PENDAHULUAN
1
Produk dari proses konsentrasi ada tiga macam yaitu :
Jengkeng (Jig)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
– Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral
berharga dengan kadar tinggi.
4
Gambar 2.1 Jig tampak depan
5
kesempatan pulsion berikutnya, sedangkan mineral ringan
berukuran besar akan terbawa aliran arus horizontal.
6
Gambar 2.3 Jig tampak samping pada saat suction
Gambar 2.4 Jig tampak atas diafragma pada saat pulsion dan suction
7
adanya gerakan yang terjadi pada alat jig. Hal ini akan
menyebabkan partikel mineral yang memiliki berat jenis
besar akan memiliki kecepatan jatuh yang lebih besar.
b. Hinderet setting
Hinderet setting adalah faktor kerapatan batuan
pada lapisan bed, faktor dimana kecepatan jatuh setelah
mineral mencapai kecepatan akhir atau setelah mengendap
pada bed, dimana partikel mineral terangkat dan turun pada
saat terjadi pulsion dan suctionmengalami kesulitan untuk
melalui media pemisah di dalam jig. Jadi dapat dikatakan
faktor pengaturan kerapatan bed.
c. Consolidation trickling
Consolidation trickling adalah faktor atau cara
pengaliran campuran partikel mineral pada waktu akhir
jatuh, dimana berlaku setelah lapisan bed menutup pada
saat akhir dorongan (pulsion) . Partikel mineral ringan
berukuran besar tidak sanggup berpindah ke kompartemen
berikutnya karena pengaruh kecepatan yang terjadi pada
partikel mineral tersebut. Sedangkan mineral berat dengan
ukuran kecil mempunyai kesempatan untuk menerobos
celah-celah lapisan bed, karena partikel tersebut cukup
kecil bila dibandingkan dengan rongga bed. Kondisi seperti
inilah yang dikendalikan dalam Consolidation trickling.
Berdasarkan ketiga faktor pemisahan mineral dalam jig diatas,
maka terjadilah proses pemisahan mineral yang berbeda berat jenisnya,
dalam hal ini mineral berharga seperti kasiterit, xenotin, monasit, ilmenit,
zircon, Pb dan biji besi dengan mineral tailingyang berupa kuarsa dan clay.
Mineral-mineral yang berat jenisnya lebih besar baik yang berukuran
kecil maupun besar berada di bawah saringan, kemudian masuk kedalam
tangki dan keluar melalui spigot sebagai konsentrat. Sedangkan mineral
pengotor atau mineral ringan baik yang berukuran kecil ataupun besar
akan terdorong oleh desakan dari feed berikutnya dan arus horizontal
8
diatas permukaan bed dan terbuang sebagai tailing . Apabila ketiga faktor
tersebut disatukan maka proses tersebut dinamakan ideal jigging process.
Berdasarkan jumlah kompartemennya jig dapat dibagi menjadi
beberapa tipe, antara lain :
- tipe 1x2 - tipe 2x2
- tipe 1x3 - tipe 2x3
9
Gambar 2.7 Jig 1×3 cell
10
Amplitudo membran adalah jarak yang ditempuh oleh torak
atau membran dari awal dorongan (pulsion) hingga akhir
hisapan (suction), sedangkan frekuensi stroke merupakan
banyaknya dorongan per menit. Bila jumlah (rpm) pukulan
besar, maka panjang langkahnya (amplitudo) lebih pendek
demikian sebaliknya.
Amplitudo membrane dan frekuensi stroke ini akan
berpengaruh kepada kecepatan aliran vertical ke atas dimana
kecepatannya tidak boleh lebih besar dari pada kecepatan jatuh
partikel. Apabila hal ini terjadi maka akan menyebabkan
kehilangan mineral berharga yang mempunyai ukuran butir
lebih kecil. Oleh sebab itu amplitude membrane dan
frekuensi stroke yang digunakan harus disesuaikan dengan
ukuran butir partikel mineral berharga yang ada di lapangan.
11
mendorong lapisan bed, sehingga semakin sedikit partikel
mineral berharga yang mengendap sebagai konsentrat.
Sebaliknya semakin tipis dan kecil ukuran butir bed, maka ada
kemungkinan aliran vertical ke atas akan melontarkan bed,
sehingga ruangan antara bed menjadi terlalu besar. Hal ini
menyebabkan mineral ringan yang berukuran besar akan
menerobos lapisan bed dan mengendap sebagai konsentrat,
sehingga kadar konsentrat menjadi rendah.
d. Volume air tambahan (Under water)
Selama proses pemisahan berlangsung dengan baik sesuai
rencana, air di dalam tangki ada yang masuk ada pula yang
keluar. Air yang masuk adalah air yang bercampur
bersama feed dan air yang berasal dari header tank (air
tambahan). Sedangkan air yang keluar adalah air yang keluar
bersama-sama dengan tailing dan air yang keluar
melalui spigot bersama konsentrat.
Volume air tambahan adalah jumlah air yang dialirkan
ke jig yang berguna sebagai air tambahan. Manfaat air
tambahan ini adalah untuk mengimbangi hisapan,
mengimbangi jangan terlalu banyaknya aliran air
diatas jig yang menuju ke dasar dapat terjadi apa yang
dinamakan gerak pulsasi (gerakan ketas dan hisapan ke bawah)
dan menggantikan air yang keluar melalui lubang spigot.
12
menjaga keseimbangan air didalam jig, maka ukuran
lubang spigot diusahakan sekecil mungkin. Hali ini bertujuan
agar pada proses pemisahan berikutnya tidak terjadi kelebihan
air dan pemakaian air tambahan dapat terjaga.
g. Motor jig
Motor jig merupakan motor penggerak stroke yang
menyebabkan terjadinya pulsion dan suction pada proses
pemisahan. Penentuan daya atau HP motor yang digunakan
berdasarkan beban yang akan didorong pada saat pulsion,
jumlah putaran gear box dan panjang pukul motor yang
digunakan.
h. Jig screen
13
Jig screen merupakan saringan yang terbuat dari kawat
(ketebalan kawat 1,5 mm) yang dipasang
diantara rooster bawah dan rooster atas. Posisi pemasangan jig
screen berpengaruh terhadap jumlah dan luas lubang bukaan jig
screen tersebut.
i. Kecepatan aliran didalam jig tank
Kecepatan aliran didalam tangki jig berpengaruh terhadap
proses pengendapan mineral berharga. Apabila kecepatan aliran
vertikal keatas akibat pulsion lebih besar dari kecepatan jatuh
butir mineral berharga, maka mineral berharga tidak memiliki
kesempatan untuk turun mengendap sebagai konsentrat.
Sebaliknya jika kecepatan aliran vertikal ke atas terlalu kecil
maka kadar konsentrat akan menjadi rendah. Hal ini disebabkan
karena mineral pengotor yang kecepatan jatuhnya juga kecil
akan turun sebagai konsentrat.
j. Kemiringan jig
Kemiringan jig berpengaruh terhadap kecepatan aliran
horizontal pada kondisi yang stabil, dengan perbandingan
kemiringan jig 1:12, dalam artian bila kemirinagan jig ditambah
satu derajat maka kecepatan akan bertambah dua belas kali dari
kecepatan pada posisi jig yang datar.
14
Mekanisme : sulicing effect + gaya tegak lurus dengan aliran
fluida hentak Head Motion.
Gaya Gesek
15
Gaya Gravitasi
2. Operasi (roughing/cleaning)
3. Perbedaan SG mineral-mineralnya
4. SG rata-rata mineralnya
a. Sifat-sifat riffle
b. Permukaan deck
c. Water supply
16
e. Ada tidaknya material yang termasuk middling atau
material interlog yaitu partikel dengan sebagian
material berat dan sebagian material ringan.
a. Slope deck
b. Tebal / Kecepatan air
c. Viscositas fluid
d. Bentuk partikel
e. Kekerasan deck
f. Koeifisien gesekan Partikel
17
2. Melalui pompa, feed dihisap masuk ke dalam cyclone.
3. Di dalam cyclone cairan dengan yang kental dipisahkan,
selanjutnya yang encer dialirkan ke atas ke dalam lounder
sebagai wash water, sedang pulp yang kental melalui lounder
dialirkan ke atas menuju feed box sebagai umpan.
4. Karena bentuk lounder ini melingkar seperti spiral dari atas ke
bawah, maka terjadi gerak arus sentrifugal, sehingga material yang
ringan sebagai tailing akan terletak dibagian luar.
5. Material yang berat ada di dalam sebagai konsetrat.
6. Mineral-mineral berat akan mengalir terus dan masuk ke dalam
port penampungan konsentrat yang dihasilkan.
18
Gambar 2. 10 Humprey spiral
19
Gambar 2.11 Pemisahan material dalam humprey spiral
20
dihasilkan pada proses humpery spiral ini bisa mencapai 80%
konsentrat.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mekanisme kerja
humprey spiral ini adalah :
1. diameter bukaan luonder
2. kemiringan dari lunder
3. tinggi/panjang lounder
4. keseragaman ukuran butiran material
5. kecepatan aliran air sebagai wash water
6. fluida yang digunakan sebagai media pemisahan mineral.
Kelebihan yang didapat pada pemisahan mineral dengan
menggunakan alat humprey spiral antara lain :
a. ongkos instalasi
b. ongkos perawatan rendah
c. ongkos operasi rendah
d. dapat memisahkan mineral berharga dengan mineral tidak
berharga dalam jumlah yang besar, kadar konsentrat yang
diperoleh bisa mencapai 80%.
Kekurangan yang dihadapi pada pemisahan mineral dengan
menggunakan alat humprey spiral ini adalah :
a. Ukuran feed yang perbolehkan terbatas, biasanya ukuran feed
antara 14 dan 400 mesh, tetapi bijih besi bisa di atas 10 sampai
10 mesh.
b. Diperlukan suplay air yang cukup atau sirkulasi air dan
pengolahannya yang digunakan pada proses pemisahan
mineral sebagai medium wash water.
21
Sluice box merupakan suatu alat konsentrasi mineral bijih yang
berdasarkan atas SG. Diharapkan dalam proses ini mineral mempunyai
SG tinggi akan mengendap yang nantinya akan diambil sebagai
konsentrat sedang mineral yang ringan akan ikut terbawa aliran air
sebagai tailing. Alat Sluice box berupa lounder dengan ukuran panjang
8-12 meter, lebar 1 meter dengan feed 10-20%.
Berat jenis dari material harus cukup besar karena material itu
harus dapat mengimbangi derasnya arus dengan gaya berat
sehingga material itu akan dapat terhalangi oleh riffle. Bila
22
material itu mampunyai berat jenis yang kecil, akan hanyut
terbawa oleh aliran air.
c. Banyaknya air/fluida
d. Ketinggian riffle
e. Panjang box
1) Riffle memanjang
2) Riffle melintang
1. Pemasukan umpan
2. Pencucian
3. Pengambilan konsentrat
23
Gambar 2.12 Slice box
24
tersebut disaring menggunakan kain saring untuk mendapatkan
konsentrat murni dari emasnya, konsentrat ini boasanya disebut
“Bulion”. Bulion ini kemudian dibakar untuk memisahkan kembali
campuran antara air raksa dan unsur emasnya.
25
kekerasan dari permukan bidang miringnya. Sedangkan aksi sliding terjadi
pada zona fluida dengan kecepatan yang rendah, dekat permukaan bidang
datar. Aksi sliding tergantung pada kedalaman lapisan fluida dan sudut
bidang datar.
Gerakan partikel pada dasar bidang miring dipengaruhi oleh gaya
dorong fluida, gaya gravitasi, dan gaya gasek. Ketiga gaya ini bertangung
jawab terhadap pergerakan partikel. Dan resultan ketiga gaya inilah yang
menentukan posisi dari partikel di dasar bidang datar/horizontal.
Jika partikel mempunai density dan ukuran berbeda, maka
pergerakan partikel ditentukan oleh ukuran dan density. Partikel besar dan
ringan bergerak lebih cepat dari yang lainnya.
26
Apungan (float) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang
ringan.
Larutan berat seperti tetra bromo ethana (b.j. = 2,96), bromoform (b.j.
= 2,85) dan methylene jodida (b.j. = 3,32). Tetapi larutan berat ini
harganya mahal, oleh sebab itu hanya dipakai untuk percobaan-
percobaan di laboratorium.
27
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Konsentrasi Gravitasi (Gravity Concentration) yaitu pemisahan
mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dalam suatu media fluida, jadi
sebenarnya juga memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan mineral-
mineral yang ada.
Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat dari segi
gerakan fluidanya, yaitu :
b. Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral
concentration.
28
1. Jengkek (jig) dengan bermacam-macam rekacipta (design).
2. Meja goyang (shaking table).
3. Konsentrator spiral (Humprey spiral concentrator).
4. Palong / sakan (sluice box).
29