I.
TUJUAN PERCOBAAN
I.1 Menghitung parsial molal volume pada larutan natrium klorida dan larutan
gula dengan cara mengukur densitas pada masing masing larutan.
I.2 Mengetahui hubungan antara konsentrasi dan densitas
I.3 Mengetahui hubungan antara volume dan konsentrasi
T,P,ni
J=i
(1)
Dimana V = volume
N= jumalh mol
T = suhu
P= tekanan
Volume larutan merupakan fungsi dari suhu,tekanan dan jumlah mol dan
dapat dinyatakan sebagai :
V = f(T,P,n1,n2,....) atau
dV =
V
T dT +
V
P dP +
V
n 1 dn1 +
V
n 2 dn2 +.....
(2)
(3)
Volume molal parsial akan tetap pada kondisi dimana komposisi, suhu, dan
tekanan tetap. Integrasi persamaan (3) pada kondisi tersebut memberikan :
V = n1V1 + n2V2 + .... + tetapan
Jika n1 = n2 maka tetapan akan sama dengan 0.
Volume molal parsial akan tetap pada kondisi dimana komposisi,suhu dan tekanan
tetap.
Metode grafik
2.
3.
Dimana :
i : Harga molal umtuk komponen murni,didalam hal ini perlu diingat nahwa
sifat molal untuk senyawa adalah sama jika larutan tersebut ideal
Contoh perhitungan parsial molal volum :
misalkan akan dicari volum molal parsial zat terlarut dalam pelarut air sebanyak
1000gr, maka :
V = n1V1 + n2V2
1000 gr air = 55,51 mol
Dimana V adalah volum seluruh larutan, n 1 adalah jumlah mol air dengan
volum molal parsial V1, dan n2 adalah jumlah mol zat terlarut dengan volum molal
parsial V2.
III.
1 buah
2 buah
Gelas beaker 50 ml
1 buah
1 buah
Piknometer 10 ml
1 buah
Piknometer 25 ml
1 buah
Gelas ukur 25 ml
1 buah
Labu ukur 25 ml
1 buah
Pipet tetes
1 buah
1 buah
Gelas ukur 10 ml
1 buah
Cawan scout
1 buah
B. Bahan
NaCl 3 M
Larutan gula 0,5 M
Larutan Na2SO4 3 M
IV.
SKEMA PERCOBAAN
Buat larutan NaCl dengan konsentrasi 0.5, 0.25, 0.125, 0.0625, 0.75 dari
konsentrasi mula-mula
Timbang berat piknometer kosong, dan piknometer berisi air dan massa
Tahap3
piknometer yang berisi masing-masing
larutan NaCl kemudian setelah itu
dengan larutan gula dan larutan natrium sulfat
Berat pada
Berat pada
piknometer 10 ml
22,067
21,179
21,0894
20,988
20,9381
20,9087
piknometer 25 ml
52,05144
51,0239
50,917
50,60026
50,5820
50,5175
Berat pada
Berat pada
piknometer 10 ml
21,4109
21,087
20,986
20,932
20,919
piknometer 25 ml
51,6834
50,711
50,6
50,543
50,515
Berat pada
Berat pada
piknometer 10 ml
24,285
21,448
21,338
21,2399
piknometer 25 ml
58,358
52,633
51,806
51,0413
0,125
0,0625
21,0656
20,96
50,7597
50,597
air
Air (g/cm3)
Air (g/cm3)
piknometer 10 ml
1,04664
piknometer 25 ml
1,01294
Konsentrasi (M)
3
0,75
0,5
0,25
0,125
0,0625
NaCl (g/cm3)
NaCl (g/cm3)
piknometer 10 ml
1,1627
1,0739
1,0649
1,0548
1,04981
1,0387
piknometer 25 ml
1,1057
1,0355
1,03108
1,0184
1,017
1,0151
Pada percobaan parsial molal volume ini, pertama membuat larutan NaCl 3 M
yang kemudian diencerkan menjadi konsentrasi , , 1/8, 1/16 .
Untuk menghitung density () larutan NaCl pada beberapa konsentrasi
tersebut kita menggunakan alat piknometer, dimana massa piknometer berisi
larutan NaCl dikurangi dengan massa piknometer kosong dibagi dengan volume
picnometernya. Density () referensinya adalah density () air.
Dari tabel diatas diketahui bahwa density () dan massa piknometer yang
berisi larutan NaCl semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi, begitu
juga sebaliknya. Density () dan massa piknometer yang berisi larutan NaCl harus
lebih besar dari density () dan massa piknometer yang berisi air yang merupakan
referensinya.
gula (g/cm3)
gula (g/cm3)
piknometer 10 ml
1,09709
1,0647
1,0546
1,0492
1,0479
piknometer 25 ml
1,101736
1,02284
1,0184
1,01612
1,015
Untuk larutan gula perlakuannya sama dengan larutan NaCl yaitu pertama
membuat larutan gula 0,75 M yang kemudian diencerkan menjadi konsentrasi ,
, 1/8, 1/16.
Untuk menghitung density () larutan gula pada beberapa konsentrasi tersebut
kita menggunakan alat picnometer, dimana massa piknometer berisi larutan gula
dikurangi
dengan
massa
piknometer
kosong
dibagi
dengan
volume
Na2SO4 (g/cm3)
Na2SO4 (g/cm3)
piknometer 10 ml
1,3845
1,1008
1,089
1,0799
1,06256
1,052
piknometer 25 ml
1,32872
1,09972
1,0664
1,036
1,02478
1,01828
Untuk larutan Na2SO4 perlakuannya sama dengan larutan NaCl yaitu pertama
membuat larutan Na2SO4 3 M yang kemudian diencerkan menjadi konsentrasi ,
, 1/8, 1/16.
Untuk menghitung density () larutan Na 2SO4 pada beberapa konsentrasi
tersebut kita menggunakan alat picnometer, dimana massa piknometer berisi
larutan Na2SO4 dikurangi dengan massa picnometer kosong dibagi dengan volume
piknometernya. Density () referensinya adalah density () air.
Dari tabel diatas diketahui bahwa density () dan massa piknometer yang
berisi larutan Na2SO4 semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi,
begitu juga sebaliknya. Density () dan massa picnometer yang berisi larutan
Na2SO4 juga harus lebih besar dari density () dan massa piknometer yang berisi
air yang merupakan referensinya. Perbedaan hasil densitas menggunakan
piknometer 10 ml dan 25 ml dikarenakan perbedaan label dari piknometer dan
juga dapat disebabkan karena setelah pencucian piknometer langsung digunakan.
V (ml)
1011.009
972.0412
966.5227
961.9122
959.5189
966.2619
V (ml)
1034.555
1023.763
990.897
974.552
965.0253
V (ml)
1030.061394
1005.205305
983.4894399
958.8943421
957.8329694
956.0546
42.11136
52.21595
53.39296
54.76002
55.44955
56.30019
m
3.785707
1.892853
1.545508
1.092839
0.772754
0.54642
M
14.33158
3.582894
2.388596
1.194298
0.597149
0.298574
Dari tabel diatas diketahui bahwa larutan NaCl semakin besar seiring
menurunnya konsentrasi sedangkan untuk m dan m semakin kecil seiring dengan
menurunnya konsentrasi. Jadi, larutan NaCl berbanding terbalik dengan
konsentrasi larutannya dan m dan m berbanding lurus dengan konsentrasinya.
Sehingga berbanding terbalik dengan molalitasnya (m dan m).
, m dan m LARUTAN Gula
m
M
0.75
160.0656
1.892853
3.582894
0.5
167.5395
1.545508
2.388596
0.25
169.997
1.092839
1.194298
0.125
171.3371
0.772754
0.597149
0.0625
171.6625
0.54642
0.298574
Dari tabel diatas juga diketahui bahwa larutan gula semakin besar
seiring dengan menurunnya konsentrasi sedangkan untuk m dan m semakin kecil
seiring dengan menurunnya konsentrasinya. Jadi, larutan gula berbanding
terbalik dengan konsentrasi larutannya dan m dan m berbanding lurus dengan
konsentrasinya. Sehingga berbanding terbalik dengan molalitasnya (m dan m).
3
0.75
0.5
0.25
0.125
0.0625
85.75255
124.7631
125.3789
128.7986
132.3299
134.5563
3.785707
1.892853
1.545508
1.092839
0.772754
0.54642
14.33158
3.582894
2.388596
1.194298
0.597149
0.298574
Dari tabel diatas juga diketahui bahwa larutan Na2SO4 semakin besar
seiring dengan menurunnya konsentrasi sedangkan untuk m dan m semakin kecil
seiring dengan menurunnya konsentrasinya. Jadi, larutan Na2SO4 berbanding
terbalik dengan konsentrasi larutannya dan m dan m berbanding lurus dengan
konsentrasinya. Sehingga berbanding terbalik dengan molalitasnya (m dan m).
960
970
980
990
Volume (ml)
970
980
Volume (ml)
1
0.5
0
950 960 970 980 990 1000 1010 1020 1030 1040
Volume (ml)
dari grafik diatas didapatkan kesimpulan bahwa volume molal nyata dari larutan
gula semakin bertambah seiring bertambah besar konsentrasi larutan tersebut.
Dari grafik diatas didapatkan persamaan y = 0.0328x - 31.432
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
maka volume molal nyata larutan NaCl () akan turun. Dari grafik diatas
hubungan antara dengan m berbanding terbalik dan didapatkan persamaan y =
-0.2221x + 13.24. Dari persamaan tersebut maka didapat o dan d/dm sehingga
akan didapat nilai volume parsial pelarut (V1) dan volume parsial molal terlarut
(V2).
1
0
158
160
162
164
166
168
170
172
174
2
1
0
80
90
100
110
120
130
140
V1 (ml)
10.10854
10.01357
10.00739
10.00261
10.00092
10.00033
V2 (ml)
41.69095
52.00574
53.22134
54.63866
55.36374
56.23951
Dari tabel volume molal parsial larutan NaCl diketahui bahwa volume parsial
pelarut (V1) semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi dan volume
parsial molal terlarut (V2) semakin besar seiring dengan menurunnya konsentrasi.
Sehingga volume parsial pelarut (V1) berbanding lurus dengan konsentrasinya dan
volume parsial molal terlarut (V2) berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
VOLUME MOLAL PARSIAL LARUTAN GULA
Tabel 6.12 Volume molal Parsial Larutan Gula
Konsentrasi gula (M)
0.75
0.5
0.25
0.125
0.0625
V1 (ml)
10.00645
10.00351
10.00124
10.00044
10.00016
V2 (ml)
159.9657
167.4579
169.9393
171.2963
171.6336
Dari tabel volume molal parsial larutan gula diketahui bahwa volume parsial
pelarut (V1) semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi dan volume
parsial molal terlarut (V2) semakin besar seiring dengan menurunnya konsentrasi.
Sehingga volume parsial pelarut (V1) berbanding lurus dengan konsentrasinya dan
volume parsial molal terlarut (V2) berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
VOLUME MOLAL PARSIAL LARUTAN Na2SO4
V1 (ml)
V2 (ml)
(M)
3
0.75
0.5
0.25
0.125
0.0625
10.03089
10.00386
10.0021
10.00074
10.00026
10.00009
85.63292
124.7033
125.33
128.7641
132.3055
134.539
Dari tabel volume molal parsial larutan Na2SO4 diketahui bahwa volume
parsial pelarut (V1) semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi dan
volume parsial molal terlarut (V2) semakin besar seiring dengan menurunnya
konsentrasi. Sehingga volume parsial pelarut (V1) berbanding lurus dengan
konsentrasinya dan volume parsial molal terlarut (V 2) berbanding terbalik dengan
konsentrasinya.
VI.
KESIMPULAN
7.1 Parsial molal volume dari larutan NaCl seiring bertambah nya konsentrasi
adalah 959,5189; 961,9112; 966,2619; 966,5227; 972,0412; 1011,009. Untuk
partial molal volume dari larutan gula adalah 965,0253; 974,552; 990,897;
1023,763; 1034,555. Untuk larutan Na2SO4 memiliki partial molal volume
adalah 956,0546; 957,8329594; 958,8943421; 983,4894399; 1005,205305;
1030,061394.
7.2 Konsentrasi dari larutan NaCl, larutan gyla dan Na 2SO4 akan mempenaruhi
densitas. Semakin besar konsentrasi larutan akan semakin bertambah besar
densitas larutan.
7.3 Semakin besar konsentrasi suatu larutan akan semakin besar volume molal
nyata dari suatu larutan
DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum kimia fisika
Maron H. Samuel; Lando B. Jerome , 1974, Fundamental of Physical
Chemistry, Collion Mac Milan, New York.
The Apparent and Partial Molal Volume of Aqueous Sodium Chloride Solutions at
Various Temperatures by : Frank J.Millero
Suwarno Judjono , dkk.2004.LECTURE NOTE KIMIA FISIKA I .Jurusan
Teknik Kimia.Fakultas Teknologi Industri.Institut Teknologi Sepuluh
November : Surabaya
Kennert Denbigh, 1993, Prinsip Prinsip Kesetimbangan Kimia, 4th edition,
terjemahan SIT Soedarni, UI Press, hal 295 313.
APPENDIKS
M=
3=
n
V
n
0,2
n=0,6 mol
n=
massa
Mr
0,6=
massa
58,5
massa=35,1 gram
n
V
0,75=
n
0,2
n=0,15 mol
n=
massa
Mr
0,15=
massa
180
massa=27 gram
3=
n
V
n
0,2
n=0,6 mol
n=
massa
Mr
0,6=
massa
142
massa=85,2 gram
=1,0129 gr /ml
=1,02284 gr /ml
=1,09709 gr /ml
=1,32872 gr /ml
1000+m M 2
larutan
V=
1000+3 x 58.,5
=1011,009 ml
1,1627
1000+m M 2
larutan
V=
1000+0,75 x 180
=1034,555 ml
1,09709
V=
1000+m M 2
larutan
V=
1000+3 x 142,4
= 1030.061394 ml
1,3845
1
larutan
M 2
1000 W W o
m W oW e
)]
1
1000
21,089420,9064
58,5
1,0649
(21,089410,44) 20,906410,44
= 53.39296 ml /mol
)]
1
larutan
M 2
1000 W W o
m W oW e
)]
1
1000
20,986 20,9064
180
1,0546
(20,98610,44) 20,906410,44
)]
=169,997 ml/mol
1
larutan
M 2
1000 W W o
m W oW e
)]
1
1000
24,285 20,9064
142
1,3845
(24,28510,44) 20,906410,44
=85,75255 ml/mol
1000
massa pelarut
)]
= 0,15 mol
1000
25,3225
= 5,92358 m
m = 5,92358
= 2,43384 m1/2
1000
massa pelarut
= 0,0375 mol
1000
25,3225
= 1,481 m
m = 1,481
= 1,216 m1/2
= 0,15 mol
Massapelarut = air Vpelarut
= 1,0129 gr/ml 25 ml
= 25,3225 gram
m = mol
1000
massa pelarut
= 0,15 mol
1000
25,3225
= 5,92358 m
m = 5,92358
= 2,43384 m1/2
MENGHITUNG o
Dik: y = o
x = m = 0
1. Larutan NaCl :
y = -0,2221x + 13,24
= -0,2221(0) + 13,24
= 13,24
2. Larutan Gula
y = -0,1056x + 18,916
= -0,1056(0) + 18,916
= 18,916
3. Larutan Na2SO4
y = -0,0632x + 9,3085
= -0,0632(0) + 9,3085
= 9,3085
MENGHITUNG d/dm
Larutan NaCl
Larutan Gula
Larutan Na2SO4
m m
d
55,51 2
d( m)
V 1=10
14.33158 3.785707
(0,2221)
55,51
2
V1 = 10.10854 ml
V 2=+
m
d
2
d ( m)
V 2=42.11136+
(0,2221) )
( 3.785707
2
V2 = 41.69095 ml
V 1=10
m m
d
55,51 2
d( m)
3.582894 1.892853
(0,1056)
55,51
2
V1 = 10.00645 ml
V 2=+
m
d
2
d ( m)
V 2=160.0656+
(0,1056) )
( 1.892853
2
V2 = 159.9657 ml
V 1=V 1
V 1=10
m m
d
55,51 2
d( m)
14.33158 3.785707
(0,0632)
55,51
2
V1 = 10.03089 ml
V 2=+
( 2m d (d m) )
V 2=85.75255+
V2 = 85.63292 ml
(0,0632) )
( 3.785707
2