Disusun oleh :
Jeremy Steven Simangunsong /180405157
Yusri Chalik / 180405108
1. Pengertian
Volum molar parsial adalah kontribusi pada volum, dari satu komponen dalam
sample terhadap volum total. Volum molar parsial komponen suatu campurn berubah-
ubah tergantung pada komposisi, karena lingkungan setiap jenis molekul berubah jika
komposisinya berubah dari a murni ke b murni. Perubahan lingkungan molekuler dan
perubahan gaya-gaya yang bekerja antara molekul inilah yang menghsilkan variasi sifat
termodinamika campuran jika komposisinya berubah (Dogra, 1990: 582).
Misalkan air murni ditambahkan 1 mol H2O, maka volumenya bertambah 18 cm3.
Sehingga dapat dikatakan 18 cm3/mol merupakan volume molar air murni. Sedangakan
jika 1 mol H2O ditambahkan ke etanol perubahan volumenya adalah 14 cm3. Perbedaan
kenaikan volume antara air dan molekul disebabkan berbedanya volume molar. Pada
dasarnya volume yang ditempati air bergantung pada molekul – molekul yang
mengelilinginya. Sehingga H2O dikelilingi oleh etanol, hal inilah yang menyebabkan
etanol hanya menempati ruang sebesar 14 cm 3. Jadi volume molar parsial air dalam
etanol adalah volume campuran yang dianggap dari satu komponen
Gambar 1.1 Grafik volume molal parsial air dan etanol
Salah satu sifat-sifat parsial yang ada yakni sifat molal parsial yang lebih mudah
digambarkan dengan volume molal parsial, yaitu konstribusi pada volume dari satu
komponen dalam sampel terhadap volume total (Dogra, 1990: 582)
Volume molal parsial biasanya digunakan dalam menentukan tekanan uap
campuran. Selain itu dalam mencampurkan suatu zat tertentu dengan zat lain dalam
temperature tertentu, kita juga harus mengetahui volume molal parsial dari zat-zat
tersebut. Jadi, sangatlah penting untuk mengetahui volume molal parsial komponen
larutan (Atkins, 1993: 170).
Termodinamik molal parsial memiliki tiga sifat utama yaitu : 1) volume molal
parsial dari komponen – komponen dalam larutan, 2) entalpi molal parsial atau disebut
juga sebagai pana diferensial larutan dan 3) energi bebas molal parsial atu disebut juga
potensial kimia
2. Rumus
Volume molar parsial Vx dari suatu zat X pada beberapa komposisi di definisikan
sebagai berikut :
Volume molar parsial adalah kemiringan grafik volume total, ketika jumlah X berubah,
sedangkan tekanan, temperatur dan jumlah komponen lain tetap. Definisi ini menunjukkan
bahwa ketika komposisi campuran berubah besar sebesar penambahan dnA zat A dan dnB zat B,
maka voleme total campuran berubah sebesar
Volume molar parsial dari komponen suatu biner dapat dihitung dari penentuan
kerapatan atau massa jenis larutan. Metoda perpotongan grafik adalah cara yang paling
jelas secara grafik untuk menggambarkan kuantitas molar parsial (Alberty, 1992).