Anda di halaman 1dari 41

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN VETERINER DAN PERTANIAN

“SEDIAAN VETERINER SOLID”

OLEH:
KELOMPOK7

FAKULTASFARMASI
UNIVERSITASSUMATERAUTARA
MEDAN
2023
KELOMPOK9

Rama Dewita M Saragih 201501189


Sarah Wahyuni Pulungan 201501196
Shabrina Aulia Sibarani 201501204
Epina Peronika 201501205
01
IDENTITAS
JURNAL
Judul Jurnal Pengaruh Variasi Primogel Sebagai Bahan Penghancur
Terhadap Waktu Hancur Tablet Vitamin B Kompleks Untuk
Anjing

Penulis Jurnal Mahendra, K.A., Prasetya, G. N. J. A , Setyawan, E. I., dan


Putra, I. G. N. A. D.

Publikasi Science and Technology Index

Nomor Volume dan Issue 2(5)

Tahun Publikasi 2018

Halaman 1-7
02
PENDAHULUAN
• Farmasi veteriner merupakan pelayanan kesehatan serta pengembangan obat-obat
yang ditujukan sebagai obat untuk perawatan, pencegahan atau pengobatan penyakit
pada hewan, yang mencakup cara pemilihan obat serta referensi peraturan yang
berlaku.
• Produk yang paling banyak beredar dipasaran adalah produk untuk anjing. Salah satu
nutrien yang diperlukan anjing adalah vitamin.
• Vitamin B kompleks banyak dimanfaatkan sebagai obat penambah nafsu makan agar
anjing terlihat sehat.
• Bentuk sediaan yang dipilih adalah tablet.
• Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi/tambahan. Pemilihan bentuk sediaan ini didasarkan pada kelebihan dari
sediaan tablet dibandingkan dengan sediaan lain, di antaranya praktis, mudah, dan
acceptable.
• Penyesuaian dosis vitamin B kompleks untuk anjing memerlukan suatu konversi dosis
dari dosis manusia ke dosis anjing.
• Waktu pengosongan lambung pada anjing lebih lama dibandingkan dengan manusia
(Bidgood, 2009)
• Pada pembuatan tablet Vitamin B Kompleks bahan penghancur yang digunakan
adalah primogel. Primogel merupakan amilum termodifikasi sehingga mampu
menyerap air 200-300%, yang memungkinkan peningkatan proses disintegrasi pada
sediaan tablet.
• Menurut Wade and Weller (1994) konsentrasi yang umum dipakai antara 2-8 %
dengan konsentrasi optimum 4% walaupun pada konsentrasi 2% sudah cukup dan
juga mungkin lebih efektif bila digunakan dengan konsentrasi 50% sebagai disitegran
internal dan 50% sebagai disitegran eksternal.
• Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan primogel
sebagai bahan penghancur dengan konsentrasi 2%, 3% dan 4% terhadap waktu
hancur tablet vitamin B kompleks untuk anjing dan konsentrasi primogel sebagai
bahan penghancur yang menghasilkan formula tablet vitamin B kompleks untuk
anjing yang optimum.
03
BAHAN
DAN ALAT
BAHAN ALAT
Bahan-bahan yang digunakan Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini
dalam penelitan ini antara lain: antara lain:
• tiamin (vitamin B1) • Oven
• piridoksin (vitamin B6) • timbangan (adam aFP-360L)
• asam folat (vitamin B9), • mesin pencetak tablet (single punch model UK
• sianokobalamin (vitamin FAITB-CIT 1.0 SB)
B12) • mesin uji kekerasan (Erweka® TBH225 Series)
• laktosa • mesin uji waktu hancur (Erweka® ZTx20),
• CMC-Na • mesin uji kerapuhan (Erweka® TA/TAR),
• primogel • stopwatch,
• Talk • seperangkat alat pengukur kecepatan alir dan
• aquadest. sudut diam,
• pengayak mesh no. 10 dan 12.

04
DEFINISI OPERASIONAL
● Bahan primogel : bahan yang ditambahkan untuk penghancur pada
formula uji.
● Pada penelitian ini produk acuan digunakan untuk memberikan gambaran
tentang sifat fisik dari tablet vitamin B kompleks untuk anjing yang beredar
di pasaran yang didasarkan pada hasil survey sederhana ke beberapa pet
shop. Produk acuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah vitamin B
kompleks untuk anjing dengan merek Visorbit. Pertimbangan pemilihan
produk ini sebagai produk acuan didasarkan pada beberapa pendekatan,
yaitu produk acuan pada penelitian ini merupakan produk tablet vitamin B
kompleks untuk anjing yang memiliki zat aktif vitamin B kompleks, nomor
registrasi, brand image oleh konsumen dan produsen.
● Pada penentuan formula optimum, data hasil evaluasi sifat fisik tablet yaitu
evaluasi kerapuhan, kekerasan dan waktu hancur tablet masing-masing
formula uji dibandingkan secara deskriptif dengan hasil evaluasi sifat fisik
tablet produk acuan. Formula optimum yang dipilih adalah data formula
yang datanya paling mendekati produk acuan.
05
PROSEDUR
KERJA
1. PEMBUATAN TABLET VITAMINB KOMPLEKS
SECARA GRANULASI BASAH
Serbuk vitamin B kompleks dicampur dengan laktosa dan
primogel (intra) kemudian ditambahkan solutio CMC-Na sampai
terbentuk massa basah. Massa basah diayak dengan ayakan no. 10 dan
dikeringkan dalam oven pada suhu 40°C selama 1 hari dan akan
dihasilkan massa kering. Massa kering tersebut diayak kembali
dengan ayakan no. 12 hingga terbentuk granul kering. Granul kering
ditambahkan dengan talk dan Primogel (ekstra) dilanjutkan evaluasi
granul.
2. EVALUASI KELEMBAPAN
GRANUL
Lima gram granul dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105°C
selama 15 menit. Diukur berat granul tersebut dan dihitung
kandungan lembabnya yang dinyatakan dalam (moisture content
atau MC). Kandungan lembab yang baik adalah 1-5%.
3. EVALUASI LAJU ALIRDAN SUDUT
DIAMGRANUL
Seratus gram granul dituang kedalam corong yang tertutup
bagian bawahnya. Dibuka tutup corong secara perlahan-lahan
dan biarkan granul mengalir keluar. Dicatat waktu yang
diperlukan (detik) dengan stop watch sampai semua granul
melewati corong. Dihitung laju alir granul tersebut. Laju alir
granul yangbaik adalah lebih dari 4 gram/detik.
DIUKUR TINGGI KERUCUT (T)DAN JARI-JARI KERUCUT (R) YANG
TERBENTUK DENGAN MENGGUNAKANPENGGARIS, SEHINGGA
DIPEROLEH SUDUTDIAM DENGANRUMUS :

Sudutdiamgranul yang baik berkisar antara 250 - 450


4. Evaluasi Kompresibilitas Granul

Penentuan kompresibilitas granul berdasarkan bobot jenis nyata


dan bobot jenismampat.

a. Bobot JenisNyata
Granul sebanyak 100 gram (W) dimasukkan ke dalam gelas ukur
200 ml dan dicatat volumenya (V). Dihitung bobot jenis nyata
dengan rumus:
b. Bobot JenisMapat
Granul sebanyak 100 gram (W) dimasukkan ke dalam gelas ukur
200 ml kemudian dilakukan pengetapan sebanyak 500 ketukan.
Lalu dicatat volume mampat (Vt) dari granul dan dihitung bobot
jenis mampatnya dengan rumus:
c. Komoresibilitas Granul
Persen kompresibilitas granul (%K)dapat dihitungdengan rumus :

Dimana:
Davc =berat jenis nyata sebelumpemampatan
Dapt =berat jenis nyata setelahpemampatan

Kompresibilitas granul yang baik adalah kurang dari 25%


5. Evaluasi Penampilan FisikTablet

Uji terhadap penampilan fisik tablet meliputi bentuk dan


permukaan, warna,diameterdan tebal tablet.

Pada pengukuran diameter dan ketebalan tablet digunakan


tablet sebanyak 20 tablet dengan menggunakan alat pengukur
berupa jangka sorong denganketelitian 0,05mm.
6. Evaluasi Keseragaman BobotTablet

Dua puluh tablet ditimbang secara acak dan dihitung bobot


rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih
dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot
rata-rata tabletnya lebih besar 5%, dan tidak satu tablet yang
bobotnya menyimpangdari bobot rata- ratanya lebih dari 10%.
7. Evaluasi KerapuhanTablet

Tablet dibersihkan kemudian ditimbang dengan seksama. Untuk


tablet yang memiliki berat <650 mg maka ditimbang tablet sampai
berat mendekati 6,5g.

Seluruh tablet dimasukkan ke dalam friabilator, alat dijalankan


dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Tablet dikeluarkan dari
alat, dibersihkan dari debu dan ditimbang dengan seksama.Dihitung
%bobot yang hilang. Bobot yang hilang tidak boleh lebih dari 1 %.
8. Evaluasi KekerasanTablet

Diambil 10 tablet secara acak kemudian diletakkan pada


landasan mesin uji kekerasan Erweka. Dilihat pada tekanan berapa
(Kg daya) tablet pecah. Kekerasan tablet yang dianjurkan adalah 4-8
kg.
9. Evaluasi WaktuHancurTablet

Dimasukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang


serta satu cakram pada tiap tabung dan alat dijalankan, air yang
digunakan sebagai media bersuhu37° ±2°.

Waktu hancur tablet dihitung mulai keranjang tercelup hingga


terdapat lagi bagian tablet yang tertinggal di atas keranjang. Bila 1 tablet
atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet
lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.
Persyaratan waktuhancur tablet untuk anjing adalah 15-30menit.
10. METODEPENGOLAHAN
DATA

Data yang diperoleh dari evaluasi kerapuhan, kekerasan dan


waktu hancur tablet diolah secara statistik dengan metode ANOVA
(Analysisof Variance)dengantaraf kepercayaan95%.
06
HASIL
1. HASIL EVALUASI
GRANUL

Berdasarkan hasil evaluasi granul tablet vitamin B Kompleks untuk anjing


menunjukkan komposisi dari ketiga macam formula menghasilkan granul
yang telah memenuhi persyaratan, sehingga dapat dilanjutkan dengan
pencetakan tablet
2. HASIL EVALUASI SIFAT FISIK &FISIK
PRODUK ACUAN

Tabel Hasil Evaluasi Fisik Produk Acuan


Pada evaluasi sifat fisik tablet menunjukkan ketiga-tiga formula
pada bentuk dan permukaan tablet bulat,pipih,halus dan tidak
capping. Tablet juga berwarna kuning dan berbau khas vitamin B
kompleks. Diameter tablet berukuran 1,23 cm dan ketebalan
berkisar 0,33 cm. Bagi berat bobot tablet yaitu 499,95 mg ; 500,10
mg ; 500,08 mg. Hasil kerapuhan tablet adalah 0,58% ; 0,35% ;
0,11% dan kekerasan tablet diperoleh 54,35 N ; 65,68 N ; 70,68 N.
Terakhir, hasil waktu hancer diperoleh untuk masing-masing tablet
Tabel Hasil Evaluasi Sifat Fisik adalah 23,11 menit ;21,05 menit ;17,01 menit.
Bagi hasil evaluasi parameter kerapuhan, kekerasan dan waktu
hancur diperoleh masing-masing 0,39 % ; 66,12 N ; dan 21,74
menit.
3. Hasil Evaluasi Keseragaman bobot tablet

Hasil keseragaman bobot ini sangat ditentukan oleh sifat alir granul
dan pencampuran yang homogen. Sifat alir yang baik menyebabkan
granul akan mengisi ruang cetak dengan sempurna pada proses
pencetakan granul menjadi tablet. Keseragaman bobot mempengaruhi
takaran atau dosis dari bahan obat untuk mencapai tujuan terapi yang
diharapkan.
4. HASIL EVALUASI KERAPUHAN
TABLET Dari ketiga formula di atas diketahui bahwa
ketiga formula memenuhi persyaratan
kerapuhan tablet yaitu diperbolehkan adalah
kurang dari 1% (Parrot, 1971).
Berdasarkan grafik diperoleh nilai r
sebasar 0,999 hal tersebut menunjukkan
hubungan linier yang sangat kuat antara
konsentrasi dengan kerapuhan tablet jadi dapat
disimpulkan dengan meningkatnya konsentrasi
diikuti dengan menurunnya kekerasan tablet.
Jika dibandingkan dengan produk acuan, secara
deskriptif dapat diketahui bahwa formula 2 yang
paling mendekati produk acuan.
5. HASIL EVALUASI KEKERASAN
TABLET
Dari hasil evaluasi diketahui bahwa ketiga
formula memenuhi persyaratan kekerasan tablet
yang baik yaitu antara 39,2-78,4 N(Parrot, 1971).
Berdasarkan grafik diperoleh nilai r sebesar
0,976 hal tersebut menunjukkan hubungan linier
yang sangat kuat antara konsentrasi dengan
kekerasan tablet jadi dapat disimpulkan dengan
meningkatnya konsentrasi diikuti dengan
meningkatnya kekerasan tablet. Jika dibandingkan
dengan produk acuan, secara deskriptif dapat
diketahui bahwa formula 2 yang paling mendekati
produk acuan.
6. HASIL EVALUASI WAKTUHANCUR
Dari hasil evaluasi waktu hancur tablet
pada formula 1, 2 dan 3 dapat diketahui
bahwa tablet yang dihasilkan memenuhi
persyaratan waktu hancur untuk anjing yaitu
antara 15-30 menit atau 900-1800 detik
(Hussain et al., 2004).
Berdasarkan grafik diperoleh nilai r
sebasar 0,993 hal tersebut menunjukkan
hubungan linier yang sangat kuat antara
konsentrasi dengan waktu hancur tablet jadi
dapat disimpulkan dengan meningkatnya
konsentrasi diikuti dengan meningkatnya
waktu hancur tablet. Jika dibandingkan
dengan produk acuan, secara deskriptif dapat
diketahui bahwa formula 2 yang paling
mendekati produkacuan.
07
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil evaluasi granul tablet vitamin B Kompleks untuk anjing
menunjukkan granul yang telah memenuhi persyaratan, sehingga dapat dilanjutkan
dengan pencetakantablet.
Pada evaluasi penampilan fisik, tablet sudah memenuhi persyaratan, dimana untuk
warna tablet yang dihasilkan yaitu berwarna kuning pucat. Hal ini disebabkan karena
didapatkannya warna dari asam folat yang berwarna kuning pucat dengan bau khas
Vitamin Bkompleks.
Dari ketiga tablet yang dihasilkan memiliki diameter yang relatif konstan karena
digunakannya punch yang sama, begitu juga dengan ketebalan tablet. Ketiga formula
menunjukkan keseragaman ukuran tablet yang hampir sama. Ketebalan tablet pada
kedua formula yang berkisar antara 3,2 mm dapat diterima dan memenuhi syarat, yaitu
tebal tablet pada umumnya tidak lebih besar dari 50% diameter tablet. Hal ini berarti
rentang konsentrasi primogel sebagai bahan penghancur dalam formula uji telah
mampu menghasilkan tablet berpenampilan baik yang dapat diterima oleh konsumen
karena warna yang dihasilkan merata pada permukaan tablet dan tidak mnyebabkan tablet
capping.
Keseragaman bobot tablet dari ketiga formula memenuhi persyaratan
Farmakope Indonesia III, yaitu tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya lebih dari
5% dan tidak 1 tablet pun yang bobotnya lebih dari 10% dari bobot rata-ratanya.

Dari ketiga formula, diketahui bahwa ketiga formula memenuhi persyaratan


kerapuhan tablet yaitu diperbolehkan adalah kurang dari 1% (Parrot, 1971). Dengan
adanya kerapuhan yang baik, maka tablet yang dihasilkan akan mempunyai daya
tahan yang cukup baik terhadap guncangan dan gesekan.

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna dari kerapuhan


masing-masing formula, dilakukan uji LSD yang ternyata diperoleh bahwa antara
formula 1, formula 2 dan formula 3 berbeda makna. Hal ini dapat disebabkan oleh
kandungan lembab granul, semakin tinggi kandungan lembab granul maka ikatan
antar partikel granul semakin kuat maka kompresibilitas granul menjadi semakin
kecil sehingga membuat tablet tidak mudah rapuh.
Dari hasil evaluasi diketahui bahwa ketiga formula memenuhi persyaratan
kekerasan tablet yang baik yaitu antara 39,2-78,4 N (Parrot, 1971). Kekerasan tablet
dipengaruhi oleh tekanan mesin, jumlah bahan pengikat yang digunakan dalam
formula, dan kelembaban. Dengan meningkatnya tekanan mesin, kekerasan akan
meningkat. Dengan adanya kelembaban yang tinggi menyebabkan daya ikat antar
partikel semakin kuat sehingga tablet semakin keras (Catalina, 2003).

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna dari kekerasan masing-


masing formula dilakukan uji LSD yang ternyata diperoleh hasil bahwa antara
formula 1, formula 2 dan formula 3 berbeda bermakna hal ini dapat disebabkan oleh
kelembaban granul, dengan adanya kelembaban yang tinggi maka akan menyebabkan
daya ikat antar partikel semakin kuat sehingga tablet semakin keras.

Dari hasil evaluasi waktu hancur tablet pada formula 1, 2 dan 3 dapat diketahui
bahwa tablet yang dihasilkan memenuhi persyaratan waktu hancur untuk anjing yaitu
antara 15-30 menit atau 900-1800 detik (Hussain et al., 2004).
Untuk melihat pasangan data yang berbeda dilakukan uji LSD yang hasilnya
diketahui bahwa antara formula 1, 2 dan 3 berbeda bermakna. Hal ini disebabkan
karena perbedaan konsentrasi bahan penghancur yang digunakan dan perbedaan
kekerasan tablet yang dihasilkan. Semakin tinggi konsentrasi bahan penghancur yang
ditambahkan pada suatu formula, maka waktu hancur yang dihasilkan semakin cepat.

Selain konsentrasi penggunaan primogel yang lebih tinggi hal lain yang dapat
menyebabkan tablet tersebut hancur lebih cepat yaitu karena memakai penambahan
bahan penghancur secara intra dan ekstra granular yang menyebabkan tablet pecah
melalui dua tahap yaitu ekstra granular yang memecah tablet menjadi granul dan intra
granular memecah granul menjadi partikel yang lebih kecil serta disebabkan oleh
mekanisme bahan penghancurnya yang mengalami pengembangan yaitu air merembes
ke dalam tablet melalui celah antar pertikel yang dibentuk bahan penghancur, dengan
adanya air maka bahan penghancur akan mengembang dimulai dari bagian lokal
meluas ke seluruh tablet. Akhirnya pengembangan bahan penghancur menjadikan tablet
pecah danhancur.
08
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Variasi konsentrasi primogel sebesar 2%, 3% dan 4% sebagai bahan
penghancur tablet mempengaruhi waktu hancur tablet vitamin B
kompleks yang dihasilkan berbeda-beda pada tiap formula, yaitu :
a. Penambahan bahan penghancur primogel dengan konsentrasi 2%,
menghasilkan waktu hancur 28.11±30,51 menit.
b. Penambahan bahan penghancur primogel dengan konsentrasi 3%
menghasilkan waktu hancur 21.05±68,16 menit.
c. Penambahan bahan penghancur primogel dengan konsentrasi 4%
menghasilkan waktu hancur 17.01±40,50 menit.

2. Formula 2 (primogel 3%) merupakan formula yang optimum dalam


pembuatan tablet vitamin Bkompleks dalam formula uji.
DAFTAR PUSTAKA
Mahendra, K. A., Prasetya, I. G. N. J. A., Setyawan, E. I., dan Putra, I. G. N. A. D. 2018.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Primogel Sebagai Bahan Penghancur
Terhadap Waktu Hancur Tablet Vitamin B Kompleks Untuk Anjing. Science
and Technology Index. Vol.2(5). Halaman 1-7.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai