A. Pengertian Integral
Secara matematis, istilah integral adalah menentukan suatu fungsi yang turunannya atau
diferensialnya diberikan. Dengan kata lain, integral atau pengintegralan merupakan operasi invers
dari diferensial atau pendiferensialan. Integral dapat diaplikasikan dalam penentuan luas daerah
yang dibatasi oleh kurva-kurva fungsi, volume benda padat, dan beberapa aplikasi lainnya.
Lambang ʃ menyatakan opersai integral, diperkenalkan pertama kali oleh ilmuwan bangsa Jerman
bernama Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 – 1716).
Integral tak tentu adalah proses untuk menentukan anti turunan yang umum dari suatu fungsi yang
diberikan. Integral tak tentu dinyatakan sebagai 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 (dibaca “integral dari f(x) terhadap x”)
adalah fungsi umum yang ditentukan melalui hubungan :
𝒇 𝒙 =𝑭 𝒙 + 𝑪
dengan : F(x) dinamakan fungsi integral umum dan F’(x) = f(x),
f(x) dinamakan fungsi integran,
c adalah konstanta pengintegralan (konstanta real sebarang).
1
5. Dalam kasus 𝑛 ≠ −1, maka :
1
a. 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑛 +1 𝑥 𝑛+1 + 𝐶
𝑘
b. 𝑘 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑥 𝑛+1 + 𝐶
𝑛 +1
Contoh :
5 5
1. 5𝑥 2 𝑑𝑥 = 2+1 𝑥 2+1 + 𝑐 = 3 𝑥 3 + 𝐶
1 1 1
2. 𝑑𝑥 = 𝑥 −3 𝑑𝑥 = −2 𝑥 −2 + 𝐶 = − 2𝑥 2 + 𝐶
𝑥3
Soal : (kerjakan)
4. 5𝑥 3 + 𝑥 𝑑𝑥 9. 𝑥(𝑥 + 5)2 𝑑𝑥
1 (2−𝑥)2
5. (8𝑥 3 + 2 𝑥 2 − 𝑥 + 5) 𝑑𝑥 10. 𝑑𝑥
𝑥
Contoh :
Jika diketahui F’(x) = 2x + 3 dan F(1) = 14, tentukan F (x) !
Jawab :
F’(x) = 2x + 3
F(x) = 2𝑥 + 3 𝑑𝑥 = 𝑥 2 + 3𝑥 + 𝐶
𝒅𝒚
Menentukan Persamaan Kurva y = f(x) jika Diketahui dan Sebuah Titik
𝒅𝒙
pada Kurva.
Salah satu penerapan integral tak tentu adalah untuk menentukan persamaan kurva y = F(x)
𝑑𝑦
apabila diketahui 𝑑𝑥 dan sebuah titik yang terletak pada kurva tersebut.
Contoh :
𝑑𝑦 4
Gradien garis singgung dari suatu kurva y = F(x) memenuhi hubungan = 1 − 𝑥 2 . Tentukanlah
𝑑𝑥
persamaan kurva tersebut jika kurva melalui titik (2, 5)!
Jawab :
𝑑𝑦 4 4
= 𝑦′ = 1 − 𝑥 2 ↔ 𝑦 = 𝐹 𝑥 = 1 − 𝑥 2 𝑑𝑥
𝑑𝑥
𝑦 = 𝑥 + 4𝑥 −1 + 𝐶
Soal : (kerjakan)
4. 𝑦" = 6(𝑥 − 2), gradien garis singgung di titik x = 2 adalah -12, dan kurva melalui titik (2, -16)
3
E. Teorema (Aturan Pangkat yang Digeneralisasi)
Andaikan g suatu fungsi yang dapat dideferensialkan dan r adalah suatu bilangan rasional yang
bukan -1, maka
𝒓 ′
𝒈 𝒙 𝒓+𝟏
𝒈 𝒙 𝒈 𝒙 𝒅𝒙 = +𝑪
𝒓+𝟏
Cara penulisan Leibniz :
𝑑𝑢
Jika ditentukan 𝑢 = 𝑔 𝑥 → = 𝑔′ (𝑥)
𝑑𝑥
Jadi 𝑑𝑢 = 𝑔′ 𝑥 𝑑𝑥
Sehingga integral di atas dapat ditulis sebagai :
𝑟
𝑢𝑟+1
𝑢 𝑑𝑢 = + 𝐶 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 ≠ −1
𝑟+1
Contoh :
Hitunglah 𝑥 3 + 2𝑥 25
3𝑥 2 + 2 𝑑𝑥.
Solusi :
Misalkan 𝑔 𝑥 = 𝑥 3 + 2𝑥; maka 𝑔′ 𝑥 = 3𝑥 2 + 2. Jadi, menurut Teorema :
𝑥 3 + 2𝑥 25
3𝑥 2 + 2 𝑑𝑥 = 𝑔 𝑥 25
𝑔′ (𝑥)
26
𝑔 𝑥
= +𝐶
26
𝑥 3 + 2𝑥 26
= +𝐶
26
Soal : (kerjakan)
Hitunglah!
1. 𝑥 3 + 6𝑥 5
6𝑥 2 + 12 𝑑𝑥
2. 𝑥 2 − 3𝑥 + 2 2
2𝑥 − 3 𝑑𝑥
3. 𝑥2 + 4 15
𝑥 𝑑𝑥
4. 5𝑥 3 − 18 7 15𝑥 2 𝑑𝑥
𝑥3
5. ( + 3 )2 𝑥 2 𝑑𝑥
2
6. 3𝑥 3𝑥 2 + 7 𝑑𝑥
7. 5𝑥 2 + 1 (5𝑥 3 + 3𝑥 − 8)6 𝑑𝑥
8. 5𝑥 2 + 1 5𝑥 3 + 3𝑥 − 2 𝑑𝑥
4
F. Integral Tak Tentu Fungsi Trigonometri
Pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki sebelum kita menguraikan tentang integral fungsi
trigonometri adalah turunan fungsi trigonometri.
Sekarang perhatikan turunan dari fungsi-fungsi trigonometri berikut!
No f(x) f’(x) No f(x) f’(x)
Dari tabel di atas, dapat ditentukan rumus-rumus dasar integral tak tentu fungsi trigonometri
sebagai berikut.
Tipe 1:
1. cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 + 𝐶 4. cosec 2 𝑥 𝑑𝑥 = − cot 𝑥 + 𝐶
2. sin 𝑥 𝑑𝑥 = − cos 𝑥 + 𝐶 5. tan 𝑥 sec 𝑥 𝑑𝑥 = sec 𝑥 + 𝐶
3. sec 2 𝑥 𝑑𝑥 = tan 𝑥 + 𝐶 6. cot 𝑥 cosec 𝑥 𝑑𝑥 = −cosec 𝑥 + 𝐶
Tipe 2 :
1 1
1. cos 𝑎𝑥 𝑑𝑥 = 𝑎 sin 𝑎𝑥 + 𝐶 4. cosec 2 𝑎𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑎 cot 𝑎𝑥 + 𝐶
1 1
2. sin 𝑎𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑎 cos 𝑎𝑥 + 𝐶 5. tan 𝑎𝑥 sec 𝑎𝑥 𝑑𝑥 = 𝑎 sec 𝑎𝑥 + 𝐶
1 1
3. sec 2 𝑎𝑥 𝑑𝑥 = 𝑎 tan 𝑎𝑥 + 𝐶 6. cot 𝑎𝑥 cosec 𝑎𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑎 cosec 𝑎𝑥 + 𝐶
Tipe 3 :
1
1. cos 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = 𝑎 sin 𝑎𝑥 + 𝑏 + 𝐶
1
2. sin 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = − cos 𝑎𝑥 + 𝑏 + 𝐶
𝑎
1
3. sec 2 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = 𝑎 tan 𝑎𝑥 + 𝑏 + 𝐶
1
4. cosec 2 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = − 𝑎 cot 𝑎𝑥 + 𝑏 + 𝐶
1
5. tan 𝑎𝑥 + 𝑏 sec 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = 𝑎 sec 𝑎𝑥 + 𝑏 + 𝐶
1
6. cot 𝑎𝑥 + 𝑏 cosec 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑑𝑥 = − 𝑎 cosec 𝑎𝑥 + 𝑏 + 𝐶
5
Contoh :
1
1. (𝑥 2 + sin 𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑥 2 𝑑𝑥 + sin 𝑥 𝑑𝑥 = 3 𝑥 3 − cos 𝑥 + 𝐶
b. Rumus Perbandingan
sin 𝛼
1. tan 𝛼 = cos 𝛼
cos 𝛼
2. cot 𝛼 =
sin 𝛼
c. Identitas Pythagoras
1. 𝑠𝑖𝑛2 𝛼 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 = 1
2. 1 + 𝑡𝑎𝑛2 𝛼 = 𝑠𝑒𝑐 2 𝛼
3. 1 + 𝑐𝑜𝑡 2 𝛼 = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 2 𝛼
6
Soal : (Kerjakan)
1. 2 sec 2 𝑥 𝑑𝑥
2. cos 2𝑥 𝑑𝑥
3. sin 4𝑥 − 2 𝑑𝑥
4. (sin 𝑥 + 3 cos 𝑥) 𝑑𝑥
5. (sec 𝑥 tan 𝑥 − 5 sin 𝑥) 𝑑𝑥
6. 2 sec 2 𝑥 − 𝑥 𝑑𝑥
7. cos 3𝑥 − 2 − 9 sin(2 − 3𝑥) 𝑑𝑥
8. (sin 𝑥 − cos 𝑥)2 𝑑𝑥
9. sin2 𝑥 𝑑𝑥
10. 4 sin 2𝑥 cos 2𝑥 𝑑𝑥
11. 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 − 2 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 + 2 𝑑𝑥
12. 2 sin 11𝑥 cos 5𝑥 𝑑𝑥
13. cos 4 𝑥 𝑑𝑥
14. 6 cos 8𝑥 cos 2𝑥 𝑑𝑥
𝜋
15. 4 sin 3𝑥 sin 3𝑥 + 3 𝑑𝑥
7
INTEGRAL TENTU
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑏 − 𝐹(𝑎)
𝑎
𝑏
Bentuk 𝐹 𝑏 − 𝐹(𝑎) ditulis dengan notasi khusus 𝐹(𝑥) 𝑎 yamg dinamakan notasi kurung siku,
sehingga :
𝑏
𝑏
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹(𝑥) 𝑎 = 𝐹 𝑏 − 𝐹(𝑎)
𝑎
Dengan a dinamakan batas bawah dan b dinamakan batas atas pengintegralan. Interval [a, b]
dinamakan wilayah pengintegralan.
Misal f(x) dan g(x) merupakan fungsi-fungsi kontinu dalam interval tertutup [a, b] , dan k adalah
konstanta, maka :
𝑎
1. 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 0
𝑏 𝑎
2. 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑏
𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑏 𝑏
3. 𝑎
𝑘 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑘 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝑏 𝑏 𝑏
4. 𝑎
𝑓 𝑥 ± 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ± 𝑎
𝑔 𝑥 𝑑𝑥
𝑏 𝑐 𝑏
5. 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 + 𝑐
𝑓 𝑥 𝑑𝑥, dengan a < c < b
𝑏
6. a. Jika 𝑓(𝑥) ≥ 0 pada interval 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, maka 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≥ 0
𝑏
b. Jika 𝑓(𝑥) ≤ 0 pada interval 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, maka 𝑎
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≤ 0
Contoh :
3
3
2𝑥 + 3 𝑑𝑥 = 𝑥 2 + 3𝑥 1 = 18 − 4 = 14
1
8
Soal : (kerjakan)
Hitunglah integral berikut!
4 1
1. 1
𝑥 𝑑𝑥 6. −1
3𝑥 2 − 2𝑥 𝑑𝑥
3 2 1
2. 0
𝑥 2 − 1 𝑑𝑥 7. 1
𝑥 3 − 𝑥 3 𝑑𝑥
2 3
3. 2
2𝑥 − 1 𝑑𝑥 8. 1
𝑥 − 2 3𝑥 + 1 𝑑𝑥
2 4
4. 1
5 𝑥 2 + 𝑥 𝑑𝑥 9. 0
( 𝑥 + 1)2 𝑑𝑥
3 1 1
5. 1 𝑥3
𝑑𝑥 10. 0
𝑥 3 𝑥 + 2 3 𝑥 𝑑𝑥