Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman

Calculus
Derivatives
I. Derivatives

Derivatives atau turunan adalah salah satu operasi dasar dalam kalkulus di mana kita mengukur
perubahan suatu fungsi karena perubahan suatu besaran. Dimana dapat difenisikan sebagai:

Dari dasar turunan maka dapat dikembangkan beberapa aturan-aturan dasar yaitu:

1. Apabila f(x) = k, dan k merupakan konstanta maka f’(x) = 0.

2. Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1.

3. Jika f(x) = ax, maka f’(x) = a.

4. Jika f(x) = xn, dan x merupakan anggota bilangan real, maka f’(x) = n.xn-1.

5. Jika f(x) = axn, dan x merupakan anggota bilangan real, maka f’(x) = n.axn-1.

6. Jika f(x) = k.g(x), dan k merupakan konstanta, maka f’(x) = k .(g’(x)).

7. Jika f(x) = u(x) + v(x), dimana u dan v merupakan fungsi yang dapat diturunkan, maka
f’(x) = u’(x) + v’(x).

8. Jika f(x) = u(x) - v(x), dimana u dan v merupakan fungsi yang dapat diturunkan, maka f’(x)
= u’(x) - v’(x).

9. Jika f(x) = u(x).v(x), dimana u dan v merupakan fungsi yang dapat diturunkan, maka f’(x)
= u’(x).v(x) + v’(x).u(x) .
10. Jika f(x) =

, dimana u dan v merupakan fungsi yang dapat diturunkan, maka f’(x) =

II. Chain Rule

Aturan berikutnya yang akan kita bahas adalah aturan rantai atau Chain Rule di mana
digunakan ketika kita ingin menyelesaikan aturan komposisi. Berikut merupakan beberapa
contoh aturan rantai:

1. Jika y = f(g(x)) maka y’ = f’(g(x)).g’(x)

2. Jika y = [f(x)]n maka y’ = n.[f(x)]n-1.f’(x)

3. Untuk fungsi komposisi trigonometri disesuaikan dengan turunan fungsi trigonometri


contohnya y = sinn(f(x)), maka y’ = n.sinn-1(f(x)).cos(f(x)).f’(x)

III. Higher order derivatives

Jika Y = f(x) terdiferensial pada himpunan A maka turunan pertama dari fungsi x atau yang
dinotasikan sebagai f’(x), nilainya tergantung dari . Selain itu, jika f’(x) terdeferensial pada
x maka turunannya disebut turunan tingkat dua. Maka dari itu, rumusnya adalah sebagai berikut:
Contoh soal:

2. Tentukan turunan kedua dari y = sin(2x-1)


- u(x) = 2x-1 y = sin u(x)

u’(x) = 2 y’ = cos (u(x)) . u’(x)

= cos (2x-1) . 2

= 2 cos (2x-1)

- y’ = 2 cos (2x-1) u(x) = 2x-1


u’(x) = 2
y’ = 2 cos u(x) y’’ = -

2 sin u(x) . u’(x)

= - 4 sin (2x-1)

IV. Implicit Differentiation

Fungsi implisit adalah fungsi yang memuat lebih dari satu variabel yang berada dalam satu ruas
serta tidak bisa dipisahkan dalam ruas yang berbeda.

Berikut merupakan hal yang harus diperhatikan dalam melakukan turunan fungsi implisit:

Contoh soal:
V. Indeterminate Form

Bentuk limit tak tentu (indeterminate form) yang hasil penyelesaiannya berupa 1.

Jika 0/0,

dan lalu batasnya

Sesuai dengan namanya indeterminate form tipe 0/0 , ekspresi undefined tidak
memberikan kita jawaban yang pasti mengenai keberadaan limit atau nilainya, jika limit
itu ada.
2. Jika ±∞/ ± ∞

dan

, lalu batasnya
Sesuai dengan namanya indeterminate form tipe ∞/∞, ∞/-∞, ∞/∞, or -∞/-∞.
3. Jika 00, ∞0, and 1∞

Contoh Soal :
1. Jika hasilnya berupa 0/0 dapat diubah menjadi :
2. Jika hasilnya berupa ∞/∞ dapat diubah menjadi :

L’Hopital Rule

Contoh Soal:
REFERENSI

1. https://maths.id/aturan-rantai-turunan-dan-turunan-fungsi-komposisi
2. https://maths.id/aturan-teorema-turunan
3. https://edumatik.net/aturan-rantai-turunan-fungsi/
4. https://www.youtube.com/watch?v=gMetdv8Fo_E
5. https://www.youtube.com/watch?v=G2mOM1wgw8I
6. https://mathcyber1997.com/materi-soal-dan-pembahasan-turunan-fungsi-implisit/
7. http://teamhannamy.blogspot.com/2020/03/17-contoh-soal-turunan-tingkat-tinggi.html
8. https://www.math24.net/indeterminate-forms
9. https://www.konsep-matematika.com/2015/11/penyelesaian-limit-fungsi-dengan-dalil-
lhospital-atau-turunan.html

Anda mungkin juga menyukai