Anda di halaman 1dari 26

BAB I.

SIFAT-SIFAT PADATAN
Beberapa sifat padatan yang penting dalam
pemrosesan padatan diantaranya adalah:

Bentuk padatan (morfologi, particle shape).


Ukuran partikel padatan, meliputi:
Partikel tunggal
Campuran partikel dengan berbagai ukuran
Rapat massa
Kekerasan
1. BENTUK PADATAN
Bentuk padatan dinyatakan dalam istilah
sphericity, s, yaitu kemiripan bentuk partikel
terhadap bentuk bola.

Untuk partikel berbentuk bola dengan diameter


Dp, maka s = 1.
Kebanyakan padatan hasil pemecahan/kominusi
(crushing) mempunyai sphericity antara 0.6
sampai 0.8.
Untuk partikel-partikel yang dikecilkan dengan
cara abrasi/gesekan, sphericity-nya dapat
mencapai 0.95.
Cek nilai sphericity dari berbagai bentuk dan
jenis padatan!
2. UKURAN PARTIKEL
Partikel Tunggal
Pada umumnya, diameter merupakan istilah
umum untuk menyatakan ukuran sebuah
partikel yang berukuran serbasama
(equidimensional).
Jika volume suatu partikel bentuk tertentu = vp,
maka diameter bola dengan volume sama (=
diameter ekivalen dari partikel tersebut) adalah:
Campuran partikel dengan berbagai ukuran
Sampel partikel bermassa m, berukuran sama
(Dp), tidak ada permasalahan dengan ukuran
partikel yang dapat mewakili sampel tersebut.

Luas permukaan partikel dalam sample adalah:


Bagaimana jika campuran partikel yang ada memiliki
ukuran yang berbeda? Bagaimana cara menghitung
ukuran yang paling mewakili, serta menghitung jumlah
partikel dan luas permukaannya?
Luas permukaan spesifik suatu campuran padatan
Sphericity dan rapat massa suatu partikel
tergantung dari ukurannya (misal: jika ukuran
berubah, maka bentuk partikel juga ikut
berubah; ukuran berubah, porositas partikel
berubah). Untuk kasus seperti ini, maka
perhitungan Aw harus dikoreksi sebagai berikut:
Luas spesifik partikel dapat dihitung berdasarkan
nilai ns, yaitu rasio luas spesifik partikel tersebut
dengan luas bola bola berdiameter sama
(surface shape factor). Luas spesifik partikel
dapat dihitung dengan:
Diameter partikel rata-rata
Diameter rata-rata luas muka-volume (volume-
surface mean diameter)
Volume-surface mean diameter didefinisikan sebagai
diameter partikel yang dapat mewakili dalam
perhitungan luas spesifik campuran partikel.

1
Ds n

(x
i 1
i / D pi )
Diameter rata-rata aritmatik (arithmatic mean
diameter)
Didefinisikan sebagai diameter rata-rata statistik
berdasarkan jumlah (banyaknya) partikel:
Diameter rata-rata massa (mass mean diameter)

Diameter rata-rata volume (volume-mean diameter)


Total volume partikel dalam sampel:
Jumlah partikel dalam campuran
padatan
Jumlah total partikel dalam suatu campuran
padatan dapat dihitung dengan menjumlahkan
jumlah partikel pada setiap kelompok ukuran
padatan:
Analisis Ayak (Standard)
Ayakan standar digunakan untuk mengukur
ukuran partikel (dan distribusi ukurannya) pada
rentang ukuran tertentu, antara sekitar 3 in
sampai 0.0015 in (78 mm sampai 38 m).
Ruang terbuka (lubang) antara kawat ayakan
disebut aperture ayakan.
Salah satu seri ayakan standard yang sering
dijumpai adalah Tyler mesh standard screen.
3. RAPAT MASSA dan POROSITAS
Densitas sebuah partikel tunggal (p) umumnya tetap dan tidak
tergantung dari ukurannya. Sedangkan densitas sebuah
tumpukan (bed) partikel akan sangat tergantung pada ukuran
dan bentuk (shape/morfologi) dari partikel-partikel
penyusunnya.
Rapat massa bulk sebagai fungsi ukuran partikel:
Rapat massa bulk sebagai fungsi bentuk partikel:

Porositas tumpukan padatan tergantung pada ukuran dan


bentuk partikel.
Bentuk (shape) padatan secara kuantitatif dapat
dinyatakan dalam sphericity factor. Porositas
tumpukan padatan tergantung bentuk padatan,
sehingga secara logis ada hubungan kuantitatif
antara sphericity dengan porositas tumpukan
padatan.
Gambar ini adalah contoh hubungan antara
sphericity dengan porositas (voidage) pada
tumpukan padatan acak dalam sebuah kolom
bahan isian (packed column) yang berisi partikel
padatan berukuran seragam.
Surface shape factor digunakan untuk mencari luas
permukaan suatu partikel padatan, i.e.

; dimana x = ukuran linier nominal padatan De. Untuk


bola: ka = ; De = diameter bola.

Volume shape factor digunakan untuk menghitung


volume suatu partikel padatan,

; dimana untuk bola, fa = /6


KEKERASAN
Kekerasan partikel akan menentukan jenis alat
dan material pada alat yang harus digunakan
dalam proses reduksi ukuran/kominusi.
Kekerasan partikel mineral didefinisikan
sebagai tahanan terhadap gesekan
(scratching), dan biasanya dinyatakan dalam
skala MOHS.
Cari urutan skala Mohs dari mineral-mineral!
Beberapa tingkat kekerasan bahan-bahan lain
diantaranya:
Kuku jari (kering): 2.5
Mata uang logam (tembaga): 3.0
Enamel gigi: 5.0
Gelas biasa: 5.8

Anda mungkin juga menyukai