MODUL II
TUJUAN
Menghitung partial molar volume larutan Sodium Chlorida (NaCl) sebagai fungsi
konsentrasi dengan mengukur densitas menggunakan piknometer.
TEORI
Sebagian besar variable termodinamika dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu
Extensive dan Intensive Properties. Extensive properties dari suatu system atau fase
adalah setiap property yang besarnya bergantung pada jumlah (banyaknya) zat atau
fase yang ada, misalnya massa volume dan energy. Intensive properties adalah
property yang nilai atau besarnya tidak bergantung pada jumlah (banyaknya) zat,
tetapi bergantung pada konsentrasi zat atau zat dalam system, misalnya
tekanan,densitas, refraksi index dan massa/mol,volume/mol atau energy/mol.
Diantara intensive variable termodinamika yang penting adalah partial molar
quantities. Untuk ini ditinjau suatu larutan yang terdiri dari j konstituen (unsure) dan
n1,n2……..nj adalah jumlah mol dari unsure – unsure yang ada dalam larutan.
Selanjutnya, bila F adalah salah satu Extensive property dari system , maka F
tentunya sebagai fungsi P,T dan jumlah mol (n) unsur – unsur yang ada, atau :
F = f(P,T,n1,n2…….nj) (1)
Differensial parsial dari persamaan (1) adalah :
dF = PTni dn1 + PTni dn2 + ... + PTni dnj + Pni dT + Tni dP (2)
PTni dn1 =
PTni dn2 =
PTni dnj =
Dengan menggunakan teorema Euler untuk fungsi homogeny ,maka persamaan (4)
dapat diintegralkan menjadi :
F= n2 + ... + nj (5)
Persamaan (4) menunjukkan bahwa setiap Extensive property dari larutan (pada
suhu dan tekan konstan) dapat dinyatakan sebagai jumlah dari masing – masing
komponen. Dan karena n merupakan sesuatu capacity factor, maka yang disebut
Menurut persamaan (4) dF sama dengan persamaan di dalam kurung pertama pada
persamaan (6) sehingga menjadi :
n1 F1 + n2 F2 + nj Fj = 0 (7)
Dan untuk larutan biner (yang hanya terdiri dari dua unsur),maka :
n1 F1 + n2 F2 = 0 (8)
F1 = - F2 = - F2 (9)
Persamaan (7), (8),dan (9) merupakan bentuk dari persamaan Gibbs – Duhem.
Persamaan – persamaan tersebut menunjukkan bahwa partial molar quantities
bergantung dengan yang lain, dan perubahan salah partial molar quantities akan
mempengaruhi yang lain. Sebagai contoh dalam persamaan (9) ditunjukkan bahwa
Dari persamaan (5) dapat dilihat bahwa volume total V dari larutan yang terdiri dari 1
kg (1000gr = 55,51 mol) air dan m mol solute adalah :
V = n1 + n2 = 55,51 + m (10)
= = = 18,069 cc/mol
V = n1 + n2 = 55,51 +m (11)
Selanjutnya apparent molar volume untuk solute dapat di tetapkan dengan
V= cm3 (13)
= { BM - } (15)
Jika berat piknometer kosong = We, berat piknometer berisi air murni = Wo, dan
berat piknometer berisi larutan = W, maka persamaan (15) menjadi :
= { BM - } (16)
Dengan menggunakan definisi partial molar volume serta persamaan (10) dan (11)
maka partial molar volume solute adalah :
= PTni = + n2 = +m (17)
Sehingga , partial molar volume pelarut adalah :
= {n1 - n2 }= - (18)
terhadap , bahkan sampai konsentrasi yang moderat. Perilaku ini sesuai dengan
Karena: = = =
= +m = + = + = + (19)
= - = - (20)
Dengan membuat grafik versus akan didapat garis lurus. Selanjutnya dari
BAHAN:
Garam Dapur
Aquadest
ALAT :
Piknometer
Gelas Ukur (200 ml)
Erlenmeyer
Pipet
Pengaduk / spatula
PROSEDUR :
1. Buat 100 ml larutan garam (NaCl) dalam air 3,0 M
2. Timbang berat piknometer kosong dan kering (We)
3. Timbang berat piknometer berisi aquadest (Wo)
4. Timbang berat piknometer berisi larutan garam (W)
5. Buat larutan garam dengan molaritas 1/2,1/4,1/8 dan 1/16 dari molaritas awal
dengan mengambil 50 ml larutan garam lalu di encerkan sampai 100 ml
6. Cuci dan keringkan piknometer,kemudian untuk menimbang larutan yang
telah diencerkan tersebut
PERHITUNGAN
1. Hitung densitas d dari setiap larutan (sampai 3 angka dibelakang koma) :
d= =
rumus : V =
m= =
dimana BM adalah berat molekul solute (BM NaCl = 58,5 gr/mol) dan d
adalah densitas larutan dari hasil percobaan (dalam satuan gr/cm3)
3. Hitung untuk masing – masing larutan menggunakan persamaan (15) atau
(16).
Nama : .............................................................................
NPM : .............................................................................
LEMBAR DATA