Anda di halaman 1dari 7

Materi 2

Integral Tentu

Pengantar

Kita menghargai penemuan Kalkulus oleh Issac Newton dan Gottfried Leibniz secara bersaman,
tetapi saling bebas. Namun konsep garis singgung (turunan) dan luas suatu daerah melengkung
(integral tentu) telah dikenal lebih dahulu. Mengapa Newton dan Leibniz merupakan tokoh yang
terkemuka dalam sejarah Kalkulus? Jawabnya adalah karena mereka memahami dan memanfaatkan
hubugan erat yang ada antara anti turunan dan integral tentu , suatu hubungan yang memungkinkan
kita untuk menghitung secara mudah nilai yang sebenarnya dari banyak integral tentu tanpa perlu
memakai jumlah Riemann yang biasanya sukar, dan kadang2 membosankan.

Definisi Integral Tentu

Andaikan f satu fungsi yang didefinisikan pada selang tutup [a , b]. Jika

lim =1 ( )
||0


ada, kita katakan f terintagralkan pada selang [a , b]. Lebih lanjut () , disebut integral tentu
(atau integral Riemann) f dari a ke b, diberikan oleh :


() = = ( )
||


Pada lambang () kita boleh menyebut a titik ujung bawah dan b titik ujung atas untuk
integral. Tetapi para penulis buku kebanyakan menggunakan istilah batas bawah pengintegralan dan

batas atas pengintegralan. Dalam definisi () , secara implisit kita mengangap a < b. Kita
hilangkan batasan itu dengan definisi berikut:

1. () = 0

2. () = - ()

Jadi :
2 2 6
2 3 = 0 , 6 3 = - 2 3


Akhirnya, kita tunjukkan bahwa x adalah variabel dummy dalam lambang () . Dengan ini
kita maksudkan bahwa x dapat diganti oleh hurup sebarang lain (tentu saja, asal ia diganti di setiap
tempat kemunculan). Jadi

() = () = ()
Teorema Keintegralan

Jika f terbatas pada [a , b] dan ia kontinu di sana kecuali pada sejumlah terhingga titik, maka f
terintegralkan pada [a , b]. Khususnya, jika f kontinu pada seluruh selang [a , b], maka ia
terintegralkan pada [a , b].

Teorema Dasar

Dalam karier matematika anda, sebelumnya anda telah bertemu dengan beberapa teorema dasar.
Teorema Dasar dari Aritmatika mengatakan bahwa sebuah bilangan bulat dapat difaktorkan secara
tunggal menjadi hasil kali dari bilangan-bilangan prima. Teorema Dasar Aljabar mengatakan bahwa
sebuah persamaan polinom berderajat n tepat mempunyai n penyelesaian (akar) termasuk yang
berulang. Teorema apapun yang berjudul ini harus dipelajari secara seksama dan harus diingat
secara permanen.

Teorema A. Teorema Dasar Kalkulus

Andaikan f kontinu (karenanya terintegralkaan) pada [a , b] dan andaikan F sebarang anti turunan
dari f di sana. Maka ;

() = F(b) F(a)


Contoh 1 : Perlihatkan bahwa = k(b a)

Penyelesaian :

F(x) = kx adalah suatu anti turunan dari f(x) = k. Sehingga menurut Teorema Dasar

= F(b) F(a) = kb ka = k(b a)


Contoh 2 : Perlihatkan bahwa = b2/2 a2/2

Penyelesaian

F(x) = x2/2 adalah suatu anti turunan dari f(x) = x. Karena itu

= F(b) F(a) = b2/2 a2/2

Contoh 3. Perlihatkan bahwa jika r suatu bilangan rasional yang bukan -1, maka

+1 +1
= +1
- +1

Penyelesaian :

F(x) = xr + 1/ (r + 1) adalah suatu anti turunan dari f(x) = xr . Maka, menurut Teorema Dasar
+1 +1
= F(b) F(a) = +1
- +1

Hal teknis : jika r < 0, kita syaratkan bahwa 0 tidak dalam [a , b].

Adalah menguntungkan untuk memperkenalkan lambang baru untuk F(b) F(a). Kita tuliskan

F(b) F(a) = [()]

Sehingga misalnya,
5
5 3 125 8 117
2 2 = [ 3 ] = 3
3 = 3
= 39
2

2
Contoh 4. Hitung 1(4 6 2 )

Penyelesaian :
2
1(4 6 2 ) = [2 2 2 3 ]21

= (8 16) (2 + 2)

= -8 4

= -12

8
Contoh 5. Hitung 1 ( 1/3 + 4/3 )

Penyelesaian :

8 3 3 7/3 8
1 ( 1/3 + 4/3 ) = [4 4/3 + 7
]
1

= (3/4 . 16 + 3/7 . 128) ( . 1 + 3/7 . 1)

= (48/4 + 384/7) (3/4 + 3/7)

= (45/4 + 381/7)

= 1839/28

65,67


Contoh 6. Hitung 0 3

Penyelesaian :

0 3 = [3 ]0 = -3[]0 = -3 (-1 1) = -3(-2) = 6
4
Contoh 7. Hitung 0 2 + (2 + 1) .

Penyelesaian :

Andaikan u = x2 + x ; maka du = (2x + 1) dx, sehingga


2 2
2 + (2 + 1) = 1/2 = 3u3/2 = 3(x2 + x)3/2

Karena itu menurut Teorema Dasar

4 2 4
0 2 + (2 + 1) = [3 ( 2 + )3/2 ]
0

2 4
= 3 [( 2 + )3/2 ]0

2
= (203/2 0 2/3) =
3

2 2
= (20)3/2 90 60
3 3

/4
Contoh 8. Hitung 0 3 2 cos 2

Penyelesaian :

Andaikan u = sin 2x ; maka du = 2 cos 2x dx , atau cos 2x dx = du, sehingga


1 1 11 1 1
3 2 cos 2 = 3 . 2 = 2 3 = 2 4 u4 = 8 u4 = 8 sin42x

Karena itu, menurut Teorema Dasar

/4 1 /4
0 3 2 cos 2 = [8 (4 2)]
0

1 /4
= 8 [(4 2)]0

1
= 8 (14 04 )

= 1/8

Teorema B. (Kelinearan Integral Tentu)

Andaikan bahwa f dan g terintegralkan pada [a , b] dan bahwa k konstanta. Maka kf dan f + g adalah
terintegralkan dan

i. () =k ()

ii. [() + ()] = () + ()

iii. [() ()] = () - ()

2
Contoh 9. Hitung 1(4 6 2 )

Penyelesaian :

Ini sama seperti contoh 4, tetapi sekarang kita akan melakukannya secara lain dengan memnfaatkan
kelinearan dari integrl tentu.
2 2 2
1(4 6 2 ) = 4 1 6 1 2

1 2 1 2
= 4 [2 2 ] 6 [3 3 ]
1 1

= 2[ 2 ]21 2 [ 3 ]21

= 2(4 1) 2 (8 + 1) = 6 18 = -12
1
Contoh 10. Hitung 0 [ 2 + ( 2 + 1)4 ]

Penyelesaian :
1 1 1
0 [ 2 + ( 2 + 1)4 ] = 0 2 + 0 ( 2 + 1)4

Integral yang pertama mudah dikerjakan secara langsung. Untuk menangani yang kedua, kita
andaikan u = x2 + 1, sehingga du = 2x dx atau x dx = du, sehingga
1 1 1 1 1
( 2 + 1)4 = 4 2
= 2 4 = .
2 5
u5 = 10 (x2 + 1)5

Karena itu
1 1 1 1
0 2 + 0 ( 2 + 1)4 = 3 [ 3 ]10 + 10
[( 2 + 1)5 ]10

1 1
= 3 (1 0) + 10
(32 1)

1 31 103
=3 + 10
= 30

Sifat Penambahan Selang

Jika f terintegralkan pada suatu selang yang mengandung tiga titik a, b, dan c,maka

() = () + ()

Bagaimanapun urutan dari a, b, dan c


10 3 10
Misal : 1 () = 1 () + 3 ()

8 10
= 1 () + 8 ()

Sifat Pembandingan

Jika f dan g terintegralkan pada selang [a , b] dan jika f(x) g(x) untuk semua x dalam [a , b], maka

() ()

Latihan :

Carilah integral tak tentu


2
1. 0 3
2
2. 1(3 2 2 + 3)
4 1
3. 1 2

4
4. 0
2 1
5. 4 ( 2 + 3 )
4 4 8
6. 1 2
/2
7. 0 cos
/2
8. /6 2 sin

Dalam soal 9 20, gunakan teorema Dasar Kalkulus dikombinasikan dengan Aturan Pangkat Yang
Diperumum untuk menghitung integral tentu yang diberikan (lihat contoh 7 10)
1
9. 0 ( 2 + 1 )10 2
0
10. 1 3 + 1 (3 2 )
8
11. 5 3 + 1
/2
12. 0 2 3 cos 3
/2
13. 0 (2x + sin )
3 2+ 1
14. 1
3 + 3
1 2
15. 0 ( + 2)2
8
16. (1/3 1/3 )2
1 1
Andaikan : 0 () = 4 dan 0 () = -2 , Gunakan kelinearan integral untuk menghitung
masing-masing integral berikut :
1
17. 0 3()
1
18. 0 [3() + 2()]
1
19. 0 [2() 3()]
1
20. 0 [2() 3 2 ]

1 2 1 2
Andaikan : 0 () = 2 , 1 () = 3 , 0 () = -1 , dan 0 () = 4

Gunakan sifat-sifat integral untuk menghitung integral berikut :


2
21. 0 ()
2
22. 0 [() + 2()]
2
23. 1 ()
0
24. 2 ()
1
25. 0 [2() + 3() 4]
2 0
26. 1 () + 2 ()
2 0
27. 1 () + 2 ()

4
Dalam soal berikut, gunakan sifat penambahan selang untuk menghitung 0 ()

2 0 < 2
28. F(x) = {
2 4
1 0 < 1
29. F(x) = { 1 < 2
4 2 4
30. F(x) = |x 2|

Anda mungkin juga menyukai