[Nurlaeli Naelulmuna]
[NIM: 10514059; Kelas: 01; Kelompok: 05]
nurlaelimajdiyah53@gmail.com
Abstrak
Pada percobaan kali ini, dilakukan percobaan mengenai penataan ulang beckmann. Penataan ulang
merupakan salah satu jenis reaksi organik di mana rangka karbon suatu molekul ditata ulang dan
menghasilkan sturktur isomernya. Sedangkan penataan ulang beckmann merupakan reaksi yang
berasal dari oksim yang dapat menghasilkan baik amida atau nitril , tergantung dari bahan awal yang
digunakan. Oksim berasal dari keton akan menghasilkan bentuk amida sedangkan oksim berasal dari
aldehida akan menghasilkan bentuk nitril. Pada percobaan kali ini, dilakukan beberapa reaksi
diantaranya adalah sintesis asetofenon oksim, penataan ualng beckmann, dan sintesis asetanilida.
Pada percobaan sintesis asetofenon oksim, pertama-tama yaitu dengan mereaksikan hidroksilamin
hidroklorida
dan asetofenon kemudian ditambahkan natrium asetat yang berfungsi untuk
meningkatkan Cl pada hidroksilamin klorida sebab dalam pembuatan oksim dibutuhkan
hidroksilamin. Setelah itu dilakukan percobaan penataan ulang beckmann, yaitu dengan mereaksikan
asetofenon oksim yang didapat dalam percobaan pertama sebanyak 1,0 gram dan ditambahkan 1 mL
H2SO4 pekat yang telah dipanaskan sampai suhunya 60 C. Percobaan terakhir yaitu sintesis
asetanilida dengan merekasikan anilin dengan anhidrida asam asetat. Anhidrida asam asetat berfungsi
sebagai asetilasi gugus amino dari senyawa anilin. Setelah itu, dilakukan uji titik leleh setiap produk
yang dihasilkan dan dihitung nilai rendemen yang diperoleh. Kemudian dilakukan uji KLT untuk
mengetahui kepolaran senyawa yang dihasilkan yang dibandingkan dengan reaktan yang digunakan
sebelumnya.
Kata kunci: penataan ulang beckmann, asetofenon oksim, asetanilida, hidroksiamin, anhidrida
asetat
Abstract
In this experiment, carried out experiments concerning Beckmann rearrangement. Rearrangement is
one type of organic reaction in which the carbon skeleton of a molecule reorganized its structure and
generating isomers. While the Beckmann rearrangement of an oxime from the reaction that can
produce either amide or nitrile, depending on the starting materials used. Oxime derived from ketone
produces the form amides while the oxime derived from aldehydes will result in the nitrile. In this
experiment, carried out several such reactions is the synthesis of acetophenone oxime, structuring
ualng Beckmann, and the synthesis of acetanilide. In the experimental synthesis of acetophenone
oxime, first of all, namely by reacting hydroxylamine hydrochloride and acetophenone then added
sodium acetate which serves to increase because Cl in chloride hydrochloride in the manufacture of
needed oxime hydrochloride. Once it is done experiments Beckmann rearrangement, namely by
reacting acetophenone oxime obtained in the first trial as much as 1.0 grams and added 1 mL of
concentrated H2SO4 that has been heated to a temperature of 60 C. Last trial is the synthesis of
acetanilide with merekasikan aniline with acetic acid anhydride. Acetic acid anhydride serves as
acetylation of the amino group of the aniline compound. After that, the melting point test every
product produced and calculated the value of the yield obtained. Then do the TLC test to determine
the polarity of the resulting compound is compared with the reactants used previously.
Keywords: alcohol, phenol, primary alcohol, secondary alcohol, tertiary alcohol
1. PENDAHULUAN
Oksim adalah salah satu turunan aldehid dan
keton. Senyawa ini biasanya padatan, sehingga
dapat digunakan untuk mengkarakterisasi cairan
senyawa karbonil dengan membandingkan titik
leleh dan titik leleh campuran senyawa turunan
oksim dari sampel asalnya. enataan ulang
Beckmann adalah suatu reaksi dimana suatu
oksim diperlakukan dengan suatu asam kuat
untuk menghasilkan suatu amida. Reaksinya
2. METODE PERCOBAAN
A. Sintesis Asetofenon Oksim
Pertama-tama 3 mL asetofenon + 2 g
hidroksilamin hidroklorida + 2,5 g natrium asetat di
masukkan ke dalamlabu erlenmeyer yang telah diisi
air 20 mL. Labu digoyangkan sampai padatan larut,
lalu ditambah etanol 95% sampai larutan menjadi
jernih. Larutan dipanaskan di penangas selama 10
menit, dan didinginkan di penangas serta dimasukkan
ke freezer selama 10 menit. Jika kristal belum
terbentuk, labu digesek untuk proses mempercepat
kristalisasi. Labi di simpan di dalam es selama 30
menit, lalu disaring dengan corong buchner.
Rekristalisasi oksim dengan air, lalu dilakukan uji titik
leleh dan dihitung nilai randemennya. Simpan 1 g
untuk percobaan B.
B. Penataan Ulang Beckmann
H2SO4 pekat sebanyak 1 mL dipanaskan dalam
labu Erlenmeyer 50 mL dalam penangas air sampai
suhu asam mencapai 90oC. asetofenon oksim 1g
kemudian ditambahkan dari percobaan A sedikit demi
sedikit sambil labu digoyangkan dalam penangas air.
Setelah semua oksim ditambahkan ke dalam asam,
lalu labu dipanaskan selama 15 menit dalam penangas
air. Isi labu dituangkan ke dalam wadah berisi kirakira 50 g es. Lalu, kristal disaring dengan corong
buchner. Produk di rekristalisasi dengan air.
Kemudian ditentukan nilai titik leleh dan rendemen
kristal yang terbentuk. Bandingkan titik leleh kristal
dengan produk asetanilida dari percobaan Bagian C.
C. Sintesis Asetanilida
Sebanyak 3 mL anilin dimasukkan kedalam labu
Erlenmeyer 125 mL. Lalu didalam ruang asam,
ditambahkan kira-kira 3 mL anhidrida asam asetat
tetes
demi
tetes,dan
labu
digoyangkan
perlahan.Kemudian sebanyak 30 mL air ditambahkan
3,1
3,9
1,6
3,9
C. Sintesis Asetanilida
Massa asetanilida = 1,56 gram
Titik leleh = 111,2 C
Pada percobaan sintesis asetofenon oksim,
pertama-tama
yaitu
dengan
mereaksikan
hidroksilamin hidroklorida dan asetofenon kemudian
ditambahkan natrium asetat yang berfungsi untuk
meningkatkan Cl pada hidroksilamin klorida sebab
dalam pembuatan oksim dibutuhkan hidroksilamin.
Selain itu, natrium asetat berperan sebagai katalis
dalam reaksi dan untuk mempercepat terbentuknya
kristal.
setelah
semuanya
larut,
kemudian
ditambahkan etanol. Karena etanol yang digunakan
bukan etanol 95 %, sehingga penambahan etanol ini
dihentikan apabila menghasilkan larutan yang jernih.
Setelah terbentuknya kristal, asetofenon oksim tidak
di rekristalisasi terlebih dahulu karena diperkirakan
produk yang terbentuk akan sangat sedikit sedangkan
produk pada percobaan ini akan dilanjutkan pada
percobaan berikutnya yaitu pada percobaan penataan
ulang beckmann.
Produk yang dihasilkan pada percobaan ini yaitu
sebanyak 1,59 gram, sedangkan hasil teoretis yang
didapat yaitu sebanyak 3,4757 dengan rendemen
sebanyak 45,75 %. Hasil yang diperoleh tidak
mendekati dengan teoretis karena disebabkan oleh
beberapa hal pada saat percobaan yaitu pada saat
penambahan etanol yang tidak sesuai, kemudian pada
saat lamanya pemanasan larutan yang kurang tepat
4. KESIMPULAN
1. Telah disintesis asetofenon oksim dengan cara
mereaksikan hidroksilamin hidroklorida, asetofenon
dan natrium asetat. Massa produk yang dihasilkan
yaitu sebesar 1,59 gram tanpa dilakukan
rekristalisasi dan titik leleh sebesar 48,8 C