Introduction to area
Luas daerah R diatas sumbu X yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu X, garis x = a
dan garis x=b. Jika luasnya berbentuk persegi langsung saja panjang x lebar. Jika tidak
dalam bentuk bangun datar akan lebih susah mencari luas, karena bentuk yang tidak
beraturan akan lebih baik dan lebih mendekati luas sebenarnya dengan menggunakan
pendekatan menggunakan integral seperti dibawah ini.
- Luas daerah S diatas sumbu X yang dibatasi oleh kurva y = g(x), sumbu X, garis
x = c dan garis x=d, dengan g(x) ≤ 0 pada interval [c,d], dengan rumus
integral
Contoh Soal :
g’(9) =
Penyelesaiannya
- Second Fundamental Theorem
Jika f kontinu on [a,b], dimana F adalah antiderivative dari f, yakni F’ = f
Saat memilih u dan dv, kita menginginkan u menjadi lebih sederhana dan
membedakannya menjadi du, dan dv apa yang juga akan menjadi lebih sederhana ketika
kita mengintegrasikannya ke v. Jika kita mengalami kesulitan dalam memutuskan apa
yang harus u dan dv lakukan untuk mencapai ini, kita dapat menggunakan “LIATE"
untuk memilih u:
1. Logaritma
2. Trigonometri Terbalik
3. Aljabar
4. Trigonometri
5. Eksponensial
dan kemudian apa pun yang tersisa adalah dv. Ini tidak selalu berhasil, tetapi ini
merupakan salah satu cara yang baik. Dengan integral tertentu, rumusnya akan
menjadi:
Ini hanya akan berarti jika kita menemukan anti turunan menggunakan IBP dan kemudian
memasukkan batas integrasi seperti yang kita lakukan dengan integral tertentu lainnya.
2.
3.
4.
VI. Trigonometric integrals
Fungsi trigonometri sebagai integral, untuk beberapa kasus, tidak bisa langsung
diintegralkan seperti rumus integral awal. Sehingga perlu juga dilakukan
perubahan integral. Perubahan pada fungsi trigonometri dapat dilakukan sesuai
dengan persamaan berikut:
Rumus-rumus tersebut bisa dibuat lebih umum sebagai berikut:
Untuk integral yang hanya melibatkan pangkat sinus dan cosinus, maka:
● Jika setidaknya salah satu dari mereka dinaikkan ke pangkat ganjil, tarik salah satu
untuk menyimpan sub-u, gunakan Pythagoras identitas (cos^2(x) = 1-sin^2(x) atau
sin^2(x) = 1-cos^(x)) untuk mengubah sisa pangkat menjadi fungsi trigonometri
lainnya, lalu buat sub-u dengan u = (fungsi trigonometri mana saja yang tidak kita
simpan) dan fungsi trigonometri yang kita sisihkan sebelumnya sehingga menjadi
bagian dari du.
● Jika keduanya dipangkatkan genap, gunakan rumus setengah sudut (cos^2(x) = 1/2 (1 +
cos(2x)) atau sin^2(x) = 1/2 (1 cos(2x))) untuk mengkonversi ke kosinus, perluas
hasilnya, dan terapkan lagi rumus setengah sudut jika diperlukan (terus lakukan ini
sampai kita tidak lagi memiliki kekuatan kosinus), lalu integrasikan.
Untuk integral yang hanya melibatkan pangkat secan dan tangen, maka:
● Jika garis potong dinaikkan pangkat genap, tarik dua di antaranya untuk menyimpan
sub-u, gunakan rumus Pythagoras identitas sec^2(x) = 1 + tan^2(x) untuk mengubah
sisa pangkat menjadi garis singgung, kemudian buat sub-u dengan u = tan(x) dan
sec^2(x) yang kita sisihkan sebelumnya sehingga menjadi bagian dari du.
● Jika tangen dinaikkan ke pangkat ganjil, tarik salah satu dari masing-masing untuk
menyimpan sub-u, gunakan rumus Pythagoras identitas tan^2(x) = sec^2(x)-1 untuk
mengubah sisa pangkat menjadi garis singgung, kemudian buat sub-u dengan u = sec(x)
dan sec(x).tan(x) yang kita sisihkan sebelumnya sehingga menjadi bagian dari du.
3.
VII. Rationalizing substituting
Rumus dasar:
Integral parsial adalah salah satu cara penyelesaian persamaan integral dengan permisalan
karena didalamnya memiliki variabel yang sama, tetapi memiliki fungsi yang berbeda.
Rumus dasar:
Kolom kiri (f(x)) diturunkan sampai 0, kolom kanan (g(x)) diintegralkan sejumlah berapa
kali f(x) diturunkan. Lalu untuk mendapatkan hasilnya, kalikan menyamping ke kanan
bawah serta berganti tanda + dan -. Hasilnya sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dengan soal berikut:
1. 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻ℎ ∫ 𝑥𝑥√2𝑥𝑥 + 1𝑑𝑑𝑑𝑑 =? (𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 & 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡)
● 𝑥𝑥 = 𝑢𝑢
𝑑𝑑𝑑𝑑
=1
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑑𝑑𝑑𝑑
½
● 𝑑𝑑𝑑𝑑 = (2𝑥𝑥 + 1) dx
𝑣𝑣 = ∫ (2𝑥𝑥 + 1)1/2 𝑑𝑑𝑑𝑑
2
𝑣𝑣 = (2𝑥𝑥 + 1)3/2
3
𝑥𝑥 √2𝑥𝑥 + 1
1 2 +
(2𝑥𝑥 + 1)3/2
3
0 4 -
(2𝑥𝑥 + 1)5/2
15
diturunkan diintegralkan
2 4
Sehingga hasilnya, 𝑥𝑥 (2𝑥𝑥 + 1)3/2 − (2𝑥𝑥 + 1)5/2 + 𝑐𝑐
3 15
Contoh soal:
∞ 1
1. hitunglah ∫1 𝑑𝑑𝑑𝑑
(1+𝑥𝑥)2
∞ 1 𝑏𝑏 1
● ∫1 𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 ∫1 𝑑𝑑𝑑𝑑
(1+𝑥𝑥)2 𝑏𝑏→∞ (1+𝑥𝑥)2
1 1
● = 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 − − (− )
𝑏𝑏→∞ 𝑏𝑏+1 1+1
1 1
● = 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 − − 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 −
𝑏𝑏→∞ 𝑏𝑏+1 𝑏𝑏→∞ 2
1
● =
2
1
2. hitunglah ∫−∞ 𝑒𝑒 2𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑
1
● 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 ∫𝑎𝑎 𝑒𝑒 2𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑎𝑎→−∞
1
● 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 (𝑒𝑒 2 − 𝑒𝑒 2𝑎𝑎 )
2 𝑎𝑎→−∞
1 1
● 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑒𝑒 2 − 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑒𝑒 2𝑎𝑎
2 𝑎𝑎→−∞ 2 𝑎𝑎→−∞
𝑒𝑒 2
● − 0 = 𝑒𝑒 2 /2
2
2. Kedua Limit Tak Terhingga
Contoh soal:
∞ 1
1. Periksalah kekonvergenan ∫−∞ 𝑑𝑑𝑑𝑑
1+𝑥𝑥 2
0 1 ∞ 1
● ∫−∞ 𝑑𝑑𝑑𝑑 + ∫0 𝑑𝑑𝑑𝑑
1+𝑥𝑥 2 1+𝑥𝑥 2
0 1 𝑏𝑏 1
● 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 ∫𝑎𝑎 2 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 ∫0 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑎𝑎→−∞ 1+𝑥𝑥 𝑏𝑏→∞ 1+𝑥𝑥 2
● 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 0) − 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑎𝑎) + 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 0) −
𝑎𝑎→−∞ 𝑎𝑎→−∞ 𝑏𝑏→∞
𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 (𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑏𝑏)
𝑏𝑏→∞
● 0 + 𝝅𝝅/2 + 𝝅𝝅/2 − 0 = 𝝅𝝅(konvergen)
3. Integral Tak Terhingga di Suatu Titik Ujung
Terdapat 3 definisi yaitu:
1.
2.
3.
Contoh soal:
2 𝑥𝑥 2 −3𝑥𝑥+2
1. Periksalah kekonvergenan ∫1 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑥𝑥−2
𝑎𝑎 3
● 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 ∫ 𝑥𝑥 − 1𝑑𝑑𝑑𝑑 + 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙+ ∫𝑎𝑎 𝑥𝑥 − 1𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑎𝑎→2− 1 𝑎𝑎→2
𝑢𝑢2 1 32 𝑢𝑢2
● 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙− ( − 𝑢𝑢) − 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙−( − 1) + 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙+( − 3) − 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙+( − 𝑢𝑢)
𝑎𝑎→2 2 𝑎𝑎→2 2 𝑎𝑎→2 2 𝑎𝑎→2 2
● 0 + 1/2 + 3/2 − 0 = 2(konvergen)
Referensi:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/integral-parsial-matematika-g12/
https://en.wikipedia.org/wiki/Integration_by_parts
https://www.dosenpendidikan.co.id/integral-trigonometri/