Jigging
Yuyun Wahyudin (12115036) / Kelompok A / Senin, 12 Maret 2018
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian
Program Studi Teknik MetalurgiFakultas Asisten : Rendy Tandela (12514012)
Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Abstrak – Praktikum Modul 05 – Modul praktikum ini membahas tentang pemisahan mineral dengan alat jig atau sering disebut
jigging. Praktikum ini bertujuan untuk memahami prinsip jigging dan cara kerjanya serta memisahkan mineral berat yang ada
dalam umpan percobaan dengan menentukan kadar mineral berat (SnO2) pada umpan, konsentrat dan tailing, serta menentukan
nilai recovery, kriteria konsentrasi, dan nisbah konsentrasi dengan menggunakan Denver Mineral Jig yang ada di Laboratorium
Pengolahan Bahan Galian ITB. Umpan yang digunakan berupa campuran kasiterit (SnO2) dan silika (SiO2). Tahapan
percobaan diawali dengan melakukan penimbangan berat feed yang kemudian akan diumpankan dengan laju pengumpanan
tertentu dan konstan. Saat feed dimasukkan ke dalam Denver Mineral Jig akan terjadi proses pemisahan dengan memanfaatkan
perbedaan density antar mineral, proses pemisahan ini sering disebut dengan konsentrasi gravitasi. Hasil pemisahan berupa
mineral dengan densitas yang lebih tinggi (kasiterit) akan masuk ke spigot sebagai konsentrat, sedangkan mineral lainnya
dengan densitas yang lebih rendah (silika) akan keluar melalui overflow sebagai tailing.
Keterangan :
r1 = Jari-jari mineral berat
r2 = Jari-jari mineral ringan
ρ1 = Berat jenis mineral berat
ρ2 = Berat jenis mineral ringan
ρm = Berat jenis media
n = 0,5 (Stokes), 1 (Newton)
B. Data Percobaan
Di bawah ini merupakan data grain counting pada feed,
Gambar 5. Denver Mineral Jig
konsentrat, dan tailing.
b) Harz Jig
Tabel 1. Data grain counting pada feed
Harz jig adalah tipe alat jig dimana gerakan –
gerakan seperti tekanan dan hisapan disebabkan oleh
piston yang bergerak vertikal ( naik – turun ).Pada
umumnya alat ini dipakai sebagai cleaner (
pembersih ). Penggerak alat ini adalah plungger
yang bergerak naik turun sehingga menimbulkan
suction dan pulsion. Tempat konsentrat terletak di
bagian bawah sedangkan dibagian atas tempat
keluarnya tailing, ini semua terletak di bagian atas
screen. Alat ini terbuat Tabel 2. Data grain counting pada concentrate
Pada pengolahan data digunakan rumus-rumus sebagai
berikut:
• Perhitungan Kadar :
Misal : Jumlah butir kasiterit = H
Jumlah butir silika = P
Maka,
𝐻𝑥𝜌𝐻
%𝐾𝑎𝑠𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑡 = 𝑥 100%
(𝐻𝑥𝜌𝐻) + (𝑃𝑥𝜌𝑃)
𝑃𝑥𝜌𝑃
Tabel 3. Data grain counting pada tailing %𝑆𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎 = 𝑥 100%
(𝐻𝑥𝜌𝐻) + (𝑃𝑥𝜌𝑃)
𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎,
∑𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
Densiti :
1. Kasiterit = 7 gr/cc
2. Kuarsa = 2,65 gr/cc
3. Air = 1 gr/cc
• Perhitungan Recovery
𝑘 𝑥 (𝑓 − 𝑡)
Meneruskan proses pengumpanan hingga didapatkan 𝑅𝑒𝑐 = 𝑥 100%
𝑓 𝑥 (𝑘 − 𝑡)
konsentrat dalam jumlah cukup banyak, kemudian
menampung masing-masing mineral overflow dan 0.77 𝑥 ( 0.45 − 0.23)
underflow.
𝑅𝑒𝑐 = 𝑥 100 %
0.45 𝑥 (0.77 − 0.23)
𝑅𝑒𝑐 = 70,32 %
Proses feeding
Menimbang feed