Anda di halaman 1dari 47

06.

Termodinamika dan Kimia Kristal

Geokimia Umum
Wahab, S.Si., MT.
Nia Sasria, S.Si., MT.
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo

Course Outline
Kesetimbangan Kimia
Sistem Larutan Padat
Diagram Fasa Satu dan Dua Komponen (Tunggal
& Biner)
Diagram Fasa Tiga Komponen (Terner)

Kesetimbangan
Kimia

Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia tercapai ketika distribusi
komponen (unsur) kimia yang ada di dalam
sistem berada dalam keadaan konstan.
Dengan kata lain kesetimbangan kimia tercapai
ketika tidak ada perubahan konsentrasi dengan
berjalannya waktu.
Kondisi
setimbang
bukan
berarti
bahwa
komponen kimia tidak mengalir dari sistem ke
lingkungan.
Kesetimbangan kimia merupakan proses dynamic
(bukan proses static).

Kesetimbangan Kimia (lanjut)


Magm
a

Olivin

Saat terjadi kesetimbangan, laju difusi atom dari dalam kristal ke


lingkungan = laju difusi atom dari lingkungan ke dalam kristal.

Kesetimbangan kimia di alam


Pembentukan stalagtit dan stalagmit

Kesetimbangan kimia di alam


Stalagtit

endapan kapur
yang
menggantung
pada langitlangit gua
(atas).

Kesetimbangan kimia di alam


Stalagmit
endapan kapur
yang terdapat
pada lantai gua
(bawah)

Kesetimbangan kimia
Perhatikan reaksi berikut.
CaCO3(s) + CO2(aq) + H2O(l) Ca2+(aq) + 2HCO3-(aq) ..
(1)
Ca2+(aq) + 2HCO3-(aq) CaCO3(s) + CO2(aq) + H2O(l) ..
(2)
Reaksi (2) merupakan kebalikan reaksi (1)
At equilibrium the two opposing reactions occur at
the same rate.
Concentrations of chemical species do not change
once equilibrium is established.

Sistem Larutan
Padat
(Solid Solution)

Solid Solution
Solid solution adalah larutan dalam keadaan
padat terdiri dari dua atau lebih jenis atom yang
berkombinasi dalam satu jenis space lattice.
Solid solution tidak terjadi pada suatu
temperature tertentu, biasanya pembekuan
terjadi pada suatu range temperature tertentu,
pembekuan biasanya terjadi bersamaan dengan
penurunan temperature.

Solid Solution

Types of solid
solution

Subtitution
al
Interstition
al
Ommision

Solid Solution
1. Subtitution
a. Simple subtitution
. Ketika ion dengan muatan sama dan hampir
sama dengan ukuran pensubstitusinya, maka
larutan
padat
akan
terbentuk
dengan
sederhana dan dikatakan complete.
. Jika ukuran sama, tetapi masih sangat
berbeda, substitusi hanya dapat dilakukan
pada komposisi yang terbatas dan larutan
padat ini dikatakan partial atau limited.

Solid Solution
1. Subtitution (lanjut)

Subtitutional Solid Solution in a Compound. Fe2+ is


subtituted for Mg2+ in the MgO structure.

Solid Solution
1. Subtitution (continue)

Solid Solution
1. Subtitution (continue)
b. Coupled subtitution
. Coupled substitution terjadi jika ion secara
berbeda disubstitusi. Hasil ini harus membuat
substitusi lain untuk menjaga keseimbangan
muatan.Substitusi gabungan tersebut umum
di
mineral
silikat
yang
mana
Al3+
menggantikan Si4+ di situs tetrahedral.

Solid Solution
1. Subtitution (continue)

Jenis lain pada coupled solid solution melibatkan


pengisian situs yang biasanya kosong untuk mencapai
keseimbangan
muatan.
Sebagai
contoh,
dalam
amphibole mineral tremolite Ca 2Mg5Si8O22(OH)2, jika Al3+
menggantikan salah satu ion Si 4+ maka Na1+ dapat
mengisi situs yang biasanya kosong untuk menjaga
keseimbangan muatan. Formula yang dihasilkan akan
NaCa2Mg5AlSi7O22(OH)2 atau sodic amphibole.

Solid Solution
2. Interstitional
Dalam
beberapa
struktur Kristal ada
situs
yang
tidak
biasanya
ditempati
oleh ion. Ini dianggap
kekosongan.
Namun,
ketika
ion
menempati salah satu
void/kekosongan
ini
disebut
interstisial
larutan padat

Solid Solution
3. Omission
Cacat solid solution terjadi ketika ion bermuatan
lebih tinggi mengganti ion muatan lebih rendah.
Untuk menjaga keseimbangan muatan, dua dari
ion bermuatan yang lebih rendah akan diganti,
tapi ion bermuatan lebih tinggi akan menempati
hanya satu situs, situs lain akan menjadi kosong,
atau dihilangkan.
Contoh dari jenis padat solusi ditemukan dalam
berbagai microcline, di mana ion Pb2+
menggantikan ion 2K+. Salah satu situs K
digantikan oleh Pb2+ dan situs lain akan dibiarkan
kosong.

Solid Sulution
3. Omission (lanjut)

Defect Structure (Fe1-xO). Struktur ini sama dengan NaCl


kecuali terdapat kekosongan ion besi. Karena sebagian kecil
ion besi Fe3+ dan bukan Fe2+.

Diagram Fasa Satu,


Dua Komponen
(Biner) & Tiga
Komponen (Terner)

Diagram Fasa Satu Komponen


Fasa : bagian dari suatu sistem (dalam hal ini
magma) yang berbeda dalam struktur atau
komposisi dari daerah lainnya.
Diagram fasa menunjukkan representasi tentang
fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada
variasi temperatur, tekanan dan komposisi.
The Gibbs Phase Rule
Phase rule menyatakan jumlah fasa yang ada
dalam keadaan setimbang, rumusnya :
P+F=C
+N
Dimana :
C : jumlah komponen
P : jumlah fasa
N : variabel non komposisi
F : derajat kebebasan (degree of freedom)

Aturan fase : F = c p + 1; pada kondisi


tekanan yang tetap (Isobaric).
Misalnya:
untuk air dan es, c = 1 (H2O), p = 2 (fase
air dan fase es) maka
F=cp+2=12+2=1
Jadi diperlukan 1 variabel untuk mengubah
air menjadi es atau sebaliknya misalnya
dengan menaikkan atau menurunkan
temperatur (T).

Diagram Fasa Satu Komponen


The Gibbs Phase Rule (lanjut)

Diagram P-T yang menunjukkan hubungan fasa


mineral-mineral aluminium silikat (komposisi Al2SiO5).

antara

Diagram Fasa Satu Komponen


The Gibbs Phase Rule (lanjut)

Point
C

P=3

(3 fasa, ky + sill +
andal)

C=1

(1 komponen, Al2SiO5)

3 + F = 1+ 2
F=0

Invariant equilibrium

Diagram Fasa Satu Komponen


The Gibbs Phase Rule (lanjut)

Point
B

P=2

(2 fasa, ky + sill)

C=1

(1 komponen, Al2SiO5)

2 + F = 1+ 2
F=1

Univariant equilibrium

Diagram Fasa Satu Komponen


The Gibbs Phase Rule (lanjut)

Point
A

P=1

(1 fasa, ky)

C=1

(1 komponen, Al2SiO5)

1 + F = 1+ 2
F=2

Divariant equilibrium

Diagram Fasa Satu Komponen

Diagram Fasa Satu Komponen

Diagram Fasa Dua Komponen


(Biner)
Diagram fasa satu komponen (P-T diagram) hanya
menunjukkan perubahan temperatur terhadap
perubahan tekanan pada suatu fasa selama reaksi
berlangsung.
Pada kenyataannya yang terjadi bukan hanya
perubahan tekanan dan temperatur, tetapi terjadi
juga perubahan komposisi.
Oleh karena itu dibuat diagram fasa dua
komponen
yang
menunjukkan
bagaimana
perubahan perubahan fasa yang terjadi jika
terjadi perubahan komposisi terhadap perubahan
tekanan.

Diagram Fasa Dua Komponen


(Biner)

Diagram Fasa Dua Komponen


(Biner)

Point
E

P=3

(3 fasa, Di + An + melt)

C=2

(2 komponen, CaMgSi2O6 dan


CaAl2Si2O6)

2+F=

DIAGRAM FASA 2 KOMPONEN


(Congruent Melting)
a (80% An)

Eutectic point

c (80%An)

CaMg(SiO3)2
(Diopside)
Isobaric T-X phase diagram at atmospheric pressure. After Bowen (1915), Amer. J. Sci. 40, 161-185.

CaAl2Si2O8
(Anorthite)

b
c
d

CaMg(SiO3)2
(Diopside)

Eutectic point

CaAl2Si2O8
(Anorthite)

DIAGRAM FASA 2 KOMPONEN


(Incongruent Melting)

Peritectic point

Eutectic point

Isobaric T-X phase diagram


of the system Fo-Silica at 0.1
MPa. After Bowen and
Anderson (1914) and Grieg
(1927). Amer. J. Sci.

Cristobalite,
Tridymite

b
f

c
e

g
h
k

j
Cristobalite,
Tridymite

e
f

g
h

Cristobalite,
Tridymite

Diagram Fasa Tiga Komponen


(Terner)

Quiz

(10 menit)

1. Jelaskan hubungan entropi dan temperatur !


2. Sebutkan jenis-jenis struktur kristal dan contohnya !
3. Tuliskan aturan fasa pada point D !

TUGAS !

SISTEM 1 KOMPONEN SiO 2

1. Tuliskan aturan fasa pada


masing-masing point !

2. Jelaskan alur diagram


fasa satu komponen SiO2
tersebut mulai dari point
1-5 !
3. Tuliskan reaksi
kesetimbangan pada
masing-masing point !

2
3

Tugas Final
Penilaian :
1.
2.
3.
4.

Isi powerpoint dan makalah


Penguasaan materi
Diskusi (tanya jawab)
Pertanyaan dalam diskusi dicatat dan dijawab,
kemudian dicantumkan dalam makalah
sebagai lampiran

Komponen Tulisan

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Isi
Lampiran
Halaman (pojok kanan bawah)
Daftar Pustaka
Aerts, T., De Graeve, I., dan Terryn, H. (2008) : Study
of initiation and develompment, Electrochimica Acta,
54, 270-279. (Sumber dari Jurnal).
Baker, H. (1992) : Alloy Phase Diagram. ASM
Handbook, United States of America. (Sumber dari
Buku).

Aturan Penulisan
Kertas A4.
Batas kiri, atas, kanan, dan bawah masingmasing 4 cm, 3 cm, 3 cm, dan 3 cm.
Huruf, Times New Roman (12)
Spasi 1,5.
Jarak dari judul atau sub judul adalah spasi 3.
Judul dan sub judul dibold.

Tugas Final (lanjut)


Kelompok 1
Geokimia Magma dan Batuan Beku
Proses diferensiasi-fraksinasi-alterasi
Unsur utama
Kelompok 2
Geokimia Magma dan Batuan Beku
Unsur jarang & REE
Implikasi tektonik & alterasi-mineralisasi

Tugas Final (lanjut)


Kelompok 3
Geokimia Larutan, Sedimentasi dan Batuan
Sedimen
Larutan dan kelarutan
Oksidasi-reduksi, diagram pH-Eh
Geokimia air
Kelompok 4
Geokimia Larutan, Sedimentasi dan Batuan
Sedimen
Air pada temperatur tinggi
Stabilitas mineral dan pelapukan
Sedimentasi dan batuan sedimen

Tugas Final (lanjut)


Kelompok 5
Geokimia Metamorf
Distribusi dan variasi kandungan unsur
Proses perpindahan unsur, pengontrol
klasifikasi
Kelompok 6
Geokimia Organik
Organik dalam batuan
Pengertian dasar dan batasan-batasan
Organik dalam minyak dan gas bumi

dan

Thank you for your


attention!
Wahab, S.Si, MT.
Nia Sasria, S.Si, MT.
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Jl. H.E.A. Mokodompit
Kendari
INDONESIA
Telefon: +62(0)852 4193 1125
E-Mail : wahab151289@gmail.com
niasasria15@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai