Anda di halaman 1dari 9

Laporan Modul 6, MG2213

Tabling
Aziz Sulaiman (12519012) / Kelompok 2 / Kamis, 22 April 2021
Asisten : Yosafat Hasurungan Tambunan (12517036)

Abstrak – Praktikum Modul 6 – Proses tabling merupakan proses konsentrasi untuk memisahkan antara mineral berharga
dengan mineral tidak berharga, mendasarkan pada perbedaan berat jenis mineral melalui aliran fluida yang tipis. Pada
praktikum ini tujuan yang akan diperoleh ialah untuk memahami dasar-dasar pemisahan serta prinsip kerja alat, kemudian
untuk mempelajari pengaruh variabel alat terhadap hasil pemisahan serta menghitung nilai recovery dari proses pemisahan
menggunakan shaking table. Prosedur percobaan kali ini dimulai dengan menyiapkan umpan sebanyak 200 gram, yang
dilanjutkan dengan pemasangan selang air menuju shaking table dengan kemiringan 5 o, setelahnya wadah untuk konsentrat,
middling, dan tailing akan disiapkan, kemudian menyalakan alat dan memasukkan umpan, terakhir hasil pemisahan yang
tertampung akan dikeringkan dan dihitung masing-masing kadarnya. Pada praktikum kali ini diperoleh kadar kasiterit di
konsentrat, middling, dan tailing secara berturut-turut adalah 90,9291%; 39,4475%; dan 18,8586% juga nilai recovery yang
didapat untuk percobaan ini sebesar 66,8864%.

Kata Kunci : Tabling, shaking table, kadar, recovery

A. Tinjauan Pustaka • KK pada rentang 2,5-1,75 pemisahannya masih


berlangsung efektif sampai ukuran 100 mesh.
Metode konsentrasi gravitasi memisahkan mineral
• KK pada rentang 1,75-1,50 pemisahannya masih
dari gravitasi spesifik yang berbeda dengan gerakan relatif
memungkinkan sampai ukuran 10 mesh, tetapi sukar
mereka dalam menanggapi gravitasi dan satu atau lebih
dilakukan.
kekuatan lain, yang terakhir sering menjadi ketahanan
• KK pada rentang 1,50-1,25 pemisahannya masih
terhadap gerakan yang ditawarkan oleh cairan kental,
memungkinkan sampai ukuran ¼ inch, tetapi sukar
seperti air atau udara. Sangat penting untuk pemisahan yang
dilakukan.
efektif bahwa perbedaan kepadatan yang ditandai ada antara
mineral dan gangue. Beberapa gagasan tentang jenis Dan apabila KK<1,25 prosesnya relatif tidak mungkin,
pemisahan yang mungkin dapat diperoleh dari kriteria masih memungkinkan apabila dengan memodifikasi
konsentrasi, Δρ: perbedaan berat.
𝜌𝑏 − 𝜌𝑓
𝛥𝜌 = Pada percobaan tabling digunakan beberapa alat
𝜌𝑟 − 𝜌𝑓 sebagai berikut :
dimana ρb adalah kepadatan mineral berat, ρr adalah 1. Sluice box
kepadatan mineral ringan, dan ρf adalah kepadatan media
fluida. Secara umum, jika kuosien memiliki besaran lebih
besar dari 2,5, maka pemisahan gravitasi relatif mudah,
dengan efisiensi pemisahan menurun karena nilai kuosien
menurun. Untuk memberikan contoh, jika emas dipisahkan
dari kuarsa menggunakan air sebagai cairan pembawa,
kriteria konsentrasi adalah 11,1 (kepadatan emas menjadi
19.300 kg/m3 ; kuarsa menjadi 2.650 kg/m3 ), itulah
sebabnya panning untuk emas telah begitu sukses. Kriteria
konsentrasi merupakan suatu estimasi/perkiraan apakah
konsentrasi gravitasi dapat diterapkan untuk memisahkan
mineral-mineral yang mempunyai perbedaan berat jenis
serta selang ukuran yang bisa dipakai.

𝜌𝑏 − 𝜌′
𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖(𝐾𝐾) =
𝜌𝑟 − 𝜌′

Dimana ρb berat jenis mineral yang berat, ρr berat jenis


Gambar 1. mekanisme sluice
mineral ringan, ρ’ berat jenis media.
Sluice box merupakan alat konsentrasi gravitasi
• Bila KK>2,5 atau KK<-2,5 maka pemisahan mudah
pendahuluan untuk endapan aluvial, seperti timah
dilakukan pada berbagai ukuran bahkan sampai ukuran
(cassiterite). Alat ini berupa saluran miring dengan
yang halus sekalipun (sampai 200 mesh).
penampang empat persegi panjang. Pada bagian dasarnya
dipasang riffle yang berfungsi sebagai kantong penahan
endapan dan membentuk arus. Sluice box beroperasi tidak
kontinu, terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pengumpanan
dan tahap pembersihan.

2. Log washer

Gambar 4. Shaking table

Tabling adalah suatu proses konsentrasi untuk memisahkan


Gambar 2. Log washer antara mineral berharga dengan mineral tidak berharga,
mendasarkan pada perbedaan berat jenis mineral melalui
Log washer merupakan alat pencucian material yang aliran fluida yang tipis. Oleh karena itu proses ini termasuk
dilakukan selanjutnya. Material yang baru diperoleh dari dalam Flowing Film Concentration. Alat yang digunakan
lapangan dimasukkan dalam log washer. Prinsip yang adalah Shaking Table. Prinsip pemisahan dalam tabling
digunakan adalah prinsip gravitasi, sehingga mineral berat ialah ukuran mineral harus halus karena proses konsentrasi
akan turun ke bawah dengan cepat, sedangkan mineral ini mendasarkan pada aliran fluida tipis. Adanya gaya
ringan akan berada di lapisan atas, dan selanjutnya menuju dorong air terhadap partikel yang sama besarnya tapi
tempat penampungan tailing. Alat ini biasanya digunakan berbeda berat jenisnya, maka partikel yang ringan akan
untuk pemisahan kasar, seperti lempung dari pasir dan mengalami dorongan air yang lebih besar dari partikel berat.
anglomerat. Dengan adanya gerakan maju mundur dari ”head motion”
3. Heavy Medium Separator (HMS) maka partikel yang berat akan melaju lebih jauh dari
partikel yang ringan sampai akhirnya partikel-partikel
tersebut masuk ke tempat penampungan. Untuk
mendapatkan aliran air yang turbulen maka dipasang alat
yaitu ”riffle”, dengan demikian partikel yang ringan akan
cenderung untuk meloncat dari riffle satu ke riffle lainnya
dibanding partikel yang berat yang hanya akan
menggelinding searah dengan riffle tersebut. Proses ini
berjalan terus menerus sehingga antara mineral yang
mempunyai berat jenis besar dengan yang ringan dapat
Gambar 3. Heavy Medium Separator (HMS) (a) tampak terpisahkan. Gaya-gaya yang bekerja dalam tabling adalah
samping (b) tampak akhir :
Heavy Media Separator merupakan salah satu alat yang • Gaya gesek antara partikel dengan dek (khusus partikel
bekerja berdasarkan prinsip konsentrasi gravitasi.Prinsip berat yang dominan)
pemisahan berdasarkan perbedaan berat jenis suatu
• Gaya dorong air (khusus partikel ringan lebih dominan)
mineral.Umpan dimasukkan kedalam HMS yang telah
• Gaya gravitasi
berisi fluida tertentu. Mineral yang mempunyai berat jenis
yang lebih besar akan tenggelam dan yang lebih ringan akan B. Data Percobaan
mengapung. Pemilihan penggunaan HMS harus
memperhatikan parameter yang telah ditentukan, seperti 1. ρ kasiterit = 6,95 gram/cm3
medianya harus keras, tidak ada kecenderungan terjadinya 2. ρ silika = 2,65 gram/cm3
slime, dan tidak ada kecenderungan untuk terjadinya
peningkatan luas permukaan medis sehingga terjadi 3. Massa concentrate (C) = 80 gram
degradasi viskositas.
4. Massa middling (M) = 65 gram
4. Shaking table
5. Massa tailing (T) = 55 gram

6. Massa feed (F) = 200 gram


7. Hasil grain counting

• Concentrate

Tabel 1. Hasil grain counting pada concentrate


Concentrate
1 2 3 4 5
H P H P H P H P H P
33 12 34 9 28 15 40 11 43 10
22 12 35 10 34 6 44 13 43 11
44 10 24 8 44 10 40 12 66 12
34 18 30 10 37 11 45 10 56 10
48 9 34 7 64 9 54 11 56 14
Jumlah Hitam 1032 Jumlah Putih 270

• Middling

Tabel 2. Hasil grain counting pada middling


Middling
1 2 3 4 5
H P H P H P H P H P
13 34 13 55 14 44 9 66 20 78
8 54 11 65 6 34 16 69 11 68
10 41 15 47 14 56 18 65 12 94
11 49 20 54 20 44 17 63 22 33
9 55 9 44 20 65 16 79 15 49
Jumlah Hitam 349 Jumlah Putih 1405 Rumus-rumus yang digunakan

• Tailing 1. Material balance

Tabel 3. Hasil grain counting pada tailing F=C+M+T

Tailing 2. Metallurgical balance


1 2 3 4 5
H P H P H P H P H P F.f = C.c + M.m + T.t
1 22 2 56 2 44 1 55 4 34
2 23 1 55 3 44 2 53 6 53 Dengan :
4 44 0 43 2 23 7 46 6 55
2 34 0 44 5 56 7 57 7 50 F : Massa feed
2 33 4 32 4 35 9 56 12 25
Jumlah Hitam 95 Jumlah Putih 1072 f : Persentase mineral pada feed
C. Pengolahan Data Percobaan C : Massa concentrate
Prosedur percobaan c : Persentase mineral pada concentrate

M : Massa middling

m : Persentase mineral pada middling

T : Massa tailing

t : Persentase mineral pada tailing

3. Recovery
𝐶×𝑐
𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 = × 100%
𝐹×𝑓

4. Persamaan kadar

• %Kadar
𝑛𝐴 × 𝜌𝐴
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = × 100%
𝑛𝐴 × 𝜌𝐴 + 𝑛𝐵 × 𝜌𝐵

• %Kadar pada feed

(𝐶 × 𝑐) + (𝑀 × 𝑚) + (𝑇 × 𝑡)
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑓𝑒𝑒𝑑 = × 100%
𝐹
Pengolahan data
1. Kadar mineral pada konsentrat menyiapkan umpan sebanyak 200 gram, yang dilanjutkan
dengan pemasangan selang air menuju shaking table
• Kadar SnO2 pada konsentrat dengan kemiringan 5o, setelahnya wadah untuk konsentrat,
1032 × 6,95 middling, dan tailing akan disiapkan, kemudian menyalakan
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = × 100% alat dan memasukkan umpan, terakhir hasil pemisahan yang
1032 × 6,95 + 270 × 2,65
tertampung akan dikeringkan dan dihitung masing-masing
%Kadar SnO2 = 90,9291% kadarnya.
• Kadar SiO2 pada konsentrat Prinsip kerja pemisahan di shaking table dilakukan
dengan memanfaatkan gaya-gaya yang telah disebutkan di
270 × 2,65
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = × 100% atas. Gaya gesek sangat dipengaruhi oleh perbedaan berat
1032 × 6,95 + 270 × 2,65
dan ukuran partikel. Partikel dengan diameter yang sama
%Kadar SiO2 = 9,0708% akan memiliki gaya dorong yang sama besar sedangkan
apabila nilai spesifik gravitasi nya berbeda maka gaya gesek
2. Kadar mineral pada middling pada partikel berat akan lebih besar dari partikel yang
• Kadar SnO2 pada middling ringan. Hasil akhir dari semua efek tersebut adalah partikel
akan bergerak secara diagonal akibatnya partikel ringan
349 × 6,95 akan terdorong/terbawa lebih cepat dari partikel berat
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = × 100%
349 × 6,95 + 1405 × 2,65 searah dengan aliran air. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya pemisahan antara konsentrat, middling, dan
%Kadar SnO2 = 39,4475%
tailing.
• Kadar SiO2 pada middling
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
1405 × 2,65 pemisahan di shaking table yaitu sebagai berikut :
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = × 100%
349 × 6,95 + 1405 × 2,65
1. Ketinggian riffle, jika riffle terlalu tinggi akan membuat
%Kadar SiO2 = 60,5525% banyak mineral pengotor ikut tersangkut di riffle sehingga
dapat mempengaruhi hasil konsentrat yang didapat.
3. Kadar mineral pada tailing Sedangkan jika terlalu rendah maka terdapat kemungkinan
• Kadar SnO2 pada tailing mineral berharganya masuk ke tailing.

95 × 6,95 2. Sudut kemiringan meja, inklinasi mempengaruhi


%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = × 100% kecepatan aliran air dimana jika kecepatan aliran air tinggi
95 × 6,95 + 1072 × 2,65
dalam hal ini inklinasinya tinggi maka akan menyebabkan
%Kadar SnO2 = 18,8586% banyak mineral berharga yang dapat langsung mengikuti
aliran air masuk ke tailing terutama untuk mineral dengan
• Kadar SiO2 pada tailing
nilai densitas rendah dan ukuran kecil. Namun, walupun
1072 × 2,65 membuat produk yang didapat berkonsentrat tinggi
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = × 100% kapasitas produknya menjadi kecil. Sedangkan jika
95 × 6,95 + 1072 × 2,65
inklinasi nya kecil, akan didapat produk dengan kadar
%Kadar SiO2 = 81,1414% rendah namun berkapasitas besar.
4. Recovery 3. %Solid umpan, kadar padatan harus diatur sedemikian
𝑓 rupa secara eksperimental sehingga dapat dihasilkan slurry
(80 × 90,9291%) + (65 × 39,4475%) + (55 × 18,8586%) yang tidak terlalu encer namun sesuai dengan kaasitas dan
= efektifitas alat tersebut.
200
× 100% 4. Laju pengumpanan, laju pengumpanan yang terlalu cepat
%Kadar feed = 54,3782% dapat menyebabkan partikel menggumpal sehingga akan
menyulistkan pemisahan sedangkan jika laju pengumpanan
80 × 90,9291% terlalu lambat maka waktu dan energy yang dibutuhkan
𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 = × 100%
200 × 54,3782% akan lebih banyak.
Recovery = 66,8864% 5. Kecepatan head motion, jika terlalu cepat, maka mineral
pengotor banyak yang terbawa ke dalam konsentrat
D. Analisa Hasil Percobaan
sehingga akan menyulitkan proses selanjutnya sedangkan
Pada praktikum ini tujuan yang akan diperoleh jika terlalu lambat maka akan banyak mineral berharga yang
ialah untuk memahami dasar-dasar pemisahan serta prinsip masuk ke tailing sehingga harus diolah lagi dan akan
kerja alat, kemudian untuk mempelajari pengaruh variabel mempengaruhi efektifitas alat.
alat terhadap hasil pemisahan serta menghitung nilai
6. Kekasaran permukaan riffle, jika permukaan riffle terlalu
recovery dari proses pemisahan menggunakan shaking
licin amak partake akan mudah tergelincir sehingga
table. Prosedur percobaan kali ini dimulai dengan
menyebabkan banyak mineral berharga ikut terbawa ke 1. Wilfley Table, alat ini berbentuk empat persegi panjang
tailing sedangkan jika permukaannya terlalu kasar maka dengan riffle dibuat mulai dari ukuran pendek hingga
akan banyak minral yang tertahan di riffle sehingga sulit panjang. Faktor yang sering diubah adalah kemiringannya.
untuk bergerak ke wadah penampungan konsentrat.
2. Butchart Table, bentuk head motion hampir sama dengan
7. Laju Aliran Wash Water, jika laju aliran wash water wilfle table tetapi berbeda pada riffle-nya. Riffle pada alat
terlalu besar maka akan menyebabkan banyak mineral ini membengkok kearah atas. Dengan riffle ini material
berharga yang akan terbuang ke tailing, sedangkan jika laju dipaksa untuk naik pada bagian riffle yang membelok
nya terlalu lambat maka akan menyebabkan banyak mineral kearah atas sebelum sampai ke tempat konsentrat.
ringan yang seharusnya masuk ke tailing malah masuk ke
konsentrat. 8. Gambarkan “Head Motion” shaking table dan jelaskan
cara kerjanya.
Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan
kadar kasiterit di konsentrat, middling, dan tailing secara Jawab :
berturut-turut adalah 90,9291%; 39,4475%; dan 18,8586%
sedangkan nilai recovery yang didapat untuk percobaan ini
adalah 66,8864%. Dengan hasil tersebut dapat dilihat
bahwa sudah terjadi pemisahan yang cukup baik dimana
nilai kadar SnO2 yang terkandung dalam konsentrat sudah
lebih dari 50 % dengan nilai recovery yang juga sudah
melewati 50 %. Namun untuk meningkatkan kadar maupun
recovery dari produk dapat dilakukan dengan mengubah-
ubah variabel alat hingga diperoleh kondisi optimum yang
menghasilkan kadar dan recovery yang paling maksimum.

E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Gambar 5. Mekanisme head motion

Shaking table Pada permulaan gerakan maju kedua toggle pada keadaan
paling datar dan pegas dalam keadaan renggang. Kedua
2. Berapa batas ukuran feed yang biasa digunakan untuk pitman bergerak secara eksentrik, toggle akan menjadi
table. miring dan meja akan bergerak mundur sampai pitman
Jawab : mencapai titik paling atas dari eksentrik dan pegas akan
merapat. Pitman kedua turun sehingga toggle kembali
Batas ukuran yang umumnya digunakan ialah 3 mm hingga bergerak mendatar dan meja kembali bergerak maju.
100 μm. Demikian gerakan berulang dari toggle yang kemudian
dapat menyebabkan gerakan asimetrik dari meja.
3. Bagaimana hubungan antara slope dan size/s.g. Feed,
juga antara stroke dan size/s.g. Feed. 9. Jelaskan fungsi riffle yang ada di atas meja.
Jawab : Jawab :
Ketika bijih tersebut berukuran relatif kecil maka slope Riffle berfungsi untuk memerangkap mineral berdensitas
yang diperlukan relatif lebih landai dibandingkan dengan tinggi pada saat proses pengaliran umpan dan wash water
bijih berukuran lebih besar. Kemudian, ketika partikel yang menimbulkan gaya dorong air sehingga nantinya
tersebut berukuran halus maka stroke yang diberikan kecil mineral berat tersebut akan menjadi konsentrat.
dengan frekuensi yang besar sedangkan ketika partikel
tersebut berukuran besar maka akan diberikan stroke yang Sluice box
besar dengan frekuensi yang kecil. 1. Apakah kebaikan dan keburukan Transverse riffle
4. faktor apakah yang mempengaruhi kapasitas dari table. dibandingkan dengan longitudinal riffle.

Jawab : Jawab :

1. Berdasarkan mineralnya (densitas, ukuran, bentuk, % 1. Transverse Riffle


solid, dan derajat liberasi). Kebaikan : penghantaran mineral tidak ada hambatan
2. Berdasarkan alat (frekuensi, amplitudo, laju alir air, Keburukan : tailing lebih banyak dibandingkan konsentrat
tinggi, riffle, dan kekasaran)
2. Longitudinal Riffle
3. Berdasarkan gaya yang terjadi (gaya gesek, gaya sentak,
gaya dorong air, dan gaya gravitasi) Kebaikan : stratifikasi partikel terjadi cukup baik.

5. Dimana letak perbedaan antara “Wilfley table” dan Keburukan : waktu pemisahan relatif lama
“Butchart table”.
2. Sluice box baiknya dipergunakan untuk Feed yang
Jawab : bagaimana ?
Jawab : 1. Salah satu media yang terpenting adalah ferosilicon.
Bagaimanakah
Baik digunakan untuk umpan basah (slurry) dikarenakan
prosesnya yang menggunakan air. a. Komposisinya.

3. Apa yang dimaksud dengan Cleaning Up ? Berikan b. Untung ruginya dalam pemakaian.
penjelasan.
c. Ukuran yang biasa dipakai.
Jawab :
d. Kesulitannya dalam waktugrindingnya, bagaimana cara
Cleaning up adalah tahap pemberian air dalam proses mengatasinya.
pemisahan mineral menggunakan sluice box agar mineral
Jawab :
dapat jatuh ke penampungan.
a. Komposisi ferrosilikon adalah suatu alloy yang
Log washer
mengandung 82% Fe dan 15% - 16% Si.
1. Untuk apa log washer dipergunakan.
b. Untung rugi pemakaian ferrosilikon adalah jika kadar Si
Jawab : dalam alloy kurang dari 15% maka akan bersifat korosif.
Dan jika kadar Si lebih besar dari 16% sifat kemagnetanya
Digunakan untuk memisahkan lempung dari mineral.
akan jauh berkurang. Ferrosilikon memiliki sifat fisika yang
2. Dapatkah log washer digolongkan ke dalam jenis stabil dan bersifat inert dengan partikel umpan yang
“concentration” ? Berikan penjelasan. dipisahkan dan mudah diambil dari partikel yang
dipisahkan, namun ferrosilicon tidak efisien untuk umpan
Jawab : yang halus
Log washer dapat digolongkan sebagai “concentration” c. Kadar Si yang dipakai biasanya 15% Si, dengan density
karena alat ini digunakan untuk memisahkan lempung yang ferrosilikon kurang lebih 6,8.
terdapat di mineral sehingga akan menghasilkan mineral
yang murni. d. Kesulitan terjadi pada waktu grinding, dimana partikel
akan menempel pada dinding grinder karena bersifat
3. Berapa kira-kira perbandingan air yang dipakai dengan magnetik. Cara mengatasinya dengan menggunakan
feed yang dikerjakan. dinding yang bersifat diamagnetik sehingga partikel tidak
menempel. Masalahlain yang timbul sewaktu grindingdapat
Jawab :
diatasi melalui atomisasi partikel ferrosilikon.
Perbandingan air dan feed yang digunakan berkisar antara
3. Alat apa saja yang diperlukan bila kita melaksanakan
2:1
proses HMS, jelaskan kegunaan masing-masing.
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas log
Jawab :
washer ? Kapasitas apa saja yang dimaksud dengan log
washer. 1. Dyna Whirpool sebagai alat pemisah
Jawab : 2. Magnetic separator untuk memperoleh ferrosilikon,
magnetite dari partikel halus non magnetik.
1. Dimensi (panjang, lebar, dan tinggi) dan bentuk dari log
washer 3. Densifier sebagai alat reklamasi yaitu alat penyesuai
densitas partikel.
2. Ukuran dari feed
4. Drain Screen sebagai alat pemisah medium dengan
3. Laju pengumpanan
mineral secara vibrasi.
4. Jumlah wash water
4. Sebutkan kebaikan HMS bila dipakai untuk Coal
5. Kecepatan rotasi log washer Cleaning.

6. Persen padatan dari feed Jawab :

5. Aksi-aksi apa saja yang terjadi pada log washer Kebaikan HMS untuk coal cleaning yaitu dalam proses
pemisahan batubara dan partake pengotornya yang
Jawab : memiliki perbedaan densitas yang sedikit sehingga kita
1. Aksi gravitasi partikel dapat menggunakan fluida dengan berat jenis diantara dua
densitas tersebut.
2. Aksi dorong atau rotasi oleh aliran air (wash water)
6. Apa pengaruh pH dalam HMS ?
3. Aksi gesekan partikel dengan alat
Jawab :
Heavy media separator
pH dalam HMS dapat mempercepat terjadinya korosi saat
pH yang timbul terlalu rendah dan dapat mempengaruhi
proses pemisahan akibat adanya perbedaan sifat kimia
dengan lingkungannya.

F. Kesimpulan

Prinsip kerja pemisahan di shaking table dilakukan


dengan memanfaatkan gaya-gaya yang telah disebutkan di
atas. Gaya gesek sangat dipengaruhi oleh perbedaan berat
dan ukuran partikel. Partikel dengan diameter yang sama
akan memiliki gaya dorong yang sama besar sedangkan
apabila nilai spesifik gravitasi nya berbeda maka gaya gesek
pada partikel berat akan lebih besar dari partikel yang
ringan. Hasil akhir dari semua efek tersebut adalah partikel
akan bergerak secara diagonal akibatnya partikel ringan Gambar 6. Konsentrat yang diperoleh
akan terdorong/terbawa lebih cepat dari partikel berat
searah dengan aliran air. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya pemisahan antara konsentrat, middling, dan
tailing.

Variabel alat yang dapat mempengaruhi kualitas


pemisahan pada shaking table yaitu ketinggian riflle, sudut
kemiringan meja, % solid umpan, kecepatan head motion,
laju pengumpanan, kekasaran permukaan riffle, dan laju
aliran wash water.

Diperoleh recovery dari proses pemisahan


menggunakan shaking table yakni sebesar 66,8864%

G. Daftar Pustaka

Wills, Barry A., Finch, James A. (2016). Wills’ Mineral Gambar 7. Middling yang diperoleh
Processing Technology An Introduction to the Practical
Aspects of Ore Treatment and Mineral Recovery 8 th ed.
Amsterdam : Elsevier Ltd. Hal. 233-235.

Manser, R.J., et al., (1991). The shaking table concentrator:


the influence of operating conditions and table
parameters on mineral separation—the development of
a mathematical model for normal operating conditions.
Miner. Eng. 4 (3-4), Hal. 369-381.

Napier-Munn, T.J., et al., (2014). Innovations in dense


medium separation technology. In: Anderson, C.G., et
al., (Eds.), Mineral Processing and Extractive
Metallurgy: 100 Years of Innovation. SME, Englewood,
CO, USA, Hal. 265-276.

H. Lampiran Gambar 8. Tailing yang diperoleh


Gambar 13. Heavy Medium Separator (HMS)

Gambar 9. Umpan yang disiapkan

Gambar 14. Shaking table pada industri

Gambar 10. Shaking table

Gambar 15. Log washer pada industri


Gambar 11. Sluice box

Gambar 12. Log washer


Gambar 16. Sluice box pada industri

Gambar 17. Heavy Medium Separator (HMS) pada


industri

Anda mungkin juga menyukai