Anda di halaman 1dari 34

08.

Konsentrasi Gravitasi

Metalurgi Umum
Wahab, S.Si., MT.
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo

Pendahuluan
KONSENTRASI GRAVITASI
Pemisahan mineral berdasarkan berat jenisnya
dalam suatu medium fluida, dengan
menggunakan perbedaan kecepatan pengendapan
Berdasarkan gerakan fluida, ada tiga cara
pemisahan secara gravitasi:
Fluida tenang, contoh : DMS (Dense Medium
Separation).
Gerak fluida horisontal, contoh : sluice box, meja
goyang, spiral concentrator.
Aliran fluida vertikal, contoh : jigging.

Konsentrasi gravitasi pada mineral-mineral


yang mempunyai perbedaan massa jenis yang
menyolok sehingga terjadi :
kelompok mineral dengan massa jenis tinggi
kelompok mineral dengan massa jenis rendah
Salah satu dari kelompok mineral tersebut
akan menjadi konsentrat.

Kriteria Konsentrasi (KK)


Estimasi/perkiraan apakah konsentrasi gravitasi
dapat diterapkan untuk memisahkan mineralmineral yang mempunyai perbedaan berat jenis
serta selang ukuran yang bisa dipakai.

dimana:B = berat jenis mineral berat


R = berat jenis mineral ringan
= berat jenis media

Kriteria Konsentrasi (KK) :


Bila KK > 2,5 atau KK < -2,5 :
Pemisahan mudah dilkukan pada berbagai ukuran sampai ukuran yang
halus sekalipun ( sampai 200 mesh)

Bila KK = 2,5 - 1,75 :

Pemisahan berlangsung efektif sampai ukuran 100 mesh

Bila KK = 1,75 - 1,50 :

Pemisahan masih memungkinkan sampai ukuran 10 mesh, tetapi sukar


dilakukan

Bila KK = 1,50 - 1,25 :

Pemisahan masih memungkinkan sampai ukuran 1/4 inchi, tetapi sukar


dilakukan

Bila KK < 1,25 :

Proses relatif tidak mungkin, masih bisa mungkin dengan modifikasi


perbedaan gaya berat

Contoh:
Galena BJ = 7,5
Kwarsa BJ = 2,5

7,5 - 1
Dengan media air maka KK
4,3
2,5 - 1

Dengan demikian mineral galena dapat dengan mudah


dipisahkan dari mineral kwarsa di dalam media air.

Settling Ratio (Nisbah Pengendapan)


Settling ratio dirumuskan sbb.:

dimana:

r1
r2
1
2

= jari-jari (diameter) mineral ringan


= jari-jari (diameter) mineral berat
= berat jenis mineral ringan
= berat jenis mineral berat
= berat jenis media.
= 0,5

Equal settling:

Butiran mineral yang berbeda ukurannya,


mengendap dengan kecepatan yang sama.

Contoh:
Galena dan kuarsa dalam media air

Maka jika diameter kwarsa besarnya sama dengan


empat kali diameter galena partikel-partikel
kwarsa dan galena akan mengendap dengan
kecepatan pengendapan yang sama di dalam media
air, sehingga sulit dipisahkan.
Agar dapat dipisahkan maka selang ukuran harus

Jika medianya adalah media berat dengan


berat jenis = 3 :

Maka selang ukuran menjadi semakin lebar


agar tidak terjadi equal settling.

Proses Stratifikasi
Tiga efek yang menyebabkan proses stratifikasi :
a. Hindred settling classification
b. Differential accleration pada awal jatuh
c. Consolidation trickling pada akhir jatuh

a.

Hindred settling classification


Pengendapan dari sekelompok partikel yang berkumpul
menjadi satu, bukan pengendapan bebas dari satu
partikel.

r1 2 -


r2 1 -

' 1 (mediumnya suspensi daripada bed + air)

b. Differential acceleration pada awal jatuh


Pada waktu yang relatif singkat (awal jatuh) partikel
dengan berat jenis lebih besar akan mempunyai
jarak tempuh yang lebih besar dari pada partikel
yang berat jenisnya kecil.
c. Consolidation trickling
Partikel-partikel kecil mengatur dirinya di antara
partikel besar, sesuai dengan BJ nya.

Pemisahan biasanya dilakukan dalam suatu


media (air) sehingga dinamika fluida sangat
berpengaruh.
Media udara bisa juga dipakai tetapi lebih disukai
media air karena selain lebih mudah dalam
penanganannya, perbedaan berat jenis (s - f)
akan lebih berarti dengan makin besarnya harga
f (berat jenis fluida).

Peralatan

Sluice box
Jig
Shaking table (meja goyang)
Spiral

Sluicing
Proses pemisahan mineral berharga dari pengotornya
dengan prinsip aliran tipis di atas alat sluice box.

Jigging

Prinsip kerja jig:


1) Perbedaan percepatan, dalam waktu yang relatif
singkat partikel dengan berat jenis lebih besar
akan mempunyai jarak tempuh yang lebih besar
dari pada partikel yang berat jenisnya lebih
kecil. (= differential acceleration)
2) Hindered settling : bukan pengendapan bebas dari
satu partikel, melainkan dari sekelompok partikel
yang menjadi satu.
3) Interstitial trickling : partikel kecil dapat lolos di
antara partikel besar.

Jigging

Prinsip kerja jig 3 mekanisme

Gambar skematik siklus proses


jigging
(A). Pulsion
(B). Differential accelaration
(C). Hindered settling
(D). Interstitial trickling

Aliran dan distribusi partikel dalam jigging

Pengambilan Produk
Ada dua cara pengambilan produk pada proses jigging :
a). On the screen jigging (Jerman) : tidak lolos,
stratifikasi.
b). Through the screen jigging (Inggris) : lolos screen.

Pengambilan produk - over


the screen

Pengambilan produk - through the screen

Denver mineral jig

Baum Jig (McNally Pittsburg)

SHAKING TABLE (MEJA GOYANG)


Pada shaking table, bekerja efek sluicing yang dikombinasikan
dengan riffle dan gaya sentak yang tegak lurus arah aliran

Gambar skematik shaking table

Gerak partikel dalam


shaking table

Gerak Partikel dalam Shaking Table

Pengaruh riffle dalam shaking table

Shaking table dengan Tiga Deck

Variabel-variabel yang Berpengaruh


Variabel-variabel yang mempengaruhi hasil kerja meja
goyang antara lain :
1) Riffle
- macamnya, tingginya
2) Material pelapis deck
- kekasaran permukaan
3) Mekanisme head motion
- percepatan/perlambatannya
4) Cara pengumpanan (feeding)
5) Amplitudo/Frekwensi
6) Variabel yang setiap saat bisa diatur
- kemiringan meja, %-solid umpan, wash water, posisi
produk.

SPIRAL CONCENTRATOR
Bekerja efek sluicing (peluncuran) yang dikombinasikan dengan
gerakan memutar semua komponen yang ada dalam umpan.

Gerak partikel dalam


spiral concentrator

Humprey Spiral

Spiral Concentrator

Thank you for your


attention!
Wahab, S.Si, MT.
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Jl. H.E.A. Mokodompit
Kendari
INDONESIA
Telefon: +62(0)852 4193 1125
E-Mail : wahab151289@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai