Anda di halaman 1dari 19

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA Nama : Fabillah Septa Alfaudzin

FAKULTAS TEKNIK NPM/Semester : 19031010060/ IV


UPN “VETERAN” JATIM Romb./Group : B-2
Parallel :B
Praktikum : MATEMATIKA TEKNIK
Percobaan : Persamaan Diferensial Biasa, Metode
Satu Langkah & Metode Euler
Tanggal : 28 April 2021
Pembimbing : Ir. Caecilia Pudjiastuti, MT LAPORAN RESMI

1. Jelaskan dengan lengkap apa yang dimaksud dengan Persamaan Differensial


Biasa, Metode Satu Langkah, dan Metode Euler. Berikan kelebihan, kekurangan,
dan kegunaannya dari setiap metode!

2. Buatlah program lengkap dengan algoritma, flowchart, manual dari :


a. 6x2 + 11,7x +4 dengan Δx=0,5 dan y(0) =2 dengan batas awal 0 dan batas akhir
2
b. 24,3x2 + 18x dengan Δx=0,75 dan y(0) =1 dengan batas awal 0 dan batas akhir 3
c. 4,5x3 + 6x2 +10x +7 dengan Δx=0,1 dan y(0) =2 dengan batas awal 0 dan batas
akhir 0,5

3. Gambar dibawah ini merupakan suatu rangkaian listrik RL seri. Pada saat t=0
saklar ditutup sehingga arus yang mengalir I(0) = 0. Jika E = 40 Volt, hitung
arus yang mengalir (I) pada t=5 menit dan tentukan peningkatan arus setiap :

1) Kelompok 4,5,6,8 = setiap menit

2) Kelompok 1,2,3,7 = setiap 1/2 menit

Berdasarkan hukum Kirchoff, jumlah tegangan (V) dan potensial (E) pada
rangkaian loop tertutup yaitu sama dengan 0.

a) Untuk resistor → 𝑉𝑅 = 𝐼 𝑥 𝑅

b) Untuk induktor →

201
1. Perbedaan persamaan diferensial biasa, metode satu langkah, dan metode
euler
Persamaan Metode Satu Metode Euler
Diferrensial Biasa Langkah
Persamaan Diferensial Metode satu langkah Metode euler disebut
Biasa dan Ordernya adalah metode yang juga metode orde
Persamaan diferensial hanya dikerjakan pertama karena
biasa merupakan dengan satu langkah pencarian dalam
sebuah bentuk persamaan saja. persamaannya hanya
yang memuat turunan satu yi+1 = yi + f (xi,yi) ∆x mengambil sampai
atau lebih variabel tak Semua metode satu orde pertama saja.
bebas terhadap satu langkah dapat Metode euler
variabel bebas suatu dituliskan dalam menggunakan
fungsi. Penentuan order bentuk umum bantuan dari deret
suatu persamaan tersebut. Perbedaan Taylor
diferensial tergantung pada dari beberapa metode
kandungan fungsi turunan yang ada adalah di
di dalam persamaan dalam cara
diferensial tersebut. mengeliminasi
kemiringan φ
Syarat awal pada proses untuk metode ini perlu
persamaan diferensial menghitung dan dipelajari mengingat
biasa mencerminkan mencari nilai y lebih kesederhanaanya dan
keadaan sebenarnya cepat mudah
pemahamannya
sehingga
memudahkan dalam
mempelajari metode
lain yang lebih teliti.
syarat yang harus dipenuhi Nilai persen Metode ini masih
tidak hanya di satu titik di kesalahan tidak kurang teliti
awal saja, namun juga di dihitung sehingga
titik-titik lain atau di tidak diketahui
beberapa nilai variabel seberapa besar
bebas yang lain kesalahan dalam
perhitungannya

Persamaan diferensial untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan


biasa memegang peranan persamaan diferensial persamaan diferensial
penting dalam rekayasa,
fisika, ilmu ekonomi dan
berbagai macam disiplin
ilmu lain.

(Tim Dosen, 2021).

202
2. Program perhitungan persamaan
Soal A
A. Algoritma
1. Mulai
2. Menginputkan persamaan, batas awal, batas akhir, dan delta x serta
menampilkan turunan persamaan
3. Mensubstitusikan kedalam persamaan, memproses y1a, dan y01 dan
menghitung eksak serta persen kesalahan dengan rumus:

eksak=eksak+y(0)
eror=abs((eksak-y01)/eksak)*100
4. Menampilkan nilai x, y eksak, y perkiraan, dan persen kesalahan
5. for k=a:h:(b-h)
6. Menghitung nilai y1, a, eksak dan persen kesalahan dengan rumus :

y1=y01+(fk*h);
a=ak+h
eksak=eksak+y(0)
eror=abs(100*((eksak-y1)/eksak))
7. Menampilkan nilai x, y eksak, y perkiraan, dan persen kesalahan
8. Selesai

203
B. Flowchart

MULAI

Menginputkan
persamaan, batas
awal, bats akhir, dan
delta x serta
menampilkan turunan
persamaan

Mensubstitusikan kedalam
persamaan, memproses y1a dan
y01 dan menghitung eksak serta
persen kesalahan

Menampilkan nilai x,
y eksak, y perkiraan,
dan persen kesalahan

For k=a:h:
(b-h)

Menghitung nilai y1,a,eksak


dan persen kesalahan

Menampilkan nilai x,
y eksak, y perkiraan,
dan persen kesalahan

SELESAI

204
C. Listing
clear all;
clc;
syms x;
disp(' Program Metode Euler ');
disp('---------------------------------------------------------');
f=input('Masukan Persamaan = ');
fi=int(f);
disp('Turunan dari persamaan : ');
pretty(fi)
disp(' ');
a=input('Masukan batas awal = ');
b=input('Masukan batas akhir = ');
h=input('delta x = ');
f1=subs(f,x,a);
y1a=f1;
y01=2;
eksak=subs(fi,x,a);
eksak=eksak+y(0);
eror=abs((eksak-y01)/eksak)*100;
disp('---------------------------------------------------------');
disp(' x y eksak y perkiraan %kesalahan ');
disp('---------------------------------------------------------');
fprintf('%10.2f%11.4f%13.4f%14.4f\n',a,eksak,y01,eror);
for k=a:h:(b-h)
ak=a;
fk=subs(f,x,ak);
y1=y01+(fk*h);
a=ak+h;
eksak=subs(fi,x,a);
eksak=eksak+y(0);
y01=y1;
eror=abs(100*((eksak-y1)/eksak));
fprintf('%10.2f%11.4f%13.4f%14.4f\n',a,eksak,y01,eror);
end

205
D. Hasil Run

206
Soal B
Hasil Run

207
Soal C
Hasil Run

208
3. Program rangkaian listrik RL seri
A. Algoritma
1. Mulai
2. Memasukkan persamaan, batas bawah, batas atas, delta x, dan f(x0).
3. Menghitung nilai pada x=0 yek, ype, dan nilai error dengan menggunakan
rumus yek=subs(fitegral,x,a)+y0; ype= f(x0); E=abs(((yek-ype)/yek)*100);
4. Menghitung nilai yek, ype, dan nilai error sampai batas akhir dengan interval
delta x dengan rumus a=a+h; ype=ype+(yaw*h); yek=subs(fi,x,a)+y0;
yaw=subs(f,x,a); E=abs(((yek-ype)/yek)*100);
5. Menampilkan hasil perhitungan yek, ype, nilai error, dan interval delta x
6. Selesai

209
B. Flowchart

Mulai

Masukkan
persamaan,
batas atas,
batas bawah,
delta x, dan
nilai f(0)

Menghitung integral
f, nilai awal yek,
ype, dan nilai error

For batas
bawah; delta
x; batas atas

Menghitung nilai
awal yek, ype, dan
nilai error

Menampikan
hasil
perhitungan
yek, ype, dan
nilai error

Selesai

210
C. Listing
%Metode Euler
clear all
clc
syms x
e= 2.718281828459045235360287471352;
f=input('Masukkan persamaan dy/dx : ');
a=input('Masukkan batas bawah : ');
b=input('Masukkan batas atas : ');
h=input('Masukkan delta x : ');
y0=input('Masukkan nilai saat x=0 :');
fi=int(f);
yek=subs(fi,x,a)+y0;
yaw=subs(f,x,a);
ype=y0;
E=abs(((yek-ype)/yek)*100);
fprintf('%11s%12s%15s%14s\n','X','Y Eksak','Y Perkiraan','Error');
fprintf('%11.0f %11.0f %12.0f %14.0g \n',a,yek,ype,E);
for k=a:h:(b-h)
a=a+h;
ype=ype+(yaw*h);
yek=subs(fi,x,a)+y0;
yaw=subs(f,x,a);
E=abs(((yek-ype)/yek)*100);
fprintf('%11.2f %11.4f %12.4f %14.2f \n',a,yek,ype,E);
end

211
D. Hasil Run

212
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen, 2021, Modul Mtematika Teknik: Metode Trapesium dan Metode
Simpson, UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya

213
LAMPIRAN
1. Perhitungan Manual
A. f ( x , y )=6 x 2+11,7 x+ 4 dengan Δx=0,5 dan y(0) =2 dengan batas awal 0
dan batas akhir 2
 Penyelesaian eksak persamaan
117 2
y eksak =2 x 3 + x + 4 x +2
20
 Penyelesaian numeris
Kemiringan di titik (x0, y0)
f ( x 0. y 0 )=¿ 6 x 2+ 11,7 x+ 4
y numeris atau y perkiraan
yx= y 0+ f ( x 0 , yo ) ∆ x
 Untuk x=0,5
Eksak
117
y eksak =2(0,5)3 + (0,5)2+ 4(0,5) +2
20
¿ 5,7125

Numeris

a. Kemiringan
f ( 0,2 )=¿ 6(0)2+11,7 (0)+4 = 4
y ( 0,5 )=2+ 4 ( 0,5 ) =4

b. % Kesalahan

E= |5,7125−4
5,7125 |
× 100 %

¿ 29,9781 %

 Untuk x=1
Eksak
117 2
y eksak =2(1)3 + (1) + 4 (1) +2
20
¿ 13,85

Numeris

214
a. Kemiringan
f ( 0,5 ; 4 ) =¿ 6(0,5)2 +11,7 (0,5)+4 = 11,35
y ( 1 )=4 +11,35 ( 0,5 ) =9,675

b. % Kesalahan

E= |13,85−9,675
13,85 |×100 %
¿ 30,144 %

215
B. f ( x , y )=24,3 x2 +18 x dengan Δx=0,75 dan y(0) = 1 dengan batas awal 0
dan batas akhir 3
 Penyelesaian eksak persamaan
81 3
y eksak = x + 9 x 2 +¿1
10
 Penyelesaian numeris
Kemiringan di titik (x0, y0)
f ( x 0. y 0 )=¿ 24,3 x 2+18 x
y numeris atau y perkiraan
yx= y 0+ f ( x 0 , yo ) ∆ x
 Untuk x= 0,75
Eksak
81
y eksak = (0,75)3 +9( 0,75)2 +¿ 1
10
¿ 9,4797

Numeris

a. Kemiringan
f ( 0,3 )=¿ 24,3(0)2 +18 ( 0 )=0
y ( 0,75 )=1+0 ( 0,75 )=1

b. % Kesalahan

E= |9,4797−1
9,4797 |
×100 %

¿ 89,4511%

 Untuk x=1,5
Eksak
81
y eksak = (1,5)3 +9(1,5)2 +¿1
10
¿ 48,5875

Numeris

a. Kemiringan
f ( 0,75 ; 1 )=¿ 24,3(0,75)2 +18 ( 0,75 )=27,168

216
y ( 1,5 )=1+27,168 ( 0,75 )=21,766

b. % Kesalahan

E= |48,5875−21,76
48,5875 |× 100 %
¿ 56,004 %

217
C. f ( x , y )=4,5 x 3 +6 x 2+10 x +7 dengan Δx=0,1 dan y(0) = 2 dengan batas
awal 0 dan batas akhir 0,5
 Penyelesaian eksak persamaan
9
y eksak = x 4 +2 x 3+5 x 2 +7 x+ 2
8
 Penyelesaian numeris
Kemiringan di titik (x0, y0)
f ( x 0. y 0 )=¿ 4,5 x 3 +6 x 2+10 x +7
y numeris atau y perkiraan
yx= y 0+ f ( x 0 , yo ) ∆ x
 Untuk x= 0,1
Eksak
9
y eksak = ( 0,1)4 + 2(0,1)3 +5 (0,1)2 +7( 0,1)+2
8
¿ 2,7521

Numeris

a. Kemiringan
f ( 0 ; 0,5 )=¿ 4,5 (0)3+ 6(0)2 +10 ( 0 ) +7=7
y ( 0,1 )=2+7 ( 0,1 )=2,7

b. % Kesalahan

E= |2,7521−2,7
2,7521 |
×100 %

¿ 1,8935%

 Untuk x=0,2
Eksak
9
y eksak = ( 0,2)4 + 2(0,2)3 +5 (0,2)2 +7( 0,2)+2
8
¿ 3,6178

Numeris

a. Kemiringan
f ( 0,1 ; 2,7 ) =¿ 4,5 (0,1)3 +6 (0,1)2+10 ( 0,1 ) +7=8,0645

218
y ( 0,2 )=2,7+ 8,0645 ( 0,1 )=3,5065

b. % Kesalahan

E= |3,6178−3,5065
3,6178 |× 100 %
¿ 3,0778%

219

Anda mungkin juga menyukai