Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Kimia Fisika II

Penentuan Volume Molar Parsial


Margono Edi Prayitno*, Gayu Ika Putri, Intan Nuriza Azari, Kresentia Eva
Oktavia, Muhammad Yasir, M. Asri Sukma Wijaya (Asisten)
Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Telp/Fax. (0561) 740186 Pontianak 78124
*email: margonoediprayitno@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan volume molar parsial
komponen suatu larutan sebagai fungsi konsentrasi dengan cara mengukur
densitas larutan menggunakan piknometer. Pada percobaan ini larutan yang di
gunakan yaitu larutan NaCl dalam air. Metode yang di gunakan pada percobaan
penentuan volume molal parsial adalah metode grafik dan metode analitik.
Larutan NaCl yang di gunakan pada percobaan ini mempunyai berbagai variasi
konsentrasi yaitu 1,5 M; 0,75 M; dan 0,375 M. Variasi konsentrasi ini di peroleh
melalui pengenceran dari larutan induk NaCl 1.5 M menjadi masing – masing
100mL dan di timbang satu persatu dalam piknometer 50mL menggunakan
neraca analitik. Piknometer kosong ditimbang menggunakan neraca analitik,
kemudian piknometer tersebut di isi aquades sampai penuh dan di timbang lagi.
Hasil yang di peroleh dari percobaan ini berupa grafik perbandingan akar molar
dari NaCl ( √𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑙 ) dengan volume molar nyata larutan NaCl ( Ø NaCl ) . Dari
hasil percobaan tersebut dapat di simpulkan bahwa densitas NaCl berbanding
lurus dengan konsentrasi dari larutan NaCl . Volume molar parsial NaCl yang
tertinggi yaitu 59,8197 ml/mol.
Kata kunci : densitas ; konsentrasi NaCl; volume molar parsial

1. Pendahuluan piknometer dan termosfat dengan


1.1. Prinsip Percobaan variasi konsentrasi pada NaCl untuk
Prinsip Percobaan ini yaitu mengukur volume larutan, di mana
penentuan volume molar parsial NaCl akan ditentukan rapat massa air dan
sebagai fungsi rapat massa dengan larutan NaCl pada suhu 35ºC selama

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial


Praktikum Kimia Fisika II

15 menit, yang bila mana larutan dilakukan yaitu membuat 3 macam


berkurang akan dilakukan konsentrasi larutan NaCl yaitu
penambahan untuk memperoleh 0,375M, 0,75M, dan 1,5M.
volume molar parsialnya. Sebelum Selanjutnya menimbang piknometer
dilakukan perendaman piknometer kosong lalu piknometer tersebut diisi
sehingga dari percobaan, akan didapat sampai penuh dengan larutan yang
rapat massanya yang digunakan untuk akan diukur rapat massanya, usahakan
menentukan volume molar parsialnya. jangan ada udara didalam kapiler
Dalam penentuan volume molarnya piknometer. Gantungkan piknometer
digunakan metode grafik, dimana didalam termosfat pada suhu 35ºC,
dalam grafik tersebut digambarkan posisikan agar seluruh bagian
hubungan volume molar nyata NaCl piknometer berada dibawah
dengan akar mol NaCl. Reaksi yang permukaan selama 15 menit. Amati
terjadi yaitu NaCl (s) + HCl (l) Na+ permukaan larutan didalam
+ Cl- + H2O. piknometer harus masih tetap penuh.
1.2. Tujuan Selanjutnya keluarkan piknometer dari
Menentukan volume molar termosfat dan cepat keringkan dengan
parsial larutan natrium klorida sebagai tisu, kemudian timbang piknometer
fungsi rapat massa. tersebut dengan menggunakan neraca
analitik. Lakukan pekerjaan
2. Metodologi sebelumnya untuk penentuan rapat
2.1. Alat dan Bahan massa air dan larutan NaCl yang telah
Alat-alat yang digunakan dibuat pada pekerjaan pertama.
dalam percobaan ini adalah batang
pengaduk, botol semprot, bulb, 3. Hasil dan Pembahasan
bunsen, gelas ukur, kaki tiga, 3.1. Hasil
termostat, labu ukur, piknometer, 3.1.1 Data Pengukuran NaCl
pipet ukur, spatula, statif, termometer N Konsent m pikno m pikno +
dan timbangan. o rasi kosong NaCl
2.2. Prosedur Kerja NaCl
Langkah pertama yang

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial


Praktikum Kimia Fisika II

1 0,375 M 21, 2535 gr 72,4351 gr aplikasinya yaitu kajian pengaruh

2 0,75 M 32,6476 gr 81,3384 gr volume molar parsial terhadap


titik didih gliserol dan etilen
3 1,5 M 21,2535 gr 72,9590 gr
glikol dalam air. Dimana
pengaruh volume molar parsial
3.1.1 Data Pengukuran Akuades
ditentukan dengan pengukuran
N Volume m pikno m pikno +
titik didih campuran beberapa
o Air kosong NaCl
variasi % massa etilen glikol dan
1 50 ml 21, 2535 gr 71,8870 gr gliserol dengan sistem refluks.
2 50 ml 32,6476 gr 80,8905 gr Pada reaksi esterifikasi dengan
konsentrasi katalis H2SO4 5%,

3.2. Pembahasan perbandingan molaritas asam

Volume molar parsial adalah larutan dan gliserol yaitu 1: 2,5

kontribusi pada volum dari satu menghasilkan senyawa α-

komponen dalam sampel terhadap monolaurin sebanyak 31,14%

volum total. Volum molar parsial sebagai hasil utama ( Widiyarti

komponen suatu campuran dan Muhammad, 2008 ). Secara

berubah – ubah tergantung pada matematik, volume molar parsial

komposisi, karena lingkungan didefinisikan sebagai:


𝜕𝑉
setiap jenis molekul berubah jika ( ) ̅𝑖
=𝑉
𝜕𝑛𝑖 𝑇,𝑝,𝑛
komposisinya berubah dari 𝑗

̅𝑖 adalah volume molar


Dimana 𝑉
larutan murni ke b murni.
Perubahan lingkungan molekuler parsial dari komponen ke-i.

dan perubahan gaya yang bekerja ̅𝑖 berarti kenaikan


Secara fisik 𝑉
antara molekul inilah yang dalam besaran termodinamik V
menghasilkan variasi sifat yang diamati bila satu mol
termodinamika campuran jika senyawa i ditambahkan ke suatu
komposisinya berubah ( Atkins, sistem yang besar, sehingga
1999 ). Penentuan volume molar komposisinya tetap konstan.
parsial dapat diaplikasikan dalam Pada temperatur dan tekanan
kehidupan sehari-hari. Contoh konstan, persamaan di atas dapat

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial


Praktikum Kimia Fisika II

ditulis sebagai ̅𝑖0


𝑉−𝑛𝑖𝑉
𝜙𝑉𝑖 = Atau
𝑛𝑖
𝑑𝑉 = ∑𝑖 𝑉̅𝑖 𝑑𝑛𝑖 , dan dapat
𝑉 = 𝑛𝑖𝑉̅𝑖0 + 𝑛𝑖 𝜙𝑉𝑖
diintegrasikan menjadi
Dimana 𝑉̅𝑖0 adalah volume molal
𝑉 = ∑𝑖 𝑉̅𝑖 𝑛𝑖
untuk komponen murni .
Arti fisik dari integrasi ini adalah
Pada praktikum ini, digunakan
bahwa ke suatu larutan yang
2 macam zat, yaitu NaCl dan air,
komposisinya tetap, suatu
dan etanol dan air. Maka,
komponen n1, n2,..., ni ditambah
persamaan di atas dapat ditulis
lebih lanjut, sehingga komposisi
menjadi:
relatif dari tiap-tiap jenis tetap
𝑉 = 𝑛1 𝑉̅10 + 𝑛2 𝜙𝑉2
konstan. Karenanya besaran
Dimana 𝑛1 adalah jumlah mol air,
molal ini tetap sama dan integrasi
dan 𝑛2 adalah jumlah mol zat
diambil pada banyaknya mol (
terlarut (NaCl).
Dogra dan Dogra, 1984 ).
𝑚1
Ada tiga sifat termodinamik 𝑉̅10 =
𝜌𝑎𝑖𝑟
molal parsial utama, yakni: (i)
Dimana 𝑚1 adalah massa pelarut,
volume molal parsial dari
dalam hal ini adalah air, dan
komponen-komponen dalam 𝑚1 +𝑚2
𝑉= , sehingga,𝜙𝑉2 =
𝜌𝑙𝑎𝑟
larutan (juga disebut sebagai
𝑚1 +𝑚2 𝑚1
̅10 −
panas differensial larutan), (ii) 𝑉−𝑛1 𝑉
𝜙𝑉2 =
𝜌𝑙𝑎𝑟 𝜌𝑎𝑖𝑟
𝑛2 𝑛2
entalpi molal parsial, dan (iii)
untuk 𝜙𝑉2 pada 1 mol. Sedangkan
energi bebas molal parsial
harga 𝜙𝑉2 pada variasi 𝑛2 mol
(potensial kimia). Sifat-sifat ini
adalah
dapat ditentukan dengan bantuan
𝑚1 + 𝑚2 𝑚1
(i)metode grafik,(ii) 𝜙𝑉2 = −
𝜌𝑙𝑎𝑟 𝜌𝑎𝑖𝑟
menggunakan hubungan analitik Setelah didapatkan semua harga
yang menunjukkan V dan ni, dan 𝜙𝑉2 dalam masing-masing variasi
(iii) menggunakan suatu fungsi
mol, maka semua harga ini dapat
yang disebut besaran molal nyata
diplot terhadap 𝑛2 mol.
yang ditentukan sebagai ( Imai,
Kemiringan yang didapatkan dari
2007 ) :

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial


Praktikum Kimia Fisika II

𝜕𝜙𝑉 elekrolit kuat yang akan terurai


grafik ini adalah ( 𝜕𝑛 2 ), dan
2
menjadi ion Na+ dan Cl- di
dapat digunakan untuk
dalam air dan mampu menyerap
menentukan harga volum molal
air tanpa adanya penambahan
parsial (𝑉̅2 ), berdasarkan
volume suatu larutan, sehingga
persamaan berikut ( Rield, 1991 ):
disebut dengan volume molal
𝜕𝜙𝑉
𝑉̅2 = 𝜙𝑉2 + 𝑛2 ( 𝜕𝑛 2 ).
2 parsial semu ( Basuki, 2003 ).
Percobaan yang diakukan Sebelum dimulai kegiatan
yaitu menentukan volume molal percobaan, diawali dengan
parsial larutan NaCl dan air menimbang berat piknometer
(aquades). Percobaan ini kosong dan berat piknometer
dilakukan dengan 3 macam yang berisi akuades. Tujuan
variasi molar, yaitu 0.375 M; 0,75 mengukur berat piknometer di
M; dan 1,5 M karena pada masing sini karena hasil berat
masing zat ( larutan NaCl dan piknometer kosong dan berat
akuades ) yang memiliki tujuan piknometer berisi akuades akan
untuk membandingkan besarnya digunakan dalam proses
volum molal parsial dari NaCl penghitungan volume piknometer
dan akuades dalam air pada nantinya.
konsentrasi tertentu. volum molar Saat hendak mengukur
parsial berbanding lurus dengan berat piknometer berisi akuades,
konsentrasinya. Jadi, semakin maka tutup piknometer dibuka
besar konsentrasi suatu larutan, terlebih dahulu, setelah itu
maka semakin besar pula nilai akuades dituangkan ke dalam
volum molal parsialnya ( Bird, piknometer hingga penuh. Hal ini
1993 ). bertujuan agar saat piknometer
Pada percobaan ini, nantinya ditimbang, maka
larutan yang digunakan yaitu dipastikan piknometer telah
larutan NaCl dan akuades. Alasan penuh berisi akuades (tidak ada
penggunaan NaCl dikarenakan ruang yang tersisa). Selain itu,
NaCl merupakan larutan juga diusahakan agar saat

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial


Praktikum Kimia Fisika II

pengisian larutan atau penutupan NaCl yang lebih besar dari berat
piknometer tidak terdapat molekul air. Pada akuades pun
gelembung udara di dalam terjadi kenaikan massa jenis
piknometer. Hal ini dapat seiring dengan meningkatnya
mempengaruhi penghitungan molalitas.
berat piknometer nantinya. Hasil percobaan yang
Mula-mula dicari massa menyatakan bahwa saat
jenis air dengan menimbang air konsentrasi larutan NaCl 1,5 M
dalam piknometer. Selanjutnya, densitasnya 1,0341 g/ml, pada
didalam piknometer penentuan konsentrasi 0,75 M densitasnya
massa jenis air dilakukan 0,9738 g/ml, pada konsentrasi
penimbangan masing-masing 0,375 M densitasnya 1,0236
larutan dengan 4 macam variasi g/ml ( Daintith, 1994 ). Pada
tersebut. Massa jenis air yang penentuan massa air, massa air
didapatkan adalah 0,9941 gr/ml. pada nomor piknometer bewarna
Sedangkan massa jenis larutan biru massanya 32,6476 gram dan
NaCl maupun air menunjukkan pada pikno bewarna coklat
kenaikan dalam molaritas yang 21,2535 gram. Penentuan massa
semakin tinggi pula,semakin jenis NaCl dari konsentrasi
tinggi molaritasnya maka massa terkecil ke terbesar berturut-turut
nya juga akan lebih besar, yaitu 1,0236 gr/cm3 ; 0,9738
sehingga dapat menambah berat gr/cm3; dan 1,0341 gr/cm3.
dari larutannya dalam air. Massa Uraian tersebut jelas menyatakan
larutan yang tinggi ini yang bahwa nilai densitas suatu larutan
menyebabkan semakin berbanding lurus dengan nilai
meningkatnya massa jenis konsentrasi larutan tersebut.
larutan. Untuk larutan NaCl, Jumlah mol solute per kg solven
seharusnya massa jenis larutannya atau biasa disebut molalitas
akan menunjukkan nilai yang apabila dibandingakan dengan
lebih besar dari pada massa jenis nilai volume molar parsial
air, karena berat molekul dari sebuah perbandingan yang sama.

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial


Praktikum Kimia Fisika II

Pada analisa grafik, data Basuki, Atastrina Sri. 2003. Buku


pertama dan kedua menunjukkan Panduan Praktikum Kimia
kenaikan yang teratur atau tidak Fisika. Depok: Laboratorium
terlalu signifikan. Sampai data Dasar Proses Kimia
ketiga, mengalami penurunan Departemen Teknik Gas dan
sehingga belum sesuai dengan Petrokimia Fakultas Teknik
teori di atas. Dari data grafik Universitas Indonesia.
diketahui y=bx+a menghasilkan Bird Tony. 1993. Kimia Fisika
angka -0,1545x + 58,553 dan R2 untuk Universitas Edisi III.
didapatkan 0,0296 sehingga Jakarta: Gramedia Pustaka.
volume molar parsial NaCl Daintith J. 1994. Kamus Lengkap
tertinggi adalah 59,8197 ml/mol. Kimia. Jakarta: Erlangga.
Dogra, S.K dan Dogra S. 1984.
4. Simpulan Kimia Fisika dan Soal-Soal.
Setelah melakukan Jakarta: Erlangga.
percobaan penentuan volume Imai, T. 2007. Molecular Theory
molar parsial dan berdasarkan of Partial Molar Volume and is
data yang diperoleh dari Application to Biomecular
percobaan, maka disimpulkan System. Condensed Metter
bahwa pada temperatur tinggi Physhic Jurnal. 10(3): 34 -
(35oC) larutan NaCl maupun 361.
akuades lebih bereaksi lebih Rield, R.C. 1991. Sifat Gas dan
cepat. Volume molar parsial NaCl Zat Cair. Jakarta: Gramedia
tertinggi yang dihasilkan dalam Pustaka.
percobaan adalah sebesar 59,8197 Widiyarti, G dan Muhammad
ml/mol. Hanafi. 2008. Pengaruh
Konsentrasi Katalis dan
Daftar Pustaka Perbandingan Molaritas
Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika Reaktan Sintesis Senyawa α-
Jilid 3 Edisi III. Jakarta: Monolaurin.Jurnal Reaktan.
Erlangga. 12(2): 90 - 97.

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial


Praktikum Kimia Fisika II

Lampiran
1. PERHITUNGAN

1.1. Penentuan Massa Air


Massa air = (massa pikno+air) – (massa pikno kosong)
a. m1 = 71,8870 gr - 21,2535 gr = 50,6335 gr
b. m2 = 80,8905 gr - 32,6476 gr = 48,2429 gr
1.2. Molalitas Air
𝑚 𝐴𝑖𝑟
n H2O = 𝑀𝑟 𝐴𝑖𝑟
50,6335 𝑔𝑟
a. n1 = = 2,8130 mmol
18 𝑔𝑟 𝑚𝑜𝑙
48,2429 𝑔𝑟
b. n2 = = 2,6802 mmol
18 𝑔𝑟 𝑚𝑜𝑙

1.3. Penentuan Masaa NaCl


Massa NaCl = ( massa NaCl + pikno) – (massa pikno kosong)
a. M = 0,375 M
m1= 72,4351 gr - 21,2535 gr = 51,1816 gr
b. M = 0,75 M
m2= 81,3384 gr - 32,6476 gr = 48,6908 gr
c. M = 1,5 M
m3= 72,9590 gr - 21,2535 gr = 51,7055 gr
1.4. Volume Air
𝑚 𝐴𝑖𝑟
𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 𝑉𝑎𝑖𝑟
𝑚 𝐴𝑖𝑟
𝑉 𝑎𝑖𝑟 = 𝜌 𝑎𝑖𝑟
50,6335 𝑔𝑟
a. V1 air = 0,9941 𝑔𝑟/𝑚𝑙 = 50,9340 ml
48,2429 𝑔𝑟
b. V2 air = 0,9941 𝑔𝑟/𝑚𝑙 = 48,5292 ml

1.5. Massa Jenis NaCl


𝑚 𝑁𝑎𝐶𝑙
𝜌1 𝑁𝑎𝐶𝑙 =
𝑉 𝑁𝑎𝐶𝑙
51,1816 𝑔𝑟
a. 𝜌 1 = = 1,0236 gr/ml
50 𝑚𝑙

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial


Praktikum Kimia Fisika II

48,6908 𝑔𝑟
b. 𝜌 2 = = 0,9738 gr/ml
50 𝑚𝑙
51,7055 𝑔𝑟
c. 𝜌 3 = = 1,0341 gr/ml
50 𝑚𝑙

1.6. Volume NaCl


𝑚 𝑁𝑎𝐶𝑙
V NaCl = 𝜌 𝑁𝑎𝐶𝑙
51,1816 𝑔𝑟
a. V1 = 1,0236 𝑔𝑟/𝑚𝑙 = 50 ml
48,6908 𝑔𝑟
b. V2 = 0,9738 𝑔𝑟/𝑚𝑙 = 50 ml
51,7055 𝑔𝑟
c. V3 = 1,0341 𝑔𝑟/𝑚𝑙 = 50 ml

1.7. Molalitas NaCl


n NaCl = M x V
a. n1 = 0,375 M x 50 ml = 18,75 mmol
b. n2 = 0,75 M x 50 ml = 37,5 mmol
c. n3 = 1,5 M x 50 ml = 75 mmol
1.8. Volume Molar Nyata
1 1000 (𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑁𝑎𝐶𝑙)−(𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑎𝑖𝑟)
Ø = 𝜌 𝑁𝑎𝐶𝑙 [ Mr NaCl - 𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑙 x (𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑎𝑖𝑟)−(𝑚 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔)]
1 1000 (72,4351 gr)−(71,8870 gr)
a. Ø1 = 1,0236 𝑔𝑟/𝑚𝑙 [ 58,5 - 18,75 𝑚𝑚𝑜𝑙 x (71,8870 gr)−(21,2535 gr)]

= 56,5872 ml/mol

1 1000 (81,3384 gr)−(80,8905 gr)


b. Ø2 = 0,9738 𝑔𝑟/𝑚𝑙 [ 58,5 - 37,5 𝑚𝑚𝑜𝑙 x (80,8905 gr)−(32,6476 gr)]

= 59,8197 ml/mol

1 1000 (72,9590 gr)−(71,8870 gr)


c. Ø3 = 1,0341 𝑔𝑟/𝑚𝑙 [58,5- 75 𝑚𝑚𝑜𝑙 x (71,8870 gr)−(21,2535 gr))]

= 56,2979 ml/mol

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial


Praktikum Kimia Fisika II

Tabel Volume Molar Parsial NaCl

M NaCl Ø NaCl √𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑙


0,375 M 56,5872 ml/mol 4,3301
0,75 M 59,8197 ml/mol 6,1237
1,5 M 56,2979 ml/mol 8,6603

Grafik Hubungan √𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑙 dengan Ø NaCl

√(n NaCl) VS Ø NaCl


59.8197
60
59.5
59
58.5
58
57.5
57 56.5872 y = -0.1545x + 58.553
R² = 0.0296 56.2979
56.5
56
0 2 4 6 8 10

Series1 Linear (Series1)

2. DOKUMENTASI
LAMPIRAN FOTO

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial


Praktikum Kimia Fisika II

Penimbangan Bahan Pembuatan Larutan

Pemanasan Piknometer+Larutan NaCl Waterbath untuk


Memanaskan Larutan

Margono Edi Prayitno (D1121171009) Penentuan Volume Molar Parsial

Anda mungkin juga menyukai