Anda di halaman 1dari 11

INTEGRAL Tak Tentu

BAB 3 (teorema)

Pada bab ini akan membahas tiga sub pokok bahasan yaitu:
(1) Teorema Dasar Kalkulus, (2) Sifat-sifat Integral Tentu, dan (3) Teorema
Subsitusi, Simetri, dan Keperiodikan.

Tujuan Perkuliahan:
1. Menjelaskan hubungan antara integral tak tentu dengan integral tentu
dengan menggunakan teorema dasar kalkulus; dan
2. Menghitung integral tentu dari beberapa fungsi kontinu dengan
menggunakan teorema dasar kalkulus.
3. Menghitung integral tentu dari beberapa fungsi kontinu dengan
menggunakan aturan pangkat, sifat linier dan substitusi; dan
4. Menghitung integral tentu dari beberapa fungsi kontinu dengan
memanfaatkan kesimetrian dan kepriodikan.

Pendahuluan
Pada Bab 2 telah dibahas menghitung integral menggunakan definisi, berikut
ini kita akan membahas menghitung integral menggunakan teorema yang
disebut teorema dasar kalkulus, yang dalam penggunaannya akan
dihubungkan dengan integral tak tentu, yang sudah di bagian awal. Pada
bagian ini juga akan dibahas tentang beberapa bantuan untuk menghitung
integral tentu seperti penggunaa aturan pangkat, sifat linier dan substitus,
serta menghitung integral tentu dari beberapa fungsi kontinu dengan
memanfaatkan kesimetrian dan kepriodikan.

3.1 TEOREMA DASAR KALKULUS

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 18


Teorema 3. 1. (Teorema Dasar Kalkulus Bagian I):
Andaikan f kontinu pada [a,b]. Kita dapat mendefinisikan F sebagai
x
F (x) = ∫ f ( t ) dt untuk x [a , b].
a

Maka F diferensiabel pada (a,b) dan untuk setiap x (a , b), adalah


F ’(x)=f ( x ).
Bila kita memiliki fungsi F dan f dimana F ’ ( x )=f ( x )untuk setiap x anggota
suatu interval I , kita katakan F adalah anti turunan dari f pada I .

Bukti
Andaikan x (a , b). Pilih∆ x maka x +∆ x juga di dalam (a , b). Sehingga
x
F (x) = ∫ f ( t ) dt
a

x+∆ x

dan F ( x+ x ) = ∫ f ( t ) dt
a

Pengurangan antara kedua persamaan diperoleh


x+∆ x x
F ( x+ x )– F(x ) = ∫ f ( t ) dt - ∫ f ( t ) dt
a a

Sekarang
x+∆ x x x+∆ x

∫ f ( t ) dt = ∫ f ( t ) dt + ∫ f ( t ) dt
a a x

Sehingga kita peroleh


x+∆ x
F (x+ x )– F( x ) = ∫ f ( t ) dt
x

Dengan menggunakan Teorema Nilai Rata-rata untuk integral, terdapat


c [ x , x + Δ x ] sedemikian sehingga
x+∆ x

∫ f ( t ) dt = f (c ) x
x

Harga c tergantung pada x . Selanjutnya kita dapat menunjukkan bahwa


F ( x+ x )– F(x )=f (c )x

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 19


Dan dengan membagi kedua sisi dengan Δ x diperoleh
( F ( x+ x )– F(x ))
=f (c ).
∆x
Untuk limit x → 0 kita peroleh definisi dari turunan dari F pada x adalah
lim f (c )
∆ x →0

Untuk memperoleh harga limit, kita gunakan teorema apit. Bilangan c pada
interval [ x , x + x ] sehingga x c x + x
lim x=x dan lim x + ∆ x = x.
∆ x →0 ∆ x →0

Oleh karena itu dengan teorema apit, ∆lim


x→ 0
c=x= x . Karena f kontinu kita

peroleh F ’(x) =∆lim


x →0
f (c )=f ¿ ¿ f (x).

Dengan demikian terbukti.

Teorema 3.2. (Teorema Dasar Kalkulus bagian II):


Andaikan f adalah fungsi kontinu pada [a,b] dan F adalah anti turunan
dari f, maka
b

∫ f ( x ) dx=F ( b )−F (a)


a

Bukti:
x

Didefinisikan P( x ) = ∫ f ( t ) dt . Maka berdasarkan teorema dasar kalkulus


a

bagian I kita tahu bahwa P diferensiabel pada (a , b) untuk semua


x (a , b), P ’ ( x)=f (x ).

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 20


Jadi P adalah antiturunan dari f. Karena F kita asumsikan adalah antiturunan
dari f untuk semua x (a , b).
P ’( x )=F ’( x)
P ’(x )−F ’( x)=0
( P(x )−F (x))’=0
Misalkan g( x )=P(x )– F (x ). Dengan teorema nilai rata-rata g( x ) pada [a,]
dengan a< ¿ b, dikatakan bahwa
g ()−g(a)
= g ’( c)
−a
Untuk suatu c pada (a, ). Tetapi karena g ’( x ) = 0 untuk semua x pada [a,b],
g( ) harus sama dengan g(a) untuk semua  pada (a,b), misalnya g( x )
konstan pada (a,b). Hal ini berakibat terdapat konstanta C, dimana
C=g( a)=P(a)– f (a)=−F (a) , x( a , b)sedemikian sehingga untuk
x (a , b), P(x )=F ( x)+C dan g sebagai fungsi kontinu kita lihat ketika x = a dan
b

x = b. Dengan menempatkan x = b menghasilkan∫ f ( t ) dx =


a

P(b)=F (b)+C=F (b)– F (a).

Kedua teorema ini menjadi perdebatan di kalangan matematikawan, karena


ada matematikawan yang menganggap teorema dasar II adalah teorema
pertama dan sebaliknya.

Masalah Pertama
Gambarlah fungsi f (x)= x2 pada selang [1,5] di bawah ini! Arsirlah daerah
yang dibatasi oleh f (x)= x2 , x=1 , x=5 dan sumbu X! Hitunglah luas daerah
tersebut! Selanjutnya. Carilah integral dari f ( x)= x2 atau ∫ x 2 dx=F( x).
Hitunglah harga F (1) dan F (5)! Hitunglah selisih dari F (5) dan F (1) atau
dapat ditulis [F (x )]51! Apakah hasil tersebut sama dengan luas daerahnya?
Bagaimanakah kesimpulan saudara tentang kedua hal tersebut? Hubungan
b

apa yang diperoleh antara ∫ f (x )dx , [F(x)¿ a dan F (b) – F(a)?


b

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 21


3.2 SIFAT-SIFAT INTEGRAL TENTU

Teorema 3.3. (Sifat Kelinieran Integral Tentu):


Andaikan bahwa f dan g terintegralkan pada [a , b]dan k konstanta. Maka
kf dan f +g adalah terintegralkan dan
b b

a) ∫ kf ( x ) dx = k∫ f ( x ) dx
a a

b b b

b) ∫ [f ( x )+ g ( x ) ]dx = ∫ f ( x ) dx + ∫ g ( x ) dxdan tak tentu


a a a

b b b

c) ∫ [f ( x )−g ( x ) ]dx = ∫ f ( x ) dx - ∫ g ( x ) dx
a a a

Masalah Kedua
Hitunglah:
2

1. ∫ 4 dx
0

2. ∫ x 3 dx
0

3. 4 ∫ x dx
3

4. ∫ 4 x 3 dx
0

2 2

5. ∫ x dx + ∫ 4 dx
3

0 0

6. ∫ x 3 +4 dx
0

2 2

7. ∫x 3
dx - ∫ 4 dx
0 0

8. ∫ x 3−4 dx
0

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 22


Bagaimana kesimpulan saudara terhadap hubungan antara 3 dan 4, 5 dan 6,
7 dan 8?

Teorema 3.4. (Sifat Penambahan Selang):


Jika f terintegralkan pada suatu selang yang mengandung tiga titik a , b
dan c , maka
c b c

∫ f ( x ) dx=∫ f ( x ) dx +¿ ∫ f ( x ) dx bagaimana pun urutan a , b dan c .


a a b

Masalah Ketiga
4

Gunakan sifat penambahan selang untuk menghitung ∫ f ( x ) dx . Mulailah


0

dengan menggambar grafik f

{
1 jika 0 ≤ x< 1
f (x)= x jika 1≤ x <2
4−x jika 2 ≤ x ≤ 3

Teorema 3.5. (Sifat Pembandingan):


Andaikan bahwa f dan g terintegralkan pada [a , b] dan jika f ( x)< g(x )
untuk semua x dalam [a , b]maka
b b

∫ f ( x ) dx ≤∫ f ( x ) dx
a a

Masalah Keempat
Putuskan apakah pernyataan yang diberikan benar atau salah. Berikan alasan
jawaban saudara!
1. Jika f kontinu dan f (x) ≥ 0 untuk semua x dalam [a , b] maka
b

∫ f ( x ) dx ≥0
a

2. Jika∫ f ( x ) dx ≥0 maka f (x) ≥ 0 untuk semua x dalam [a, b]


a

b b b

3. Jika ∫ f ( x ) dx >∫ g ( x ) dx , maka ∫ [ f ( x ) −g ( x ) ] dx > 0


a a a

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 23


TEOREMA SUBSTITUSI, SIMETRI
3.3
DAN KEPERIODIKAN

3.3.1. Metode substitusi


Teorema 3.6 (Substitusi dalam Integral Tak Tentu):
Andaikan g fungsi yang terdiferensialkan dan F suatu anti turunan
dari f , jika u=g (x) maka

∫ f (g( x )) g ’( x ) dx ¿ ∫ f (u) du ¿ F (u)+C=F (g(x ))+C

Teorema 3.7 (Substitusi dalam Integral Tentu):


Misal g mempunyai turunan kontinu pada [a , b] dan f kontinu pada
daerah nilai g, maka
b g( b)

∫ f (g ( x )) g '( x )dx= ∫ f (u )du


a g( a)

Masalah Kelima:
Diskusikanlah penyelesaian dari:
π
6
1. ∫ cos (3 x ¿−3)dx ¿ ¿
0

1
x +2
2. ∫ ( x 2 +4 x+1)
2
dx ¿
0

Menurut saudara apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan soal


tersebut? Apakah soal tersebut dapat diselesaikan secara langsung?

3.3.2. Penggunaan Simetri


Pembahasan tentang simetri berkaitan dengan fungsi genap dan fungsi
ganjil. Untuk diingat fungsi genap adalah fungsi yang memenuhi f (−x)=f ( x ) ,
sedangkan fungsi ganjil adalah fungsi yang memenuhi f (−x)=−f (x).

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 24


Fungsi genap Fungsi ganjil
Luas kiri = luas kanan Luas kiri menetralkan luas kanan

Teorema 3.8 (Simetri):


Jika f fungsi genap [f (−x )=f (x)], maka
a a

∫ f ( x ) dx=2∫ f ( x ) dx
−a 0

Jika f fungsi ganjil [f (−x )=−f ( x )], maka


a

∫ f ( x ) dx=0
−a

Bukti: silakan dikaji menggunakan gambar fungsi genap dan ganjil di atas.

3.3.3. Penggunaan Keperiodikan


Kita ingat terlebih dahulu bahwa suatu fungsi adalah fungsi periodik
jika terdapat p sedemikian hingga
f ( x+ p)=f (x ) untuk semua bilangan riil dalam daerah definisi f .

Teorema 3.9. (Keperiodikan):


Jika f periodik dengan periode p, maka
b+p b

∫ f ( x ) dx ¿ ∫ f ( x ) dx
a+p a

Bukti: silakan buktikan sendiri untuk latihan.

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 25


Masalah keempat:
Untuk soal berikut, gambarlah grafiknya terlebih dahulu kemudian hitunglah
nilai integralnya!
π

1. ∫ ¿ ¿.
−π

2. ∫|cos x|dx
0

Mengapa untuk menyelesaikan soal nomor 1 dan 2 harus digambar terlebih


dahulu? Bagaimana jika menyelesaikannya tanpa menggambar terlebih
dahulu? Dari soal-soal tersebut kesimpulan apa yang dapat saudara peroleh?

Latihan 3:
1. Gunakan teorema dasar kalkulus untuk menghitung integral tentu
berikut.
2

a. ∫ x 3 dx
0

b. ∫ x 4 dx
−1

c. ∫ w12 dw
1

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 26


π /2

d. ∫ cos x dx
0

e. ∫ (8 x¿ ¿3−5 x+ 2)dx ¿
0

1 2 1 2

2. Andaikan ∫ f ( x )dx=2 ,∫ f ( x)dx=3, ∫ g( x)dx=−1 , dan ∫ g( x)dx=4 .


0 1 0 0

Gunakan sifat-sifat integral tentu untuk menghitung integral berikut:


2

a. ∫ [f ( x )¿+ 3 g ( x ) ] dx ¿
0

b. ∫ [3 f (x )¿+ 2 g ( x )−4 ]dx ¿


0

2 0

c. ∫ f (x )dx +¿ ∫ g( x)dx
1 2

3. Gunakan metode substitusi untuk mencari integral berikut.


a. ∫ √3 √ 3 x+2 dx
b. ∫ cos ( 5 x +8 ) dx
c. ∫ x2 ¿ ¿
d. ∫ x 2 cos( x 3 +5)dx

4. Gunakan metode substitusi dalam integral tentu untuk menghitung


integral berikut.
2
x2
a. ∫ ¿¿ ¿
0

π /6

b. ∫ sin 3 θ cos θ dθ
0

5. Gunakan simetri untuk menghitung integral berikut.


1
x5
a. ∫ ¿¿ ¿
−1

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 27


π

b. ∫ ¿¿
−π

6. Gunakan keperiodikan untuk menghitung:


a. ∫|cos x|dx
0

b. ∫|sin 2 x| dx
0

Bab – 3 Integral Tak Tentu (Teorema) Page 28

Anda mungkin juga menyukai