Anda di halaman 1dari 10

7.

1 Aturan Integrasi Dasar


Fungsi-fungsi yang ada pada kata sekarang disebut fungsi-fungsi elementer, yaitu
fungsi konstanta, fungsi pangkat, fungsi logaritma dan fungsi eksponen, fungsi
trigonometri dan fungsi invers trigonometri, serta semua fungsi yang diperoleh dari
hasil penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan komposisi dari fungsi-
fungsi tersebut. Jadi,
𝑒 𝑥 + 𝑒 −𝑥
𝑓(𝑥) = = cosh 𝑥
2
𝑔(𝑥) = (1 + 𝑐𝑜𝑠 4 𝑥)1⁄2
2
3𝑥 −2𝑥
ℎ(𝑥) =
ln(𝑥 2 + 1)
adalah fungsi elementer.
Diferensiasi suatu fungsi elementer dapat dilakukan langsung dengan
menggunakan aturan-aturan yang telah kita pelajari. Dan hasilnya selalu berupa fungsi
elementer. Integrasi (antidiferensiasi) adalah persoalan yang berbeda sama sekali.
Integrasi melibatkan sedikit teknik dan lebih banyak akal; lebih buruk lagi, hasilnya
tidak selalu berupa fungsi elementer. Misalnya, telah kita ketahui bahwa anti turunan
2
𝑒 −𝑥 dan (sin 𝑥)⁄𝑥 bukan fungsi elementer.
Dua teknik dasar untuk integrasi adalah subtitusi dan integrasi parsial
(integration by parts). Metode substitusi telah diperkenalkan dalam Subbab 4.4 (Jilid
1); kadang kala kita juga menggunakannya dalam bab-bab berikutnya.

Bentuk Baku Penggunaan secara efektif metode subtitusi tergantung pada


ketersediaan daftar integral-integral yang sudah dikenal. Daftar seperti ini (tetapi terlalu
panjang untuk dihafal) diberikan pada bagian dalam kulit belakang buku ini. Daftar
singkat di bawah ini sangat berguna sehingga kami berpendapat bahwa setiap
mahasiswa harus menghafalkannya.

Bentuk Integral Baku

𝑢𝑟+1
𝑟 + 𝐶 𝑟 ≠ −1
Konstanta, pangkat 1. ∫ 𝑘 𝑑𝑢 − 𝑘𝑢 + 𝐶 2. ∫ 𝑢 𝑑𝑢 = { 𝑟+1
ln|𝑢| + 𝐶 𝑟 = −1

𝑎𝑢
Eksponensial 3. ∫ 𝑒 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑒 𝑢 + 𝐶 14. ∫ 𝑎𝑢 𝑑𝑢 = ln 𝑎 + 𝐶, 𝑎 ≠ 1, 𝑎 > 0
Fungsi Trigonometri 5. ∫ sin 𝑢 𝑑𝑢 = − cos 𝑢 + 𝐶 16. ∫ cos 𝑢 𝑑𝑢 = sin 𝑢 + 𝐶

7. ∫ sec 2 𝑢 𝑑𝑢 = tan 𝑢 + 𝐶 18. ∫ 𝑐𝑠𝑐 2 𝑢 𝑑𝑢 = − cot 𝑢 + 𝐶

9. ∫ sec 𝑢 tan 𝑢 𝑑𝑢 = sec 𝑢 + 𝐶 10. ∫ csc 𝑢 cot 𝑢 𝑑𝑢 = − csc 𝑢 + 𝐶

11. ∫ tan 𝑢 𝑑𝑢 = − ln|cos 𝑢| + 𝐶 12. ∫ cot 𝑢 𝑑𝑢 = ln|sin 𝑢| + 𝐶

𝑑𝑢 𝑢 𝑑𝑢 1 𝑢
Fungsi Aljabar 13. ∫ √𝑎2 = sin−1 (𝑎) + 𝐶 14. ∫ 𝑎2 −𝑢2 = 𝑎 𝑡𝑎𝑛−1 (𝑎) + 𝐶
−𝑢2

𝑑𝑢 1 |𝑢| 1 𝑎
15. ∫ = 𝑎 sec −1 ( 𝑎 ) + 𝐶 = 𝑎 cos (|𝑢|) + 𝐶
𝑢√𝑎2 −𝑢2

Fungsi hiperbolik 16. ∫ sinh 𝑢 𝑑𝑢 = cosh 𝑢 + 𝐶 17. ∫ cosh 𝑢 𝑑𝑢 = sinh 𝑢 + 𝐶

Subtitusi Dalam Integral Tak-Tentu Misalkan Anda menghadapi suatu


integral tak-tentu. Jika ini bentuk baku, cukup tuliskan jawabannya. Jika bukan, carilah
suatu substitusi yang akan mengubahnya menjadi bentuk baku. Jika subtitusi yang
Anda coba tidak berhasil, cobalah yang lain. Kemampuan untuk melakukan ini
membutuhkan banyak latihan.
Metode substitusi telah diberikan dalam teorema 4.4B dan diberikan lagi di sini
untuk memudahkan pembaca.
Teorema A Substitusi dalam Integral Tak-Tentu
Misalkan 𝑔 adalah fungsi yang terdiferensiasikan dan misalkan 𝐹 adalah anti-turunan
𝑓. Maka, jika 𝑢 = 𝑔(𝑥),

∫ 𝑓(𝑔(𝑥))𝑔′(𝑥) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑢) 𝑑𝑢 = 𝐹(𝑢) + 𝐶 = 𝐹(𝑔(𝑥)) + 𝐶

𝑥
CONTOH 1 Carilah ∫ 𝑐𝑜𝑠2 (𝑥 2) 𝑑𝑥.

PENYELESAIAN Perhatikan sejenak integral tersebut. Karena 1⁄cos2 𝑥 = 𝑠𝑒𝑐 2 𝑥.


Anda akan diingatkan pada bentuk baku ∫ 𝑠𝑒𝑐 2 𝑢 𝑑𝑢. Misalkan 𝑢 = 𝑥 2 , 𝑑𝑢 = 2𝑥 𝑑𝑥.
Maka :
𝑥 1 1 1
∫ 𝑑𝑥 = ∫ ∙ 2𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑠𝑒𝑐 2 𝑢 𝑑𝑢
𝑐𝑜𝑠 2 (𝑥 2 ) 2 2
2 𝑐𝑜𝑠 (𝑥 ) 2
1 1
= tan 𝑢 + 𝐶 = tan(𝑥 2 ) + 𝐶
2 2
3
Contoh 2 Carilah ∫ √5−9𝑥2 𝑑𝑥
𝑑𝑢
PENYELESAIAN Ingatlah bentuk ∫ √𝑎2 . Kita misalkan 𝑢 = 3𝑥, sehingga 𝑑𝑢 =
−𝑢2

3 𝑑𝑥. Maka
3 1 𝑢
∫ 𝑑𝑥 = ∫ 𝑑𝑢 = sin−1 ( )+𝐶
√5 − 9𝑥 2 √5 − 𝑢2 √5
3𝑥
= sin−1 ( ) + 𝐶
√5

6𝑒 1⁄𝑥
CONTOH 3 Carilah ∫ 𝑑𝑥
𝑥2

PENYELESAIAN Ingatlah bentuk ∫ 𝑒 𝑢 𝑑𝑢. Misalkan 𝑢 = 1⁄𝑥 , sehingga 𝑑𝑢 =


(−1⁄𝑥 2 ) 𝑑𝑥. Maka
6𝑒 1⁄𝑥 −1
∫ 2 𝑑𝑥 = −6 ∫ 𝑒 1⁄𝑥 ( 𝑑𝑥) = −6 ∫ 𝑒 𝑢 𝑑𝑢
𝑥 𝑥
= −6𝑒 𝑥 + 𝐶 = −6𝑒 1⁄𝑥 + 𝐶

𝑒𝑥
CONTOH 4 Carilah ∫ 4+9𝑒 2𝑥 𝑑𝑥.
1
PENYELESAIAN Ingatlah bentuk ∫ 𝑎2 −𝑢2 𝑑𝑢. Misalkan 𝑢 = 3𝑒 𝑥 , sehingga 𝑑𝑢 =

3𝑒 𝑥 𝑑𝑥. Maka
𝑒𝑥 1 1 1 1
∫ 2𝑥
𝑑𝑥 = ∫ 2𝑥
(3𝑒 𝑥 𝑑𝑥) = ∫ 𝑑𝑢
4 + 9𝑒 3 4 + 9𝑒 3 4 + 𝑢2
1 1 𝑢 1 3𝑒 𝑥
= ∙ tan−1 ( ) + 𝐶 = tan−1 ( )+𝐶
3 2 2 6 2
Tidak ada aturan yang mengharuskan Anda menuliskan subtitusi-𝑢. Jika Anda
dapat melakukannya di dalam pikiran, itu boleh-boleh saja. Di bawah ini adalah
ilustrasi.

CONTOH 5 Carilah ∫ 𝑥 cos 𝑥 2 𝑑𝑥.


PENYELESAIAN Di dalam pikiran, substitusikan 𝑢 = 𝑥 2 .
1 1
∫ 𝑥 cos 𝑥 2 𝑑𝑥 = ∫(cos 𝑥 2 )(2𝑥 𝑑𝑥) = sin2 𝑥 + 𝐶
2 2

𝑎tan 𝑡
CONTOH 6 Carilah ∫ cos2 𝑡 𝑑𝑡.
PENYELESAIAN Di dalam pikiran, substitusikan 𝑢 = 𝑥 2 .
𝑎tan 𝑡 tan 𝑡 (sec 2
𝑎tan 𝑡
∫ 𝑑𝑡 = ∫ 𝑎 𝑡 𝑑𝑡) = +𝐶
cos 2 𝑡 ln 𝑎

Subtitusi Dalam Integral Tentu Topik ini dibahas dalam Subbab 4.4. Ini sama
saja seperti subtitusi dalam integral tak-tentu, tetapi kita harus ingat untuk melakukan
perubahan yang sesuai dalam limit-limit berintegrasi.

5
CONTOH 7 Hitunglah ∫2 𝑡√𝑡 2 − 4 𝑑𝑡.
PENYELESAIAN Misalkan 𝑢 = 𝑡 2 − 4 , sehingga 𝑑𝑢 = 2𝑡 𝑑𝑡; perhatikan bahwa
𝑢 = 0 ketika 𝑡 = 2 dan 𝑢 = 21 ketika 𝑡 = 5. Jadi,
5
1 5
∫ 𝑡√𝑡 2 − 4 𝑑𝑡 = ∫ (𝑡 2 − 4)1⁄2 (2𝑡 𝑑𝑡)
2 2 2
1 21 1⁄2
= ∫ 𝑢 𝑑𝑢
2 0
21
1 1
= [ 𝑢3⁄2 ] = (21)3⁄2 ≈ 32,08
3 0 3

3
CONTOH 8 Carilah ∫1 𝑥 3 √𝑥 4 + 11 𝑑𝑥.
PENYELESAIAN Di dalam pikiran, substitusikan 𝑢 = 𝑥 4 + 11.
3
1 3 4
∫ 𝑥 3 √𝑥 4 + 11 𝑑𝑥. = ∫ (𝑥 + 11)1⁄2 (4𝑥 3 𝑑𝑥)
1 4 1
3
1 4 3⁄2
= [ (𝑥 + 11) ]
6 1
1
= [923⁄2 − 123⁄2 ] ≈ 140,144
6
7.2 Integrasi Parsial
Jika integrasi menggunakan substitusi gagal, kita mungkin saja dapat menggunakan
subtitusi ganda (double substitution), yang lebih dikenal sebagai integrasi parsial.
Metode ini didasarkan pada integrasi dari rumus untuk turunan dari hasilkali dua fungsi.
Misalkan 𝑢 = 𝑢(𝑥) dan 𝑣 = 𝑣(𝑥). Maka
𝐷𝑥 [𝑢(𝑥)𝑣(𝑥)] = 𝑢(𝑥)𝑣 ′ (𝑥) + 𝑣(𝑥)𝑢′(𝑥)
atau
𝑢(𝑥)𝑣 ′ (𝑥) = 𝐷𝑥 [𝑢(𝑥)𝑣(𝑥)] − 𝑣(𝑥)𝑢′(𝑥)
Dengan mengintegrasikan kedua ruas persamaan tersebut, kita peroleh

∫ 𝑢(𝑥)𝑣 ′ (𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑢(𝑥)𝑣(𝑥) − ∫ 𝑣(𝑥)𝑢′(𝑥) 𝑑𝑥

Karena 𝑑𝑣 = 𝑣 ′ (𝑥) 𝑑𝑥 dan 𝑑𝑢 = 𝑢′(𝑥) 𝑑𝑥, persamaan di depan biasanya ditulis


dengan lambang sebagai berikut:

Integrasi Parsial Integral Tak-Tentu

∫ 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢𝑣 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢

Rumus yang berpadanan untuk integral tentu adalah


𝑏 𝑏
∫ 𝑢(𝑥)𝑣 ′ (𝑥) 𝑑𝑥 = [𝑢(𝑥)𝑣(𝑥)]𝑏𝑎 − ∫ 𝑣(𝑥)𝑢′(𝑥) 𝑑𝑥
𝑎 𝑎

Gambar 1 mengilustrasikan interpretasi geometri dari


integral parsial. Kita ringkas ini sebagai berikut :

Integrasi Parsial: Integral Tentu

𝑏 𝑏
∫ 𝑢 𝑑𝑣 = |𝑢𝑣| − ∫ 𝑣 𝑑𝑢
𝑎 𝑎

Rumus-rumus ini memperkenankan kita mengubah soal integrasi 𝑢 𝑑𝑣 menjadi


integrasi 𝑣 𝑑𝑢. Keberhasilannya tergantung pada pemilihan yang tepat untuk 𝑢 dan 𝑑𝑣,
kecakapan yang dapat diasah melalui latihan.

CONTOH 1 Carilah ∫ 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥.


PENYELESAIAN Kita ingin menuliskan 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 sebagai 𝑢 𝑑𝑣. Salah satu
kemungkinannya ialah dengan memisahkan 𝑢 = 𝑥 dan 𝑑𝑣 = cos 𝑥 𝑑𝑥. Maka 𝑑𝑢 = 𝑑𝑥
dan 𝑣 = ∫ cos 𝑑𝑥 = sin 𝑥 (kita dapat menghilangkan konstanta integrasi pada tahap
ini). Berikut adalah ringkasan subtitusi ganda ini dalam bentuk yang mudah.
𝑢=𝑥 𝑑𝑣 = cos 𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑢 = 𝑑𝑥 𝑣 = sin 𝑥
Rumus integrasi parsial memberikan

∫⏟
𝑥⏟cos 𝑥 𝑑𝑥 = ⏟
𝑥 sin
⏟𝑥 − ∫ sin
⏟𝑥 𝑑𝑥

𝑢 𝑑𝑣 𝑢 𝑣 𝑣 𝑑𝑢

= 𝑥 sin 𝑥 + cos 𝑥 + 𝐶
Kita berhasil pada percobaan pertama kita subtitusi lainnya akan berupa
𝑢 = cos 𝑥 𝑑𝑣 = 𝑥 𝑑𝑥
𝑥2
𝑑𝑢 = − sin 𝑥 𝑑𝑥 𝑣= 2

Kali ini rumus integrasi parsial memberikan


𝑥2 𝑥2
(cos 𝑥) 𝑥⏟
∫⏟ (cos 𝑥) − ∫ ⏟
𝑑𝑥 = ⏟ (− sin 𝑥 𝑑𝑥)

2 ⏟
2
𝑢 𝑑𝑣 𝑢 𝑑𝑢
𝑣 𝑣

yang juga benar, akan tetapi tidak membantu. Integral baru di ruas kanan menjadi lebih
rumit daripada yang semula. Oleh karena itu, kita harus melakukan pemilihan yang
tepat untuk 𝑢 dan 𝑑𝑣.

2
CONTOH 2 Carilah ∫1 ln 𝑥 𝑑𝑥.
PENYELESAIAN Kita buat subtitusi berikut,
𝑢 = ln 𝑥 𝑑𝑣 = 𝑑𝑥
1
𝑑𝑢 = (𝑥) 𝑑𝑥 𝑣=𝑥

Maka,
2 2
1
∫ ln 𝑥 𝑑𝑥 = [𝑥 ln 𝑥]12 − ∫ 𝑥 𝑑𝑥
1 1 𝑥
2
= 2 ln 2 − ∫ 𝑑𝑥
1

= 2 ln 2 − 1 ≈ 0,386

CONTOH 3 Carilah ∫ arcsin 𝑥 𝑑𝑥.


PENYELESAIAN Kita lakukan substitusi
𝑢 = arcsin 𝑥 𝑑𝑣 = 𝑑𝑥
1
𝑑𝑢 = √1−𝑥 2 𝑑𝑥 𝑣=𝑥

Maka,
𝑥
∫ arcsin 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 arcsin 𝑥 − ∫ 𝑑𝑥
√1 − 𝑥 2
1
= 𝑥 arcsin 𝑥 + ∫(1 − 𝑥 2 )−1⁄2 (−2𝑥 𝑑𝑥)
2
1
= 𝑥 arcsin 𝑥 + ∙ 2(1 − 𝑥 2 )1⁄2 + 𝐶
2
= 𝑥 arcsin 𝑥 + √1 − 𝑥 2 + 𝐶

2
CONTOH 4 Carilah ∫1 𝑡 6 ln 𝑡 𝑑𝑡.
PENYELESAIAN Kita lakukan subtitusi
𝑢 = ln 𝑡 𝑑𝑣 = 𝑡 6 𝑑𝑡
1 1
𝑑𝑢 = 𝑑𝑡 𝑣 = 7 𝑡7
𝑡

Maka,
2 2 2
1 7 1 1
∫ 𝑡 ln 𝑡 𝑑𝑡 = [ 𝑡 ln 𝑡] − ∫ 𝑡 7 ( 𝑑𝑡)
6
1 7 1 1 7 𝑡
1 1 2 6
= (128 ln 2 − ln 1) − ∫ 𝑡 𝑑𝑡
7 7 1
128 1
= ln 2 − [𝑡 7 ]12
7 49
128 127
= ln 2 − ≈ 10,083
7 49

Integrasi Parsial Berulang Kadang-kadang Kita harus melakukan integrasi parsial


beberapa kali.

CONTOH 5 Carilah ∫ 𝑥 2 sin 𝑥 𝑑𝑥.


PENYELESAIAN Misalkan
𝑢 = 𝑥2 𝑑𝑣 = sin 𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑢 = 2𝑥 𝑑𝑥 𝑣 = − cos 𝑥
Maka,

∫ 𝑥 2 sin 𝑥 𝑑𝑥 = −𝑥 2 cos 𝑥 + 2 ∫ 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥


Kita telah memperoleh kemajuan (pangkat pada 𝑥 berkurang dari 2 menjadi 1), dari sini
Kita harus melakukan integrasi parsial sekali lagi pada integral di sebelah kanan.
Sebenarnya, kita telah mengerjakan integral ini dalam Contoh 1, jadi kita akan
menggunakan hasilnya di sini

∫ 𝑥 2 sin 𝑥 𝑑𝑥 = −𝑥 2 cos 𝑥 + 2(𝑥 sin 𝑥 + cos 𝑥 + 𝐶)

= −𝑥 2 cos 𝑥 + 2𝑥 sin 𝑥 + 2 cos 𝑥 + 𝐾

CONTOH 6 Carilah ∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 .


PENYELESAIAN Gunakan 𝑢 = 𝑒 𝑥 dan 𝑑𝑣 = sin 𝑥 𝑑𝑥. Maka 𝑑𝑢 = 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 dan 𝑣 =
− cos 𝑥. Jadi,

∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑒 𝑥 cos 𝑥 + ∫ 𝑒 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥

yang tampaknya tidak memperbaiki keadaan-tetapi tidak lebih buruk. Jadi, jangan
menyerah dan cobalah integrasi parsial sekali lagi. Pada integral di kanan, misalkan
𝑢 = 𝑒 𝑥 dan 𝑑𝑣 = cos 𝑥 𝑑𝑥, sehingga 𝑑𝑢 = 𝑒 𝑥 𝑑𝑥 dan 𝑣 = sin 𝑥. Maka

∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒 𝑥 sin 𝑥 − ∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥

Ketika kita subtitusikan ini ke dalam hasil pertama, kita peroleh

∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑒 𝑥 cos 𝑥 + 𝑒 𝑥 sin 𝑥 − ∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥

Dengan memindahkan suku yang terakhir ke ruas kiri dan menggabungkan suku-
sukunya, kita memperoleh,

2 ∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒 𝑥 (sin 𝑥 − cos 𝑥) + 𝐶

dan akhirnya
1
∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑒 𝑥 (sin 𝑥 − cos 𝑥) + 𝐶
2
Fakta bahwa integral yang hendak kita cari muncul kembali di ruas kananlah
yang membuat Contoh 6 dapat diperoleh.

Rumus Reduksi Suatu rumus yang berbentuk

∫ 𝑓 𝑛 (𝑥)𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 = ℎ(𝑥) + ∫ 𝑓 𝑘 (𝑥)𝑔(𝑥) 𝑑𝑥


di mana 𝑘 < 𝑛, dinamakan rumus reduksi (pangkat 𝑓 direduksi/berkurang). Rumus-
rumus seperti ini seringkali diperoleh dengan menggunakan integrasi parsial.

CONTOH 7 Turunkanlah suatu rumus reduksi untuk ∫ sin𝑛 𝑥 𝑑𝑥.


PENYELESAIAN Misalkan 𝑢 = sin𝑛−1 𝑥 dan 𝑑𝑣 = sin 𝑥 𝑑𝑥. Maka
𝑑𝑢 = (𝑛 − 1) sin𝑛−2 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 dan 𝑣 = − cos 𝑥
dan

∫ sin𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = − sin𝑛−1 𝑥 cos 𝑥 + (𝑛 − 1) ∫ sin𝑛−2 𝑥 cos 2 𝑥 𝑑𝑥

Jika kita mengganti cos2 𝑥 dengan 1 − sin2 𝑥 pada integral yang terakhir, kita peroleh

∫ sin𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = − sin𝑛−1 𝑥 cos 𝑥 + (𝑛 − 1) ∫ sin𝑛−2 −(𝑛 − 1) ∫ sin𝑛 𝑥 𝑑𝑥

Setelah menggabungkan integral pertama dan integral yang terakhir dan menyelesaikan
untuk ∫ sin𝑛 𝑥 𝑑𝑥. Kita memperoleh rumus reduksi (valid untuk 𝑛 ≥ 2).
− sin𝑛−1 𝑥 cos 𝑥 𝑛 − 1
∫ sin𝑛 𝑥 𝑑𝑥 = + ∫ sin𝑛−2 𝑥 𝑑𝑥
𝑛 𝑛

𝜋⁄2
CONTOH 8 Gunakan rumus reduksi di atas untuk menghitung ∫0 sin8 𝑥 𝑑𝑥.
PENYELESAIAN Perhatikan bahwa
𝜋⁄2 𝜋⁄2
8
− sin𝑛−1 𝑥 cos 𝑥 𝑛 − 1 𝜋⁄2 𝑛−2
∫ sin 𝑥 𝑑𝑥 = [ ] + ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥
0 𝑛 0
𝑛 0

𝑛 − 1 𝜋⁄2 𝑛−2
=0+ ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥
𝑛 0

Jadi,
𝜋⁄2
7 𝜋⁄2 6
∫ sin8 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥
0 8 0
7 5 𝜋⁄2 4
= ∙ ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥
8 6 0
7 5 3 𝜋⁄2 2
= ∙ ∙ ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥
8 6 4 0
7 5 3 1 𝜋⁄2
= ∙ ∙ ∙ ∫ 1 𝑑𝑥
8 6 4 2 0
7 5 3 1 𝜋 35
= ∙ ∙ ∙ ∙ = π
8 6 4 2 2 256
𝜋⁄2
Rumus-rumus untuk ∫0 sin𝑛 𝑥 𝑑𝑥 dapat dicari dengan cara yang serupa
(Rumus 113 pada bagian belakang buku ini).

Anda mungkin juga menyukai