Anda di halaman 1dari 5

Laporan Modul 4, Kode MG - 3017

Tabling
Febi Ibrena Ginting (12120125) / Kelompok 10 / Selasa, 25-10-2022
Asisten : Fabian Arzak (12518057)

Abstrak – Praktikum Modul 4 – praktikum ini memiliki 3. 1,75 > KK > 1,5
tujuan memahami dasar pemisahan serta prinsip kerja Pemisahan efektif hingga 100 mesh
shaking table, mempelajari pengaruh variabel shaking 4. 1,5 > KK > 1,25
table terhadap hasil pemisahan, dan menghitung recovery Pemisahan efektif hingga 0,25 inch dan sukar untuk
dari proses shaking table. Percobaan dimulai dengan dilakukan
menyiapkan umpan yang akan dilakukan percobaan, 5. KK < 1,25
kemudian dihidupkan mesin pada Shaking Tablem lalu Sukar untuk dipisahkan
pasangkan selang air menuju Shaking Table untuk
membasahi permukaan rifle secara merata. Lalu umpan Shaking table merupakan alat konsentrasi mineral yang
dimasukkan secara perlahan melalui feed box. Lalu amati memanfaatkan gerakan fluida dan hentakan meja untuk
proses pemisahan yang terjadi dan tampung hasil dari memisahkan mineral – mineral pengotornya. Proses
masing masing pemisahan. Untuk alat Tabling lain tidak di pemisahan menggunakan shaking table mudah untuk
operasikan alatnya melainkan hanya dijelaskan mekanisme dilakukan jika perbedaan berat jenis antar mineralnya
permisahannya saja. Berdasarkan percobaan yang besar, tetapi akan sulit dilakukan jika perbedaan berat jenis
dilakukan maka didapatkan nilai kadar SnO2 pada minneralnya kecil. Alat ini memanfaatkan getaran dari
konsentrat, middling dan tailing adalah 90.4%, 58,68%, motor air dan aliran air. Getaran yang disebabkan oleh head
dan 16,54 %. Sedangkan untuk kadar SiO2 yaitu 9.6%, motion ini menghasilkan gaya sentak sehingga mineral
41,32 % , 83,46%. Recovery SnO2 yang didapatkan ringan akan masuk ke dalam aliran air dan masuk ke tailing
bernilai 70,14% sedangkan mineral berat akan mengendap dan tertahan di
riffle dengan gaya sentak akan menyebabkan mineral
A. Tinjauan Pustaka tersebut bergeser ke sisi lain dari shaking table. Pada
Konsentrasi adalah salah satu tahap operasi dalam shaking table bekerja efek sluicing yang dikombinasikan
pengolahan bahan galian yang bertujuan untuk dengan riffle dan gaya sentak yang tegak lurus aliran.
meningkatkan kadar mineral/logam dari suatu bahan galian Proses pemisahan terjadi akibat empat gaya yang bekerja
. Produk dari proses ini berupa konsentrat, middling, dan yaitu , gaya gravitasi, gaya dorong air, gaya gesek, dan
tailing. Terdapat beberapa proses konsentrasi yaitu, gaya head motion.
konsentrasi gravitasi, konsentrasi magnetic, konsentrasi
elektrostatik, dan konsentrasi flotasi. Konsentrasi gravitasi
adalah pemisahan mineral berdasarkan berat jenisnya
dalam suatu medium fluida dengan menggunakan
perbedaan kecepatan pengendapan.

Berdasarkan Gerakan fluida, ada tiga cara pemisahan


secara gravitasi :
 Fluida tenang, contoh : DMS (Dense Medium
Separation)
Gambar. 1 skematik shaking table
 Gerak fluida horizontal , contoh : sluice box, meja
goyang, spiral concentrator.
Sluice box merupakan alat yang berfungsi memisahkan
 Aliran fluida vertical , contoh : jigging
mineral dari mineral pengotornya dengan menggunakan
aliran horizontal. Cara kerjanya hampir sama dengan
Kriteria konsentrasi dapat memperkirakan apakah
shaking table, dimana material yang memilki berat jenis
konsentrasi gravitasi dapat diterapkan untuk pemisahan
yang lebih besar akan tertahan di riffle sedangkan yang
mineral yang mempunyai berat jenis serta selang ukuran
berat jenisnya lebih kecil akan larut Bersama aliran air
yang bisa dipakai. Rumus kriteria konsentrasi sebagai
sebagai tailing. Untuk mekanisme pemisahannya, umpan
berikut :
akan dimasukkan ke dalam sluice box dan apabila di ujung
alat terdapat mineral yang berat artinya alat tersebut perlu
ρberat −ρmedium
kriteria konsentrasi= ×100 % dibersihkan dengan air. Partikel yang berat akan terpisah
ρringan−ρmedium dengan aprtikel dengan partikel ringan, dimana partikel
1. Untuk KK > 2,5 yang berat akan tertinggal di belakang bawah riffle aau
Pemisahan mudah dilakukan untuk berbagai ukuran menempel pada bagian karpet.
hingga 200 mesh
2. 2,5 > KK > 1,75
Pemisahan efektif hingga 100 mesh
Laporan Modul 4, Kode MG - 3017
Tabling
Febi Ibrena Ginting (12120125) / Kelompok 10 / Selasa, 25-10-2022
Asisten : Fabian Arzak (12518057)

Massa middling = 88,4 gram


Massa tailing = 1,5 gram
Tabel 1. Data Grain Counting Konsentrat

Tabel 2. Data Grain Counting Middling


Gambar 2. Skematik sluice box

Log washer merupakan alat yang berfungsi untuk mencuci


material yang baru saja diperoleh dari lapangan. Prinsip
pemisahan dari log washer didasarkan oleh gravitasi atau
berat jenisnya. Mineral yang memiliki berat jenis yang Tabel 3. Data Grain Counting Tailing
relative besar akan turun ke bawah dengan cepat sedangkan
mineral yang memiliki berat jenis yang lebih ringan akan
terbawa aliran aib sebagai tailing. Mineral yang berat akan
terbawa oleh pusaran spiral di bawah washer yang dibawa
menuju konsentrat.
C. Pengolahan Data Percobaan
1. Prosedur Percobaan

Gambar. 3 Log Washer

Heavy Medium Separator (HMS) merupakan alat yang


berfungsi memisahkan mineral berharga dari mineral
pengotornya dengan menggunakan prinsip aliran fluida
2. Rumus yang digunnakan pada percobaan
yang tenang. Umpan akan dialirkan menuju suatu tangki
a. Kadar (%):
pemisah yang didalamnya sudah ada medium pemisah
antara mineral berharga dan mineral pengotor. Mineral ρ SiO 2 X Σ Putih
akan langsung terpisah dan terbawa sesuai berat jenisnya % SiO 2= x 100 %
ρ SnO 2 X Σ Hitam+ ρ SiO 2 X Σ Putih
menuju konsentrat, middling, dan tailing.
ρ SnO 2 X Σ Hitam
% SnO 2= x 100 %
ρ SnO 2 X Σ Hitam+ ρ SiO 2 X Σ Putih

b. Recovery:

c x (f −t )
R= x 100 %
f x ( c−t )
Gambar. 4 Skematik HMS
B. Data Percobaan c. Neraca massa
Massa jenis SnO2 = 6,95 gr/cm3 F=C+ M +T
Massa jenis SiO2 = 2,95 gr/cm3
Massa feed = 250 gram d. Neraca Metalurgi
Massa konsentrat = 135,4 gram
Laporan Modul 4, Kode MG - 3017
Tabling
Febi Ibrena Ginting (12120125) / Kelompok 10 / Selasa, 25-10-2022
Asisten : Fabian Arzak (12518057)

F . f =C . c + M .m+T . t  Persamaan Metallurgical Balance


Keterangan : F . f =C . c + M .m+T . t
F = massa umpan  Melalui persamaan tersebut , diperoleh nilai f
f = Kadar kasiterit umpan
C = massa konsentrat C . c+ M . m+ T . t
c = kadar kasiterit konsentrat f=
f
T = massa tailing
135.4∗90.4 % +88.4∗58.68 %+1.5∗16.54 %
t = kadar kasiterit tailing f=
M = massa middling 250
m = kadar kasiterit middling f =¿69,8%
3. Perhitungan e. Recovery Proses
a. Kadar SnO2 dan SiO2 di konsentrat C x c 135.4 gr x 90.4 %
R= = =70. 14 %
 Kadar SnO2 Fxf 250 gr x 69.8 %
ρ SnO 2 X Σ Hitam
% SnO 2= x 100 % D. Analisa Hasil Percobaan
ρ SnO 2 X Σ Hitam+ ρ SiO 2 X Σ Putih
Shaking table merupakan alat pengolahan bahan galian
yang digunakan untuk meningkatkan nilai atau kadar
6.95 X 1106
% SnO 2= x 100 %=90,4 % mineral tertentu .Pada percobaan ini, umpan kasiterit
6.95 X 1106+ 2.65 X 308 sebagai mineral berharga dan silika sebagai mineral
 Kadar SiO2 pengotor disiapkan sebanyak 250 gram. Kemudian,
shaking table dipersiapkan dengan mengatur kemiringan
% SiO 2=100 %−% SnO 2 meja lalu memasang selang air menuju shaking table. Di
bawah shaking table disiapkan wadah untuk menampung
% SiO 2=100 %−90,4 %=9,6 % konsentrat, middling, tailing, dan slime. Alat kemudian
dinyalakan sehingga umpan akan mengalir pada shaking
b. Kadar SnO2 dan SiO2 di middling table. Setelah umpan terpisah dan masuk ke wadahnya
 Kadar SnO2 masing-masing, konsentrat, middling, dan tailing kemudian
ρ SnO 2 X Σ Hitam di oven. Setelah di oven diperoleh bijih kering yang
% SnO 2= x 100 %
ρ SnO 2 X Σ Hitam+ ρ SiO 2 X Σ Putih kemudian dilakukan grain counting sehingga dapat
diketahui kadar mineral pada konsentrat, middling, dan
6.95 X 443 tailing.
% SnO 2= x 100 %=58,68 %
6.95 X 443+2.65 X 818
Prinsip pemisahannya berdasarkan sifat fisik density atau
 Kadar SiO2 berat jenis dari mineral – mineralnya. Getaran yang
disebabkan oleh head motion menghasilkan gaya sentak
% SiO 2=100 %−% SnO 2 sehingga mineral ringan akan masuk ke dalam aliran air
dan masuk ke tailing sedangkan mineral berat akan
% SiO 2=100 %−58,68 %=41,32 % mengendap dan tertahan di riffle dengan gaya sentak akan
menyebabkan mineral tersebut bergeser ke sisi lain dari
c. Kadar SnO2 dan SiO2 di tailing
shaking table. Pada shaking table bekerja efek sluicing
 Kadar SnO2
yang dikombinasikan dengan riffle dan gaya sentak yang
ρ SnO 2 X Σ Hitam
% SnO 2= x 100 % tegak lurus aliran.
ρ SnO 2 X Σ Hitam+ ρ SiO 2 X Σ Putih
Adapun gaya – gaya yang bekerja pada shaking table ,
6.95 X 61
% SnO 2= x 100 %=16,54 % yaitu gaya gravitasi mineral, gaya dorong air, gaya gesek,
6.95 X 61+ 2.65 X 807 dan gaya head motion. Gaya gravitasi mineral adalah gaya
yang terjaddi akibat berat dan pengaruh dari gravitasi
 Kadar SiO2
mineral sehingga menyebabkan partikel dengan massa jenis
yang lebih tinggi berada di bagian bawah sehingga akan
% SiO 2=100 %−% SnO 2
tertahan oleh riffle dan partikel yang memilki massa jenis
yang lebih rendah akan melewati riffle sebagai tailing.
% SiO 2=100 %−16,54 %=83,46 %
Gaya dorongadalah gaya akibat fluida yang mengalir
d. Kadar SnO2 di feed sehingga menyebabkan umpan mengalir menuju tempat
Laporan Modul 4, Kode MG - 3017
Tabling
Febi Ibrena Ginting (12120125) / Kelompok 10 / Selasa, 25-10-2022
Asisten : Fabian Arzak (12518057)

penampungan. Gaya gesek dengan riffle mengakibatkan terlalu lemah ,mineralnya tidak akan semuanya
mineral berharga akan tertahan pada riffle dan terbawa berpisah. Apabila umpan halus, digunakan getaran
secara horizontal, dikarenakan mineral dengan densitas tinggi dan amplitudo pendek agar lebih mudah
dipisahkan antara mineral berharga dan pengotornya.
yang besar cenderung memiliki gaya gesek yang lebih
Pada umpan kasar, cukup digunakan getaran rendah
besar juga. Selain gaya gesek dengan riffle, mineral dan amplitudo panjang untuk memisahkan mineral.
berharga atau mineral yang cenderung lebih berat akan
dipengaruhi gaya Headmotion. Gaya head motion Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan,
merupakan gaya hentakan yang mengakibatkan ineral diperoleh nilai kadar SnO2 pada konsentrat sebesar 90,4
berharga akan terpisah dengan mineral pengotornya %, pada middling sebesar 58,68 %, dan pada tailing sebesar
melalui gerak horizontal. 16,54 %. . Dari kadar kasiterit pada feed dan konsentrat
dapat dicari recovery kasiterit dari proses ini sebesar 70, 14
%. Hasil recovery ini termasuk tinggi tetapi belum
Faktor – faktor yang mempengaruhi kerja dari shaking mencapai recovery ideal yaitu sebesar 100 %. Hal tersebut
table adalah : terjadi karena banyak faktor, diantaranya
1. Kecepatan aliran fluida
Apabila aliran air dari selang terlalu besar, maka akan
membuat semua mineral ikut tersapu ke bawah tanpa E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
ada gesekan dengan riffle sedangkan apabila aliran air Shaking Table
terlalu kecil , mineral pengotor akan tidak ikut 1. Apakah yang menjadi prinsip (dasar) kerja “shaking
berpisah dengan mineral berharga karena akan ikut table”?
bergerak bersama secara horizontal. Jawab :prinsip dasar kerja dari shaking table adalah
2. Kemiringan Table memisahkan mineral berharga dari mineral
Apabila table terlalu miring , fluida akan lebih mudah pengotornya berdasarkan berat dan ukuran partikel.
unntuk mengalir sehingga mineral akan terbawa semua Getaran yang disebabkan oleh head motion
oleh gaya gerak fluida sehingga tidak ada yang menghasilkan gaya sentak sehingga mineral ringan
tertahan pada riffle. Akan tetapi, apabila kemiringan akan masuk ke dalam aliran air dan masuk ke tailing
table terlalu kecil, mineraltidak akan berpisah dengan sedangkan mineral berat akan mengendap dan tertahan
baik dan cenderung lebih banyak yang akan di riffle dengan gaya sentak akan menyebabkan
mengendap mineral tersebut bergeser ke sisi lain dari shaking
3. Laju Pengupampanan table. Pada shaking table bekerja efek sluicing yang
Laju pengumpanan yang tinggi jika diumpankan pada dikombinasikan dengan riffle dan gaya sentak yang
kemiringan yang rendah memungkinkan terjadinya tegak lurus aliran.
penumpukan umpan dan mineral berharga yang akan 2. Berapa batas ukuran feed yang biasa digunakan untuk
menghambat proses pemisahan. sementara laju table ?
pengumpanan yang rendah menyebabkan proses Jawab : slime table sekitar 10-80 mikrometer, we table
berlangsung lama dan tidak efisien secara waktu dan sekitar 80 mikrometer – 1 milimeter, dan air table
proses. sekitar 500 mikrometer – 50 nanometer.
4. Ukuran partikel 3. Faktor apakah yang mempengaruhi kapasitas dari
Pada uumpan yang halus dan kasar, harus shaking table ?
menggunakan ukuran partikel yang hommogen. Jawab : Frekuensi dan amplitude head motion,
Apabila ukuran partikel antar mineral kasar dan halus kecepatan aliran air, kemiringan table, ukuran partikel,
sama maka laju pengendapannya juga akan sama tinggi riffle, specific gravity, dan homogenitas umpan
sehingga dapat dipisahkan mineral berharga dari 4. Untuk apakah digunakan shaking table ?
mineral pengotornya. Semakin rendah rentang ukuran, Jawab : shaking table digunakan untuk memisahkan
maka efisiensinya semakin tinggi mineral berharga dari mineral pengotornya dengan
5. Tinggi riffle memanfaatkan perbedaan berat jenis dan laju ukuran
Jika umpan halus, digunakan riffle yang tingginya partikel.
rendah sedangkan jika umpannya kasar digunakan 5. Gaya apa yang bekerja pada partikel mineral yang
tinggi riffle yang tinggi agar mineral yang lebih berat menyebabkan terjadinya pemisahan mineral ?
dapat tertahan sehingga tidak jatuh ke bawah. Jawab : Gaya gravitasi mineral, gaya dorong fluida,
6. Frekuensi Head Motion gaya head motion, dan gaya gesek partikel dengan
Jika erakan headmotion yang terlalu tinggi akan permukaan.
membuat mineral lebih mudah terlempar atau berpisah
dengan yang lain, sedangkan apabila hentakannya Sluice Box
Laporan Modul 4, Kode MG - 3017
Tabling
Febi Ibrena Ginting (12120125) / Kelompok 10 / Selasa, 25-10-2022
Asisten : Fabian Arzak (12518057)

1. Apakah kebaikan dan keburukan transverse riffle


dibandingkan dengan longitudinal riffle ?
Jawab : Transverse riffle dapat menghantarkan mineral
dengan tidak ada hambatan tetapi tailing yang HARAP DIPERHATIKAN:
dihasilkan akan lebih banyak dari konsentrat  LAPORAN DIWAJIBKAN MENGIKUTI
sedangkan longitudinal riffle baik untuk stratifikasi FORMAT YANG TELAH DITETAPKAN
partikel tetapi membutuhkan waktu pemisahan yang  UKURAN KERTAS ADALAH A4
relative lama.  MARGIN:
2. Sluice box baiknya dipergunakan untuk feed yang o LEFT: 0.79”
bagaimana ? o RIGHT: 0.39”
Jawab : baik untuk bahan galian yang berupa lumpur o TOP: 0.39”
dengan % solid antara 50-60%
o BOTTOM: 0.39”
DENGAN RATA KIRI KANAN
Log Washer
 DIBUAT DALAM 2 KOLOM
1. Untuk apa Logwasher dipergunakan ?
 SPASI 1.15
Jawab : log washer digunakan untuk memisahkan
mineral kasar, berupa pasir atau lempung dengan  MINIMAL LAPORAN ADALAH 4
bantuan air sebagai media pemisah HALAMAN DAN MAKSIMAL 8 HALAMAN
2. Aksi – aksi apa saja yang terjadi pada log washer ?  PENGUMPULAN LAPORAN PRAKTIKUM
Jawab : aksi gaya dorong dan rotasi, aksi gaya gesek MAKSIMAL 7 HARI SETELAH
partikel dan alat, dan gaya gravitasi partikel PELAKSANAAN PRAKTIKUM
 BILA ASISTEN MENGINDIKASI ADANYA
Heavy Media Separator UNSUR PLAGIAT DALAM LAPORAN
1. Alat apa saja yang diperlukan bila kita melaksanakan PRAKTIKAN, MAKA ASISTEN AKAN
proses HMS, jelaskan kegunaan masing-masing. MENGEMBALIKAN LAPORAN
Jawab : PRAKTIKAN DAN MEMINTA PRAKTIKAN
 Dyna whirpool : sebagai pemisah UNTUK MEMPERBAIKINYA DALAM
WAKTU 1 HARI
 Magnetic separator : memperoleh ferrosilicon
magnetic dari partikel halus nonmagnetic
 Drain screen : pemisah medium dengan mineral
vibrasi
 Densifer : penyesuai densitas partikel
2. Apa pengaruh pH dalam HMS ?
Jawab : pH mempengaruhi proses korosi pada HMS,
dimana Ph yang kecil dapat menyebabkan korosi.

F. Kesimpulan
Kesimpulan berisikan jawaban dari tujuan praktikum.

G. Daftar Pustaka
Berisikan daftar pustaka yang praktikan gunakan dalam
mengerjakan laporan praktikum ini Dihimbau hanya
menuliskan pustaka yang benar-benar praktikan gunakan.
Diwajibkan menuliskan halaman dari pustaka yang
praktikan gunakan. Adapun font yang digunakan adalah
times new roman, size 10.

H. Lampiran
Berisikan data-data standar dari pustaka yang mungkin
digunakan praktikan dalam pengolahan data. Adapun font
yang digunakan adalah times new roman, size 10.

Anda mungkin juga menyukai