Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MATEMATIKA

INTEGRAL

Di susun oleh :

Fardliansyah Ichsan

Widi Novriana

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK MESIN

SEKOLAH TINGGI TEKNIK KARAWANG BUDI PERTIWI

2017/2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Dalam makalah ini Anda akan mempelajari penyelesaian integral tak tentu dan integral tentu

fungsi aljabar dan trigonometri, menghitung integral dengan metode subtitusi dan integral

parsial.

B. Prasyarat

Untuk mempelajari makalah ini, para siswa diharapkan telah menguasai konsep diffrensial

fungsi aljabar dan fungsi trigonometri serta siswa mampu menggambar grafik suatu fungsi

pada bidang koordinat.

C. Petunjuk Penggunaan Makalah

Untuk mempelajari makalah ini, hal-hal yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempelajari makalah ini haruslah berurutan, karena materi yang mendahului

merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.

2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua soal latihan yang ada.

Jika dalam mengerjakan soal Anda menemui kesulitan, kembalilah mempelajari materi

yang terkait.

3. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui kesulitan dalam

mengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi yang terkait.

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari makalah ini diharapkan Anda dapat:

1. Menentukan penyelesaian integral tak tentu fungsi aljabar dan trigonometri.

2. Menghitung integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri


BAB II

PEMBELAJARAN

PENGERTIAN

Integral merupakan kebalikan dari turunan. Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F(x) = f(x),
maka F(x) merupakan anti turunan atau integral dari f(x). Pengintegralan fungsi F(x) terhadap x
dinotasikan sebagai berikut.

f(x) dx = F(x) + C

= notasi integral

f(x) = fungsi integral

F(x) = fungsi integral umum yang bersifat F(x) = f(x)

C = konstanta pengintegralan

INTEGRAL TAK TENTU

a. Definisi

Integral tak tentu : f(x)dx = F(x)+ C F(x) = f(x), diaman C adalah konstanta

b. Teorema Pengintegralan

Teorema 1
Jika k merupakan suatu konstanta maka kdx = kx+C ; C = konstanta

CONTOH 1.1

5 dx = 5x+C

dx = x+C

Teorema 2
1
Jika n merupakan bilangan rasional dan n0, maka x = +1 x +1 + di mana C =
konstanta

CONTOH 1.2
1 1
5 = 5+1 5+1 + = 6 x 6 +

Teorema 3

Jika f(x)adalah suatu fungsi yang di integrlakan dan k adalah konstanta maka k . f (x)dx
= k f (x)

CONTOH 1.3
3 3
3 x 3 = 3+1 x 3+1 + = 4 x 4 +
Teorema 4

Jika f (x) dan g (x) adalah fungsi fungsi yang terintegralkan maka

{f (x) g (x)} dx = f (x) dx g (x) dx

CONTOH 1.4

{ 2 2 + 1} = 2 2 +
1 2
= 3 x3 2 x2 + x +

1
= x3 x2 + x + C
3

INTEGRAL SUBTITUSI

Teorema 5

Jika u (x) suatu fungsi yang dapat di difrensialkan dan r suatu bilangan rasional tak nol,

maka { ()} . () = 1 { ()}+1 + dimana C adalah konstanta dan r -1

CONTOH 1.5

6 2 ( 3 + 4 )8 dx

Misalkan :

u (x) = 3 + 4

=3 2

= 3 2 dx

2 = 6 2 dx

Maka :

6 2 ( 3 + 4) 8 = ( 3 + 4) 8
6 2

= 8 .2 = 2 8
1
=2{9 9 + C}

2
= ( 3 + 4 ) 9 +
9

INTEGRAL PARSIAL

Teorema 6

Jika u (x) dan v (x) fungsi fungsi yang dapat di difrensilakan, maka

u dv = uv v dv
CONTOH 1.6.

dx
+

Misalkan :
1
u=x
= 1 = dv= ( 5 + 7 )2 v = dv

1 1 1 1
v = ( 5 + 7 )2 = 5 {1 +1 ( 5 + 7 )2 +1 + C}
2

1 1
1 2
= 5 { 2 ( 5 + 7 )2 + C } = 5
( 5 + 7 )2 + C

Maka :

dx = udv
+

1 1
2 2
= x{ ( 5 + 7 )2 + ( 5 + 7 )2 +
5 5

1 3 1 3
2 2 1 2 2 4
= ( 5 + 7 )2 { { ( 5 + 7 )2 } = ( 5 + 7 )2 ( 5 + 7 )2
5 5 5 3 5 75

2 2 2 10+14
= 5 5 + 7 { ( 5 + 7 ) }+ C = 5 + 7 { }+
15 5 15

2 15 10 + 14 2
= 5 5 + 7 { }+ = ( 5 14 ) 5 + 7 + C
15 75

INTEGRAL TRIGONOMETRI

Teorema7

cos x dx = sin x + C

sin x dx = - cos x + C

sec 2 x dx = tan x + C

cot x.sec ec x dx = -cos ec x + C

tan x.sec x dx = -cot x + C

cos 2 = -cot x + C
1
cos(ax + b) dx = sin( + ) + C

1
sin(ax + b) dx = cos(ax + b) + C

1 1
sin x dx = - sin1 .cos x +
sin2 x dx

1 1
cos x dx =
cos1 .sin x +
cos 2 x dx
CONTOH 1.7
1
sin{ 6 6 } dx = - 1 cos{ 6 6 } + C = -6 cos{ 6 6 } + C
6

INTEGRAL TENTU

Definisi :

Integral tentu : () = () ()

Teorema yang digunakan untuk menghitung integral tentu sama teorema yang pada
integral tak tentu di atas.

CONTOH 1.8
5
1 3 = 3 }51 = 3(5) 3(1) = 18

RANGKUMAN

1. Teorema pengintegralan

a. Fungsi konstan k dx=kx + C, k dan C adalah konstanta


1
b. Pangakat = +1 +1 + C, bilangan rasional dan n 1
c. Perkalian konstan dengan fungsi k.f (x) dx=k f(x)
d. Penjumlahan dua fungsi { f(x)+g(x)} = f(x) dx + g(x) dx
e. Pengurangan dua fungsi { f(x)-g(x)} = f(x) dx - g(x) dx
1
f. Teknik integral subtitusi {n() ()} = {()}+1 + C
+1
g. Teknik integral parsial u dv = u.v = v dv
h. cos = sin + C
i. sin = cos + C

2. Integral tentu dari fungsi f(x) pada interval (a,b) adalah ()

Anda mungkin juga menyukai