Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH KE-9

Integral Tentu (Bagian II)


Dosen Pengampu
Dr. Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom.
Mega Silfia Dewy, M.Pd.T

KELOMPOK 4

JOKO HENDRATMO
(5232451004)
M. FATTAH
(5233151017)
ALFI RAHMADHANI
(5231151021)

PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah Matematika Dasar
“Integral Tentu (Bagian II)”. Adapun tujuan penulisan makalah matematika dasar
ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah Matematika Dasar
semester 1 tahun ajaran 2023.
Dalam penulisan makalah ini penulis telah banyak menerima bantuan serta
dukungan dari segala pihak selama proses pembuatan makalah Matematika Dasar
ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom. selaku ketua Program Studi
Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer dan Dosen Pengampu mata
kuliah Matematika Dasar.
2. Ibu Mega Silfia Dewy, M.Pd.T selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Matematika Dasar.
3. Teman- teman Program Studi Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer
kelas B.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 13 November 2023

Kelompok 4

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
A. Integral Tentu..........................................................................................................................4
1. Sifat Integral Tentu...................................................................................................................5
2. Rumus Integral Tentu dan Cara Menghitung Integral...........................................................6
Contoh Soal Integral Tentu...........................................................................................................6
Contoh Soal 1...........................................................................................................................6
Contoh Soal 2...........................................................................................................................7
B. Teorema Dasar Kalkulus...................................................................................................8
1. Teorema Dasar Kalkulus Pertama...........................................................................8
2. Teorema Dasar Kalkulus Kedua.............................................................................10
C. Sifat-sifat Integral Tentu Lebih Lanjut.......................................................................11
D.Integral Substitusi.......................................................................................................................15
1. Pengertian Integral Substitusi.........................................................................................15
2. Rumus Integral Substitusi...............................................................................................15
3. Contoh Soal Integral Substitusi......................................................................................16
BAB III..............................................................................................................................................17
Penutup.........................................................................................................................................17
1. Kesimpulan:.....................................................................................................................17
2. Saran..................................................................................................................................17

BAB I
A.Integral Tentu

Pengertian dari integral tentu adalah integral yang udah ditentukan nilai
awal dan akhirnya, ada rentang a-b. Nah, a-b merupakan batas atas dan
bawah.

Kalau di integral tak tentu, bentuknya seperti ini:


Sehingga, grafik yang digambarkan dari integral tak tentu akan seperti ini.

Sedangkan, untuk integral tentu atau definite integral yang udah diketahui
batas a dan b-nya, maka bentuk integralnya seperti di bawah ini:

karena batasnya udah diketahui, maka grafik integral tentu ini bisa
digambarkan sebagai berikut:
Jelas kan sekarang perbedaannya antara integral tak tentu dengan
integral tentu?

Sekarang, kalau elo tanya, f(x) dan dx itu apa? Dalam integral, ada suatu
fungsi ー f(x)ー yang akan diintegrasikan terhadap variabel x ー dx.

Cara membaca integral tentu adalah sebagai berikut:

Integral dari f(x) terhadap dx dari b sampai a

1. Sifat Integral Tentu

1. .

2. .

3.

4. .

5. .

6. .

2. Rumus Integral Tentu dan Cara Menghitung Integral


Integral dari f(x) terhadap dx dari b sampai a adalah F(a) dikurangi F(b).
Dengan F'(x) adalah fungsi yang turunannya bernilai f(x) Hasil dari definite
integral adalah suatu angka yang pasti.

Contoh Soal Integral Tentu

Contoh Soal 1

Tentukan !

Jawab:

Kita memiliki fungsi f(x) = 3x2.

Dengan definite integral, maka kita akan

memperoleh (kalau integral tak tentu


harus ditambah C, sedangkan integral tentu gak ditambah C).

Lalu, kita substitusikan batas atas dan bawahnya ke dalam


hasil f(x) = x3.
Batas atas = 2 –> f(2) = 23 = 8.

Batas bawah = 1 –> f(1) = 13 = 1.

Maka, = f(2) – f(1) = 8 – 1 = 7.

Contoh Soal 2

Tentukan !

Jawab:

Dengan menggunakan rumus axndx dan langsung disubstitusi


batas atas dan bawahnya, maka diperoleh hasil sebagai
berikut:

Jadi, hasil dari adalah .


B. Teorema Dasar Kalkulus
1. Teorema Dasar Kalkulus Pertama
∫x
Teorema 2.1. Jika fungsi f kontinu pada [a,b], maka fungsi F (x) = f (t)dt
a
terdiferensialkan pada [a, b] dengan F’(x)=f(x) ∀x ∈ [a, b].
Bukti :
Misal fungsi f kontinu di titik x. Misal x ∈ [a, b] sehingga x + ∆x ∈ [a, b] maka
F (x + ∆x) − F (x)
F ′(x) = lim
∆x→0 ∆x 
 x∫+∆x
= lim f (t)dt
1 ∫x
 f (t)dt −
∆x→0 ∆x
a a


a

x +∆x
= lim 1 ∫ f (t)dt − f (t)dt
∆x→0 ∆x
a x
 
x∫+∆x
= lim 1  f (t)dt
∆x→0
∆x x
1 f (c)∆x, {c = x + θ∆x, 0 < θ < 1}
= lim
∆x→0
∆x
= lim f (x + θ∆x)
∆x→0
= f lim (x + θ∆x)
∆x→0
F ′(x) = f (x)

Pada pembuktian ini bahwa ∆x tidak pernah 0, sehingga tidak dapat mengatakan bahwa f
tidak berubah sepanjang selang [x, x + ∆x]. Maka
∫x
Definisikan G(x) = f (t)dt sehingga didapatkan
a
x∫+∆x

G(x + ∆x) − G(x) = f (t)d


x

8
Apabila f bernilai positif dan kontinu dan jika x > a, maka G(x) adalah luas daerah bidang rata
di bawah kurva y = f (x) di atas sumbu x pada interval [a, x].

Figure 2: Ilustrasi Fungsi G(x)

Pada gambar terlihat bahwa G(x) bertambah jika x bertambah. Jika x bertambah ∆x , maka G
juga bertambah ∆G yaitu daerah yang diarsir pada gambar di atas dengan alas[x, x + ∆x].
Apabila ∆x sangat kecil, maka luas daerah tersebut sangat dekat dengan luas f (x)∆x dari persegi
panjang yang beralas[x, x + ∆x] dan tinggi f (x).
Anggaplah untuk bahwa ∆x > 0 dan m, M sebagai nilai minimum dari f
pada selang [x, x + ∆x]. Dengan menggunakan sifat keterbatasan maka

x∫+∆x

m∆x ≤ f (t)dt ≤ M ∆x
x

m∆x ≤ G(x + ∆x) − G(x) ≤ M ∆x


G(x + ∆x) − G(x) m ≤
≤ M
∆x
Sekarang m dan M bergantung pada ∆x. Selain itu, karena f kontinu, baik m maupun M
harus menghampiri f (x) dengan ∆x → 0. Jadi dengan teorema apit didapat.

lim G(x + ∆x) − G(x)


∆x→ = f (x
0 ∆x

9
Begitu pula halnya dengan ∆x < 0 ditangani secara serupa.
Satu akibat teoritis dari teorema ini adalah setiap fungsi kontinu f mempun- yai suatu
antiturunan F yang diberikan oleh fungsi akumulasi.
∫x
F (x) = f (t)dt
a

2. Teorema Dasar Kalkulus Kedua


Teorema 2.2. Jika fungsi real f terdefinisi dan kontinu pada [a,b] dan F adalah integral
taktentu dari f yang juga kontinu pada [a,b] sedemikian se- hingga F’(x) = f (x) untuk
setiap x[a,b] maka

∫b
f (x)dx = F (b) − F (a)
a
Bukti :
Dimisalkan P = {x0, x1, ...., xn} partisi pada [a,b] di mana a = x0 < x1 < x2 < x3 < ... <
xi−1 < xi < ... < xn = b dan ∆xi = xi − xi−1, karena F kontinu dan terdiferensial pada [a,b]
maka F juga kontinu dan terdiferensial pada selang bagian ke-i, (xi−1, xi). Menurut Teorema
Nilai Rata-rata (TNR) terdapat ci ∈ (xi−1, xi) sedemikian sehingga berlaku

Σ Σ
f (ci)∆xi = (F (xi) − F (xi−1))
n n

i= i=
1 1
= (F (x1) − F (x0)) + (F (x2) − F (x1)) + ... + (F (xn) − F (xn−1))
= F (xn) − F (x0)
= F (b) − F (a)
(2.1)
Menurut Definisi
Σ ∫b
lim f (x)dx
n→ n f (ci)∆xi =

i= a
1
sehingga persamaan (2.1) menjadi

Σn
lim f (ci)∆xi = lim (F (b) − F (a))
n→ n→∞
∞ i=
1

1
0
lim
n→ Σ f (ci)∆xi =F (b) − F (a)
∞ n

i=
1

∫b
f (x)dx = F (b) − F (a)
a
∫b
Terbukti bahwa f (x)dx = F (b) − F (a)

C. Sifat-sifat Integral Tentu Lebih Lanjut


Definisi kita tentang integral dan motivasi oleh masalah luas untuk daerah yang di batasi
oleh kurva . pandang dua daerah melengkung R1 dan R2 pada gambar dibawah ini. Dan
andaikan dan jelaskan bahwa.

y
Y =f(x)

R2
R1

x
a b c

Teorema A

Sifat penambahan selang, jika f terintegralkan pada suatu selang yang mengandung tiga
titik a,b,c maka,

10
Bagaimanapun urutan dari a,b,c maka

Yang hampir semua mempercayai,tetapi juga benar bahwa

Teorema B

(sifat pembanding ), jika f dan g terintegralkan pada [a,b] dan jika f(x) < g(x) untuk

semua x dalam [a,b], maka.

Bukti, Andaikan suatu partisi sembarang dari[a,b], dan untuk tiap i


andaikan titik sampel pada selang bagian ke-i [xi-1, xi]. Kita boleh menyimpulkan secara beruntun
dibawah ini.

Teorema C

(sifat keterbatasan), jika f terintegralkan pada [a,b] dan jika m ≤ f(x) ≤ M untuk semua x

dalam [a,b], maka,

Bukti, pada gambar dibawah ini membantu kita memehami teorema C.

10
Perlihatkan bahwa m(b-a) adalah luas persegi panjang kecil yang lebih
bawah, M(b-a) adalah luas persegi panjang besar, dan adalah luas
daerah dibawah kurfa
y

x
a b

Untuk Membuktikan ketaksamaan sebelah kanan, andaikan g(x) = M Untuk semua x


dalam [a,b], maka, menurut Teorema B,

Tetapi ,

Ketaksamaan sebelah kiri ditangani secara serupa.

Teorema D

(Pendiferensialan sutau Integral Tentu), Andaikan f kontinu pada selang tertutup [a,b]
dan andaikan x sebuah (variabel)titik dalam [a,b]. Maka

Satu konsenkuensi teoristis dari teorema ini adalah bahwa setiap fungsi kontinu f
mempunyai sebuah anti turunan F yang diberikan oleh

Tetapi kenyataannya ini tidak membantu dalam mendapatkan sebuah rumus yang manis
untuk suatu anti turunan tertentu.

10
Contoh : 1

Cari

Jawab : Pertama, kita akan melkukannya secara sukar yakni dengan menghitung integral
dan kemudian mengambil turunannya.

Karena itu

Sekarang kita kerjakan dengan cara yang mudah. Menurut teorema D

Contoh 2

Cari

Jawab: Sekarang kita mempunyai komplikasi baru; batas atas x2 sebagi ganti x (kita
memerlukan x di sana agar dapat menerapkan Teorema D). Masalah ini ditangani oleh
aturan rantai. Kita boleh memikirkan ungkapan dalam kurung siku sebagai

menurut aturan Rantai, turunan terhadap x dari fungsi bersusun ini adalah

Teorema E

(Teorem Nilai Rata-rata untuk integral). Jika f kontinu pada [a,b] mak terdapat suatu
bilangn c antara a dan b sedemikian sehingga.

10
D.Integral Substitusi

1. Pengertian Integral Substitusi

Jika integral ini menyelesaikan persamaan dengan permisalan,


integral substitusi menyelesaikannya dengan mensubstitusi
persamaan dalam bentuk yang lebih sederhana.

2. Rumus Integral Substitusi

Rumus integral substitusi dikenal dalam bentuk berikut:

Ru
mus integral substitusi
Supaya elo lebih paham dengan persamaan ini, coba perhatikan
contoh soalnya.
10
3. Contoh Soal Integral Substitusi

Pembahasan:

Jika u=x+3dx=du

Lalu, x=u-3

Lo dapat menemukan bahwa:

10
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan:

Integral tentu adalah konsep matematika yang esensial dalam kalkulus, memungkinkan
kita mengukur luasan di bawah kurva fungsi. Teorema Dasar Kalkulus menyediakan alat
yang kuat untuk menghubungkan integral dengan diferensiasi, membuka jalan bagi
pemecahan masalah yang kompleks. Sifat-sifat integral, seperti aditivitas dan pengali
konstan, memberikan kemudahan dalam menghitung integral, sementara metode
substitusi menjadi teknik efektif untuk menangani integral yang sulit. Memahami dan
menguasai konsep-konsep ini tidak hanya meningkatkan keahlian matematika, tetapi
juga memberikan alat yang sangat berguna dalam berbagai konteks ilmu pengetahuan
dan rekayasa. Latihan dan eksplorasi lebih lanjut diperlukan untuk memperdalam
pemahaman dan penerapan integral dalam berbagai bidang.

2. Saran
Untuk mengembangkan pemahaman yang kokoh tentang integral, disarankan
untuk secara teratur melibatkan diri dalam latihan soal integral tentu, khususnya
dengan penerapan Teorema Dasar Kalkulus. Selain itu, eksplorasi kasus-kasus
khusus dan aplikasi integral dalam berbagai disiplin ilmu dapat memperkaya
konsep ini dengan konteks nyata. Penting juga untuk memahami dengan
mendalam kedua bagian Teorema Dasar Kalkulus dan mengidentifikasi kapan
serta bagaimana mengaplikasikannya. Sistematisasi sifat-sifat integral, seperti
aditivitas dan pengali konstan, akan membantu dalam menyederhanakan
perhitungan. Pemahaman yang mendalam tentang metode substitusi juga perlu
ditekankan, dengan fokus pada pemilihan substitusi yang cerdas dan penerapan
metode secara tepat. Terakhir, referensi tambahan dan eksplorasi bahan belajar
dapat memberikan wawasan tambahan serta pendekatan yang beragam.
Dengan melibatkan diri dalam latihan yang konsisten dan eksplorasi yang
mendalam, pemahaman dan keterampilan dalam mengatasi integral dapat
ditingkatkan secara signifikan.

11

Anda mungkin juga menyukai