OLEH:
GUSTI AYU KOMANG TRI DHARMA ULAN DEWI
1813081007
KIMIA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2020/2021
I. JUDUL PRAKTIKUM
Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu
II. TUJUAN
1. Menentukan kelarutan kristal asam oksalat pada berbagai suhu
2. Menentukan kalor pelarutan diferensial kristal asam oksalat
V. PROSEDUR KERJA
Hal yang dilakukan dalam percobaan kali ini yaitu tabung A dab B disusun, tabung
A dilengkapi dengan batang pengaduk dan termometer. Selanjutnya, air dimasukkan kira-
kira sepertiga dari sisi tabung A (50 mL) dan dipanaskan sampai suhu kira-kira 60℃,
kemudian kristal H2C2O4. 2H2O dilarutkan ke dalam tabung tersebut hingga larutan
menjadi jenuh yang ditandai sampai zat tersebut tidak larut lagi. Tabung yang berisi larutan
jenuh H2C2O4. 2H2O (tabung A) dipindahkan ke dalam tabung selubung (B) yang
ukurannya lebih besar. Kemudian tabung B dimasukkan ke dalam beaker gelas yang berisi
air pada suhu kamar. Larutan dalam tabung A diaduk terus-menerus. Jika suhu mencapai
40℃, sebanyak 10 mL larutan tersebut diambil dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100
mL. Selanjutnya larutan yang diambil diencerkan dengan aquades hingga tanda batas.
Pengambilan yang sama dilakukan pada suhu 30℃, 20℃, dan 10℃. Untuk mencapai suhu
20℃ dan 10℃ dilakukan dengan cara memasukkan es pada gelas beaker yang berisi air
tersebut. Keempat larutan tersebut dititrasi dengan larutan NaOH dan metal merah sebagai
indikatornya.
𝑘𝐽
∆𝐻𝑝𝑠 = 33681,82 𝑚𝑜𝑙.𝐾
log mz vs 1/T
0
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034 0.00345
-0.05
-0.1
-0.15
-0.2 Y-Values
log mz
-0.35
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, ditentukan kelarutan asam oksalat pada beberapa suhu, yaitu
suhu 40 °C, 30 °C, 20 °C, dan 10 °C serta menentukan kalor pelarutan zat. Penentuan
kelarutan menggunakan metode titrasi, dimana NaOH yang Pengaduk Termomoter e
Tabung reaksi besar Gelas beker menjadi penitrannya.
Berdasarkan Table 1 di atas, dapat diketahui bahwa kelarutan semakin berkurang
seiring menurunannya suhu. Saat suhu menurun, maka semakin sedikit volume larutan
NaOH yang menitrasi asam oksalat. Pada proses titrasi tersebut dapat diketahui persamaan
reaksinya, yaitu:
H2C2O4 aq + 2NaOH aq → Na2C2O4 aq + 2H2O (aq)
kemudian kelarutan asam oksalat pada beberapa suhu dapat dibuktikan dengan
menggunakan rumus titrasi asam-basa sebagai berikut.
M H2C2O4 x V H2C2O4 x 2 = M NaOH x V NaOH x 1 (Sesudah pengenceran)
M1 H2C2O4 x V1 H2C2O4 = M2 H2C2O4 x V2 H2C2O4 (Sebelum pengenceran)
Dari rumus tersebut didapatkan hasil konsentrasi larutan pada setiap suhu yaitu sebagai
berikut.
Pada percobaan kali ini diperoleh harga kalor peralutan diferensial pada trayek (20-
𝑘𝐽 𝑘𝐽
30) C dan (30-40) C ialah berturut-turut sebesar 33681,82 𝑚𝑜𝑙.𝐾 dan 41836,36 𝑚𝑜𝑙.𝐾.
Kalor pelarutan differensial bernilai positif, sehingga proses pelarutan pada percobaan ini
berlangsung secara endoterm. Kalor mengalir dari lingkungan ke dalam sistem. Jika suhu
dinaikkan reaksi kesetimbangan akan bergeser kearah produk, artinya semakin tinggi suhu
maka semakin banyak zat (asam oksalat) yang larut, apabila suhu diturunkan maka
kelarutan akan semakin kecil. Hal tersebut dibuktikan dengan percobaan yang telah
dilakukan, saat suhu larutan jenuh asam oksalat 40°C dibutuhkan sekitar 12,05 mL larutan
NaOH 1 M untuk menitrasinya. Semakin suhu diturunkan kelarutan semakin kecil yang
dibuktikan dengan pecobaan saat suhu larutan jenuh asam oksalat 20°C dibutuhkan 4,7 mL
larutan NaOH 1 M untuk menitrasinya. Semakin rendah suhu maka semakin banyak kristal
asam oksalat yang dihasilkan karena semakin sedikit zat yang terlarut.
Untuk membuat grafik logaritma kelarutan terhadap 1/T diperlukan data log mz dan data
1/T (T dalam Kelvin). Dari grafik diperoleh persamaan garis y =-1989,5x + 6,3588,
sehingga kalor perlarutan differensial dapat ditentukan dan memperoleh hasil sebesar
𝑘𝐽
36727,7 𝑚𝑜𝑙.𝐾. Harga kalor perlarutan differensial yang diperoleh dari grafik bernilai
positif yang artinya pelarutan pada percobaan ini berlangsung secara endoterm.
VIII. SIMPULAN
Berdasarkan percobaan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Kelarutan suatu zat akan semakin rendah seiring dengan menurunnya suhu.
Pada suhu 40°C, konsentrasi asam oksalat sebesar 1M.
Pada suhu 30°C, konsentrasi asam oksalat sebesar 0,6 M.
Pada suhu 20°C, konsentrasi asam oksalat sebesar 0,4 M.
2. Kalor pelarutan differensial pada percobaan ini sebesar 36727,7 kJ/mol.K, yang artinya
proses kelarutan berlangsung secara endoterm.