Anda di halaman 1dari 16

MODUL INTEGRAL

Oleh:

Sivica Elmaningtyas, S. Si.

SMA N 1 YOGYAKARTA

2022

KONSEP INTEGRAL....................................................................................................................... 2

INTEGRAL TAK TENTU ................................................................................................................. 3

INTEGRAL TENTU......................................................................................................................... 6

TEKNIK PENGINTEGRALAN .......................................................................................................... 8

A. INTEGRAL SUBSTITUSI ......................................................................................... 8

B. INTEGRAL PARSIAL ............................................................................................. 12

1
KONSEP INTEGRAL

Matematika memiliki banyak pasangan operasi balikan: penambahan dan pengurangan,


perkalian dan pembagian, serta pemangkatan dan penarikan akar. Dalam masing-masing
kasus, operasi yang kedua menghapuskan yang pertama, dan sebaliknya. Salah satu
ketertarikan kita dalam operasi balikan adalah kegunaannya dalam menyelesaikan persamaan.
Misalnya, memecahkan 𝑥 3 = 8 melibatkan penarikan akar. Kita telah mengkaji diferensiasi
dalam dua bab yang terakhir. Jika kita bermaksud memecahkan persamaan yang melibatkan
turunan kita akan memerlukan balikannya, disebut anti-turunan atau anti-diferensiasi atau
integrasi.

Contohnya, turunan dari fungsi 𝑓(𝑥) = 4𝑥 6 adalah 𝑓 ′ (𝑥) = 24𝑥 5 . Namun, bagaimana
jika kita ingin mengetahui fungsi 𝑓(𝑥) apabilla yang diketahui adalah fungsi 𝑓 ′ (𝑥)? Jika
proses dari 𝑓(𝑥) menjadi 𝑓 ′ (𝑥) merupakan proses turunan/derivatif, maka proses dari 𝑓′(𝑥)
menjadi 𝑓(𝑥) merupakan proses antiturunan/integral.

Definisi

𝐹 disebut anti-turunan 𝑓 pada interval 𝐼 jika 𝐹 ′ (𝑥) = 𝑓(𝑥) untuk semua 𝑥 dalam 𝐼.

2
INTEGRAL TAK TENTU

Contoh 1

Carilah anti-turunan dari 24𝑥 5 pada (−∞, ∞).

Penyelesaian

Kita mencari suatu fungsi 𝐹 yang memenuhi 𝐹 ′ (𝑥) = 24𝑥 5 untuk semua x real. Dari
pengalaman kita dalam bab turunan/derivatif kita peroleh bahwa yang memenuhi adalah
𝐹(𝑥) = 4𝑥 6 . Namun, akan muncul penyelesaian lain untuk Contoh 1. Fungsi 𝐹(𝑥) =
4𝑥 6 + 4 dan fungsi 𝐹(𝑥) = 4𝑥 6 − 1 juga memenuhi 𝐹 ′ (𝑥) = 24𝑥 5 ; ini juga adalah suatu
anti-turunan dari 𝑓(𝑥) = 24𝑥 5 . Pada kenyataannya, 𝐹(𝑥) = 4𝑥 6 + 𝐶, dengan 𝐶 konstanta
sebarang, adalah suatu anti-turunan dari 24𝑥 6 pada (−∞, ∞). Dapat disumpulkan bahwa
terdapat banyak kemungkinan penambahan konstanta pada anti turunan dari suatu fungsi.

Notasi untuk Anti-Turunan

Integral dinotasikan dengan lambang ∫ … 𝑑𝑥. Untuk saat ini, cukup tanamkan bahwa ∫ … 𝑑𝑥
merupakan anti0turunan terhadap variabel 𝑥.

Teorema 1. Aturan Pangkat

𝑎
∫ 𝑎𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑥 𝑛+1 + 𝐶 = 𝐹(𝑥) + 𝐶
𝑛+1

Di mana 𝑛 merupakan bilangan rasional selain -1.

Selanjutnya kita akan menggunakan istilah integral tak-tentu sebagai ganti anti-turunan.
Dalam lambang ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥, ∫ disebut tanda integral dan 𝑓(𝑥) disebut integran.

Contoh 2
5
Carilah anti-turunan umum dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 .

Penyelesaian

3
5 1 5
∫ 𝑥 3 𝑑𝑥 = 𝑥 3+1 + 𝐶
5
3+1
1 8
= 𝑥3 + 𝐶
8
3
3 8
= 𝑥3 + 𝐶
8

*Perhatikan bahwa untuk mengintegrasi suatu pangkat x kita perbesar pangkatnya dengan 1
dan membaginya dengan pangkat yang baru.

Contoh 3

𝑎
∫ 𝑎𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑥 𝑛+1 + 𝐶 = 𝐹(𝑥) + 𝐶
𝑛+1
3
∫ (𝑢2 − 2𝑢 + 7) 𝑑𝑢 = ⋯

Penyelesaian

3 1 3 2
∫ (𝑢2 − 2𝑢 + 7) 𝑑𝑢 = 𝑢2+1 − 𝑢1+1 + 7𝑢 + 𝐶
3 1+1
2+1
2 5
= 𝑢2 − 𝑢2 + 7𝑢 + 𝐶
5

Contoh 3 ∫(6 cos 𝑥 + 3𝑥 3 ) 𝑑𝑥

Penyelesaian

3
∫(6 cos 𝑥 + 3𝑥 3 ) 𝑑𝑥 = 6 sin 𝑥 + 𝑥 4 + 𝐶
4

4
Sifat-sifat Integral tak Tentu

∫ 𝑑𝑥 = 𝑥 + 𝐶

∫ 𝑘 𝑑𝑥 = 𝑘𝑥 + 𝐶

∫ 𝑘 ∙ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑘 ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥

∫[𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)] 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 ± ∫ 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥

Rumus-rumus Integral
Fungsi Anti-turunan
𝑎
𝑎𝑥 𝑛 , 𝑛 ≠ −1 𝑥 𝑛+1 + 𝐶
𝑛+1
sin 𝑥 − cos 𝑥 + 𝐶
cos 𝑥 sin 𝑥 + 𝐶
sec 2 𝑥 tan 𝑥 + 𝐶
csc 2 𝑥 − cot 𝑥 + 𝐶
sec 𝑥 tan 𝑥 sec 𝑥 + 𝐶
csc 𝑥 cot 𝑥 − csc 𝑥 + 𝐶
*tambahan
1
ln|𝑥| + 𝐶
𝑥
𝑒𝑥 𝑒𝑥 + 𝐶

Latihan Soal 1

(4) {
"
3 3 "" -3×2+4 ✗ + fco)= I
¥+1 % × c.
-

3
✗ ✗ +
𝟏. ∫ 3𝑥 4 𝑑𝑥 → ✗ = ±
%,
=

,
+ ,
3-2-31-4 1- C- O
-

I
2×+13
3 c-
'
%
?%
' %
-

𝟐. ∫ 2 √𝑥 7 𝑑𝑥
¥ t C 2

→ ✗ =

𝟑. ∫(17𝑥 5 − 3𝑥 3 + 6𝑥 − 4) 𝑑𝑥 →
1+-6×6 _

&, ✗ 41-3×2 -4×1-0

𝟒. Jika 𝑓 ′ (𝑥) = 6𝑥 3 − 6𝑥 + 4 dan 𝑓(1) = 0 maka 𝑓(0) = ⋯

𝑥6 − 4
𝟓. ∫ ( 5 ) 𝑑𝑥 = ⋯
3𝑥 − 6𝑥 2

)d✗y 15¥ ]
✗ 2-411×2+2 } /✗
f( }/
✗2+2 DX 1- dx
, ᵈ×
}
×
3×31×2/-2 )
:( Et :)
.+÷d✗ 5
1×2+2
3×3
DX =

% % +

;s×+÷ ,
INTEGRAL TENTU

Definisi

Jika sebuah fungsi 𝑓(𝑥) kontinu pada interval 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 dan 𝐹(𝑥) merupakan integral
dari 𝑓(𝑥) maka integral 𝑓(𝑥) pada interval [𝑎, 𝑏] adalah

∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝐹(𝑥)|𝑏𝑎 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)


𝑎

Di mana 𝑎 < 𝑏.

Bisa dibaca “integral 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 dari 𝑥 = 𝑎 sampai 𝑥 = 𝑏”. Integral tersebut merupakan
integral tentu dengan 𝑎 sebagai batas bawah dan 𝑏 sebagai batas atas. Misal 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥)
merupakan fungsi-fungsi yang kontinu dalam interval tertutup [𝑎, 𝑏], maka berlaku sifat-sifat
integral tentu berikut.

Sifat-sifat Integral tak Tentu


𝑎

∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 0
𝑎
𝑏 𝑏

∫ 𝑘 ∙ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑘 ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
𝑎 𝑎
𝑏 𝑏 𝑏

∫[𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)] 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 ± ∫ 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥


𝑎 𝑎 𝑎
𝑏 𝑎

∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = − ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
𝑎 𝑏
𝑏 𝑐 𝑏

∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 + ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥


𝑎 𝑎 𝑐

Contoh 4
3

∫(𝑥 3 + 6) 𝑑𝑥 = ⋯
2

Penyelesaian

6
3
3
1
∫(𝑥 3 + 6) 𝑑𝑥 = 𝑥 4 + 6𝑥|
4 2
2
1 1
= ( 34 + 6 ∙ 3) − ( 24 + 6 ∙ 2)
4 4
81
= + 18 − 4 − 12
4
89
=
4
Contoh 5
𝜋
2

∫ cos 𝑥 + sin 𝑥 𝑑𝑥 = ⋯
0

Penyelesaian
𝜋
2
𝜋
∫ cos 𝑥 + sin 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 − cos 𝑥|02
0
𝜋 𝜋
= (sin − cos ) − (sin 0 − cos 0)
2 2
= (1 − 0) − (0 − 1)
=2
Latihan Soal 2 36 -
27 t 9

3
% 2

(3) -
3C 3) + 3(3) = 18
2
𝟏. ∫(4𝑥 − 6𝑥 + 3) 𝑑𝑥 = ⋯
4-3 C-1)
3 2
3 C- 1) 3 C- 1) -1
4-3×3 3×21-3×1?
t
_

−1
3- t
-

§
-

, + 3
-
3

𝟐. ∫(1 − 3𝑥)(2 + 𝑥 2 ) 𝑑𝑥 = ⋯ " 4 t


1-3>8 -
12 -

12

2×1--13×3 3-4×4 /
2

0 2 1- ✗ -
6✗ -
3×3 → - 3×2 _

§
52
0
4 + -

24
= _

3-
1 7 7
tf :
% % %
+
-12
y
=

𝟑. Jika diketahui ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 16 dan ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 4 maka ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = ⋯


5 1 5 4 =

% + 16

𝑞 𝑞 𝑝

𝟒. Jika nilai ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 4 dan ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = −3, maka ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = ⋯


𝑝 𝑟 𝑟
fcxldx
:
=/ fcxldxt : dx

3
% food
-
=

𝑡 ✗ t 4

𝟓. Diketahui ∫(2𝑥 − 7) 𝑑𝑥 = 4. Hasil dari 2𝑡 − 9 adalah …


fcx ) DX = 7
-

𝑡−2 4×2 7- ✗ -

22 a 4T =

) t(¥É¥
(-12-7-1) ((-1-212-71--14)=4 t
¥
_

7 =

(th -

tt ) -

(4-2-41--4) -

tt -

141=4
t -7-4--4 +41-+4-171--14=4 -9--2
TEKNIK PENGINTEGRALAN

Terkadang kita akan menjumpai fungsi-fungsi yang memiliki bentuk cukup rumit dan
tidak sesuai dengan bentuk pada rumus dasar integral. Terdapat dua teknik untuk
mengintegralkan fungsi-fungsi seperti itu yaitu integral substitusi dan integral parsial.

A. INTEGRAL SUBSTITUSI
Konsep dasar dari metode ini yaitu menyederhanakan bentuk integral yang kompleks.
Aturan substitusi digunakan pada kasus: sulit menentukan antiturunan integran secara
langsung, tetapi bagian tertentu integran dapat dimisalkan dengan variabel baru sehingga
lebih mudah dicari antiturunannya.

Biasanya, soal integral yang dapat diselesaikan menggunakan cara substitusi terdiri
dari 2 fungsi, di mana turunan dari salah satu fungsinya merupakan fungsi lainnya atau
memiliki hubungan dengan fungsi lainnya. Dengan begitu, bentuk integral dapat diubah ke
dalam bentuk baku yang sudah dedifinisikan dalam tabel rumus-rumus integral. Jika
substitusi yang Anda coba tidak berhasil, cobalah yang lain. Kemampuan untuk melakukan
ini membutuhkan banyak latihan.

Bentuk umum integral substitusi sebagai berikut.

Definisi

Misal 𝑔 adalah fungsi yang dapat didiferensialkan dan 𝐹 merupakan integral dari 𝐹. Maka,
jika 𝑢 = 𝑔(𝑥),

∫ 𝑓(𝑔(𝑥))𝑔′ (𝑥) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑢) 𝑑𝑢 = 𝐹(𝑢) + 𝐶 = 𝐹(𝑔(𝑥)) + 𝐶

Contoh 6

∫(4𝑥 + 5)4 𝑑𝑥 = ⋯

Penyelesaian

Misal 𝑢 = 4𝑥 + 5 maka

𝑑𝑢 𝑑𝑢
= 4 ↔ 𝑑𝑥 =
𝑑𝑥 4

8
Integralnya menjadi

𝑑𝑢
∫(4𝑥 + 5)4 𝑑𝑥 = ∫ 𝑢4
4
1
= ∫ 𝑢4 𝑑𝑢
4
1 1
= ( 𝑢5 + 𝐶)
4 5
1 5
= 𝑢 + 𝐶1
20

Contoh 7

∫ 𝑥 2 √2𝑥 3 − 5 𝑑𝑥 = ⋯

Penyelesaian

Misal 𝑢 = 2𝑥 3 − 5, maka

𝑑𝑢 𝑑𝑢
= 6𝑥 2 ↔ 𝑑𝑥 = 2
𝑑𝑥 6𝑥

Integralnya menjadi

1 𝑑𝑢
∫ 𝑥 2 √2𝑥 3 − 5 𝑑𝑥 = ∫ 𝑥 2 𝑢2
6𝑥 2
1 1
= ∫ 𝑢2 𝑑𝑢
6
1 1 3
= ∙ 𝑢2 + 𝐶
6 3
2
1 3
= (2𝑥 3 − 5)2 + 𝐶
9

Contoh 8
1

∫ cos(3𝑥 − 3) 𝑑𝑥
0

Penyelesaian

*Perhatikan bahwa rumus integral cos dalam tabel rumus-rumus integral adalah ∫ cos 𝑥 𝑑𝑥 =
sin 𝑥 + 𝐶. Rumus tersebut berlaku untuk integral cos terhadap variabel di dalam cos yaitu 𝑥.

9
Namun, dalam Contoh 5 yang di dalam cos buka 𝑥 melainkan (3𝑥 − 3) sehingga kita tidak
bisa langsung menerapkan rumus dari tabel.

Misal 𝑢 = 3𝑥 − 3 maka

𝑑𝑢
=3
𝑑𝑥

𝑑𝑢
𝑑𝑥 =
3

Bentuk integral menjadi

1
1
𝑑𝑢 1
∫ cos 𝑢 = sin 𝑢|
3 3 0
0
1
1
= sin(3𝑥 − 3)|
3 0
1
= [(sin 0) − (sin(−3))]
3
1
= (−(− sin 3))
3
1
= sin 3
3

Contoh 9

𝑥
∫ 𝑑𝑥 = ⋯ ygdimisalin
cos2 (𝑥 2 )
Cari ygkl diturunin
Penyelesaian
bra di covet
2 𝑑𝑢
Misal 𝑢 = 𝑥 ↔ 𝑑𝑥 =
2𝑥

𝑥 𝑥 𝑑𝑢
∫ 𝑑𝑥 = ∫
cos2 (𝑥 2 ) cos2 𝑢 2𝑥
1
=∫ 𝑑𝑢
2 cos 2 𝑢
1
= ∫ sec 2 𝑢 𝑑𝑢
2
1
= tan 𝑢 + 𝐶
2
1
= tan 𝑥 2 + 𝐶
2

10
d✗=ᵈ" d✗=ᵈ4
① Misa U :
✗ 3+3×2+1
3×21-6 ✗ ② Misa 4- ✗ 2- ✗
-
+ at
2×-1

'

% ,
=
ftp.d! 112*-1-46 -
du

=/ 66 -
du
3

Latihan Soal 3
ftp.i3du =
1-3.1=24-2 + C
=

¥117 + C =
¥( ✗2- ✗ +4117 + C
tou
"

C.
1g ( ✗ 3+3×2+1 Ftc
+
-

=
_

2
𝑥 + 2𝑥
𝟏. ∫ 3 𝑑𝑥 = ⋯
(𝑥 + 3𝑥 2 + 1)3
③ Misa/ U :
31-2+1 dx =

dust
2 6
𝟐. ∫(2𝑥 − 1)(𝑥 − 𝑥 + 41) 𝑑𝑥 = ⋯ "
Stu -0¥ =/

𝟑.
2

∫ 𝑡√3𝑡 2 + 1 𝑑𝑡 = ⋯
t.li?du=ti!z-uktC=tgUK+C--1g(3t2t1jhtC
−2 1g ( 13 )%tc

𝟒. ∫(2𝑥 2 − 2)(𝑥 + 3)5 𝑑𝑥 = ⋯


④ Mihaly : 2×2-2 dx -
- du
4✗
𝟓. ∫(3𝑥 + 3) 2 √(𝑥
+ 1)3 +1=⋯ / 1×+375

v. .

11
B. INTEGRAL PARSIAL

Jika integrasi menggunakan substitusi gagal, kita mungkin saja dapat menggunakan

substitusi ganda (double substitution), yang lebih dikenal sebagai integrasi parsial. Metode ini

didasarkan pada integrasi dari rumus untuk turunan dari hasil kali dua fungsi.

Misalkan 𝑦 = 𝑢(𝑥) ∙ 𝑣(𝑥), maka

𝑦 ′ = 𝑢(𝑥)𝑣 ′ (𝑥) + 𝑢′ (𝑥)𝑣(𝑥)

Atau

𝑢(𝑥)𝑣 ′ (𝑥) = 𝑦 ′ − 𝑢′ (𝑥)𝑣(𝑥)

Dengan mengintegralkan kedua ruas, diperoleh

∫ 𝑢(𝑥)𝑣 ′ (𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑢(𝑥)𝑣(𝑥) − ∫ 𝑣(𝑥)𝑢′ (𝑥) 𝑑𝑥

𝑑𝑣 𝑑𝑢
Karena 𝑣 ′ (𝑥) = 𝑑𝑥 ↔ 𝑣 ′ (𝑥)𝑑𝑥 = 𝑑𝑣 dan 𝑢′ (𝑥) = 𝑑𝑥 ↔ 𝑢′ (𝑥)𝑑𝑥 = 𝑑𝑢, maka dapat

ditulis rumus integral parsial sebagai berikut.

∫ 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢𝑣 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢

Rumus ini memperkenankan kita mengubah soal integrasi 𝑢 𝑑𝑣 menjadi integrasi 𝑣 𝑑𝑢.

Keberhasilannya tergantung pada pemilihan yang tepat untuk u dan dv, kecakapan yang

dapat diasah melalui latihan. Strategi Pemilihan fungsi 𝒖 dan bentuk 𝒅𝒗: Untuk

memudahkan dalam menggunakan integral parsial ini, kita pilih fungsi 𝑢 yang diturunkannya

akan menuju nol dan bentuk 𝑑𝑣 yang mudah kita integralkan

Contoh 10

∫ 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = ⋯

12
Penyelesaian

Kita ingin menuliskan 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 sebagai 𝑢 𝑑𝑣. Salah satu kemungkinannya ialah dengan
memisalkan 𝑢 = 𝑥 dan 𝑑𝑣 = cos 𝑥 𝑑𝑥. Maka,

𝑢=𝑥
𝑑𝑢 = 𝑑𝑥

Dan

𝑑𝑣 = cos 𝑥 𝑑𝑥

𝑣 = ∫ cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥

(kita dapat menghilangkan konstanta 𝐶 integrasi pada tahap ini). Sehingga bentuk integral
menjadi

∫ 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑢 𝑑𝑣

= 𝑢𝑣 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢

= 𝑥 ∙ sin 𝑥 − ∫ sin 𝑥 𝑑𝑥

= 𝑥 sin 𝑥 − (− cos 𝑥)
= 𝑥 sin 𝑥 + cos 𝑥 + 𝐶

Contoh 11

∫ 𝑥√𝑥 − 4 𝑑𝑥 = ⋯

Penyelesaian
1
Misal 𝑢 = 𝑥 dan 𝑑𝑣 = (𝑥 − 4)2 𝑑𝑥 maka

𝑢=𝑥

𝑑𝑢
𝑑𝑥
=1 } diturunkan

𝑑𝑢 = 𝑑𝑥

Dan

13
Fdi integral Kan
1
𝑑𝑣 = (𝑥 − 4)2 𝑑𝑥
3-2
\

𝑣=
2
3
(𝑥 −
3
4)2 ,
1 (x
-41=2-31×-41
%
&(tyrunanX -
4)
Sehingga bentuk integral menjadi
54 . du = 4v -

fu du

2 3 2 3 fl
∫ 𝑥√𝑥 − 4 𝑑𝑥 = 𝑥 ∙ (𝑥 − 4)2 − ∫ (𝑥 − 4)2 𝑑𝑥
3 3

2 3 2 2 5
= 𝑥(𝑥 − 4)2 − ∙ (𝑥 − 4)2 + 𝐶
3 3 5

2 3 4 5
= 𝑥(𝑥 − 4)2 − (𝑥 − 4)2 + 𝐶
3 15

Aturan Integral Parsial Tanjalin

Misalkan ada bentul integral ∫ 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 dapat menggunakan teknik Tanjali yaitu:

Turunan Integral

(+)𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥)

(−)𝑓′(𝑥) ∫ 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑔1 (𝑥)

(+)𝑓 ′′ (𝑥) ∫ 𝑔1 (𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑔2 (𝑥)

(−)𝑓 ′′′ (𝑥) ∫ 𝑔2 (𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑔3 (𝑥)

⋮ ⋮

(+)𝑓 (𝑛) ∫ 𝑔𝑛 (𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑔𝑛+1 (𝑥)

Keterangan:

a) Fungsi yang diturunkan adalah fungsi yang menuju nol jika terus diturunkan.
b) Integral berhenti ketika turunan fungsi sebelah kirinya sudah nol.
c) Tanda sebelah kiri turunan harus ada dengan bertanda selang-seling dimulai dari positif.
d) Cara mengalikan: Dari turunan ke integral "turun satu baris"
Baris pertama pada turunan (𝑓(𝑥)) dikalikan dengan baris kedua pada integral (𝑔(𝑥)).

14
Baris kedua pada turunan (𝑓′(𝑥)) dikalikan dengan baris ketiga pada integral (𝑔(𝑥)).
Baris ketiga pada turunan (𝑓"(𝑥)) dikalikan dengan baris keempat pada integral (𝑔(𝑥)).
begitu seterusnya, dan nol (0) tidak perlu dikalikan.

Sehingga hasil integralnya:

∫ 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑓(𝑥)𝑔1 (𝑥) − 𝑓 ′ (𝑥)𝑔2 (𝑥) + 𝑓 ′′ 𝑔3 (𝑥) − ⋯ + 𝑓 (𝑛) 𝑔𝑛+1 (𝑥) + 𝐶

Contoh 12

∫ 𝑥√𝑥 − 4 𝑑𝑥 = ⋯
a- Y
Penyelesaian

Turunan Integral

1
𝑥 ④pali √𝑥 − 4 = (𝑥 − 4)2

¥
1 2 3
−1 * ∫(𝑥 − 4)2 𝑑𝑥 = (𝑥 − 4)2
3

2 3 2 2 5 4 5
0 ∫ (𝑥 − 4)2 𝑑𝑥 = ∙ (𝑥 − 4)2 = (𝑥 − 4)2
3 3 5 15

Maka

2 3 4 5
∫ 𝑥√𝑥 − 4 𝑑𝑥 = 𝑥(𝑥 − 4)2 − (𝑥 − 4)2 + 𝐶
3 15

Latihan Soal 4
"
✗ (✗ l)

-

4
𝟏. ∫ 𝑥(𝑥 − 1) 𝑑𝑥 = ⋯
-

' Cx -115
3
𝟐. ∫ 𝑡 √3𝑡 + 11 𝑑𝑡 = ⋯ 6
° u ¥ to ex
-
-

1)
6
0
𝑥
¥ (✗ 1)
-

𝟑. ∫ 5
𝑑𝑥 = ⋯
−1 (4𝑡 − 1)

-116
𝟒. ∫ 𝑥 sin 2𝑥 𝑑𝑥 = ⋯ ¥ ✗ Cx -115 ¥ × _ to

𝟓. ∫(𝑥 2 − 3) cos 𝑥 𝑑𝑥 = ⋯

15
¥
② t cost + a)

I
2,43T¥ )¥ ty ( 3ft 111¥
-

0
14.3¥ .

C3t;% =
£, [31-1-11 )%

¥ +111¥
4,1-(31-+11) £ cost
-

+ C
,

Anda mungkin juga menyukai