Anda di halaman 1dari 10

KALKULUS INTEGRAL

“PROJECT”

DOSEN PENGAMPU :
NICE REJOICE REFISIS, S.PD., M.SI.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

Muhammad Zikri Suana (4223250020)


Louders Yoakim Telaumbanua (4223250023)
Rizky Ramadhan Sibarani (4223250028)
Siti Ananda Budiana Nasution (4222550010)
Syafira istiara (4223250012)
Juraidah Harahap (4223005523)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan yang maha esa karena hikmah dan kuasa-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Projecct yang berjudul “Kalkulus Integral”.
Project ini disusun untuk meemenuhi salah satu tugas wajib pada mata kuliah Kalkulus
Integral. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan Project ini,
maka kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu. Kami juga menyadari bahwa
didalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna.

Akhirnya kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar- besarnya
kepada semua pihak yang sudah mendukung penyusunan makalah ini. Selanjutnya saya
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa
syukur kami kepada rahmat ALLAH SWT dan dalam hal perbaikan makalah ini ke
depannya.

Medan, Juni 2023

Kelompok 3
BAB I
PEMBAHASAN

A. TUJUAN
Tujuan pembuatan materi ini untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kalkulus Integral
serta membagikan ilmu tentang materi tersebut kepada pembaca.

B. PENDAHULUAN
Seperti yang sudah di jelaskan dalam pembuatan Project ini, penulis telah menemukan
sebuah karya tulis yang berjudul “INTEGRAL TENTU”.

C. MATERI

A. Definisi Dasar
Integral Tentu

Integral tentu adalah salah satu konsep dalam kalkulus yang digunakan untuk menghitung luas di bawah
kurva fungsi dalam suatu interval tertentu. Integral tentu dinyatakan dengan notasi sebagai berikut:

∫[a, b] f(x) dx

Simbol ∫ melambangkan integral, a dan b adalah batas-batas interval, f(x) adalah fungsi yang ingin
diintegralkan, dan dx menunjukkan variabel integrasi, dalam hal ini adalah x.

Proses menghitung integral tentu melibatkan dua tahap utama: penemuan primitif fungsi dan
penggunaan teorema dasar kalkulus. Primitif fungsi adalah fungsi yang mempunyai turunan sama
dengan fungsi asal. Jika kita dapat menemukan primitif fungsi dari f(x), maka integral tentu dari f(x)
dapat dihitung dengan mudah.

Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa integral tentu dari fungsi f(x) dalam interval [a, b] dapat
dihitung sebagai selisih antara primitif fungsi dari f(x) pada batas atas (b) dan primitif fungsi dari f(x)
pada batas bawah (a):

∫[a, b] f(x) dx = F(b) - F(a)

Di mana F(x) adalah primitif fungsi dari f(x).

Selain itu, integral tentu juga dapat digunakan untuk menghitung luas daerah di atas sumbu x atau y,
tergantung pada orientasi fungsi yang diintegralkan dan intervalnya. Dalam hal ini, fungsi negatif dapat
menghasilkan luas negatif, yang secara geometris dapat diinterpretasikan sebagai daerah di bawah
sumbu yang dikurangi oleh daerah di atas sumbu.
Sifat

Sifat-sifat ini sangat berguna dalam mempermudah perhitungan integral tentu dan memahami hubungan
antara fungsi yang diintegralkan dengan hasil integralnya. Dengan memanfaatkan sifat-sifat ini, kita dapat
melakukan manipulasi matematika yang lebih mudah pada integral tentu

Integral Tentu

n
Misal f fungsi yang didefinisikan pada [a,b], f dikatakan terintegralkan pada [a,b] jika lim  f ( xi )xi
P  0 i 1
b
ada, selanjutnya  f ( x)dx disebut Integral Tentu (Integral Riemann) f dari a ke b, dan didefinisikan
a
b n
 f ( x)dx = lim  f ( xi )xi .
a P  0 i 1

b
 f ( x)dx menyatakan luas daerah yang tercakup diantara kurva y = f(x) dan sumbu x dalam selang [a,b], jika
a
b
 f ( x)dx bertanda negatif maka menyatakan luas daerah yang berada dibawah sumbu x.
a

Definisi :
a
 f ( x)dx =0
a
b a
 f ( x)dx = -  f ( x)dx , a>b
a b

Teorema Dasar Kalkulus

Teorema Dasar Kalkulus memberikan kemudahan untuk menghitung Integral Tentu, berikut teorema tersebut :

Misal f kontinu pada [a,b] dan F sebarang anti turunan f, maka


b
 f ( x)dx = F(b) – F(a)
a
Selanjutnya ditulis F(b) – F(a) = [ F ( x)]ba

Contoh :

1. Perlihatkan bahwa jika r  Q dan r  -1, maka


b
r b r 1 a r 1
 x dx  
r 1 r 1
a
Jawab :
x r 1
Karena F(x) = suatu anti turunan dari f(x) = xr, maka menurut TDK,
r 1
b
r b r 1 a r 1
 x dx  F (b)  F (a)  r  1  r  1
a

Integral tentu sebagai operator linear, yaitu bersifat :


Misal f dan g terintegralkan pada [a,b] dan k suatu konstanta, maka kf dan
f + g terintegralkan, dengan
b b
1.  kf ( x)dx  k  f ( x)dx
a a
b b b
2.  [ f ( x)  g (x)]dx =  f ( x)dx +  g ( x)dx
a a a

Contoh :
2
2
Hitung  (4 x  6 x )dx
1

Jawab :
2 2
2
2
2 2
2
 x2   x3 
 (4 x  6 x )dx  4  xdx  6  x dx = 4   6 
1 1 1  2  1  3  1
 4 1 8 1
= 4    6   =  12
 2 2 3 3

Sifat-Sifat Integral Tentu

1. Sifat Penambahan Selang


Teorema :
Jika f terintegralkan pada suatu selang yang mengandung tiga titik a, b dan c, maka

c b c
 f ( x)dx =  f ( x)dx +  f ( x)dx bagaimanapun urutan a, b dan c.
a a b

Contoh :
2 1 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2
1.  x dx   x dx   x dx 2.  x dx   x dx   x dx
0 0 1 0 0 3
2 1 2
2 2 2
3.  x dx   x dx   x dx
0 0 1

2. Sifat Simetri
Teorema :
a a
Jika f fungsi genap [f(-x) = f(x)] , maka  f ( x)dx = 2  f ( x)dx dan
a 0
a
Jika f fungsi ganjil [f(-x) = - f(x)], maka  f ( x)dx = 0.
a
Contoh :
  
 x  x  x 1
1.  cos 4 dx  2  cos 4 dx  8  cos . dx 4 2
   0   0 4 4
5 x5
2.  2
dx =0
5 x  4

TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN

1. Teknik Subtitusi Biasa


a. Subtitusi Dalam Integral Tak Tentu

Teorema :
Misal g fungsi yang terdiferensialkan dan F suatu anti turunan dari f, jika u = g(x) maka  f(g(x))g’(x)
dx =  f(u) du = F(u) + c = F(g(x)) + c

Prinsipnya: dimunculkan variabel baru menggantikan variabel lama, sehingga soal dibawa ke rumus yang
tersedia. Ketika variabel baru muncul, variabel lama hilang dari semua, dan soal integral dapat diselesaikan
menggunakan rumus yang ada.

Contoh 1 :
sin x
Hitunglah  x
dx . Soal ini tidak dapat langsung dengan rumus (tidak ada rumus yang sesuai). Deangan
pemisalan dimunculkan variabel baru sebagai sustitusi kompoen variabel lama, diperoleh integral yang dapat
diselesaikan dengan rumus yang sesuai.

1 1 / 2
Jawab : Misalkan u = x = x1/2 sehingga du = x dx maka
2
1 
x  x 1 / 2 dx = 2  sin udu
sin x
 dx = 2  sin = 2cosu + c = 2cos x +c
x 2 
2x
Contoh 2. Hitunglah
1  3x 2
dx
du du
DImisalkan u  1  3x 2   6x  dx  ini disubstitusikan ke soal sehingga
dx  6x
1
2x 2x du 1 1 1  2
 1  3x 2
dx   .
u  6x

3  u
du 
3 
u du

Dapat diselesaikan dengan rumus pertama integral


1 1 1
1  2 1 1 1 2 2
3 
u du 
3 1
u 2 c   u2 C  
3 3
1  3X 2  C
1
2
Catatan.
 Setelah dipilih yang dimisalkan, diperoleh yang akan menggantikan dx
 Setelah substitusi, variable lama harus hilang semua, dan soal sesuai dengan salah satu rumus
yang ada
 Jika setelah substitusi masih ada variable lama, berarti salah memilih yang dimisalkan, ulangi lagi
dengan pemisalan komponen yang lain

b. Subtitusi Dalam Integral Tentu.

Teorema :
Misal g mempunyai turunan kontinu pada [a,b] dan f kontinu pada daerah nilai g, maka
b g (b )
 f ( g ( x)) g ' ( x)dx   f (u )du
a g (a)

Contoh :
1 x 1
Hitung  2
dx
0 ( x  2 x  6)

Jawab :

Misal u = x2+2x+6 sehingga du = 2x+2 dx = 2(x+1)dx perhatikan u = 6 jika x = 0 dan u = jika x = 1, jadi
1 x 1 1 1 2( x  1)
 2
dx = 
2 0 ( x 2  2 x  6)
dx
0 ( x  2 x  6)
1 9 du 1 1 3
 ln u 96  (ln 9  ln 6)
1
= 
26 u 2 2
= ln 
2 2
Contoh lain : Tentukan integral dari :

 2x(4x  1) dx
2 10
a.

 2 sin x cos x dx
5
b.

Penyelesaian :

a. Misal : u  4x 2  1
Maka:
du
 8x
dx
du
 dx 
8x
Sehingga :
du 1 1 11 1
 2 x(4 x  1)10 dx   2 x.u 10 .   u 10 du  u c (4 x 2  1)11  c
2

8x 4 4.11 44

b. Misal u = sin x
du
 cos x
dx
du
 dx 
cos x
Sehingga :
du 2 1
 2 sin  
5
x cos x dx  2u 5 . cos x  2u 5 du  u 6  c  sin 6 x  c
cos x 6 3

2. Pengintegralan Parsial
Pengintegralan parsial (sebagian) dapat dilakukan jika pengintegralan dengan teknik subtitusi tidak
memberikan hasil, dan dengan catatan bagian sisa pengintegralan lebih sederhana dari integral mula-mula.
 udv  uv   vdu
Contoh :
x
1.  xe dx
Misalkan u = x, dv = ex dx maka du = dx , v = ex
x
 xe dx = xe x   e x dx = xex –ex + c

Contoh lain : Tentukan :


a. 
2x (5x  1) 6 dx

b.  x sin x dx

c. x 2 e 3x dx
Penyelesaian : a. Misal 2x = u maka 2 dx = du
Misal dv = 5x  1 6 dx  v  . 5x  1 7  (5x  1) 7
1 1 1
5 7 35
1 1

2 x (5x  1) 6 dx  2 x. (5x  1) 2 
35 
35
(5x  1) 7 .2 dx

2x 2 1 1
 (5x  1) 7  . . (5x  1) 8  c
35 35 5 8
2x 1
 (5x  1) 7  (5x  1) 8  c
35 700

b. Misal x = u maka dx = du
Misal dv = sin x dx maka v = -cos x
 x sin x dx  x.  cos x    cos x dx   x cos x  sin x  c
c. Perlu dimisalkan 2 kali
Misal
u  x 2  du  2xdx
1 3x

dv  e 3x dx  v  e 3x dx 
3
e

1 2 3x 2

 x 2 e 3x dx 
3
x e 
3 
xe 3x dx
Integral ruas kanan perlu dimisalkan lagi

u  x  du  dx
1 3x

dv  e 3x dx  v  e 3x dx 
3
e

1 2 3x 2 1 2 1 1 3x 
 x 2 e 3x dx 
3
x e 
3 
xe 3x dx  x 2 e 3x   xe 3x 
3 33 3
e dx 
 

2 2 1 1  2 2 2 3x
 x 2 e 3x   xe 3x  e 3x   x 2 e 3x  xe 3x  e c
3 33 9  3 9 27
KESIMPULAN
Integral tentu adalah sebuah konsep dalam kalkulus yang digunakan untuk menghitung luas
di bawah kurva fungsi dalam suatu interval tertentu. Dalam notasi matematika, integral tentu
dinyatakan sebagai ∫[a, b] f(x) dx, di mana a dan b adalah batas-batas interval, f(x) adalah
fungsi yang diintegralkan, dan dx adalah variabel integrasi. Integral tentu dapat dihitung
dengan menggunakan primitif fungsi, yang merupakan fungsi dengan turunan yang sama
dengan fungsi asal. Dengan menemukan primitif fungsi dari f(x), integral tentu dapat dihitung
dengan mengurangi nilai primitif fungsi pada batas atas dari nilai primitif fungsi pada batas
bawah.

Integral tentu memiliki beberapa sifat penting, seperti sifat linearitas, sifat pergeseran, sifat
simetri, sifat nilai mutlak, dan sifat inversi interval. Sifat-sifat ini memudahkan dalam
melakukan manipulasi matematika pada integral tentu dan memahami hubungan antara
fungsi yang diintegralkan dengan hasil integralnya. Integral tentu memiliki berbagai aplikasi
dalam berbagai bidang ilmu, termasuk fisika, ekonomi, statistika, dan teknik. Misalnya,
integral tentu digunakan untuk menghitung luas daerah di bawah kurva fungsi, menentukan
jumlah akumulasi dari suatu proses, menghitung nilai rata-rata, menyelesaikan persamaan
diferensial, dan banyak lagi.

Pemahaman tentang integral tentu sangat penting dalam kalkulus dan penting dalam
memecahkan masalah matematika yang melibatkan perhitungan luas, volume, akumulasi, dan
analisis perubahan yang kontinu.

Anda mungkin juga menyukai