Tidak perjualbelikan
MILIK NEGARA
Tidak perjualbelikan
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
memberi
arah pada
bersifat
otentik.
Kurikulum
2013
mengusung
pengembangan
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Juli 2015
ii
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberkahi
kita semua sehingga Penyusun Pedoman Implementasi Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. Pedoman
Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini sebagai jembatan
penghubung dari kajian yuridis, filosofis, sosiologis, teoretis, dan pedagogis yang
menjadi landasan pengembangan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
menjadi langkah praktis dalam menerapkan kurikulum 2013 kepada peserta didik
di satuan PAUD masing-masing.
Pedoman-pedoman disusun sesederhana mungkin agar mampu dipahami
oleh seluruh pendidik Pendidikan Anak Usia Dini yang sangat beragam dan
tersebar dengan tetap merujuk pada kajian-kajian yang melandasinya. Pedomanpedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini bersifat
terbuka dan fleksibel, artinya sangat memungkinkan pada penerapannya
disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting yang
diusung dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah keterbukaan
kita menerima perubahan baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap,
dan cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
Untuk semua usaha yang telah dilakukan, kami mengucapkan terima kasih
kepada Tim Penyusun, Tim Penelaah, Tim Reviewer yang telah bekerja keras
memfinalkan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Terima kasih.
Jakarta, Juli 2015
Direktur Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini,
iii
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAFTAR ISI
Sambutan Direktur Jenderal
.........................................................
Kata Pengantar
.........................................................
iii
Daftar Isi
.........................................................
iv
Bab I. Pendahuluan
.........................................................
A. Latar Belakang
.........................................................
B. Tujuan
.........................................................
C. Dasar Hukum
.........................................................
D. Sasaran
.........................................................
E. Pengertian
.........................................................
16
A. Perencanaan
.........................................................
16
B. Pembiasaan
.........................................................
21
23
Bab V Pembudayaan
........................................................
40
43
A. Tujuan
.........................................................
iv
43
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
B. Prinsip Penilaian
.........................................................
43
C. Cara Penilaian
.........................................................
44
D. Intrumen Penilaian
.........................................................
44
E. Pengembangan Indikator
.................................................
44
.........................................................
44
Penutup
.........................................................
46
Daftar Pustaka
.........................................................
47
F. Pelaporan
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknolgi yang demikian cepat menjadikan
persaingan sumber daya manusia demikian tajam makin mengukuhkan
bahwa pendidikan di masa depan tidak hanya membekali peserta didik
dengan pengetahuan dan keterampilan semata, tetapi yang sangat
penting adalah pengembangan karakter yang kuat, gigih, dan kreatif.
Dalam pola pengembangan sumber daya manusia yang ditetapkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat jelas bahwa pendidikan
di setiap jenjang mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan dengan komposisi yang berbeda. Semakin awal jenjang
pendidikan tersebut semakin besar komposisi pengembangan kompetensi
sikap.
Sebagai jenjang pendidikan yang paling dasar, Pendidikan Anak Usia
Dini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk membentuk sikap dan
karakter peserta didik. Implementasinya dalam Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini pengembangan sikap bukan hanya sebagai dampak ikutan
(nurturan) dari pengembangan pengetahuan dan keterampilan, melainkan
komponen yang harus direncanakan secara lebih matang dan mendalam
yang dilaksanakan secara terus menerus sehingga membentuk kebiasaan
lebih lanjut menjadi perilaku yang akhirnya menjadi sikap dan karakter
baik.
Pengembangan sikap memerlukan proses yang konsisten dalam
jangka waktu lama. Namun demikian pelaksanaannya tetap disesuaikan
dengan cara belajar anak usia dini yang dilaksanakan dengan melalui
kegiatan
menyenangkan
dan
bermakna.
1
Hal
terpenting
dalam
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
pengembangan sikap adalah keteladan dari tim guru yang menjadi model
bagi anak didik. Tanpa hal penting ini pengembangan sikap baik akan
menjadi sia-sia.
Mengingat begitu pentingnya pengembangan sikap dalam proses
penerapan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, maka dipandang
perlu adanya panduan yang dapat dijadikan contoh inspiratif bagi para
guru dalam mengembangkan sikap baik untuk anak didik di Satuan PAUD
masing-masing.
B. Tujuan
1. Tujuan penanaman sikap sejak usia dini adalah :
a. Membangun pemahaman anak tentang sikap, nilai, dan perilaku
baik
b. Membiasakan anak melakukan dan menerapkan sikap baik.
c. Membangun karakter anak yang mendukung keberihasilan di
jenjang pendidikan selanjutnya.
2. Tujuan Pedoman penanaman sikap di PAUD adalah :
a. Sebagai panduan bagi pendidik, pengasuh, pengelola, orang tua,
dan masyarakat tentang cara menanamkan sikap melalui berbagai
kegiatan.
b. Rujukan
bagi
pengelola,
pembina
PAUD,
dan
pemangku
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan
Anak Usia Dini Holistik-Integratif;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 63 Tahun 2009
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini sebagai
pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun
2009;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160 Tahun
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum
2013.
D. Sasaran
Sasaran atau pengguna pedoman penanaman sikap di Satuan PAUD
meliputi :
3
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
1. Guru
2. Pengelola
3. Orang tua
4. Masyarakat
5. Pengambil kebijakan
E. Pengertian
1. Pedoman penanaman sikap adalah acuan yang berisi tentang
pengelolaan kegiatan yang terkait dengan penanaman sikap untuk
anak usia dini.
2. Sikap adalah perilaku yang diharapkan terbangun pada anak sesuai
dengan kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial yang
tercantum dalam Kurikulum 2013 PAUD.
3. Satuan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan wahana pendidikan dan
pembinaan anak yang terdiri dari Taman Kanak-Kanak/Raudhatul
Athfal, Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan Satuan PAUD
Sejenis.
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB II
KOMPETENSI SIKAP DALAM KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Penanaman sikap pada pendidikan anak usia dini memiliki peran yang
sangat penting dalam membangun karakter anak sejak dini melalui
pembiasaan dan keteladanan. Penanaman sikap ini menjadi prioritas utama
dibandingkan dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Dalam
kurikulum 2013 PAUD pengembangan sikap mencakup seluruh aspek
perkembangan, artinya sikap berada di aspek nilai agama dan moral, fisik
motorik, kognitif, sosialemosional, bahasa dan seni. Di dalam struktur
kurikulum 2013 PAUD pengembangan sikap meliputi kompetensi sikap
spiritual dan sikap sosial.
A. Kompetensi Inti Sikap
Kompetensi Inti yang terkait dengan sikap terdiri dari Kompetensi Inti 1
Sikap Spiritual dan Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial.
Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual
Menerima ajaran agama yang dianutnya
Mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai sikap kesadaran mengenal
agama yang dianutnya.
Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial
Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis,
percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu
menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan
keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman Mencerminkan
kecerdasan
sosial-emosional
sebagai
sikap
dan
perilaku
yang
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
mengenal perasaan diri, orang lain, dan nilai-nilai sosial yang sesuai
dengan norma serta budaya yang berlaku.
Kompetensi Inti tercapai di akhir program PAUD setelah anak selesai
mengikuti
layanan
PAUD.
Kompetensi
Inti
dikembangkan
menjadi
Kompetensi Dasar.
B. Kompetensi Dasar Sikap
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(mau menunggu giliran, mau mendengar ketika
orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
Kompetensi Dasar 2.8
sikap
yang
mencerminkan
sikap
dengan
perilaku
anak
mengenal
Tuhan,
ciptaan-
mengucapkan
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Sikap menghargai diri, orang lain
dan
lingkungan
terlihat
perilaku
anak
merawat
kebersihan
menyakiti
yang
diri
terbiasa
diri,
atau
menghargai
dari
tidak
teman,
teman
(tidak
orang
merawat
tua,
menjaga
tanaman,
dan
binatang
peliharaan.
Kompetensi Dasar 2.1
Memiliki
perilaku
yang
anak
makan-makanan
membuang
diri
dari
sampah,
tanaman,
melindungi
percobaan
kekerasan,
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
berusaha
mencoba
atau
melakukan
tumbuh
rasa
ingin
tahunya,
pada
kebiasaan
memiliki
banyak
aktif
anak
daya
gagasan,
untuk
sesuatu,
sesuatu
yang
cipta,
selalu
melakukan
tertarik
pada
masalah
untuk
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Sikap estetis nampak pada
perilaku anak yang peduli
dan menghargai keindahan
diri
sendiri,
karya
sendiri
kerapihan
diri,
sikap
percaya diri
Sikap percaya diri anak
ditunjukkan
dengan
berani
orang
tua
dan
mengemukakan
pendapat,
menyampaikan
keinginan,
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
dirinya. Sikap percaya diri modal dasar bagi keberhasilan anak di masa
depan.
Kompetensi Dasar 2.6
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan seharihari untuk melatih kedisiplinan
Sikap taat terhadap aturan ditunjukkan dengan perilaku anak yang
bersedia mengikuti aturan secara sadar tanpa paksaan, tidak marah ketika
diingatkan aturan oleh temannya, mengingatkan temannya bila bertindak
tidak sesuai aturan.
Kompetensi Dasar 2.7
Memiliki
perilaku
yang
menunggu
giliran,
mau
mendengar
ketika
11
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Kompetensi Dasar 2.8
Memiliki
perilaku
yang
mencerminkan kemandirian
Sikap mandiri ditunjukan dengan
perilaku
anak
bergantung
terbiasa
secara
yang
pada
orang
mengambil
mandiri,
tidak
lain,
keputusan
merencanakan,
perilaku
yang
membantu
jika
diminta
bantuannya
Sikap peduli ditunjukkan dengan
perilaku
anak
yang
mengindahkan
mau
dan
memperhatikan
kondisi
teman,
untuk
membantu
orang
lain
yang
membutuhkan,
mampu
12
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Kompetensi Dasar 2.10
Perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang
lain
Sikap menghargai dan toleran
ditunjukkan
dengan
perilaku
dengan
dirinya,
saat
teman
dengan
lingkungan
dapat
mengikuti
atau
saat
13
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
bertemu dengan guru baru, menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi
alam.
Kompetensi Dasar 2.12
Memiliki
perilaku
yang
perilaku
menunjukkan
anak
yang
kesediaan
diri
walaupun
sekali-kali
masih
harus
diingatkan,
senang
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Kompetensi Dasar 2.14
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun
kepada orang tua, pendidik, dan teman.
Sikap rendah hati dan santun tercermin dari perilaku anak yang tidak
angkuh, ramah menyapa siapapun, bermuka riang saat berbicara dengan
siapapun, tidak suka melebih-lebihkan diri sendiri, lembut hati, halus dan
baik budi bahasanya, sederhana, tenang, tidak pamer,
memiliki sikap
terbuka, tidak ingin menang sendiri, sopan dan hormat pada siapapun,
berbicara secara santun, menghargai teman dan orang yang lebih tua
usianya.
15
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB III
MEMASUKAN PENGEMBANGAN SIKAP DALAM RENCANA
PEMBELAJARAN
A. Perencanaan
Kompetensi sikap pada kurikulum 2013 bersifat pembiasaan yang
dilakukan guru bersama anak di setiap kegiatan rutin ataupun kegiatan
terstruktur. Kegiatan rutin dimaksud misalnya kegiatan makan, toileting,
penyambutan,
penjemputan,
dan
sebagainya.
Sedangkan
kegiatan
kompetensi
sikap
sama
halnya
dengan
16
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)
TAMAN KANAK-KANAK KENCANA
Semester/Bulan/Minggu: I/Juli/Minggu ke 4
Tema
Sub Tema
Sub-sub tema
Kelompok
KD
1.1
3.1- 4.1
1.
2.
2.1
3.
3.4-4.4
4.
2.5
2.6
3.6-4.6
5.
6.
7.
2.13
3.10-4.10
3.15-4.15
8.
9.
10.
:
:
:
:
Diriku
Tubuhku
-B (usia 5-6 Tahun)
Materi Pembelajaran
tubuhku ciptaan Tuhan,
1.
doa sebelum dan sesudah
belajar,
2.
kebiasaan mencuci tangan
dan menggosok gigi
3.
nama anggota tubuh, fungsi
anggota tubuh, cara merawat
senang memberi salam
4.
senang mengikuti aturan
pengelompokan berdasarkan
5.
warna (merah, biru, kuning),
6.
bentuk dua dimensi (persegi,
segi tiga,), dan jumlah
7.
bilangan (5 - 10),
8.
senang bersikap ramah,
aku suka mendengar cerita
9.
lagu Tuhan Ciptakan Aku
10.
11.
12.
13.
14.
15.
17
Rencana Kegiatan
Membuat bingkai foto diri warna
merah, biru, kuning
Membuat boneka foto diri dari
tanah liat
Membuat boneka diri dari satlekok
bulu tangkis dengan tempelan
kertas merah, biru, kuning
Menggunting dan menempel
gambar anggota tubuh
Melukis dengan cat air
Menggambar dengan krayon atau
spidol
Mencetak bentuk tubuh dari pasir
Membuat kolase bentuk dan bagian
muka dari daun kering
Menghitung anggota tubuh
Menggambar jari tangan dengan
krayon atau spidol
Mengukur tinggi badan dengan tali
rapia
Menyusun huruf anggota tubuh
berdasarkan contoh dari kartu kata
bergambar
Main peran pergi ke dokter gigi
Membuat roti berbentuk muka
Membangun rumah dari balok
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Kompetensi Dasar dengan Kode 1.1, 2.1, 2.5, 2.6, 2.13 adalah kode untuk
kompetensi sikap. Artinya kompetensi sikap dimasukkan ke dalam RPPM
dan RPPH sehingga terprogram bukan hanya dampak ikutan. Selanjutnya
kompetensi tersebut diturunkan menjadi materi disesuaikan dengan tema
yang digunakan minggu tersebut.
Contoh
KD
TEMA
KD 1.1 Mengenal Tuhan melalui Tubuhku
ciptaannya
KD 2.1 Memiliki perilaku yang
mencerminkan hidup sehat
MATERI
Tubuhku ciptaan
Tuhan
Kebiasaan mencuci
tangan dan
menggosok gigi
DST
Dst
Kelompok/Usia
: B/5-6 Tahun
Tema/Sub Tema
: Diriku/Tubuhku
18
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
2. pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning), (Catatan:
materi pengelompokkan berdasarkan bentuk dan jumlah bilangan
disampaikan hari berikutinya),
3. lagu Tuhan Ciptakan Aku
Materi yang masuk dalam pembiasaan:
1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
2. Mengucapkan salam
3. Doa sebelum belajar
4. Mengenal aturan bermain
5. Mencuci tangan dan menggosok gigi.
Alat dan Bahan
1. Lidi/irisan bambu/stik es krim, kertas, lem, kertas warna warni untuk
kegiatan membuat bingkai fota diri warna merah, biru, kuning:
2. Kertas Koran untuk alas, tanah liat, celemak untuk menutup baju anak
untuk kegiatan Membuat boneka foto diri dari tanah liat.
3. Kok bekas, kertas warna warni, lem, asesoris mata untuk kegiatan
membuat boneka diri
4. Gambar anggota tubuh, lem, kertas untuk menempel, gunting untuk
kegiatan menggunting dan menempel gambar anggota tubuh.
Pelaksanaan
a. Pembukaan (30 menit)
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
anggota
tubuhnya
dan
cirri-ciri
anggota
tubuh
temannya
c.
2. Anak
mengkreasikan
hasil
karya
sebagai
bentuk
mengomunikasikan gagasan:
Kegiatan sentra seni: membuat bingkai foto diri
c. Recalling
1. Menanyakan kegiatan apa saja yang dimainkan anak
2. Menguatkan konsep tentang bagian tubuh, fungsi, dan cara
merawatnya,
siapa
yang
menciptakan
bagian
tubuh,
dan
20
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
d. Penutup (15 menit)
1. Menanyakan perasaan selama hari ini
2. Mengajak anak bersyukur telah bermain yang menyenangkan
3. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan hari ini,
mainan apa yang paling disukai
4. Pemberian tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni
menanyakan bertanya kepada orang tuanya tentang tempat lahir,
tanggal lahir, siapa yang menolong kelahiran, dst.
5. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
7. Berdoa setelah belajar
B. Pembiasaan
Materi pembiasaan yang dicantumkan dalam RPPH di atas, selanjutnya
dikokohkan ke dalam standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan
setiap hari untuk membangun pembiasaan.
Pembiasaan
Bersyukur
sebagai
Tuhan
kegiatan
Mengucapkan salam
Kedatangan/penyambutan anak
Doa
sebelum
belajar
dan Pembukaan
aturan main
Mencuci
tangan
menggosok gigi.
21
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Mengingat SOP sebagai sarana pengembangan karakter, maka seharusnya
satuan PAUD menyusun SOP sebagai kelengkapan KTSP.
22
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB IV
STRATEGI PENANAMAN SIKAP
DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PAUD
23
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
mengeta
hui
membiasa
kan
memikir
kan
melaku
kan
merasa
kan
Ada 5 langkah yang perlu diperhatikan dalam menanamkan sikap pada anak:
1) Anak dikenalkan dengan perilaku dan nilai yang baik dan seharusnya
(knowing the good),
2) Anak diajak membahas untuk memikirkan dan mengerti mengapa ini baik
dan itu tidak baik (thinking the good),
3) Anak diajak merasakan manfaat bila perilaku baik itu diterapkan ( feeling
24
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
2) Anak diajak bicara tentang apa yang terjadi bila halaman kotor (lalat yang
kotor bisa menempel pada makanan yang mengakibatkan sakit perut).
3) Anak diajak merasakan bagaimana rasanya bila akibat buang sampah
sembarangan tersebut menimpa dirinya atau keluarganya. Lalu anak
diajak mengambil kesimpulan apa yang harus dilakukan agar akibat
buang sampah sembarangan tersebut tidak terjadi.
4) Bersama-sama membersihkan sampah yang kotor di halaman untuk
dibuang ke tempat sampah.
5) Menyediakan tempat sampah untuk membiasakan anak membuang
sampah pada tempatnya.
Penanaman sikap disesuaikan dengan tahapan usia dan perkembangan anak.
Semakin muda usia anak maka modeling guru/ orang tua menjadi sangat
dominan. Pada anak yang sudah lebih besar maka dukungan guru/orang tua
untuk membangun kesadaran anak lebih diperlukan.
Beberapa
contoh
menanamkan
sikap
kepada
anak
dalam
kegiatan
pembelajaran.
1. Mengenalkan sikap ADANYA TUHAN MELALUI CIPTAAN-NYA
Kegiatan: Bermain di halaman
a. Guru mengajak anak-anak ke halaman untuk memperhatikan bendabenda di sekitarnya.
b. Pendidik menanyakan apa saja benda yang ditemui anak-anak. Siapa
yang menciptakant bunga, kupu-kupu, batu dst.
c. Mendiskusikan benda-benda lain ciptaan Tuhan
25
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
d. Diskusi kegunaan benda-benda ciptaan Tuhan
e. Diskusi bagaimana jika benda-benda ciptaan Tuhan tidak ada
f. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar ciptaan Tuhan yang
ada di halaman itu tidak rusak.
g. Guru mencontohkan
ucapan takjub saat
melihat ciptaan Tuhan,
misalnya, ...Masya
Allah ... bagus sekali
bunganya...
atau ...Puji Tuhan
halus sekali bulu kelinci
ini..., dan sebagainya.
h. Mengajak anak untuk
membereskan dan
memelihara tanaman
yang ada di halaman
PAUD.
2. Mengenalkan sikap MENGHARGAI DIRI SENDIRI, ORANG LAIN
DAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI RASA SYUKUR KEPADA
TUHAN
Kegiatan : berdiskusi tentang bersyukur
a. Guru memperlihatkan foto keluarga masing-masing anak.
b. Guru menanyakan yang dirasakan pada keluarga atau teman.
c. Mendiskusikan perasaan anak bila ada
sakit.
26
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
d. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan pada keluarga dan teman.
e. Mendiskusikan bagaimana caranya menyayangi keluarga dan teman?
f. Guru mencontohkan cara berbicara santun pada orang tua dan teman.
g. Anak diajak berdiskusi perilaku yang tidak boleh dilakukan pada
keluarga dan teman
h. Mempraktekkan cara mengucapkan syukur kepada Tuhan sesuai
agamanya.
3. Menanamkan sikap PERILAKU HIDUP SEHAT
Kegiatan: Memeriksa gigi
a. Guru memperlihatkan gambar gigi dan mendiskusikan kegunaan gigi
b. Menanyakan apakah gigi bisa sakit dan bagaimana jika giginya sakit
c. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar giginya tidak sakit
d. Mempraktekan cara
menggosok
gigi
yang benar.
e. Mengajak
secara
anak
bergantian
memeriksakan
giginya ke dokter
kunjung.
f. Selagi
menunggu
sesuatu
untuk
merawat
kesehatan
diri
dengan
27
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
mengelap meja gunanya untuk ..., membuang sampah di tempat
sampah gunanya untuk... dst.
4. Menanamkan SIKAP INGIN TAHU
Kegiatan : Bermain dengan magnet
Pijakan/Dukungan Guru
a. Guru menyiapkan alat-alat yang akan dijadikan bahan praktek
misalnya magnet, kaleng, paku, plastik, kertas, daun dll
b. Anak-anak diminta untuk mengamati bahan-bahan yang disiapkan
c. Anak dipersilakan untuk mencoba menggunakan magnet kepada
benda-benda yang disediakan
d. Berdiskusi
tentang benda
yang menempel
dan yang tidak
bisa menempel
di magnet ?
e. Berdiskusi
mengapa ada
benda yang
menempel dan
ada benda yang tidak menempel pada magnet?
f. Guru memberi penghargaan saat anak dapat mengelompokan benda
yang dapat menempel dan yang tidak dapat menempel
g. Anak dipersilakan mencobakan kepada benda lainnya yang ada di
ruangan atau halaman.
28
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
5. Menanamkan SIKAP KREATIF
Kegiatan: Memasak kue
a. Guru menyiapkan bahan-bahan untuk memasak
b. Anak-anak untuk mengamati dan merasakan bahan-bahan yang
tersedia
c.
d. Anak
secara
menuangkan
bergilir
bahan
sesuai
dibacakan
guru,
bersama-sama
bahan
tersebut
lalu
mengadoni
sehingga
g. Anak
diperkenankan
untuk
menggunakan
bahan
lainnya
bila
diperlukan
h. Guru mempertajam gagasan anak dengan bertanya, mengapa ini..
untuk apa.. apa yang terjadi bila..dst
i.
j.
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
6. Menanamkan SIKAP ESTETIS
Kegiatan: Membangun dengan balok unit
a. Guru
buku
membacakan
cerita
yang
dipersilakan
memikirkan
rencana
Guru memperlihatkan
cara menyusun balok
yang
rapi
sesuai
presisinya.
d. Mendiskusi dengan anak mengapa menyusun balok harus rapi.
e. Anak mengemukakan pendapat bagaimana agar hasil karya menjadi
rapi dan bersih.
f.
g. Guru
menawarkan
menggunakan
asesoris
untuk
menambah
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
c.
Mendiskusikan
siapa
mendukung
semua anak
berani
mencoba permainan
e. Anak
mencoba
permainan
dengan
pengawasan
Tim
Teknis ahli
f.
Mendiskusikan
mengapa
harus
mengikuti aturan
d. Anak
menyampaikan
contoh
perilaku
yang
tidak
mengikuti aturan
31
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Setelah bermain:
a. Mendiskusikan aturan di satuan PAUD
b. Mendiskusikan contoh perilaku yang taat aturan
c.
Anisa
taat
pada
aturan
bermain,
bahan
tanah
Setiap
dipersilakan
sesuai
keinginannya
liat.
anak
membuat
dengan
untuk
membangun
kemandirian
dalam
berpikir
c.
32
karena
sudah
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
f.
33
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
h. Guru menghargai sikap sabar yang ditunjukkan anak dengan cara
menguatkan melalui kalimat, misalnya, terima kasih kamu sudah
sabar menunggu dijemput mama tanpa marah-marah.
11. Menanamlan SIKAP PEDULI
memastikan
semua
yang
duduk
sudah
ada
temannya
yang
tidak
membawa bekal?
d. Mengajak anak untuk saling
berbagi
makanan
yang
dibawanya
e. Guru mengucapkan terima
kasih
karena
sudah
mau
anak-anak
berbagi
dan
34
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
g. Setelah makan guru mengajak semua anak untuk membereskan dan
membersihkan
kembali
meja
dan
ruangan
dari
sisa-sisa
Guru
memperhatikan
bagaimana
berbagi
anak
gagasan
dalam kelompom.
d. Guru
memperhatikan
cara
kelompok
menentukan
dan
mengambil
kesimpulan
tentang benda yang akan di tebak kelompok lainnya.
e. Anak bermain tebak-tebakan. Satu kelompok menyebutkan ciri-ciri,
kelompok lain menebaknya.
f.
35
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
g. Guru menghargai sikap toleran yang dimunculkan anak ketika
berdiskusi, misalnya. tadi ibu melihat saat
dan
yang
akan di lakukan
di supermarket
b. Mendiskusikan
aturan
perilaku
dan
yang
diharapkan
disupermarket
c.
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
14. Menanamkan SIKAP SOPAN
Gambar : http://little1academymatarammedan.blogspot.com/
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Guru
mengucapkan
terima
kasih
karena
anak-anak
sudah
mendiskusikan
temannya
yang
tidak
bertanggung jawab.
h. Guru menegaskan kembali apa yang harus dilakukan anak setelah
bermain, setelah makan, setelah bangun tidur, dsb.
i.
38
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
b. Tokoh si jujur mencerminkan perilaku yang tidak berbohong,
menghargai miliki teman, mengembalikan benda yang bukan miliknya,
mengakui kesalahannya, meminta izin bila menggunakan benda orang
lain.
c.
39
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB V
PEMBUDAYAAN
Penanaman sikap bukan kegiatan yang cukup dilakukan sekali-kali atau hanya
dilakukan selintas saja, tetapi harus dilakukan terus menerus sehingga
menjadi pembiasaan. Pembiasaan yang sudah dilakukan anak pun harus terus
dikuatkan hingga menjadi perilaku yang menetap atau karakter. Untuk itu
perlu langkah serius untuk melakukan pembudayaan terhadap penanaman
sikap pada anak.
Pembudayaan berarti tindaklanjut dari 5 langkah yang diterapkan pada
penanaman sikap seperti yang diuraikan sebelumnya, yaitu:
1. Mengetahui yang baik (knowing the good),
2. Memikirkan yang baik (thinking the good),
3. Merasakan yang baik (feeling the good), dan
4. melakukan yang baik (acting the good.)
5. membiasakan yang baik (habituating the good).
Pembudayaan dilakukan dengan memasukkan proses penanaman sikap ke
dalam kegiatan yang lebih bersifat permanen, yakni dimasukkan ke dalam
program harian. Guna pelaksanaannya menjadi konsisten maka disusun
Standar
Operasional
Prosedur
pelaksanaan
kegiatan
harian.
Standar
Operasional Prosedur (SOP) ditujukan untuk para guru, pengelola, dan semua
orang yang bekerja dengan anak di lembaga PAUD tersebut yang
memfasilitasi anak belajar dan membangun sikap.
40
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SOP menjadi penting sebab penanaman sikap diberikan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan pengulangan dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya
penanaman sikap memerlukan 5 K, yakni:
Konsensus
Komitmen
Konsisten
5K
Kontinu
Konsekuensi
1.
Konsensus, ada kesepakatan bersama antar guru dan orang tua tentang
karakter yang akan dibangun dan cara membangunnya.
2.
Komitmen, ada ketaatan dan tanggung jawab bersama oleh guru dan orang
tua dalam melaksanakan kesepakatan penerapan karakter pada anak.
3.
4.
5.
Konsekuen, ada konsekuensi yang diterapkan dan harus dipatuhi baik oleh
guru, orang tua, maupun anak bila terjadi pelanggaran terhadap komitmen
pengembangan karakter anak. Konsekuensi yang diterapkan untuk anak tidak
bersifat hukuman fisik. Bentuk dan caranya dapat disepakati dengan anak,
misalnya anak boleh memilih tidak menonton kartun kesukaannya atau
membereskan tempat tidur.
41
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Penanaman karakter pada anak harus dimulai dari guru, karena anak peniru
ulung. Semua yang ditangkap indera anak akan menjadi perilaku anak jika
dilakukan terus-menerus. Guru dan seluruh orang dewasa yang ada di satuan
PAUD harus menyadari bahwa mereka adalah model bagi pengembangan
perilaku anak. Oleh karena itu patut guru dan semua orang dewasa di satuan
PAUD memiliki kesamaan pikir, kesamaan perilaku, dan kesamaan tanggung
jawab dalam menanamkan perilaku pada anak. Untuk membangun perilaku
yang konsisten pada guru dan orang dewasa lainnya, maka perlu disusun
Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap kegiatan rutin yang
dilakukan sehari-hari bersama anak.
Standar Operasional Prosedur dalam tatanan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini bukan hanya menjadi lampiran dari KTSP, tetapi dokumen penting
yang memuat prosedur penanaman karakter anak-anak usia dini dibentuk.
SOP disusun oleh satuan PAUD dengan mengacu pada visi, misi dan tujuan
satuan. Contoh pembuatan SOP dipaparkan lebih jauh dalam Pedoman
Penyusunan SOP.
Sama halnya dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan anak
yang dilakukan dengan cara yang menyenangkan, maka pengembangan sikap
pun dilakukan dengan cara yang menyenangkan, jauh dari unsur paksaan dan
tekanan. Pemaksaan dan ancaman tidak akan mampu menumbuhkan
kesadaran dan sikap positif anak.
42
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB VI
PENILAIAN PENANAMAN SIKAP
A. Tujuan
Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana perubahan sikap
dan perilaku anak-anak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kegiatan penilaian dilakukan oleh pendidik secara berkesinambungan dan
terus menerus agar perubahan sikap dan perilaku anak dapat dilihat
secara utuh.
B. Prinsip Penilaian
1. Menyeluruh, artinya penilaian hendaknya mencakup aspek proses dan
hasil
penanaman
sikap
yang secara
bertahap menggambarkan
anak-anak
dalam
meningkatkan
kemampuan
atau
43
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
C. Cara Penilaian
Penilaian penanaman sikap dapat dilakukan melalui kegiatan :
1. Pengamatan, yaitu suatu cara untuk mengetahui perkembangan atau
perubahan sikap dan perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari
dengan cara melihat secara langsung.
2. Wawancara, yaitu menanyakan kepada anak secara langsung tentang
kegiatan bermain yang dilakukannya. Pendidik atau pengasuh dapat
menanyai anak-anak ketika mereka
perkembangan
sikap
juga
menyatu
dengan
indikator
44
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
disajikan per kelompok aspek perkembangan. Pelaporan disajikan dalam
bentuk narasi yang menerangkan ketercapaian perkembangan dan aspek
yang masih harus didukung orang tua agar segera mencapai kematangan
perkembangan.
45
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB VI
PENUTUP
Pedoman ini sesungguhnya mengukuhkan keyakinan kita semua bahwa
menanamkan sikap sejak usia dini seperti mengukir di atas batu, walaupun
sulit tetapi hasilnya akan terpatri lama. Karena itu penanaman sikap menjadi
tanggungjawab bersama, antara orang tua, pendidik, pengasuh, masyarakat,
dan pemerintah. Untuk itu kebersamaan, keselarasan, dan kemitraan harus
selalu digalang untuk mencapa hasil yang diharapkan. Melalui tangan bapak
ibu guru, pengelola dan pemerhati PAUD harapan melahirkan anak cerdas
diperkokoh dengan sikap tangguh semoga segera terwujud. Semoga. Terima
kasih.
Salam
Penyusun
46
PEDOMAN
PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Daftar Pustaka
47
Dicetak oleh:
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
TAHUN 2015
hhtp://www.paud.kemdikbud.go.id/