FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Nama : NADIA LUTHFI PRATIWI
FANNY FEBY A.
Praktikum : Matematika Teknik NPM/Semester : 18031010052 / IV
Percobaan : Persamaan Diferensial Biasa, Metode 18031010062 / IV
Satu langkah, & Metode Euler Sesi : B-1
Paralel :B
Tanggal : 08 APRIL 2020
Pembimbing : Nove Kartika Erliyanti, ST, MT LAPORAN RESMI
SOAL
1. Jelaskan dengan lengkap apa yang dimaksud dengan Persamaan Diferensial
Biasa (berikan pengertian masing masing metode, kelebihan, kekurangan, dan
kegunaannya).
2. Jelaskan Macam macam metode satu langkah dan perbedaannya, dan contoh
manual!
3. Selesaikan persamaan berikut dengan metode Euler:
dy
a. =x+ 2 y
dx
Diketahui: y(0)=0,5 ; carilah nilai y pada x=2 dengan Δx=0.5!
dy x
b. =
dx x +1
Diketahui: y(0)=0,5 ; carilah nilai y pada x=1 dengan Δx=0.2!
dy
c. =1+e x
dx
Diketahui: y(0)=1 ; carilah nilai y pada x=4 dengan Δx=1!
4. Berikut ini adalah persamaan diferensial yang menggambarkan besar
peregangan y (defleksi) dari sebuah balok yang diberi penyangga pada kedua
sisi:
Dengan,
x = lokasi disepanjang balok (inchi)
E = modulus Young / modulus elastisitas balok (pon/inchi2)
T = beban poros (pon)
I = momen area kedua (inchi)
q = intensitas tekanan secara seragam (pon/inchi)
L = panjang balok (inchi)
Kondisi batas yang diberikan adalah y(x=0) = 0. Diketahui pula T = 7200 pon,
q = 5400 pond/inchi, L = 75 inchi, E = 30 pon/inchi dan I = 120 inchi. Kerjakan
dengan menggunakan metode Euler x=625 dengan rentang x sebesar 25
(Algoritma, Flowchart, Listing Program, dan Hasil Run ). Sertakan pengerjaan
manual !
Jawab :
Pengertian
A. Metode Satu Langkah
Di dalam Sub bab ini akan diselesaikan persamaan diferensial biasa dengan
bentuk:
dy
= f(x,y)
dx
Persamaan tersebut dapat didekati dengan bentuk berikut:
dy ∆ y yi+ 1− yi
= = = f (x,y)
dx ∆ x xi+ 1−xi
atau
yi+1 = yi + f (x,y) (xi+1 – xi)
atau
yi+1 = yi + φ ∆x (4.1)
Dengan φ adalah perkiraan kemiringan yang digunakan untuk ekstrapolasi
dari nilai yi ke yi+1 yang berjarak ∆x yaitu selisih antara ∆x = xi+1 – xi. Persamaan di
atas dapat digunakan untuk menghitung langkah nilai y secara bertahap. Semua
metode satu langkah dapat dituliskan dalam bentuk umum tersebut.
B. Metode Euler
Metode Euler adalah salah satu dari metode satu langkah yang paling
sederhana. Di banding dengan beberapa metode lainnya, metode ini paling kurang
teliti. Metode Euler dapat diturunkan dari deret Taylor:
∆ x2
yi+1 = yi + y’i ∆x + y’’i + ..... (4.1)
2!
Apabila nilai ∆x kecil maka suku yang mengandung pangkat lebih tinggi
dari 2 adalah sangat kecil dan dapat diabaikan, sehingga persamaan di atas dapat
ditulis menjadi:
yi+1 = yi + y’i ∆x (4.2)
Dengan demikian Persamaan (4.1) dan (4.2) dapat disipulkan bahwa
dengan metode Euler kemiringan φ = y’i = f (xi,yi) sehingga Persamaan (4.2) dapat
ditulis menjadi:
yi+1 = yi + f (xi,yi) ∆x (4.3)
dengan i = 1,2,3, ..... Persamaan (4.3) adalah metode Euler. Nilai y i+1
diprediksi dengan menggunakan kemiringan fungsi (sama dengan turunan
pertama) di titik xi untuk diekstrapolasikan secara linier pada jarak sepanjang pias
∆x.
Kegunaan
Metode Satu Langkah : untuk menyelesaikan persamaan diferensial
Metode Euler : untuk menyelesaikan persamaan diferensial
(Tim Dosen, 2020)
2. Macam-macam metode satu langkah
a) Metode Euler
Merupakan metode yang paling sederhana untuk mengintegrasikan PDB
orde satu secara numerik. Kondisi atau syarat atau nilai awal (x0, y0)
digunakan untuk menghitung besarnya slope (atau tangen arah) y(x) pada
x = x0:
dy
=f ( x 0 , y 0)
dx
Dengan menganggap bahwa slope (dy/dx) pada interval Δx bernilai tetap,
maka nilai y(x0+Δx).
Selanjutnya, nilai-nilai x dan y ini (yakni x=x0+Δx dan y=y(x0+Δx))
digunakan untuk memperkirakan besarnya slope pada titik yang baru. Atau,
nilai y(x0+2Δx) dapat dihitung sbb:
y(x0+2 Δx)= y(x0+ Δx)+ Δx f(x0+ Δx, y(x0+ Δx)
Demikian seterusnya. Pola perhitungan yang beruntun ini digambarkan
sebagai metode Euler:
yi+1=yi+ Δx. f(xi,yi)
dengan: Δx = h menyatakan lebar langkah (step size) f (xi,yi) merupakan
bentuk persamaan diferensial.
Perhatikan bahwa formula metode Euler ini juga dapat dijabarkan dari
ekspansi deret Taylor untuk yi+1 di sekitar yi:
dengan mengabaikan suku-suku berorde Δx2 (=h2) dan yang lebih tinggi. Metode
euler mempunyai ketelitian yang kurang tinggi sehingga hasilnya kurang akurat.
Dapat diketahui persen kesalahannya yaitu:
Yeksak−Yperkiraan
%Kesalahan= x 100 %
Yeksak
Contoh soal:
Gunakan metode Euler untuk menghitung nilai y pada x = 2. Jika:
dy
= x 2−2 x+ 4 dengan nilai awal: y = 1 pada x = 0 dan Δx=0,5
dx
Nilai yeksak didapat dari integrasi persamaan diatas:
1 3 2
x −x + 4 x
3
x=0, yeksak= 0
1 3
x=0.5, yeksak= 0,5 −0,52 +4 (0,5)= 1,7916
3
1 3 2
x=1, yeksak= 1 −1 + 4(1)= 3,333
3
1 3
x=1,5, yeksak= 1,5 −1,5 2+ 4(1,5)= 4,875
3
1 3 2
x=2 yeksak= 2 −2 + 4(2)= 6,6667
3
Mencari nilai f(xi) dari persaman untuk menghitung nilai yperkiraan
x=0 f(xi)= (0)2-2(0)+4=4
x=0,5 f(xi)= (0,5)2-2(0,5)+4=3,25
x=1 f(xi)= (1)2-2(1)+4=3
x=1,5 f(xi)= (1,5)2-2(1,5)+4=3,25
x=2 f(xi)= (2)2-2(2)+4=4
Nilai yperkiraan didapat dari y= y1+ f(xi) Δx
x=0 yperkiraan=1
x=0.5 yperkiraan= 1+3,25(0.5) = 2,625
x=1 yperkiraan= 2,625+3(0.5) = 4,125
x=1.5 yperkiraan= 4,125+3,25(0.5) = 5,75
x=2 yperkiraan= 5,75+4(0,5) = 7,75
Persen Kesalahan
x=0
0−1
%Kesalahan= x 100 % = 0%
0
x=0.5
1,7916−2,625
%Kesalahan= x 100 % = 46,511%
1,7916
x=1
3,333−4,1250
%Kesalahan= x 100 % = 23,75%
3,333
x=1,5
4,8750−5,75
%Kesalahan= x 100 % = 17,9487%
4,875
x=2
6,667−7,75
%Kesalahan= x 100 % = 16,25%
6,667
Jika dy/dx atau f hanya merupakan fungsi x saja, maka metode Runge-Kutta orde
4 ini sama dengan integrasi numerik dengan metode Simpson 1/3.
(Kholisoh,2008)
b) Flowchart
Start
Input
Persamaan, batas atas (b)
dan bawah (a), nilai deltax
(dh), dan y awal y(0)
Process
Menghitung nilai integral pers. (fi), (fa)
dengan memasukkan nilai a ke dalam pers.,
iterasi=1, nilai yperkiraan(ys), nilai
yeksak(Eo), asumsi persen kesalahan Er=0
No
While a<b
Yes
Process
Menghitung nilai iterasi=i+1, nilai (a)
baru, nilai (fa), nilai yeksak (Eo), nilai
yperkiraan (y)=ys dan persen
kesalahan (Er)
Output
Hasil Perhitungan iterasi,
nilai x, yeksak, yperkiraan
dan persen kesalahan
End
c) Listing Program
clear all;
clc;
syms x;
syms y;
disp('======================================================
===');
disp(' Program Perhitungan Metode Euler ');
disp('======================================================
===');
disp(' ');
f=input('Masukkan Persamaan = ');
a=input('Masukkan Batas Bawah = ');
b=input('Masukkan Batas Atas = ');
dh=input('Masukkan Delta x = ');
Y=input('Masukkan Nilai Y(0) = ');
fi=int(f)+1;
fa=subs(f,{x,y},{a,Y});
i=1;
Eo=Y;
a=a;
Er=0;
ys=Y+(fa*dh);
disp(' ');
disp('======================================================
========');
disp(' i X Yeksak Yperkiraan %Kesalahan ');
disp('======================================================
========');
fprintf('%3.0f%10.2f%13.4f%13.4f%18.4f\n',i,a,Y,Eo,Er);
while a<b
i=i+1;
a=a+dh;
fa=subs(f,{x,y},{a,Y});
ys=Y+(fa*dh);
Eo=subs(fi,{x,y},{a,Y});
Er=abs((Eo-ys)/Eo)*100;
Y=ys;
fprintf('%3.0f%10.2f%13.4f%13.4f%18.4f\n',i,a,Y,Eo,Er);
disp('======================================================
========');
end
d) Hasil Program
Gambar 1. Hasil run perhitungan metode euler
Perhitungan Manual
dy
Persamaan =x+ 2 y
dx
Nilai yeksak didapat dari integrasi persamaan diatas:
1 2 2
x + y +c
2
x=0, yeksak= 0,5
1
x=0.5, yeksak= ( 0,5 )2 + ( 0,5 )2 +1= 1,25
2
1 2
x=1 yeksak= ( 1 ) + (1 )2 +1= 3
2
1
x=1,5 yeksak= ( 1,5 )2 + ( 1,5 )2+ 1= 6,750
2
1 2
x=2 yeksak= ( 2 ) + ( 2 )2+1= 14,50
2
0,5−0,5
%Kesalahan= x 100 % = 0%
0,5
x=0.5
1,25−1,625
%Kesalahan= x 100 % = 23,0769%
1,25
x=1
3−4
%Kesalahan= x 100 % = 25%
3
x=1,5
6,750−11,1250
%Kesalahan= x 100 % = 39,3258%
6,750
x=2
30−14,5
%Kesalahan= x 100 % = 51,667%
30
dy x
B. Persamaan dx = x +1
a) Algoritma
1. Start
2. Masukkan persamaan, batas atas (a), batas bawah (b), dan delta x (dh),
nilai y awal y0 (Y)
3. Menghitung integral dari persamaan (fi), nilai (fa) dengan memasukkan
batas bawah kedalam persamaan. Iterasi i=1
4. Menghitung nilai Yeksak (Eo) dengan rumus Eo=Y dan mengansumsikan
persen kesalahan (Er)=0
5. Menghitung yperkiraan (ys) dengan rumus Y+(fa*dh)
6. Jika kondisi a<b maka
Iterasi i=i+1
Menghitung nilai batas bawah dengan rumus= a+dh, nilai (fa) dengan
memasukkan nilai batas bawah kedalam persamaan
Menghitung nilai Yperkiraan (ys) dengan rumus=y+(fa*dh) dan nilai
Yeksak (Eo) dengan memasukkan batas bawah kedalam integral
persamaan
Menghitung persen kesalahan (Er) dengan rumus= abs(100*((Eo-
ys)/Eo))
Kondisi Y=ys
7. Output hasil perhitungan iterasi, nilai x, Yeksak, Yperkiraan, dan persen
kesalahan
8. End
b) Flowchart
Start
Input
Persamaan, batas atas (b)
dan bawah (a), nilai deltax
(dh), dan y awal y(0)
Process
Menghitung nilai integral pers. (fi), (fa)
dengan memasukkan nilai a ke dalam pers.,
iterasi=1, nilai yperkiraan(ys), nilai
yeksak(Eo), asumsi persen kesalahan Er=0
No
While a<b
Yes
Process
Menghitung nilai iterasi=i+1, nilai (a)
baru, nilai (fa), nilai yeksak (Eo), nilai
yperkiraan (y)=ys dan persen
kesalahan (Er)
Output
Hasil Perhitungan iterasi,
nilai x, yeksak, yperkiraan
dan persen kesalahan
End
c) Listing Program
clear all;
clc;
syms x;
disp('======================================================
===');
disp(' Program Perhitungan Metode Euler ');
disp('======================================================
===');
disp(' ');
f=input('Masukkan Persamaan = ');
a=input('Masukkan Batas Bawah = ');
b=input('Masukkan Batas Atas = ');
dh=input('Masukkan Delta x = ');
y=input('Masukkan Nilai Y(0) = ');
fi=int(f)+1;
fa=subs(f,x,a);
i=1;
Eo=y;
a=a;
Er=0;
ys=y+(fa*dh);
disp(' ');
disp('======================================================
========');
disp(' i X Yeksak Yperkiraan %Kesalahan ');
disp('======================================================
========');
fprintf('%3.0f%10.2f%13.4f%13.4f%18.4f\n',i,a,Eo,y,Er);
while a<b
i=i+1;
a=a+dh;
fa=subs(f,x,a);
ys=y+(fa*dh);
Eo=subs(fi,x,a);
Er=abs((Eo-ys)/Eo)*100;
y=ys;
fprintf('%3.0f%10.2f%13.4f%13.4f%18.4f\n',i,a,Eo,y,Er);
disp('======================================================
========');
end
d) Hasil Program
Gambar 2. Hasil run perhitungan metode euler
Perhitungan Manual
dy x
Persamaan =
dx x +1
Nilai yeksak didapat dari integrasi persamaan diatas:
x-ln|x+1|+C
x=0, yeksak= 0,5
x=0.2, yeksak= 0,2−ln |0.2+1|+1= 1,0177
x=0,4, yeksak= 0,4−ln|0.4+1|+1= 1,0635
x=0,6, yeksak=0,6−ln∨0,6+1∨+ 1= 1,1299
x=0,8 yeksak=0,8−ln |0,8+1|+ 1= 1,2122
x=1,0 yeksak=1,0−ln |1,0+1|+1= 1,3069
Mencari nilai f(xi) dari persaman untuk menghitung nilai yperkiraan
0
x=0 f(xi)= =0
0+1
0,2
x=0,2 f(xi)=
0,2+1
= 0,1667
0,4
x=0,4 f(xi)=
0,4+1
= 0,2857
0,6
x=0,6 f(xi)= = 0,375
0,6+1
0,8
x=0,8 f(xi)=
0,8+1
= 0,444
1
x=1,0 f(xi)=
1+ 1
= 0,5
Persen Kesalahan
x=0
0,5−0,5
%Kesalahan= x100%= 0%
0,5
x=0.2
1,0177−0,5333
%Kesalahan= x 100 % 47,59%
1,0177
x=0,4
1,0635−0,5905
%Kesalahan= x 100 % = 44,79%
1,0635
x=0,6
1,1299−0,6655
%Kesalahan= x 100 % = 41,108%
1,1299
x=0,8
1,2122−0,7544
%Kesalahan= x 100 % = 16,25%
1,2122
x=1,0
1,3069−0,8544
%Kesalahan= x 100 % = 34,624%
1,3069
dy
C. Persamaan =1+e x
dx
a) Algoritma
1. Start
2. Masukkan persamaan, batas atas (a), batas bawah (b), dan deltax (dh), nilai
y awal y0 (y)
3. Menghitung integral dari persamaan (fi), nilai (fa) dengan memasukkan
batas bawah kedalam persamaan. Iterasi i=1
4. Menghitung nilai Yeksak (Eo) dengan memasukkan batas bawah ke dalam
integral persamaan
5. Untuk kondisi k=a:dh:(b-dh) maka
Iterasi i=i+1
Menghitung nilai batas bawah dengan rumus= a+dh, nilai (fa) dengan
memasukkan nilai batas bawah kedalam persamaan
Menghitung nilai Yperkiraan (ys)dengan rumus=y+(fa*dh) dan nilai
Yeksak (Eo) dengan memasukkan batas bawah kedalam integral
persamaan
Menghitung persen kesalahan (Er) dengan rumus= abs(100*((Eo-
ys)/Eo))
Kondisi y=ys
6. Output hasil perhitungan iterasi, nilai x, Yeksak, Yperkiraan, dan persen
kesalahan
7. End
b) Flowchart
Start
Input
Persamaan, batas atas (b)
dan bawah (a), nilai deltax
(dh), dan y awal y(0)
Process
Menghitung nilai integral pers. (fi), (fa)
dengan memasukkan nilai a ke dalam pers.,
iterasi=1, nilai yeksak(Eo), asumsi persen
kesalahan Er=0
for k=a:dh:(b-dh)
Process
Menghitung nilai iterasi=i+1, nilai (a)
baru, nilai (fa), nilai yeksak (Eo), nilai
(ys), nilai yperkiraan (y)=ys dan
persen kesalahan (Er)
Output
Hasil Perhitungan iterasi,
nilai x, yeksak, yperkiraan
dan persen kesalahan
End
c) Listing Program
clear all;
clc;
syms x;
disp('======================================================
===');
disp(' Program Perhitungan Metode Euler ');
disp('======================================================
===');
disp(' ');
f=input('Masukkan Persamaan = ');
a=input('Masukkan Batas Bawah = ');
b=input('Masukkan Batas Atas = ');
dh=input('Masukkan Delta x = ');
y=input(‘Masukkan Nilai Y(0) =’);
fi=int(f);
fa=subs(f,x,a);
i=1;
Eo=subs(fi,x,a);
Er=0;
disp(' ');
disp('======================================================
========');
disp(' i X Yeksak Yperkiraan %Kesalahan ');
disp('======================================================
========');
fprintf('%3.0f%10.2f%13.4f%13.4f%18.4f\n',i,a,Eo,y,Er);
for k=a:dh:(b-dh)
i=i+1;
a=a+dh;
fa=subs(f,x,a);
ys=y+(fa*dh);
Eo=subs(fi,x,a);
Er=abs(100*((Eo-ys)/Eo));
y=ys;
fprintf('%3.0f%10.2f%13.4f%13.4f%18.4f\n',i,a,Eo,y,Er);
disp('======================================================
========');
end
d) Hasil Program
Gambar 3. Hasil run perhitungan metode euler
Perhitungan Manual
dy
Persamaan =1+e x
dx
Nilai yeksak didapat dari integrasi persamaan diatas:
1x+e^x
x=0, yeksak= 1
x=1, yeksak=1(1)+(2,7181 )= 3,718
x=2, yeksak= 1(2)+(2,7182 )= 9,3883
x=3, yeksak=1(3)+(2,718 3)= 23,0814
x=4, yeksak=1(4)+(2,718 4)= 58,5812
Mencari nilai f(xi) dari persaman untuk menghitung nilai yperkiraan
x=0 f(xi)= 1+( 2,7180) = 2
1
x=1 f(xi)= 1+( 2,718 ) = 3,718
1−1
%Kesalahan= x100%= 0%
1
x=1
3,7188−4,718
%Kesalahan= x 100 % = 26,866%
3,7188
x=2
9,3883−13,1055
%Kesalahan= x 100 % = 39,94%
9,3883
x=3
23,0814−34,1848
%Kesalahan= x 100 % = 48,1056%
23,0814
x=4
58,5812−89,7603
%Kesalahan= x 100 % = 55,239%
58,5812
4. Algoritma :
1. Memulai Program
2. Memasukkan persamaan (f), batas bawah (bb), batas atas (ba) dan interval x
(dx)
3. Memproses rumus mencari persamaan 1 (F) dengan mengintegralkan
persamaan (f), mencari persamaan 2 (Fi) dengan mengintegralkan persamaan 1
(F), mencari nilai fungsi batas bawah (Fe) dengan mensubstitusikan batas bawah
(bb) pada persamaan 2 (Fi) dan mencari nilai fungsi batas bawah (Fa) dengan
mensubstitusikan batas bawah (bb) pada persamaan 1 (F)
4. Menampilkan nilai batas bawah (bb), Y eksak (Fe), Y perkiraan (y) dan persen
kesalahan (E)
5. Untuk batas bawah (bb) sampai batas atas - interval x (ba-dx)
a. Memproses data dengan rumus :
1) Menghitung nilai y perkiraan (Fp)
y i+1 = y i +f ( x i , y i ) Δx
2) Menghitung nilai
xi 1 (T)
x i+1 =xi + Δx
mensubstitusikan nilai
xi 1 (T) pada persamaan (F)
b. Menampilkan nilai
xi 1 (T), y eksak (Fe), y perkiraan (Fp) dan persen
kesalahan (E)
6. Selesai
Flowchart :
Mulai
Memasukkan persamaan
(f), batas bawah (bb),
batas atas (ba) dan
interval x (dx)
Proses
Menghitung integral persamaan 1 (F),
integral persamaan 2 (Fi), nilai fungsi
batas bawah (Fe) dan nilai fungsi batas
atas (Fa)
For
B=bb:dx:(ba-dx)
Proses
Menghitung nilai y perkiraan (Fp), nilai
xi+1 (T), nilai y eksak (Fe), nilai fungsi
xi+1 (Fa) dan persen kesalahan (E)
Selesai
Listing Program :
clear all;
clc;
syms x;
disp('======================================================
==============');
disp(' Program Menghitung Besar Peregangan y [Defleksi]');
disp('======================================================
==============');
f=input('- Masukkan Persamaan = ');
bb=input('- Masukkan Batas Bawah = ');
ba=input('- Masukkan Batas Atas = ');
dx=input('- Masukkan Interval X = ');
F=int(f);
Fi=int(F)+1;
Fe=subs(Fi,x,bb);
Fa=subs(F,x,bb);
y=0;
E=0;
disp('======================================================
==============');
disp(' X Y (Eksak) Y (Perkiraan) Persen Kesalahan(%) ');
disp('======================================================
==============');
fprintf('%6.0f%13.0f%18.0f%23.0f\n',bb,Fe,y,E);
for B=bb:dx:(ba-dx)
Fp=y+(Fa*dx);
T=bb+dx;
Fe=subs(Fi,x,T);
Fa=subs(F,x,T);
E=abs((Fe-Fp)/Fe)*100;
bb=T;
y=Fp;
fprintf('%6.0f%18.2f%18.2f%23.3f\n',T,Fe,Fp,E);
end
disp('======================================================
==============');
Hasil Run :
Gambar 3. Hasil run menghitung besar peregangan y (defleksi)
Perhitungan Manual
d 2 y Ty qx ( L−x )
− =
dx 2 EI 2 EI
d 2 y 7200 y 5400×(75−x)
− =
dx 2 30 ×120 2 ×30 ×120
d 2 y 7200 y 405000 x−5400 x 2
− =
dx 2 3600 7200
d2 y 405000 x−5400 x 2
−2 y=
dx 2 7200
d 2 y 405000 x−5400 x 2
= +2 y
dx 2 7200
d 2 y 405000 x−5400 x 2
= +2 y
dx 2 7200
dy −1 3 225 2
= x+ x +2 y
dx 4 8
dy 1 3 225 2
= x− x
dx 4 8
Persamaan yang digunakan untuk mencari nilai eksak yaitu
1 4 225 3
y= x− x +1 dengan batas x = 0 → y = 0 Δx = 25
16 24
x = 625 → y = ?
Iterasi 1
Perhitungan numerik
1 3 225 2
x = 0 → f ( 0 )= ( 0) − ( 0 ) =0
4 8
Iterasi 2
Perhitungan numerik
yi = yo + f (xo,yo) ∆x
y(25)= 0+(0) 25 0
1
25 3 225 (25) 2 13671,875
x=25 → f(25) = 4 8
Perhitungan Eksak pada titik x=25 yaitu
1 225
y (25) (25) 4 (25) 3 122069,31
16 24
122069,31 0
E 100% 100%
122069,31
Iterasi 3
Perhitungan Numerik
y(50) = -122069,31 + (-13671,875) × 25 = -341796,88
1
50 3 225 (50) 2 39062,5
x=50 → f(50) = 4 8
Perhitungan Eksak pada titik x=50 yaitu
1 225
y (50) (50) 4 (50) 3 781249
16 24
781249 (341796,88)
E 100% 56,25%
781249
x Y (Eksak) Y (Perkiraan) Persen Kesalahan (%)
0 1 0 -
25 -122069,31 0 100
50 -781249 -341796,88 56,25
DAFTAR PUSTAKA
Kholisoh.2008. ”Penyelesaian Persamaan Differensial Biasa”.
(https://diyarkholisoh.files.wordpress.com/2008/12/penyelesaian-pdb-ivp-
doc-dy.pdf). Diakses pada tanggal 10 April 2020 pukul 19.10 WIB
Tim Dosen. 2020. Modul VII “Persamaan Diferensial Biasa, Metode Satu
langkah, & Metode Euler”. Surabaya: UPN “Veteran” Jawa Timur.