TEKNIK KOMPUTASI
METODE EULER
Disusun Oleh :
1. Pungky Ahmad S
2. Hanifa Baity Masruro
3. Kurnia Uswatun C
(13050974028)
(13050973029)
(13050974033)
PTI-A 2013
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persamaan diferensial berperang penting di alam , sebab kebanyakan
fenomena alam dirumuskan dalam bentuk diferensial. Persamaan diferensial sering
digunakan sebagai model matematika dalam bidang sains maupun dalam bidang
rekayasa.
Persamaan diferensial biasa adalah persamaan diferensial di mana fungsi yang
tidak diketahui (variabel terikat) adalah fungsi dari variabel bebas tunggal. Dalam
bentuk paling sederhana fungsi yang tidak diketahui ini adalah fungsi riil atau fungsi
kompleks, namun secara umum bisa juga berupa fungsi vektor maupun matriks. Lebih
jauh lagi, persamaan diferensial biasa digolongkan berdasarkan orde tertinggi dari
turunan terhadap variabel terikat yang muncul dalam persamaan tersebut.
Penyelesaian persamaan diferensial biasa (ODE) mempunyai bentuk umum yaitu:
dy
f x, y
dx
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara menganalisis
Metode Euler, baik dalam hal teori maupun melalui pemrograman.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Euler
Metode numerik adalah suatu prosedur yang menghasilkan solusi perkiraan
(approximate solution) pada suatu nilai, dengan hanya menggunakan operasi
penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Metode Euler adalah salah satu dari metode satu langkah yang paling
sederhana. Di banding dengan beberapa metode lainnya, metode ini paling kurang
teliti. Namun demikian metode ini perlu dipelajari mengingat kesederhanaannya dan
mudah pemahamannya sehingga memudahkan dalam mempelajari metode lain yang
lebih teliti. Metode euler atau disebut juga metode orde pertama
karena
r 1
xr
xr 1 xr
1!
2!
y(xr+1)=y(xr)+
y(xr)+
y(xr)+
bila persamaan di atas dipotng samapai suku orde tiga, peroleh
x
y(xr+1) = y(xr) +
r 1
xr
1!
xr 1 xr
y(xr) +
2!
y(t),
xr<t<xr+1
2
y(xr+1)
y(xr)+hf(xr,yr)+ y(t)
dua suku pertama persamaan di atas yaitu :
y(xr+1) = y(xr) + hf(xr, yr) ;
atau dapat ditulis
yr+1 = yr + hfr
r = 0, 1, 2,,n
(1)
(2)
(3)
(4)
(p.5)
Galat pemotongan ini sebanding dengan kuadrat ukuran langkah h sehingga di sebut
juga galat per langkah (error per step) atau galat local. Semakin kecil nilai h (yang
berarti semakin banyak langkah perhitungan). Nilai pada setiap langkah (y r) dipakai
lagi pada langkah berikutnya. Galat solusi pada langkah ke-r adalah tumpukan galat
dari langkah-langkah sebelumnya. Galat yang terkumpul pada akhir langkah ke-r ini
di sebit galat longgokan (cumulative error). Jika langkah dimulai dari x0 = a dan
berakhir di xn = b maka total galat yang terkumpul pada solusi akhir (yn) adalah
n
h2
(b a ) "
Etotal 1/ 2 h 2 y" (t ) n y " (t )
y (t )h
2
2
r 1
(p.6)
Galat longgokan total ini sebenarnya adalah
Etotal y (b) sejati y ( xn ) Euler
C. Algoritma Metode Euler
Merghitung hampiran penyelesaian masalah nilai awal y = f(t,y) dengan
y(t0) = y0
pada [t0, b]
INPUT : n, t0, b, y0, dan fungsi f
OUTPUT : (tk, yk),
r = 1, 2, 3, , n
LANGKAH-LANGKAH:
1. Hitung h = (b t0)/n
2. FOR r = 1, 2, 3, , n
Hitung xr = xr-1 + h, yr = yr-1 + h * f(xr-1, yr-1)
3. SELESAI
Contoh:
Diketahui PDB
Dy/dx = x + y dan y(0)=1
Gunakan metode Euler untuk menghitung y(0, 10)dengan ukuran langkah h = 0,05
dan h = 0,02. Jumlah angka bena = 5.diketahui solusi sejati PDB tresebut adalah
y(x) = ex x 1.
Penyelesaian:
(i)
Diketahui
a = x0 = 0
b = 0.10
c = 0.05
dalam hal ini f(x,y) = x + y, dan penerapan metode Euler pada PDB tersebut menjadi
yr 1 yr 0.02( xr yr )
Langkah-langkah:
x0 0 y0 0
x1 0.05 y1 y0 0.05( x0 y0 ) 1 (0.05)(0 1) 1.0050
x2 0.10 y2 y1 0.05( x1 y1 ) 1.0050 (0.05 1.0050) 1.05775
y (0.10) 1.05775
Jadi,
(bandingkan dengan solusi sejatinya,
y (0.10) e0.10 0.1 1 0.0052
Sehingga galatnya adalah
Galat = 0.0052 1.05775 = -1.1030
(ii)
Diketahui
a x0 0
b 0.10
h 0.02
Dalam hal ini ,
f ( x, y ) x y
menjadi
yr 1 yr 0.02( xr yr )
Langkah-langkah:
x0 0 y0 1
y (0,10) 1.1081
Jadi
(bandingkan dengan solusi sejatinya, y(0,10) = 1.1103, sehingga galatnya adalah
Galat = 1.1103 1.1081 = 1.1081)
Program matlabnya :
clc;
clear;
x=0;
y=1;
b=0.10;
n=5;
h=(b-x)/n
hasil=[0 1];
for r=1:n
y=y+h*(x+y);
x=x+h;
hasil=[hasil; x y];
end
f=exp(b)-b-1;
galat=f-y;
hasil
eror=[f galat]
Outputnya yaitu:
h = 0.0200
hasil =
0 1.0000
0.0200 1.0200
0.0400 1.0408
0.0600 1.0624
0.0800 1.0849
0.1000 1.1082
eror = 0.0052 -1.1030
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode Euler adalah salah satu dari metode yang paling sederhana. Metode euler
disebut juga metode orde pertama karena persamaannya hanya mengambil sampai
suku orde pertama saja.
Misalnya diberikan PDB orde satu,
y , = dy/dx = f(x,y) dan nilai awal y(x0) = x0
Persamaan metode Euler yaitu :
yr = yr-1 + h * f(xr-1, yr-1)
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh.
Oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan. Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat. Demikian kami ucapkan terimakasih.
Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/khubabb/metode-numerik-pada-persamaan-diferensial-new
https://onemat.files.wordpress.com/2012/04/metode.euler.docx
www.unsri.ac.id/upoload/arsip/euler
syaharuddinalmusthafa.blogspot.com
- ricoatmaship.blogspot.com