti eksak karena yang bermanfaat
sekarang belum tentu bermanfaat buat
tahun tahun yang akan datang

LANDASAN PENDIDIKAN
LANDASAN PENDIDIKAN
DALAM KAJIAN LITERATUR SLIDE 10

Pada kajian literatur dikatakan sebagai ilmu mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan
tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam upaya mendewasakan manusia melalui pengajaran
dan pelatihan; proses, cara, membuat pendidikan
Muncul pertanyaan :
1. Mengubah sesuai dengan keinginan siapa; 2. menguntungkan siapa; 3. apakah kita menjadi
ILMU PENDIDIKAN robot atau manusia kalau sikap atau tata laku sama?; 4. untuk perkembangan negara (negara yang
mana); 5. padahal yang kita butuhkan adalah pendidikan yang menghargai kreativitas dan
individual thinking supaya negara dapat membuat sesuatu yang baru dan lebih baik ( tidak sekedar
menjiplak dari negara lain karena negara kita akan selalu berada dibelakang negara lain atau
tertinggal dari negara lain)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 11

Apapun argumen yang berkembang khusus dinegara kita arti pendidikan adalah yang sesuai
dengan Undang Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I
Pasal I dikemukakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
ILMU PENDIDIKAN belajar dan proses pembelajaran agar pesesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara

DR Ir Yos Uly MBA,.MM


KESALAHAN ARAH PROSES PENDIDIKAN
BEBERAPA KESALAHAN ARAH PENDIDIKAN SLIDE 12
PERTAMA KETIGA KELIMA
Evaluasi pendidikan terutama pengajaran Proses pendidikan berubah menjadi Materi pendidikan dan buku pelajaran
di sekolah cenderung mengesampingkan proses pengajaran, dalam hal ini materi ditulis dengan cara metode untuk
pola berpikir kovergen, hal ini berakibat menjadi tidak terasa relevansinya dengan menyeimbangkan faktor paraktek dan
siswa tidak terdorong untuk berpikir dunia nyata, dan kemudian timbul teori
kreatif, imaginatif, dan inovatif kesenjangan dunia sekolah dan dunia
kerja

KEDUA KEEMPAT KEENAM


Kemampuan menguasai pengetahuan Titel dan gelar menjadi target pendidikan Profesi guru yang terkesan profesi ilmiah
tidak disertai dengan kegemaran belajar tidak disertai dengan tanggung jawab saja dan kurang disertai dengan bobot
ilmiah (hanya mengejar titel) kemanusiaan sehingga hubungan guru dan
murid terkesan sebagai hubungan produsen
dengan konsumen ditambah dengan
kedudukan profesi guru yang belum terajut
dengan kaidah kaidah akademik

DR Ir Yos Uly MBA.,MM


Model Pendekatan struktural Landasan Pendidikan
SLIDE 13

Dalam model ini dikembangkan


semacam anatomi landasan pendidikan
dimaksudkan memisah misahkan antar Psikologi Pendidikan
landasan pendidikan melainkan untuk
memberikan peluang pada masing
masing landasan agar lebih mudah Legalistik
dikaji dan dikembangkan, meski Sosiologi
Pendidikan
demikian sebuah peristiwa pendidikan
harus selalu dipahami dalam
keterkaitan, dinamika, dan
kerumitannya dengan berbagai matra Ekonomi
kehidupan manusia selaku partisipan Budaya
pendidikan
Antropologi

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Add Image

LANDASAN PENDIDIKAN

Section 2
Pendidikan IPS
HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
DALAM PENDIDIKAN
We are very glad to meet you. SLIDE 15

Manusia pada hakikatnya diciptakan untuk


mengemban tugas tugas pengabdian kepada
penciptanya dalam melaksanakan tugas tugas itu
Tuhan telah memberi seperangkat potensi yang dapat
HAKIKAT MANUSIA ditumbuh kembangkan dalam bentuk kemampuan
dasar, yang hanya mungkin akan berkembang secara
optimal melalui bimbingan dan arahan yang sejalan
dengan petunjuk Sang Penciptanya

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SIFAT HAKIKAT MANUSIA
SLIDE 16

FILSAFAT 1. Kemampuan mengendalikan diri

ANTROPOLOGI 2. Kemampuan bereksistensi


3. Kata hati
mengkaji sifat manusia
4. Moral
karena pendidikan adalah
5. Tanggung Jawab (kepada diri sendiri, masyarakat dan kepada Tuhan)
praktek yang berlandasan
6. Rasa Kebebasan
dan tujuan
7. Kewajiban dan Hak
8. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 17

1. DIMENSI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK FILOSOFIS


DIMENSI MANUSIA 2. DIMENSI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
SEBAGAI BAGIAN 3. DIMENSI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

DALAM PENDIDIKAN 4. DIMENSI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SUSILA


5. DIMENSI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERAGAMA

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


DIMENSI MANUSIA SEBAGAI BAGIAN DALAM PENDIDIKAN
SLIDE 18

DIMENSI MANUSIA HOMO SAPIENS merupakan sebutan bagi manusia yang dapat diartikan sebagai
makhluk yang berkemampuan ilmu pengetahuan, dan kemunculan ilmu filsafat
SEBAGAI MAHLUK terdorong oleh hasrat manusia yang selalu ingin mengetahui segala sesuatu
FILOSOFIS FILSAFAT adalah ilmu yang menyelidiki sesuatu secara mendalam tentang ke-
Tuhanan, alam, dan manusia sihingga menghasilkan pengetahuan tentang
bagaimana seharusnya sikap manusia setelah mencapai pengetahuan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


DIMENSI MANUSIA SEBAGAI BAGIAN DALAM
PENDIDIKAN
SLIDE 19

Setiap orang memiliki individualitas, dan manusia sebagai individu mempunya


DIMENSI MANUSIA jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan satu sama laindi dalam
perkembangannya.
SEBAGI MAHLUK Sifat sifat yang secara potensial tanpa pembinaan melalui pendidikan, maka benih
INDIVIDU benih individualistas itu yang memungkinkan terbentuknya suatu kepribadian unik
akan tetap tinggal
Disinilah fungsi pendidikan untuk membantu peserta didik dalam membentuk
kepribadiannya atau untuk menemukan kediriannya sendiri

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


DIMENSI MANUSIA SEBAGAI BAGIAN DALAM PENDIDIKAN
SLIDE 20

Dorongan untuk bergaul pada manusia adalah contoh bahwa manusia adalah
makhluk sosial

DIMENSI MANUSIA Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia
dimana tingkah laku manusia yang satu memengaruhinya, mengubah atau
SEBAGAI MAHLUK memengaruhi tingkah laku yang lain atau memengaruhinya
SOSIAL Manusia sebagai makhluk sosial saling membutuhkan, saling menolong, dan
saling melengkapi
Tugas pendidikan ialah mengembangkan semua potensi sosial sehingga manusia
sebagai makhluk sosial mampu berperan dan mampu menyesuaikan diri dengan
masyarakat.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


DIMENSI MANUSIA SEBAGAI BAGIAN DALAM
PENDIDIKAN SLIDE 21

1. Driyakara SJ mengartikan manusia susila sebagai : manusia yang memiliki nilai


nilai, menghayati dan melaksanakan nilai nilai dalam perbuatan
DIMENSI MANUSIA SEBAGAI
MAHLUK SUSILA 2. Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa kesusilaan atau kehalusan budi
menunjukkan sifat hidup lahir manusia yang serba halus dan indah, sedangkan
SUSILA (bahasa jawa kuno) SU adab dan keluhuran budi menunjukkan sifat batin manusia
=Luhur, dan SILA = tingkah laku,
jadi SUSILA berarti tingkah laku Fungsi dari pendidikan kesusilaan adalah :
yang luhur dan mahluk susila
adalah orang yang bertingkah Menanamkan kesadaran dan kesediaan melaksanakan kewajiban disamping hak
peserta didik berarti pula berfungsi untuk mengembangkan peserta didik menjadi
laku luhur dan mulia manusia susila yang mendukung nilai nilai, norma norma, dan kaidah kaidah di dalam
kehidupan masyarakat

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


DIMENSI MANUSIA SEBAGAI BAGIAN DALAM PENDIDIKAN
SLIDE 22

Kebiasaan dan sikap ang membudaya pada nenek moyang merupakan embrio dari
kehidupan manusia dalam beragama sdan setelah ada agama maka mereka mulai
DIMENSI MANUSIA menganutnya, karena manusia merupakan makhluk yang lemah maka agama
dijadikan sebagai penopang utama dalm kehidupannya
SEBAGAI MAHLUK
Pendidikan agama seyogyanya merupakan tugas orang tua dalam lingkungan
BERAGAMA keluarga (Marten Buber) hali ini dikarenakan pendidikan agama adalah persoalan
efektif dan kata hati.
Perlu dikembangkan kerukunan hidup antar sesama umat beragama karena
kerukunan merupakan perekat kesatuan bangsa

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


PENGEMBANGAN DIMENSI HAKIKAT MANUSIA
SLIDE 23

1. PENGEMBANGAN YANG UTUH dapat dipandang dalam dua segi :


- Segi dimensi dan arahnya
- Segi wujud dimensinya
Pengembangan hakikat manusia utuh bermakna sebagai pembinaan terpadu terhadap dimensi hakikat manusia sihingga tumbuh
dan berkembang secara harmonis. Pembentukan manusia yang utuh secar totalitas dapat diupayakan dengan pengembangan yang
bersifat baik horizontal maupun vertikal
2. PENGEMBANGAN YANG TIDAK UTUH
Pengembangan yang bersifat patologis yang berakibat terbentuknya kepribadian yang pincang , pengembangan seperti ini tidak
menguntungkan dalam dunia pendidikan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN
SLIDE 24
Aliran filsafat yang diangkat menjadi teori pendidikan :
Pendidikan sangat
1. Aliran nasionalisme : semua kegiatan yang berhubungan pendidikan hendaknya mencerminkan
dipengaruhi oleh filsafat nasionalisme, terwujud dalam hidup berbangsa dan bernegara, menjaga kerukunan nasional dll
khususnya filsafat
pendidikan, Indonesia 2. Aliran empirisme : aliran ini bertentangan dengan aliran nativisme, aliran ini berpendapat bahwa manusia
belum memiliki filsafat dilahirkan dalam keadaan suci dalam pengertian tidak membawa apa apa, karena itu aliran ini
berpendapat bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada faktor lingkungan, dimana faktor
pendidikan yang pendidik memegang peran penting terhadap keberhasilan peserta didik
bercorak Indonesia
namun Pancasila 3. Aliran nativisme berpendapat bahwa anak dilahirkan sudah memiliki pembawaan atau bakat, yang akan
sebagai ideologi berkembang menurut arahnya masing masing, perkembangan anak tergantung dari pembawaan sejak
dilahirkan dan keberhasilan anak ditentukan oleh anak itu sendiri, pendidikan yang tidak sesuai dengan
sekaligus sebagai bakat akan tidak berguna sama sekali
filsafat NKRI dapat
dijadikan model filsafat 4. Aliran konvergensi :seseorang yang dilahirkan dengan pembawaan baik dan juga pembawaan buruk.
pendidikan Indonesia Diman bakat dan pembawaan tersebut tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya lingkungan yang
sesuai.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN
SLIDE 25
Aliran filsafat yang diangkat menjadi teori pendidikan :

Pendidikan sangat 5. Aliran naturalisme :


dipengaruhi oleh aliran ini mengatakan bahwa setiap anak dilahirkan pada hakikatnya memiliki pembawaan baik namun pembawaan baik itu dapat berubah karena
filsafat khususnya dipengaruhi oleh lingkungan, lingkungan tersebut bisa berupa lingkungan keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. Aliran ini selanjutnya mengatakan
seorang anak yang baru dilahirkan hendaknya diserahkan ke alam karena hanya alamlah guru yang paling tepat
filsafat pendidikan,
Indonesia belum 6. Teori kognitivisme : teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya
terhadap lingkungan. Dengan kerangka kerja atau dasa pemikiran teori ini adalah rasional “the way in which we learent” (pengetahuan seseorang
memiliki filsafat diperoleh berdasarkan pemikiran)
pendidikan yang
7. Teori konstruktivisme :
bercorak Indonesia
namun Pancasila menurut teori ini siswa memperoleh pengetahuan adalah karena keaktifan siswa itu sendiri, konsep pembelajaran menurut teori ini adalah proses
pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru, dan pengetahuan baru berdasarkan data
sebagai ideologi
sekaligus sebagai 8. Teori humanistik :
filsafat NKRI dapat mengatakan bahwa tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia, proses belajar dapat dikatakan berhasil jika si pelajar dapat memahami
dijadikan model lingkungan nya dan dirinya sendiri. Teori ini berusaha memahami prilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan sudut pandang pengamatnya
filsafat pendidikan 9. Teori behaviorisme :
Indonesia
teori belajar ini lebih menekankan pada tingkah laku manusia, memandang individu sebagai mahluk yang reaktif terhadap lingkungan dimana
pemahaman dan pemeliharaan akan membentukl perilaku mereka

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


PEMAHAMAN FILSAFAT PENDIDIKAN INDONESIA
SLIDE 26

FILSAFAT PENDIDIKAN adalah Hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai ke akar akarnya
mengenai pendidikan
Makna yang terkandung dalam kalimat di atas adalah filsafat pendidikan menjadi pendorong untuk berpikir terus
terang terhadap pendidikan melalui beberapa kegiatan :
1. Menginspirasikan = memberi inspirasi kepada pendidik untuk melaksanakan ide, gagasan tertentu dalam

DEVINISI FILSAFAT kegiatan pendidikan


2. Menganalisis = memeriksa secara teliti dan benar bagian bagian pendidikan agar dapat diketahui secara jelas
PENDIDIKAN validitasnya
3. Mendeskriptifkan = upaya memberi penjelasan kepada pendidikan melalui pembelajaran filsafat pendidikan
berupa pemahaman akan hakikat manusia jika dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya tentang aspek
aspek peserta didik yang patut dikembangkan, bagaimana proses perkembangan pembatasan keterlibatan
pendidik, arah pendidikan yang jelas, target pendidikan yang ingin dicapai.
4. Menginvestigasikan = menyelidiki atau memeriksa kebenaran suatu teori pendidikan. Pendidikan tidak
diperbolehkan atau dibenarkan untuk mengambil begitu saja suatu konsep atau teori pendidikan untuk
dipraktikan di lapangan. Pendidik seharusnya mencari sendiri konsp pendidikan dilapangan melalui kegiatan
penelitian

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 27

FILSAFAT = Ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu untuk


memperoleh kebenaran, ilmu pengetahuan tentang hakikat, inti, serta esensi
ssegala sesuatu . Orang belajar filsafat sebenarnya orang tersebut sedang belajar
FILSAFAT memahami kehidupan nyata yaitu mencintai kebijaksanaan, mencintai sesamanya,
mencintai masyarakatnya, mencintai lingkungannya
PENDIDIKAN
Jika ditingkatkan menjadi FILSAFAT PENDIDIKAN, yang mengadopsi nilai nilai
INDONESIA budaya bangsa dan nilai nilai luhur ideologi negara
Maka FILSAFAT PENDIDIKAN Indonesia berisi dan mengandung budaya
bangsa dan nilai nilai luhur filsafat Pancasila

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Add Image

BATASAN PENDIDIKAN BERDASARKAN


FUNGSI

Section 3
Pendidikan IPS
BATASAN PENDIDIKAN BERDASARKAN FUNGSI

1. PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES TRANSFORMASI BUDAYA


Disini pendidikan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan sebagai upaya pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya, ada 3
bentuk transformasi :
a. Nilai nilai yang masih cocok diteruskan seperti nilai rasa tanggung jawab
b. Nilai nilai yang kurang cocok diperbaiki, seperti nilai dalam adat istiadat
c. Nilai nilai yang tidak cocok untuk diganti, seperti nilai yang dahulu ditabukan, diganti dengan transparansi seperti masalah pendidikan seks

2. PENDIDIKAN SEBAGAI PEMBENTUKAN PRIBADI


Dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematik dan sistemik. Ada dua sasaran dalam proses pembentukkan pribadi :
a. Pembentukan pribadi untuk yang belum dewasa dan yang sudah dewasa
b. Pembentukan pribadi untuk yang telah dewasa tapi atas usaha sendiri

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


BATASAN PENDIDIKAN BERDASARKAN FUNGSI
SLIDE 30
3. PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES UNTUK MENYIAPKAN WARGA NEGARA YANG MENGINDONESIA
Adalah kegiatan terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik atau memiliki kepribadian yang
mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia

4. PENDIDIKAN SEBAGAI PENYIAPAN TENAGA KERJA


Adalah kegiatan membimbing peserta didik agar memiliki bekal dasar untuk bekerja

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
SLIDE 31

Definisi Pendidikan Pendidikan seumur hidup dapat diartikan sebagai suatu proses berkesinambungan
yang berlangsung sepanjang hidup untuk memperoleh suatu tujuan atau ide formal
Seumur Hidup dalam pengorganisasian dan perstrukturan pengalaman pendidikan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
SLIDE 32

LIFE LONG
EDUCATION Pendidikan seumur hidup bersifat menyeluruh/ holistik, sedangkan pengajaran
bersifat spesialistik. Holistik mempunyai arti lebih mengarah kepada pengutuhan
Diawali oleh terbinya buku oleh Paul Langrend atau penyempurnaan, dimana manusia berusaha untuk mencapai titik
“An Introduction to Life Long Education kesempurnaan dalam segala hal walaupun pada dasarnya upaya itu tidak akan
(pasca perang dunia ke II) dan kemudian berhasil karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan.
diambil alih oleh UNESCO (Internasional
Commision on the Development of Education)
menjadi program dunia yaitu adanya imbauan
untuk pendidikan seumur hidup

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Landasan pentingnya PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
SLIDE 33

Komisi Nasional Untuk


Pendidikan bentukan UNESCO 1. Belajar untuk mengetahui (Learning to Know)
Menyarankan Empat Pilar yang 2. Belajar untuk menguasai keterampilan untuk mengerjakan sesuatu (Learning
perlu diperhatikan dan harus to do)
diterapkan dalam Proses 3. Belajar untuk hidup bersama dengan orang lain (Learning to Live Together)
Pendidikan atau Pembelajaran 4. Belajar untuk menjadi dirinya sendiri atau mandiri (Learning to Be)
memasuki abad ke 21

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
SLIDE 34

HAKIKAT A.J. Cropley menekankan bahwa pertumbuhan kejiwaan, perkembangan


PENDIDIKAN kepribadian, pertumbuhan sosial ekonomi serta kebudayaan seluruhnya
berlangsung terus menerus seumur hidup.
SEUMUR HIDUP

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Pendidikan Seumur Hidup
SLIDE 35

CIRI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP


1. Menghilangkan tembok pemisah antara sekolah dengan lingkungan kehidupan
nyata di luar sekolah
PENTINGNYA 2. Merupakan kegiatan belajar sebagai bagian integral dari proses hidup yang
PENDIDIKAN berkesinambungan

SEUMUR HIDUP 3. Lebih mengutamakan pembekalan sikap dan metode daripada isi pendidikan
4. Menempatkan peserta didik sebagai individu yang menjadi pelaku utama di
dalam proses pendidikan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


FAKTOR FAKTOR PENDIDIKAN
SLIDE 36

Tujuan Pendidikan Menurut Para Pakar :

Faktor Tujuan Pendidikan 1. Socrates : membina manusia agar mampu menemukan dirinya sendiri

Tujuan pendidikan adalah penentu kearah 2. Ph, Kohnstamm :menolong manusia yang sedang bertumbuh supaya ia dapat
mana para peserta didik dibawa, tujuan menikmati kedamaian batin tanpa mengganggu atau membebani orang lain
pendidikan bersifat dinamis 3. Ki Hadjar Dewantara : agar anak sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi tingginya

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


FAKTOR FAKTOR PENDIDIKAN
SLIDE 37
Hirarki Tujuan Pendidikan (Soemitro) :
1. Tujuan umum/ tujuan akhir disebut juga tujuan yang disempurnakan baik jasmani maupun
rohani
2. Pengkhususan tujuan umum, yaitu tujuan setiap lembaga pendidikan , seperti tujuan
pendidikan di TK, SD, SLTP, SMU dst

Faktor Tujuan Pendidikan Empat Hirarki Tujuan Pendidikan Bangsa Indonesia :


Tujuan pendidikan adalah penentu kearah 3. Tujuan pendidikan nasional merupakan seluruh proses pendidikan. Tujuan pendidikan
mana para peserta didik dibawa, tujuan nasional Indonesia berdasarkan falsafah hidup bangsa Indonesia (Pancasila)
pendidikan bersifat dinamis
4. Tujuan institusional merupakan rumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuannya
yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan
5. Tujuan kurikuler, tujuan ini erat hubungannya dengan bidang studi yang ada pada setiap
institusi pendidikan
6. Tujuan instruksional merupaka rumusan secara rinci apa yang harus dikuasai peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Add Image

LEMBAGA PENDIDIKAN

Section 4
Pendidikan IPS
PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN

PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN KELUARGA SECARA UMUM


Adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, moral, pandangan hidup yang diperlukan anaknya

PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH SECARA UMUM


Menyiapkan anak anak untuk hidup bermasyarakat. Pendidikan yang tidak didapatkan di dalam keluarga akan didapatkan di
sekolah (pengetahuan, keterampilan, sikap kerja atau perilaku

PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN MASYARAKAT SECARA UMUM


Membantu menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan pengadaan tenaga kerja, menyediakan lapangan kerja,
membentuk pendidikan kemasyarakatan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


PROGRAM LEMBAGA PENDIDIKAN
SLIDE 40

Pada dasarnya program lembaga pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan masing masing lembaga dan program lembaga
pendidikan erat kaitannya dengan kebutuhan guru, jumlah peserta didik atau siswa, sarana dan prasarana, kepunyaan finansial,
kurikulum, strategi pembelajaran, bimbingan dan konseling, supervisipendidikan, dan hubungan masyarakat

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


PROGRAM LEMBAGA PENDIDIKAN
SLIDE 41
KEBUTUHAN GURU
Kebutuhan guru harus diprogramkan sesuai dengan jumlah murid yang ingin ditampung oleh lembaga pendidikan, selain itu
kompetensi guru harus diperhatikan

PENGOLAHAN YANG BERKAITAN DENGAN PESERTA DIDIK ATAU KESISWAAN


Sekolah bertanggung jawab mulai dari siswa masuk sampai tamat untuk itu diperluka manajemen kesiswaan. Ada empat prinsip dasar dalam manajemen
kesiswaan : 1. siswa diperlakukan sebagai subjekbukan objek; 2. harus disadari bahwa kondisi siswa sangat beragam baik fisik, intelektual, sosial, ekonomi
dll; 3, siswa akan termotivasi belajar apabila mereka menyukai yang diajarkan; 4. semua potensi siswa perlu dikembangkan baik kognitif, afektif, psikomotor,
maupun metakognitif

PEMBIAYAAN SEKOLAH
Pembiayaan sokolah dapat dikelompokan dalam 3 sumber :
1. pemerintah; 2. orang tua atau peserta didik; 3. masyarakat, baik mengikat ataupun tidak;

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


PROGRAM LEMBAGA PENDIDIKAN
SLIDE 42
SARANA DAN PRASARANA
Sarana pendidikan berupa peralatan dan perlengkapan secara langsung digunakan dalam proses pembelajaran seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi dll
Prasarana berupa fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pengajaran seperti halaman, taman sekolah, parkir sekolah dll

HUBUNGAN MASYARAKAT
Pentingnya peran masyarakat bagi lembaga pendidikan, karena masyarakat bisa dijadikan parameter penentu berkembang dengan
baik atau tidak sebuah lembaga pendidikan . Dapat disimpulkan pentingnya peran masyarakat untuk keberadaan, kelangsungan
bahkan kemajuan lembaga pendidikan.

BIMBINGAN KONSELING
Bimbingan adalah bentuan sistematis yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada peserta didik untuk
memahamidirinya, mengarahkan, memecahkan masalah yang dihadapi, menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan mengambil
manfaat dari peluang peluang yang dimiliki dalam rangka mengembangkan diri

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Add Image

SLIDE 43

KURIKULUM

Section 5

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


KURIKULUM
SLIDE 44

PENGERTIAN KURIKULUM
1. Adalah program pendidikan yang terdiri dari beberapa matakuliah atau mata pelajaran yang harus diambil peserta didik pada
suatu jenjang sekolah
2. Adalah semua pengalaman yang diperoleh siswa selama di sekolah
3. Adalah rencana belajar siswa, agar mencapai tujuan yang ditentukan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


KURIKULUM
SLIDE 45

Prinsip prinsip Kurikulum


1. Bersifat holistik, integral, dan universal (memiliki kesatu paduan dengan berbagai tujuan yang berhubungan dengan aspek ekonomi, sosial,
politik, kebudayaan, dan ideologi negara
2. Berhubungan dengan nilai pendidikan yang dianut, misal norma yang dianut dalam agama Islam, agama Kristen atau bisa juga norma yang
terdapat pada pancasila
3. Adanya keseimbangan, dengan kata lain mengarahkan pendidikan peserta didik kearah pendidikan jasmani dan rohani, materiel dan spiritual
4. Marketable, artinya laku dipasaran, atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat
5. Pengembangan bakat, minat, yang sepadan dengan kebutuhan peserta didik
6. Mudah diterapkan dalam kehidupan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


KURIKULUM
SLIDE 46

Materi yang dimuat dalam kurikulum harus memberikan gambaran kualifikasi :


1. Materi yang disusun hendak nya tidak menyalahi fitrah manusia
2. Ada hubungan dengan tujuan pendidikan
3. Disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan usia anak didik
4. Membawa anak didik kepada objek empiris, sehingga anak didik mempunyai keterampilan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
5. Adanya penyusunan yang integral terorganisasi dan terlepas dari segala kontradiksi antara materi satu dengan materi yang lainnya
6. Mempunyai relevansi dengan masalah masalah yang mutahir yang dibicarakan dan relevan dengan tujuan daerah setempat
7. Memiliki metode yang mampu mengantarkan tercapainya materi pelajaran dengan memperhatikan perbedaan setiap individu
8. Bersifat praktis tidak sekedar teoritis
9. Mempunyai relevansi dengan tingkat perkembangan peserta didik dan aspek aspek sosial dan mempunyai pengaruh positif serta pragmatis
10. Memperhatikan pendidikan kejuruan untuk mencapai penghidupan dan adanya ilmu atau alat untuk mempelajari ilmu ilmu lain.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


KURIKULUM
Perkembangan kurikulum di Indonesia SLIDE 47
1964 1984
1973
Rencana Pendidikan Sekolah Dasar Kurikulum 1984
Kurikulum Proyek Perintis Sekolah
Pembangunan

1964
1985
1975
1945

1965
1975
1947 1968 Kurikulum Sekolah Dasar
Rencana Pelajaran Perincian Terurai
Kurikulum Sekolah Dasar

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


KURIKULUM
Perkembangan kurikulum di Indonesia SLIDE 48
1997
2006
Revsi Kurikulum 1994
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)

1995
1995 2005

2013
1994 Kurikulium 2013
2004
Kurikulum 1994
Rintisan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 49

LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL

1. LANDASAN HUKUM Undang-Undang Dasar 1945


Adalah peraturan baku atau standar sebagai tempat berpijak
dalam melakukan berbagai kegiatan dalam hal ini adalah
kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan
Undang-Undang

Meskipun demikian perlu diketahui bahwa tidak semua


kegiatan pendidikan dilandasi oleh aturan aturan baku
tersebut Peraturan Pemerintah
Guru diberikan keleluasaan untuk mengembangkan
kreativitas keilmuannya untuk mengembangkan potensi
peserta didik
Kepmen, sampai dengan Surat Keputusan

Hirarki peraturan Perundang undangan


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 51

LANDASAN HUKUM
A.Pendidikan menurut UUD 45
Pasal 31 : tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran
Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran Nasional, yang diatur dengan undang-undang

Kesimpulan dari Pasal 31


Mengharuskan pemerintah membuat sebuah sistem pendidikan nasional, dan memberikan kesempatan kepada setiap warga negara.
Berdasar pasal di atas pemerintah kemudian mendirikan sekolah sekolah ( SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi )

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 52

LANDASAN HUKUM
B. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang ini mengatur pendidikan pada umumnya, dengan kata lain segala yang berhubungan dengan pendidikan, mulai
dari persekolahan hingga perguruan tinggi diatur atau ditentukan oleh undang undang ini ( silahkan baca undang-undang nya )

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 53
LANDASAN HUKUM
C. Otonomi Keilmuan
Ini berati kebebasan dalam menggali, mengembangkan dan menginformasikan ilmu tetapi kebebasan tersebut dibatasi oleh kaidah-kaidah keilmuan
Mereka yang berkecimpung dalam akademik memiliki otonomi atau otoritas dalam mengembangkan termasuk menggali ilmu dengan kaidah kaidah keilmuan yang sudah
ditetapkan, kaidah kaidah tersebut adalah :
a. Berpikir ilmiah, berpikir tentang sesuatu harus didasarkan atas data pendukung
b. Bersikap ilmiah, jujur, teliti, objektif, menghargai kebenaran orang lain, mengakui kesalahan diri sendiri
c. Berkata, lisan maupun tulisan, secara benar atau sesuai kebenaran ilmu
d. Bertindak secara ilmiah
e. Dalam menggali dan mengembangkan ilmu menggunakan metode ilmiah
f. Konsep yang ditemukan atau dikembangkan dikomunikasikan secara ilmiah melalui artikel/jurnal ilmiah/ media atau dikemukakan dalam pertemuan pertemuan ilmiah
g. Konsep yang ditemukan atau dikembangkan tersebut diajarkan siswa atau peserta didik
h. Konsep yang kita temukan atau kembangkan didiskusikan secara ilmiah dalam pertemuan ilmiah atau media
i. Manfaatkan umpan balik dari berbagai sumber

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 54

2. LANDASAN FILSAFAT
Filsafat berasal dari bahasa Yunani dari kata philos (MENCINTAI, BERPIKIR) dan shopia (KEBIJAKSANAAN,
KEARIFAN) jadi filsafat secara harfia adalah “Mencintai Kebijaksanaan” atau “Berpikir untuk
mencintai kebijaksanaan”
Filsafat secara umum adalah ilmu pengetaahuan yang menyelidiki segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran, ilmu pengetahuan
tentang hakikat, apa inti atau esensi segala sesuatu, filsafat merupakan hasil perenungan dan pemikieran secara mendalam tentang
sesuatu sampai ke akar akarnya
Kata sesuatu bisa terbatas artinya filsafat membatasi diri akan hal tertentu saja misalnya filsafat pendidikan, filsafat ilmu, filsafat
seni, dan jika filsafat tidak terbatas artinya filsafas membahas segala sesuatu yang ada di dunia ini

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 55
LANDASAN FILSAFAT
Filsafat membahasa tentang pengetahuan dan kebenaran, sumber – sumber
pengetahuan yaitu penalaran, pengamatan, intuisi, dan wahyu. Teori kebenaran
sebagai berikut :
a. Koherensi = sesuatu akan benar jika ia konsisten dengan kebenaran umum
b. Korespondensi = sesuatu akan benar bila ia berhubungan atau tepat dengan
fakta yang dijelaskan
c. Pragmatisme = sesuatu dipandang benar bila memberi manfaat bagi
kehidupan
d. Skeptis = kebenaran yang diperoleh secara ilmiah, berdasar data dan sifat
tidak mutlak
e. Agama = kebenaran yang diwahyukan oleh Allah, kebenaran yang tertulis Estetika =Telaah tentang indah-tak indah
di Al-Qur’an, Al-Kitab, Kitab suci lainnya, kebenaran dengan iman, dan Logika = telaah tentang benar salah
sifat nya adalah mutlak Etika = telaah tentang baik - buruk

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 56

3. LANDASAN SOSIAL – BUDAYA


Sosial mengacu pada hubungan antar individu, antar masyarakat, antar individu dan masyarakat., dimana aspek sosial ini
merupakan unsur indivisu secara alami artinya ini telah ada sejak manusid atau kita dilahirkan, hal ini dapat kita lihat pada saat
bayi menangis itu pertanda butuh orang, bayi yang bertumbuh dan dapat berjalan itu karena hidup bersama dengan manusia lain,
meniru melalui latihan berjalan dan bisa berjalan itu namanya pendidikan

Aspek Budaya aspek budaya sangat berperan dalam proses pendidikan, materi yang dipelajari siswa adalah budaya,
cara belajar mereka adalah budaya, begitu pun dengan kegiatan kegiatan mereka dan bentuk kegiatan kerja mereka disekolah
adalah budaya.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 57
3. LANDASAN SOSIAL – BUDAYA
a. Sosiologi dan Pendidikan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dengan kelompok dan struktur sosialnya dengan kata lain sosiologi
mempelajari bagaimana manusia itu berhubungan dengan satu dan yang lainnya dalam kelompok dan bagaimana susunan unit unit masyarakat/
sosial disuatu wilayah berkaitan satu dengan lainnya
Ciri – Ciri Sosiologi
 Empiris karena bersumber dan diciptakan dari kenyartaan yang tertjadi di lapangan
 Teoretis merupakan peningkatan fase penciptaan yang menjadi salah satu bentuk budaya yang bisa disimpan dan diwariskan kepada
generasi muda
 Komulatif teori teori yang ada akan berkomulasi mengarah kepada rteori yang lebih baik
 Riil menceritakan apa adanya tentang masyarakat beserta individu di dalamnya , tidak menilai apakah hal itu baik atau buruk

b. Interaksi Sosial.
interaksi dan proses sosial didasari oleh faktor-faktor :
 Imitasi = peniruan bisa bersifat positif bisa juga negatif
 Sugesti = akan terjadi jika seorang anak menerima atau tertarik pada pandangan atau sikap orang lain yang berwibawa
 Identifikasi = dapat digunakan seorang anak untuk menyosialisasikan dirinya
 Simpati = faktor yang membuat anak mengadakan proses sosial ini terjadi apabila seorang anak merasa tertarik pada orang lain

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 58
3. LANDASAN SOSIAL – BUDAYA
a. Sosiologi dan Pendidikan
Dasar Sosiologi Pendidikan :
1. Pendekatan sosial dalam pendidikan
2. Pendidikan dan masyarakat
3. Kebudayaan dan pendidikan
4. Konflik budaya dalam pendidikan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 59
3. LANDASAN SOSIAL – BUDAYA
b. Interaksi
Sosial.
Bentuk bentuk interaksi sosial
i. Kerja sama
ii. Akomondasi = upaya meredakan pertentangan
iii. Persaingan
iv. pertikaian
v. Asimilasi/ kultural = upaya melakukan perbedaan pendapat, meningkatkan persatuan pikiran, sikap, dan tindakan dengan
memperhatikan tujuan bersama faktor – faktor yang mempermudah terjadinya kulturasi :
 Toleransi
 Menghargai kebudayaan orang lain
 Sikap terbuka
 Demokrasi dalam banyak hal
 Ada kepentingan yang sama

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 60
3. LANDASAN SOSIAL – BUDAYA
c. Kebudayaan dan Pendidikan
Kebudayaan adalah cara hidup dan kehidupan yang diciptakan oleh manusia itu sendiri sebagai masyarakat, berisi gagasan, ideologi, norma, teknologi,
ilmu, kesenian, kepandaian, dan benda.
Fungsi kebudayaan adalah :
 Penerus keturunan
 Pengembang kehidupan berekonomi
 Transmisi budaya
 Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Pengendalian sosial
 rekreasi

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN PRAKTIS - FORMAL SLIDE 61

3. LANDASAN SOSIAL – BUDAYA


c. Kebudayaan dan Pendidikan
Kebudayaan adalah hal yang mencakup tata nilai, kepercayaan dan norma-norma yang berlaku dan diwariskan oleh masyarakat dari satu generasi ke
generasi berikutnya.

Bagi masyarakat dengan banyak suku, dan masing-masing memiliki kebudayaan mereka memiliki pola akulturasi (proses penerimaan budaya
asing tanpa menyebabkan hilangnya identitas budaya sendiri) dan enkulturasi (proses individu agar sanggup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya)
apabila beberapa suku tersebut ditempatkan dalam lembaga pendidikan sering kali kelompok minoritas sulit menyesuaikan diri terhadap kelompok
mayoritas akibatnya terjadi masalah tersendiri bagi pendidik terutama yang memanfaatka proses enkulturasi dan akulturasi dalam waktu yang bersamaan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN PENDIDIKAN
SLIDE 62

4. LANDASAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN


Antropologi adalah suatu ilmu yang memahami sifat-sifatsemua jenis manusia secara lebih banyak, atau antropologi adalah
kajian tentang manusia dan cara-cara hidup mereka.

William A. Haviland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan
perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 63

LANDASAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN


Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ”antrophos” berarti manusia, dan “logos” berarti ilmu.
Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Objek kajian utama antropologi adalah kebudayaan. Kebudayaan atau culture berasal dari kata latin colere artinya mengolah
tanah atau segala tindakan untuk mengelola alam. Karena manusia adalah bagian dari alam, maka kebudayaan dapat diartikan
sebagai usaha manusia mengolah lingkungan alam dan sosial atau usaha manusia mengolah lingkungan hidupnya

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 64

LANDASAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN


Sistem Nilai Budaya
1. Sistem nilai terhadap manusia dengan alam
2. Sistem nilai terhadap manusia dengan kerja
3. Sistem nilai terhadap hubungan manusia dengan waktu
4. Sistem nilai terhadap hubungan manusia sengan manusia lain
5. Sistem nilai terhadap hakikat hidup

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 65

5. LANDASAN PSIKOLOGI
Psikologi menelaah tentang tingkah laku manusia secara khusus dalam pendidikan disebut psikologi pendidikan. Taylor (1968),
dalam Dwi Nugroho Hidayanto (2007 : 87-88) bahwa paling tidak ada manfaat psikologi bagi pendidikan, yaitu
i. sebagai pedoman dalam penyusunan program mata pelajaran untuk belajar mengajar,
ii. sebagai metodologi empirik untuk mempelajari bagaimana isi pelajaran disampaikan,
iii. sebagai sumber pengkajian penilaian proses dan hasil belajar.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 66

Ilmu psikologi yang diterapkan dalam ilmu pendidikan dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
(1) yang menekankan pada perubahan perilaku yang tampak (behaviorist),
(2) yang menekankan pada pengembangan potensi piker/mental (kognitif) dan
(3) yang menekankan pada interaksi antara tingkah laku, proses mental dan lingkungan (interaksionist).

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 67

A. Behaviorist
1. Koneksionisme
Teori ini dikembangkan oleh Thorndike (1913). Menurut teori ini, belajar pada hewan dan pada manusia pada dasarnya berlangsung menurut prinsip-prinsip yang sama. Dasar
terjadinya belajar adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap pancaindera dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus dan respon (S-R)
(Sanjaya, W. 2008 : 115).
2. Classical Conditioning
Tokoh pendiri teori ini adalah Thorndike, Pavlov dan Watson. Menurut teori ini belajar pada hewan memiliki prinsip yang sama dengan manusia. Belajar atau pembentukan
perilaku perlu dibantu dengan kondisi tertentu (Sanjaya, W. 2008 : 117)
3. Operan Conditioning
Teori ini dikembangkan oleh Skiner, merupakan pengembangan dari teori Stimulus Respons. Berbeda dengan teori-teori lain, Skiner dalam Wina Sanjaya (2008 : 118)
membedakan dua macam respon, yaitu respondent response dan operant response. Responden respons adalah respon yang ditimbulkan oleh perangsang-perangsang tertentu,
misalnya perangsang stimulus makanan menimbulkan keluarnya air liur. Respon ini relatif tetap. Artinya, setiap ada stimulus semacam ini akan muncul respon tertentu. Dengan
demikian, perangsang-perangsang yang demikian itu mendahului respons yang ditimbulkannya. Operan response adalah respons yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh
perangsang-perangsang tertentu. Misalnya, jika seorang telah belajar melakukan sesuatu lalu mendapat hadiah sebagai reinforcer, maka ia akan menjadi lebih giat dalam belajar.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 68

B. Kognitif
1. Teori Gestalt
Teori ini dikembangkan oleh Koffka, Kohler dan Wertheimer. Menurut teori ini, belajar adalah proses mengembangkan insight. Insight adalah pemahaman terhadap
hubungan antar bagian di dalam suatu situasi permasalahan (Sanjaya, W. 2008 : 120)
2. Teori Medan
Teori ini dikembangkan oleh Kurt Lewin. Teori ini menganggap bahwa belajar adalah proses pemecahan masalah (Sanjaya, W. 2008 : 122)
3. Teori Kontruktivistik
Teori ini dikembangkan oleh Piaget. Piaget (dalam Wina Sanjaya, 2008 :123-124) berpendapat bahwa pada dasarnya setiap individu sejak kecil sudah memiliki
kemampuan untuk mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dikontruksi oleh anak sebagai subjek, maka akan menjadi pengetahuan yang bermakna,
sedangkan pengetahuan yang hanya diperoleh melalui pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Pengetahuan tersebut hanya untuk diingat
sementara setelah itu dilupakan.
c. Interaksionis
Menurut kelompok ini, tingkah laku, proses mental dan lingkungan saling mempengaruhi. Dalam proses pendidikan, guru bertugas mengalihkan tanggung jawab kepada
anak didik dalam membentuk iklim kemasyarakatan yang saling percaya mempercayai (Hidayanto, DN. 2007 : 89). Pelopor dari kelompok ini adalah John Dewey (1960).

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 69

6. LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN


Ekonomi merupakan salah satu bagian sumber pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan afeksi, kognisi dan
keterampilan (Pidarta, M. 1997 : 246) Termasuk memiliki keterampilan tertentu untuk bisa menjadi tenaga kerja yang handal atau
mampu menciptakan lapangan kerja sendiri, cinta pada pekerjaan halus maupun kasar, memiliki etos kerja, dan bisa hidup hemat.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN

SLIDE 70

PERAN dan FUNSI EKONOMI DALAM PENDIDIKAN


Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan, tetapi bukan memegang peranan utama. Sebagai tempat
pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya di dunia bisnis. Ekonomi hanya
sebagai pemegang peran yang cukup menentukan
Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proses pendidikan. Bukan merupakan modal untuk
dikembangkan, bukan untuk mendapatkan keuntungan. Ekonomi pendidikan sama fungsinya dengan sumber-sumber pendidikan
yang seperti guru, kurikulum, alat peraga, dan sebagainya untuk mensukseskan misi pendidikan, yang semuanya bermuara pada
perkembangan peserta didik

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 71

6. LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN


Kegunaan ekonomi dalam pendidikan terbatas dalam hal-hal, seperti yang dikutip dari Made Pidarta (1997 : 246 -247) sebagai berikut :
I. Untuk membeli keperluan finansial pendidikan yang tidak dapat dibuat sendiri atau bersama para siswa, orang tua, masyarakat, atau yang tidak
bisa dipinjam dan ditemukan di lapangan, seperti : prasarana, sarana, media, alat belajar/peraga, barang habis pakai, dan materi pelajaran.
II. Membiayai segala perlengkapan gedung seperti air, listrik, telepon, televisi, dan radio.
III. Membayar jasa segala kegiatan pendidikan seperti pertemuan-pertemuan, perayaan-perayaan, panitia-panitia, darmawisata, pertemuan ilmiah
dan sebagainya.
IV. Untuk materi pelajaran pendidikan ekonomi sederhana, agar bisa mengembangkan individu yang berperilaku ekonomi seperti : hidup hemat,
bersikap efisien, memiliki keterampilan produktif, memiliki etos kerja, dan mengerti prinsip-prinsip ekonomi.
V. Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia pendidikan
VI. Meningkatkan motivasi kerja
VII.Membuat para personalia pendidikan lebih bergairah bekerja.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 72

7. LANDASAN SEJARAH PENDIDIKAN


Landasan Historis Pendidikan diartikan sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan yang didasarkan pada kejadian masa lalu,
khususnya peristiwa pendidikan masa lalu.
Dimana informasi masa lalu tersebut warisan generasi muda dari generasi terdahulunya yang mengandung kejadian, model,
konsep, teori, praktik, moral, cita-cita dan sebagainya yang tidak ternilai semua itu dapat dimanfaatkan untuk memajukan diri dan
mengembangkan bidang bidang yang terkait dalam sejarah tersebut

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 73

8.LANDASAN TEKNOLOGI DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN


DUA MAKNA mengenai TEKNOLOGI PENDIDIKAN
 Sebagian orang mengartikan ISTILAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN semata mata hanya yang berhubungan dengan
peralatan teknik dan media yang dipakai dalam pendidikan seperti OHP, slide projector, audio tv, televisi, rekaman video
 Sebagian lagi mengartikan sebagai suatu kegiatan yang melibatkan analisis yang sistematis dari keseluruhan proses belajar
mengajar dalam upaya mencapai keefektifan dalam mengajar yang optimal
Kedua penapsiran tersebut benar walaupun sedikit membingungkan
Pendapat pertama merupakan penerapan teknologi dalam pendidikan dan pendapat kedua adalah menggambarkan teknologi dari
pendidikan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 74

PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


TEKNOLOGI PEMBELAJARAN adalah penerapan secara sistematik strategi strategi dan teknik teknik yang diambil dari
konsep konsep ilmu perilaku dan ilmu yang bersifat fisik, serta pengetahuan lain untuk keperluan pemecahan masalah
pembelajaran
TEKNOLOGI PENDIDIKAN adalah gabungan antara teknologi pembelajaran, teknologi belajar, teknologi perkembangan,
teknologi pengelolaan, teknologi lain serti diterapkan untuk keperluan pemecahan masalah masalah pendidikan

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 75

TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN


Mencakup setiap kemungkinan sarana (alat) yang digunakan untuk menyajikan informasi, erat kaitannya dengan alat alat yang
dipakai dalam pendidikan dan latihan seperti televisi, komputer, laboratorium bahasa, dan media diproyeksikan lainnya, teknologi
dalam pendidikan populer dengan sebutan alat bantu pandang-dengar (AVA = Audio Visual Aids)
Secara umum AVA terdiri dari dua komponen yang saling berhubungan:
1. Hardware (perangkat keras) merupakan peralatan sesungguhnya seperti OHP, slide projector, tape recorder, perekam kaset
video, monitor tv, micro komputer, dan projector film
2. Sofware merupakan benda yang dipakai sehubungan adanya hardware tersebut seperti tranparansi, program slide, kaset audio,
rekaman video, dan program komputer

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com

Anda mungkin juga menyukai