Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL-AIR” untuk
memenuhi salah satu tugas.
Dalam kesempatan kali ini saya menyampaikan hormat dan terima kasih
kepada dosen Kimia Fisika atas segala bimbingannya dalam proses belajar serta
kepada orang tua kami yang telah memberikan semangat, dukungan dan doa
kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saya mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan timbal balik
sistem biner fenol-air
2. Untuk mengetahui aplikasi kelarutan timbal balik dalam dunia industri
3. Untuk mengetahui macam-macam sistem pada kelarutan
BAB II
PEMBAHASAN
L1 adalah fenol dalam air, L 2 adalah air dalam fenil, XA dan XF masing-
masing adalah mol fraksi air dan mol fraksi fenol, X C adalah mol fraksi komponen
pada suhu kritis (TC). Sistem ini mempunyai suhu kritis (Tc) pada tekanan tetap,
yaitu suhu minimum pada saat dua zat bercampur secara homogen dengan
komposisi Cc. Pada suhu T1 dengan komposisi diantara A1 dan B1 atau pada suhu
T2 dengan komposisi diantara A2 dan B2, sistem berada pada dua fase (keruh).
Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu kritisnya, T c) sistem berada pada
satu fase (jernih). Temperatur kritis atas Tc adalah batas atas temperatur dimana
terjadi pemisahan fase. Diatas temperatur batas atas, kedua komponen benar-benar
bercampur.
(Tim Dosen, 2019)
Keterangan :
Xt = fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol zat pelarut
nt = jumlah mol zat terlarut
np = jumlah mol zat pelarut
(Satria, 2016)
Mol merupakan satuan jumlah dalam kimia. Hubungan mol dengan massa zat
Untuk unsur :
Untuk senyawa :
Keterangan:
m = massa (gram)
n = mol
Ar = massa atom relatif
Mr = massa molekul relatif
(Sundus, 2009)
II.4. Jenis-jenis larutan
1. Larutan gas dalam gas
Gas dengan gas selalu bercampur sempurna membentuk larutan. Sifat-sifat
larutan adalah aditif, asal tekanan total tidak terlalu besar.
2. Larutan gas dalam cair
Tergantung pada jenis gas, jenis pelarut, tekanan dan temperatur. Daya
larut N2, H2, O2 dan He dalam air, sangat kecil. Sedangkan HCl dan NH 3 sangat
besar. Hal ini disebabkan karena gas yang pertama tidak bereaksi dengan air,
sedangkan gas yang kedua bereaksi sehingga membentuk asam klorida dan
ammonium hidroksida. Jenis pelarut juga berpengaruh, misalnya N2, O2, dan CO2
lebih mudah larut dalam alkohol daripada dalam air, sedangkan NH3 dan H2S
lebih mudah larut dalam air daripada alkohol.
3. Larutan cairan dalam cairan
Bila dua cairan dicampur, zat ini dapat bercampur sempurna, bercampur
sebagian, atau tidak sama sekali bercampur. Daya larut cairan dalam cairan
tergantung dari jenis cairan dan temperatur.
4. Larutan zat padat dalam cairan
Daya larut zat padat dalam cairan tergantung jenis zat terlarut, jenis
pelarut, temperatur, dan sedikit tekanan. Batas daya larutnya adalah konsentrasi
larutan jenuh. Konsentrasi larutan jenuh untuk bermacam-macam zat dalam air
sangat berbeda, tergantung jenis zatnya.
III.1. Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan salah satunya yaitu ukuran
zat terlarut, semakin kecil ukuran zat terlarut kelarutan zat tersebut akan semakin
besar. Kemudian suhu, semakin besar suhu pelarut kelarutan zat terlarut juga akan
semakin besar. Dan penambahan elektrolit, penambahan elektrolit yang
mengandung ion sejenis akan memperkecil kelarutan zat terlarut.
Pengaplikasian timbal balik fenol pada kehidupan sehari-hari yaitu
kelarutan gula dalam air. Contoh aplikasi kelarutan timbal balik adalah pada
proses pembuatan logam besi. Ketika uap panas dimasukkan ke sebuah besi yang
panas, uap panas ini akan bereaksi dengan besi dan membentuk sebuah besi
oksida magnetik berwarna hitam yang disebut magnetit, Fe3O4. Hidrogen yang
terbentuk oleh reaksi ini tersapu oleh aliran uap. Aplikasi lainnya yaitu pada
bidang industri pada pembuatan reaktan kimia, pada proses pemisahan dengan
cara pengkristalan integral.
III.2. Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu untuk membangun perbaikan pada
penyusunan selanjutnya, saya membutuhkan kritik dan saran
dari para pembaca. Saya mohon maaf jika terdapat kesalahan
dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Sekian
makalah dari saya. Semoga dapat menjadi salah satu sumber
ilmu bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA