Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

MODUL IV

(KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU)

LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR


BAB IV
KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

TUJUAN : Menentukan kelarutan dan menghitung panas pelarutan diferensial pada larutan
jenuh
TEORI :
Dalam larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara zat yang terlarut dan tidak larut.
Artinya, kecepatan mengendap sama dengan kecepatan melarut. Kelarutan adalah
konsentrasi zat terlarut dalam sama jenuh. Bila konsentrasi dinyatakan dengan satuan mol
persatuan volume maka kelarutan sama dengan molalitas zat terlarut dalam larutan jenuh
(ms).
Konstanta keseimbangan untuk keadaan setimbang dapat dinyatakan dengan persamaan :
a2
K
a2
Dimana : a2 = aktifitas solute dalam larutan
a2 = aktifitas solute padat murni
Pada keadaan standart, aktifitas solute padat murni a2 = 1. Apabila aktifitas a2
dihubungkan dengan molalitas solute, m, dengan menggunakan koefisien aktifitas γ yang
menggunakan fungsi T, P dan konsentrasi dimana harga γ akan mendekati satu apabila m
mendekati nol, maka : K = (a2)m=ms = γ ms
Dimana (a2)m=ms adalah aktifitas a2 dalam larutan jenuh. Perubahan harga K karena
perubahan suhu pada tekanan tetap. Menggambarkan perubahan molalitas solute ms.
Dengan menggunakan persamaan Van’t Hoff yaitu :
∂ ln k ∆ H0
[ ] =
∂ T P RT 2
Dimana : ∆H0 = Perubahan entalpi standart pelarutan
Maka panas pelarutan diferensial dapat ditentukan dengan persamaan :
d log ms −∆ H DS
=
1 2,303 R
d ()
T
Dimana : ∆HDS = Panas pelarutan diferensial pada suhu T dapat dihitung dengan
membuat grafik log (ms) versus (1/T)
Misal slope pada suhu T adalah A maka :
Panas pelarutan diferensial = A (-2,303 R)

BAHAN-BAHAN :
1. Asam Oksalat
2. NaOH 0,5 N

ALAT YANG DIGUNAKAN :


1. Ice bath
2. Tabung reaksi besar
3. Termometer
4. Pipet 10 ml
5. Piknometer/ botol timbang
6. Pengaduk
7. Erlenmeyer

PROSEDUR :
1. Larutkan Kristal asam oksalat dalam 100 cc aquadest sedikit demi sedikit sampai
jenuh pada suhu kamar (> 250C)
2. Ambil larutan jenuh bebas Kristal sebanyak 50 cc kemudian masukan kedalam
tabung reaksi besar (volume > 50 cc)
3. Masukkan tabung reaksi tersebut kedalam ice bath pada suhu 250C sampai terjadi
kesetimbangan (± 30 menit). Ambil 10 cc larutan jenuh bebas Kristal, masukkan
Erlenmeyer, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,5 N dengan indicator PP.
Lakukan titrasi 3x, masing-masing 10 cc larutan asam oksalat jenuh.
4. Tentukan densitas larutan jenuh pada point 3.
5. Percobaan diulang pada suhu 100C, 150C, 200C, dan 250C.

LITERATUR :
Daniels F, “Experimental Physical Chemistry”, Mc Graw Hill Book.
Nama : .............................................................................

NPM : .............................................................................

Romb / Group : .............................................................................

LEMBAR DATA

Praktikum : Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu

PERHITUNGAN :
 Misal untuk titrasi 10 cc larutan asam oksalat jenuh diperlukan A cc larutan NaOH 0,5 N
maka :
V1 N1 = V2 N2
(10) N1 = A (0,5)
A ( 0,5 )
Molaritas asam oksalat = =0,05 A mol/¿
10

Jumlah mol asam oksalat dalam 10 cc larutan


mol 10
¿ 0,05 A x <¿ 0,5 A .10−3 mol
¿ 100
Berat asam oksalat dalam asam oksalat = (ρlarutan x 10)gr = 10ρ gr
Berat pelarut (air) dalam 10 cc larutan = (10ρ) – {(0,5 A.103) (BM)
mol solute
Molalitas=
1000 gram pelarut
0,5 A . 10−3
ms = x 1000
[ (10 ρ )−{( 0,5 A . 10 −3
) ( BM ) } ]
 Hitung kelarutan asam oksalat pada suhu 25 0C ; 200C ; 150C ; dan 00C dinyatakan
dengan molaritas.
 Buat grafik log ms versus (1/T). Tentukan panas pelarutan diferensial pada suhu 25 0C ;
200C ; 150C ; dan 00C
∆HDS = (slope).(-2,303 R)

Anda mungkin juga menyukai